Clue:
- Kejang berulang
- Tanpa provokasi
Singkirkan dulu intracranial (stroke, tumor), ekstrakranial (kel elektrolit)
- Interval >24 jam
- Epilepsy ada 2
Partial: hanya melibatkan 1 hemisfer cerebrii, gejalanya cuman 1 sisi tubuh pasien
General: melibatkan 2 hemisfer cerebri, gejala seluruh tubuh. Murni gak sadar
- Partial
Simpel: tidak ada penurunan kesadaran, karena cetusan epileptogenic hanya bergelombang
di hemsfer kanan aja gak nyampe ke ARAS (pusat kesadaran). Misal kedutan di tangan kanan
Kompleks: ad apenurunan kesadaran. Karena ada cetusan epileptogenic dari hemisfer kanan
sampe ke ARAS
General sekunder: awalnya epilepsy parsial, terus berubah jadi general
- Tonic: kaku. Jarang berdiri sendiri
yg sering tonik klonik (kejang klojotan). Nama lain Grand Mall seizure
- Absence / petit mall/ lena
Khasnya: bengong yg singkat (< 1 menit), setelah kejang langsung sadar
Hati2 terkecoh dengan partial kompleks, karena ada automatisasi juga disini, yaitu Gerakan
repetitive yg khas saat kejang (ex mengunyang, mengecap, membuka kancing baju)
Absence tipikal: pada anak2, IQ normal
Absence atipikal: pada remaja, IQ menurun
Tx utama abscene Ethosuximide atau As valproat
- Partial complex
Pada semua umur (dewasa muda-dewasa tua)
Durasi > 1 menit
Ada fase post ictal: habis kejang masih bengong dulu gak kyk absence yg langsung sadar
- Tx parsial: Carbamazepine
- Tx general: As valproate (utama). Kalo gak ada bisa pilih fenitoin
- Pdx: EEG
- Kalo gold standard: biopsy tap ikan gak mungkin dikerjain karena invasive, jadi EEG aja
cukup
- Gel khas epilepsy Spike and wave: tipe epilepsy yg absence
- Start slow go slow, eval terkait ALDL nya
- Ibu hamil LG (Lamothrigine, Gabapentin)
- Kalo onsetnya gak jelas gak dikasi trombolitik. Soalnya kadang muncul saat bangun tidur
- Kalo stroke thrombus Kalo gak indikasi dikasih trombolitik kasi antiplatelet dikasih
dual antiplatelet (aspirin dan clopidogrel)
- Kalo strokenya emboli anti koagulan
- Paling sering dikasih citicoline sbg neuroprotektor
- Misal ada TD tinggi jangan kasih OAH IV. Karena kan TD dinaikkan sbg kompensasi tubuh
agar aliran darah bisa nyampe ke daerah yg iskemik. Diturunkan kalo STD >220 dan DTD
>120. Diturunkannya juga harus 15% dalam 24 jam pertama, HATI HATI biar ak makin
iskemik biasanya dikasih nicardipine
- Paling banyak kasus SH ICH ada HT maligna Turunkan TD nya apabila STD >180
dengan max turunkan 25% dari MAP
- Ketika ada peningkatan TIK, yg berkorban darah / LCS
- Dosis Manitol : 20% loading dose 0,5 – 1 g/kgbb shg darah dibuat kentel darahnya yg
ada di otak jadi ketarik ke pembuluh darah di darah jadi dibuat encer lagi dibuang mll
ginjal
- Edema sitotoksik biasanya pada kasus stroke terjadi gangguan pompa di pompa ion ATP,
dimana pompa ion ini bergantung pada metabolisme sel yg butuh O2 dan energi pada
stroke trjd penurunan aliran darah metab sel tidak berjalan bagus pompa ion
terganggu Na terjebak dalam sel narik cairan masuk ke dalam sel edema sitotoksik
di tx dengan manitol
- Edema vasogenic terjadi pada kasus infeksi dan tumor terjadi kerusakan permeabilitas
BBB cairan merembes ke otak di tx dengan steroid u/ memperbaiki BBB nya
- Semakin ke bawah makin parah
- Paling sering keluar : uncal dan tonsillar
- Herniasi central nekan pons langsung
- Herniasi uncal/transtentorial biasnaya bersamaan dengan EDH. Kalo ada herniasi uncal
nekan tractus motoric yg dari otak kiri terjadi hemiparesis kontralteralnya = hemiparesis
alternan. Tapi kalo herniasinya makin gede, bisa juga nekan tractus motoric yg dari hemisfer
kanan, jadinya yg hemiparesis juga motoric yg ipsilateral dengan lesi herniasinya = kernohan
notch
- Kalo tonsillar dorong medulla oblongata dimana ini ada fungsi2 vital ada triad cushing
(HT, bradikardia, bradypnea) turun kesadaran
- D
3. Gangguan Fungsi Luhur
- Spt orang normal . Cek nama2 benda atau orang ini apa gak bisa afasia anomik
- Area motoric primer: 4
- Area sensorik : 1,2,3
- Area penglihatan: 17 occipital
- Area auditorik: 42
4. Lesi Nervus II dan III
s
1. Poliomyelitis
- Gejala poliomyelitis gejala LMN
- Rangsangan meningeal + terutama pada aseptic meningitis
- Kelemahan dan atrofinya asimetris
- Gold standard PDx Pem LCS ditemukan disosiasi sitoalbumin yaitu suatu peningkatan
protein tanpa diikuti peningkatan jumlah sel
- Elektrolit hipokalemi Periodic paralysis (HPP)
- Kreatin fosfokinase u/ liat apakah ada degenrasi pada otot2
3. Myastenia Gravis
- Termasuk hypersensitivity tipe II, karena ada autoantibodi pada resptor AcH tersering
- Selain itu juga ada autoantibodi di sel ototnya = anti MUSK jarang
- Miastenia gravis underlying diseasenya: thymoma. Karena timus kan tempat pematangan Sel
T, kemudian sel T berkenalan dengan sel B u/ produksi antibody. Kalo aktivitas berlebihan
antibody yg dihasilkan berlebihan menyebabkan autoantibodi pada resptor asetilkolin
- Paling sering kena otot ekstraokular
- Di myastehenia tidak ada gejala otonom, kalo di lambert ada gejala otonom
- Myasthenia crisis: karena tx ttidak adekuat
- Cholinergic crisis: tx kita over tx. Gx yg banyak gx parasimpatis diare, mual muntah,
miosis. Gejala akan memburuk dg edrophonium
- Di alam celah sinaps ada enzim (Ach esterase) u/ me re-uptake AcH Kembali ke pre sinaps
shg tx MG: AcH esterase inhibitor u/ cegah re-uptake Ach sehingga jumlah Ach >>>
bisa nempel ke reseptor
- 1st line: Ach esterase inh
- Dx: poliomyelitis kelumpuhan asimetris, didahului infeksi sal cerna, riw imunisasi tidak
lengkap, Reflek2 turun LMN asimetris
- Dx: MG Ptosis, sulit menelan, gx fluktutatif
- Dx: GBS ada ascending paralysis dan numbness pada ujung2 tangan dan kaki (gloves and
stocking phenomenon), riw ispa sebelumnya, bilateral, LMN
- Dx: MG paresis pada M.levator palpebra, fluktuatif, tidak ada underlying disease, tes
wartenberg +
- Dx: GBS
4. Neuroinfeksi
- A
6. Nyeri Kepala
- Tx abortif Ketika sedang nyeri
- 1st line triptan
- Migrain trjd vasodilatasi pada vascular meninges dan konstriksi pada vascular
ekstrakranial menekan meningen dimana ada reseptor nyeri tertekan nyalur ke
trigeminal disini
- Spasm di epicranialnya
- Ada aktivasi dari bradykinin vasodilatasi vaskuler reseptor nyeri di meningen tertekan