Nomor Dokumen 0 1/ 2 01.SPO.YM-INST.RSBK-002 Ditetapkan oleh Direktur STANDAR Tanggal Terbit : PROSEDUR OPERASIONAL 10 Juli 2020 Dr. Titi Anggraeni Nasution, MARS
NIP 2007 B 451
Rumah sakit memberi pelayanan bagi berbagai variasi pasien dengan berbagai variasi kebutuhan pelayanan kesehatan. PENGERTIAN Beberapa pasien yang digolongkan risiko tinggi karena umur, kondisi, atau kebutuhan yang bersifat kritis. 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan pelayanan penjagaan untuk perlindungan pasien TUJUAN 2. Mengidentifikasi kelompok pasien khusus dan populasi pasien khusus dan memodifikasi proses assesment untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 KEBIJAKAN tentang Rumah Sakit 3. Peraturan Direktur Nomor : 076/SK-DIR/VII/2020 tentang hak pasien dan keluarga. 1. Lakukan assesment terhadap setiap pasien dari kelompok populasi tertentu atau berkebutuhan khusus oleh unit terkait, baik rawat jalan dan rawat inap. 2. Lakukan assesment terhadap setiap pasien anak yang memerlukan kebutuhan khusus pada pasien rawat jalan dan rawat inap oleh dokter spesialis anak. 3. Lakukan assessment pada setiap pasien dewasa yang memerlukan kebutuhan khusus dirawat jalan dan dirawat inap oleh dokter spesialis terkait. PROSEDUR 4. Terhadap pasien lanjut usia yang lemah dan memerlukan perhatian khusus baik rawat jalan dan rawat inap, lakukan assesment oleh spesialis terkait/multidisiplin. 5. Terhadap pasien dengan sakit terminal yang memerlukan perhatian khusus baik rawat jalan dan rawat inap, assesment dilakukan oleh unit terkait/multidisiplin. 6. Lakukan assesment terhadap pasien yang melakukan radiasi dan pelayanan tranfusi (pengguna darah dan produk darah). PENANGANAN PASIEN BERISIKO
No. Nomor Dokumen Halaman Revisi 01.SPO.YM-INST.RSBK-002 2/2 0
7. Lakukan asesment terhadap pasien dengan
kegawatdaruratan, pasien dengan bantuan hidup dasar/koma, serta pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahan tubuhnya rendah oleh unit terkait atau spesialis terkait. 8. Terhadap wanita dalam proses melahirkan dan terminasi kehamilan dan pasien dengan menggunakan alat penghalang (Restraint) lakukan asessment oleh bidan dan dokter spesialis kebidanan dan spesialis terkait. PROSEDUR 9. Terhadap pasien dengan kelainan emosional dan gangguan jiwa, ketergantungan obat, terlantar atau disakiti (KDRT, Child Abuse) penyandang cacat fisik maupun mental lakukan assesment oleh unit dan spesialis terkait. 10. Assesment dilakukan oleh unit terkait baik rawat jalan dan rawat inap terhadap pasien–pasien yang termasuk kedalam kelompok yang berisiko. 11. Semua rujukan baik internal dan ekternal didokumentasikan dalam rekam medis. Unit Rawat Jalan Unit Rawat Inap UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat Unit Kamar Bersalin Unit Kamar Operasi