1/Jan-Mar/2018
46
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
4
Erni Widhayanti, 1998, Hak-Hak Tersangka /
Terdakawa di Dalam KUHAP,
5
Yogyakarta; Liberty, hal.34. Yahya Harahap, Op. Cit. hal. 126..
47
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
ada dasar lain yaitu dasar yang dilandasi atas ada kepada penyidik atau penyidik
keperluan. pembantu yang terdekat.
Masalah penangkapan diatur dalam KUHAP, 3. Tembusan surat perinta penangkapan
yaitu Bab V, bagian Kesatu mulai Pasal 16 sebagaimana dimaksud dalam KUHAP
sampai dengan Pasal 19 yang telah yaitu harus diberikan kepada
menetapkan tentang kententuan tata cara keluarganya segera setelah
tindakan penangkapan. 6 Menurut Pasal 1 ayat penangkapan dilakukan.
(20) KUHAP, bahwa yang dimaksud dengan 4. Penangkapan hanya dapat dilakukan
penangkapan adalah suatu tindakan penyidik paling lama satu hari (24) jam.8
berupa pengekangan sementara waktu Pemeriksaan, pembicaraan tata cara
kebebasan tersangka atau terdakwa apabila pemeriksaan di fokuskan sepanjang hal yang
terdapat cukup bukti guna kepentingan menyangkut persoalan hukum. Titik pangkal
penyidikan atau penuntutan atau peradilan pemeriksaan di hadapan penyidik ialah
dalam hal serta menurut cara yang diatur tersangka, dari tersangkalah diperoleh
dalam Undang-Undang ini. keterangan tentang peristiwa pidana yang
Menurut Pasal 17 KUHAP, bahwa seseorang sedang diperiksa. Akan tetapi, sekalipun
dapat ditangkap atau perintah penangkapan, tersangka yang menjadi titik tolak pemeriksaan,
apabila terhadap seorang yang diduga keras tehadapnya harus diberlakukan asas akusatur,
melakukan tindak pidana berdasarkan bukti di mana tersangka harus di tempatkan pada
permulaan yang cukup.7 Demikian pula kedudukan manusia yang memiliki harkat dan
menurut Pasal 19 ayat (2) KUHAP, bahwa martabat. Dia dinilai sebagai subjek, bukan
terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak sebagai objek, yang diperhatikan bukan
diadakan penangkapan, kecuali dalam hal ia manusia tersangka.
telah dipangil secara sah dua kali berturut-turut
tidak memenuhi pangilan itu tanpa alasan yang B. Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak
sah. Pembahasan tentang penangkapan sangat Tersangka Atau Orang Yang Diduga
penting yang terkait erat dengan bukti Melakukan Tindak Pidana Dalam Proses
permulaan sebagaimana dimaksud Pasal 17 Penangkapan ditinjau Dari Pasal 27 Ayat
KUHAP. Menurut Pasal 18 KUHAP, bahwa untuk (1).
melakukan penangkapan, maka yang perlu Asas quality Before The Law merupakan
diperhatikan adalah: salah satu konsep Negara hukum selain
1. Pelaksanaan tugas penangkapan supermasi hukum dan hak asasi manusia.
dilakukan oleh petugas Kepolisian Dalam pelaksanaannya di Indonesia peraturan
Negara Republik Indonesia dengan pelaksana terhadap hak-hak asasi manusia
memperlihatkan surat tugas serta tertuang dalam Undang-Undang Nomor 39
memberikan kepada tersangka surat Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
perintah penangkapan yang Kedudukan yang sama dalam hukum
mencamtumkan identitas tersangka sebagaimana disebutkan dalam Pasal 27 ayat
(Nama lengkap, umur, pekerjaan, (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
agama, dan alamat tempat tinggal dan Indonesia Tahun 1945 yaitu meliputi hukum
menyebutkan alasan penangkapan serta privat dan hukum publik.
uraian singkat perkara kejahatan yang Tujuan utama adanya Quality Before The
dipersangkakan serta tempat ia Law adalah menegakkan keadilan dimana
diperiksa. persamaan kedudukan dengan tidak
2. Dalam hal tertangkap tangan membedakan siapapun yang meminta keadilan
penangkapan dilakukan tanpa surat yang sebenar-benarnya ditegakkan dengan
perintah, dengan ketentuan bahwa menghindari terjadinya diskriminasi. Berikut
penangkap harus segera menyerahkan si beberapa peraturan perundang-undangan yang
tertangkap beserta barang bukti yang didalamnya terdapat ketentuan semua orang
6
Ibid.
7 8
Ibid, hal. 127. Ibid, hal. 132.
48
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
sama kedudukannya sama di dalam hukum Advokat dan Undang-undang lainnya, didalam
yaitu: pertimbangan huruf a KUHAP atau
a. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 menyebutkan bahwa “Negara Republik
Tentang Kekuasaan Kehakiman, Indonesia adalah negara hukum berdasarkan
khususnya Pasal 4. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 menjunjung tinggi hak asasi manusia serta yang
Tentang Hukum Acara Pidana tersurat menjamin segala warga negara bersamaan
didalam bagian menimbang huruf a dan kedudukannya di dalam hukum dan
penjelasan umum butir 3 huruf a. pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
c. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dan pemerintahan itu dengan tidak ada
Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat kecualinya”.10
(2). Ketentuan diatas memperjelas bahwa
d. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 negara menjamin perlindungan hak warga
Tentang Pengadilan Hak Asasi tersirat negara tanpa ada kecualinya.
dalam Pasal 10. KUHAP sebagai pedoman pengatur Acara
Kesamaan kedudukan di hadapan hukum Pidana Nasional, wajib didasarkan pada
berarti setiap warga Negara harus diperlakukan falsafah/ pandangan hidup bangsa dan dasar
adil oleh aparat penegak hukum dan negara, maka sudah seharusnyalah didalam
pemerintah baik itu dalam proses ketentuan materi pasal atau ayat tercermin
penangkapan, pemeriksaan maupun penyidikan perlindungan terhadap hak asasi manusia serta
dengan memperhatikan hak-hak tersangka atau kewajiban warga negara. Asas yang mengatur
orang yang diduga melakukan tindak pidana. perlindungan terhadap keluhuran harkat serta
Hak warga negara dilindungi oleh negara martabat manusia telah diletakkan didalam
baik warga negara dalam status tersangka, Undang-undang nomor 48 tahun 2009 tentang
terdakwa, terpidana ataupun sebagai warga Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
negara yang bebas, dan tidak membedakan Kehakiman yang harus ditegakkan dengan
jenis kelamin, umur, suku agama dan lain-lain. KUHAP.
9
. Selain didalam UUD 1945, perlindungan Adapun asas tersebut antara lain adalah :
terhadap hak warga negara dijamin didalam a. Pengadilan mengadili menurut hukum
Undang-undang Noml. 9 Tahun 1999 tentang dengan tidak membeda-bedakan orang.
Hak Asasi Manusia dan Undang-undang Nomor b. Pengadilan membantu pencari keadilan
8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dan berusaha mengatasi segala
selanjutnya dikenal dengan Kitab Undang- hambatan dan rintangan untuk dapat
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) serta tercapainya peradilan yang sederhana,
beberapa Undang-undang lain yang relevan. cepat, dan biaya ringan.
Tulisan ini akan membahas mengenai hak c. Tidak seorang pun dapat dihadapkan di
warga negara yang diatur didalam KUHAP. depan pengadilan selain daripada yang
Tulisan ini akan lebih fokus kepada ditentukan oleh undang-undang.11
perlindungan terhadap hak warga negara yang d. Tidak seorang pun dapat dijatuhi pidana,
terlibat didalam peristiwa pidana, baik itu kecuali apabila pengadilan, karena alat
sebagai tersangka, terdakwa, terpidana dan pembuktian yang sah menurut
juga perlindungan terhadap hak saksi atau undang-undang, mendapat keyakinan
korban tindak pidana. bahwa seseorang yang dianggap dapat
Disamping itu tulisan ini akan mengutip hak- bertanggung jawab, telah bersalah atas
hak warga negara yang sedang menjalani perbuatan yang didakwakan atas dirinya.
proses peradilan pidana yang diatur oleh e. Tidak seorang pun dapat dikenakan
Undang-undang lain selain KUHAP yang penangkapan, penahanan,
relevan, misalnya Undang-Undang Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, 10
KoentjoroPurbopranoto, Hak Azasi Manusia dan
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Pancasila, ( Jakarta: Pratnya Paramita,1960) hal. 169
11
Barada Nawawi Arief, Polisi Sebagai Penegak Hukum
9
Erni Widhayanti, 1998, Hak-Hak Tersangka / Terdakawa Masalah-Masalah Hukum, Semarang: Undip, 1998 hal.
di Dalam KUHAP, Yogyakarta; Liberty, hal.34. 17.
49
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
penggeledahan, dan penyitaan, selain penasehat hukum selama dalam waktu dan
atas perintah tertulis oleh kekuasaan pada setiap tingkat pemeriksaan (pasal 54
yang sah dalam hal dan menurut cara KUHAP).Selain itu seorang tersangka atau
yang diatur dalam undang-undang. terdakwa berhak memilih sendiri penasehat
f. Setiap orang yang disangka, ditangkap, hukumnya (pasal 55 KUHAP), bagi tersangka
ditahan, dituntut, dan/atau dihadapkan atau terdakwa yang disangka atau didakwa
di depan pengadilan wajib dianggap tidak melakukan tindak pidana yang diancam dengan
bersalah sebelum ada putusan pidana mati atau ancaman pidana lima belas
pengadilan yang menyatakan tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak
kesalahannya dan telah memperoleh mampu yang diancam dengan pidana lima
kekuatan hukum tetap. tahun atau lebih yang tidak mempunyai
g. Setiap orang yang ditangkap, ditahan, penasihat hukum sendiri, pejabat yang
dituntut, atau diadili tanpa alasan bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan
berdasarkan undang-undang atau karena dalam proses peradilan wajib menunjuk
kekeliruan mengenai orangnya atau penasihat hukum bagi mereka. (pasal 56 ayat
hukum yang diterapkannya, berhak (1) KUHAP).
menuntut ganti kerugian dan Pemberian bantuan hukum oleh penasehat
rehabilitasi.12 hukum tersebut diberikan kepada tersangka
h. Warga negara yang menjadi tersangka atau atau terdakwa secara cuma-cuma (pasal 56
terdakwa dalam proses peradilan pidana ayat (2) KUHAP). Jika tersangka atau terdakwa
tidak lagi dipandang sebagai “obyek” tetapi dalam proses peradilan pidana dikenakan
sebagai “subyek” yang mempunyai hak dan penahanan, maka dia berhak untuk
kewajiban dapat menuntut ganti rugi atau menghubungi penasehat hukumnya ( Pasal 57
rehabilitasi apabila petugas salah tangkap, KUHAP ayat (1) KUHAP). Selain itu berdasarkan
salah tahan, salah tuntut dan salah hukum. ketentuan Undang-Undang Nomor 48 tahun
Tulisan ini akan membahas mengenai hak 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, setiap
warga negara yang diatur didalam KUHAP. orang yang tersangkut perkara berhak
Tulisan ini akan lebih fokus kepada mendapatkan bantuan hukum. Bantuan hukum
perlindungan terhadap hak warga negara yang dalam pasal ini diberikan oleh seorang
terlibat didalam peristiwa pidana, baik itu penasehat hukum atau saat ini lebih dikenal
sebagai tersangka, terdakwa, terpidana dan dengan “advokat”. Dan menurut ketentuan
juga perlindungan terhadap hak saksi atau pasal 38 Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004
korban tindak pidana, disamping itu tulisan ini Tentang Kekuasaan Kehakiman, seorang
akan mengutip hak-hak warga negara yang tersangka sejak saat dilakukan penangkapan
sedang menjalani proses peradilan pidana yang dan/ atau penahanan berhak menghubungi dan
diatur oleh Undang-undang lain selain KUHAP meminta bantuan advokat.14
yang relevan, misalnya Undang-Undang Nomor Definisi penangkapan menurut pasal 1 butir
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, 20 KUHAP adalah “suatu tindakan penyidik
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang berupa pengekangan sementara waktu
Advokat dan Undang-Undang lainnya.13 kebebasan tersangka atau terdakwa apabila
Warga negara yang menjadi tersangka terdapat cukup bukti guna kepentingan
berhak untuk didampingi oleh Penasehat penyidikan atau penuntutan dan atau
Hukum, untuk kepentingan pembelaan dalam peradilan.
proses peradilan pidana seorang warga negara Jangka waktu penangkapan hanya berlaku
yang menjadi tersangka berhak mendapatkan paling lama untuk jangka waktu 1 hari (24 jam).
bantuan hukum dari seorang atau lebih Sebelum dilakukan suatu penangkapan oleh
pihak kepolisian maka terdapat syarat materiil
dan syarat formil yang harus dipenuhi terlebih
12
Kusnardi Bintan Saragih, Susunan Pembagian dahulu, yang dimaksud dengan syarat materiil
Kekuasaan Menurut Sistem UUD 1945 Jakarta; Gramedia,
1978. hal. 27.
adalah adanya suatu bukti permulaan yang
13
RM Surachman dan Andi Hamzah, Asas-asas Hukum
Pidana, Rinekacipta, Jakarta, 2008,
14
hal.45. Ibid.
50
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
cukup bahwa terdapat suatu tindak pidana. Menurut Rapat Kerja MAKEHJAPOL tanggal
Sedangkan syarat formil adalah adanya surat 21 Maret 1984
tugas, surat perintah penangkapan serta Bukti permulaan yang cukup seyogyanya
tembusannya. Apabila dalam waktu lebih dari 1 minimal: Laporan Polisi ditambah salah satu
x 24 jam, tersangka tetap diperiksa dan tidak alat bukti lainnya (Din Muhamad, S.H.1987 :
ada surat perintah untuk melakukan 12).
penahanan, maka tersangka berhak untuk Adapun pihak yang berwenang berhak
segera dilepaskan. melakukan penangkapan menurut KUHAP
Perintah penangkapan menurut ketentuan yaitu:
pasal 17 KUHAP dilakukan terhadap seorang a. Pejabat polisi Negara RI yang minimal
yang diduga keras melakukan tindak pidana berpangkat inspektur Dua (Ipda).
berdasarkan bukti permulaan yang cukup. b. Pejabat pegawai negeri sipil yang diberi
Berdasarkan penjelasan pasal 17 KUHAP, wewenang khusus Undang-Undang yang
definsi dari “bukti permulaan yang cukup”ialah sekurang-kurangnya berpangkat
bukti permulaan untuk menduga adanya tindak Pengatur Muda Tingkat I (Golongan II/b
pidana sesuai dengan ketentuan pasal 1 butir atau yang disamakan dengan itu).
.Pasal ini menunjukan bahwa perintah Penyidik pembantu, yaitu :
penagkapan tidak dapat dilakukan dengan a. Pejabat kepolisian Negara RI dengan
sewenang-wenang, tetapi ditujukan kepada pangkat minimal brigadier dua (Bripda).
mereka yang betul-betul melakukan tindak b. Pejabat pegawai negeri sipil di
pidana, disamping itu ada pendapat lain lingkungan kepolisian Negara RI yang
mengenai “bukti permulaan yang cukup” , yaitu minimal berpangkat Pengatur Muda
menurut Darwan Prints SH, dalam bukunya Golongan II/a atau yang disamakan
Hukum Acara Pidana dalam praktek, bukti dengan itu, kecuali tertangkap tangan
permulaan yang cukup adalah : melakukan tindak pidana, warga negara
Menurut Surat Keputusan Kapolri SK No. berhak menolak penangkapan atas
Pol. SKEEP/04/I/1982. dirinya yang dilakukan oleh pihak diluar
Kapolri dalam surat keputusannya No. ketentuan diatas.17
Pol.SKEEP/04/I1982,tanggal 18 Februari Warga negara yang diduga sebagai
menentukan bahwa, bukti permulaan yang tersangka dalam peristiwa pidana berhak
cukup itu adalah bukti yang merupakan melihat dan meminta surat tugas dan surat
keterangan dan data yang terkandung di dalam perintah penangkapan terhadap dirinya. Hal ini
dua di antara: sebagaimana ketentuan Pasal 18 ayat (1)
a. Laporan Polisi; KUHAP yang menyatakan :
b. Berita Acara Pemeriksaan di TKP; “Pelaksanaan tugas penangkapan. dilakukan
c. Laporan Hasil Penyelidikan; oleh petugas kepolisian negara Republik
d. Keterangan Saksi/ saksi ahli; dan Indonesia dengan memperlihatkan surat tugas
15
e. Barang Bukti. serta memberikan kepada tersangka surat
Bukti permulaan yang cukup dalam rumusan perintah penangkapan yang mencantumkan
pasal 17 KUHAP itu harus diartikan sebagai identitas tersangka dan menyebutkan alasan
bukti-bukti minimal, berupa alat-alat bukti penangkapan serta uraian singkat perkara
seperti dimaksud dalam Pasal 184 (1) KUHAP, kejahatan yang dipersangkakan serta tempat ia
yang dapat menjamin bahwa Penyidik tidak diperiksa”.
akan menjadi terpaksa untuk menghentikan Saat dilakukan penangkapan terhadap
penyidikannya terhadap seseorang yang tersangka, tersangka berhak bebas dari segala
disangka melakukan tindak pidana setelah tindakan penyiksaan ataupun intimidasi dalam
terhadap orang tersebut dilakukan bentuk apapun dari aparat yang
penangkapan.16 menangkapnya.
Keluarga tersangka berhak untuk mendapat
15
Ibid. hal. 46.
tembusan surat perintah penangkapan
16
Sofyan Lubis, Hak Tersangka sebelum Pemeriksaan.
Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2001,
17
hal. 64-65. Ibid.
51
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
52
Lex Administratum, Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018
53