Abstract
Early Childhood Education Programs is a government way to create human resources are
ready to compete in the era of globalization. The purpose of this research is to find (1) the
implementing of early childhood education programs, especially in Mantui Village, Sub-district
South Banjarmasin, and (2) what are the constraints of implementing process. The result of
research is (1) implementation early childhood education there are not according to the standards
listed in Permendiknas No.58 tahun 2009, and based on the results in the field, accredited
kindegarten, the implementation is not accordance with the standards of early childhood
education.(2) The most common of constraints is, human resources like most teachers have not
scholar, and another constraint is facilities communication and information ,and infrastructure.
The research recommend to(1) Banjarmasin Education Office :requiring teachers to graduate, not
only for public servant but also private. (2) Kindergarten principal:giving priority to data
management. (3) Kindergarten teachers : take more training provided by the government.
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
Tabel 1.2 Data PAUD Kecamatan Tabel 1.3 Data PAUD (TK) di
Banjarmasin Selatan per Kecamatan Kecamatan Banjarmasin Selatan
Sumber : data Dinas Pendidikan Kota Sumber : data Dinas Pendidikan Kota
Banjarmasin, 2013 Banjarmasin, 2013
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
namun masih menjadi daerah pinggiran, dalam bentuk rill, bukan untuk sekedar
karena masih minim perhatian pemerintah dinyatakan, (2) Kebijakan publik untuk
terhadap perkembangan daerah tersebut. dilaksanakan atau tidak dilaksanakan
Berkaitan dengan proses Implementasi karena didasarkan pada kepentingan publik
program PAUD, Hal tersebut menarik itu sendiri.
peneliti untuk meneliti bagaimana
Implementasi Kebijakan
implementasi program PAUD diKelurahan
Implementasi Kebijakan menurut
Mantuil dengan lembaga yang memiliki
Gordon dalam Pasolong (2013:57) adalah
nilai akreditasi berbeda padahal masih
berbagai kegiatan yang di arahkan pada
berada dalam daerah yang sama, yang
realisasi program. Dalam hal ini
dapat dikatakan pinggiran.
administrator mengatur cara untuk
TINJAUAN PUSTAKA mengorganisir, menginterprestasikan dan
menerapkan kebijakan yang telah diseleksi.
Kebijakan Publik
Menurut Agustino (2006:138),
Anderson dalam Agustino (2006:6)
implementasi kebijakan dalam praktiknya
mendefinisikan kebijakan publik sebagai
merupakan suatu proses yang begitu
serangkaian kegiatan yang mempunyai
kompleks bahkan tidak jarang bermuatan
maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan
politis dengan adanya intervensi berbagai
dilaksanakan oleh seorang aktor atau
kepentingan. Dari pendapat-pendapat para
sekelompok aktor yang berhubungan
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
dengan suatu permasalahan atau suatu hal
implementasi kebijakan adalah proses
yang diperhatikan. Konsep kebijakan ini
pencapaian yang dilakukan aktor terkait
menitikberatkan pada apa yang
dari apa yang telah dirumuskan. Terkait
sesungguhnya dikerjakan daripada apa
dengan penelitian ini implementasi
yang di usulkan atau dimaksud. Dan hal
kebijakan adalah pelaksanaan program
inilah yang membedakan kebijakan dari
PAUD (TK) di Kelurahan Mantuil
suatu keputusan yang merupakan pilihan
Kecamatan Banjarmasin Selatan.
diantara beberapa alternatif yang ada.
Idealnya suatu kebijakan publik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
menurut Pasolong (2013:39) adalah (1) Undang-undang Nomor 20 tahun
Kebijakan publik untuk dilaksanakan 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
anak pada rentang usia tertentu. merupakan hasil jerih payah anak sendiri.
nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, menunjukan bahwa 3 diantara 22 murid
bahasa, dan sosial-emosional. yang berhadir pada saat itu, 1 orang anak
Taman Kanak-kanak yang memiliki nilai berkembang sesuai harapan. Dan saat
Akreditasi B dimana dari hasil laporan data mengerjakan tugas dari guru dengan baik,
perkembangan dilihat dari aspek nilai-nilai semuanya aktif mengerjakan. Dan murid-
agama dan moral, konsep bentuk, warna, murid TK An-Nisa pun terihat sangat
ukuran dan pola dan sosial emosional , mandiri tanpa ada yang merengek minta
berkembang dan 2 diantara 29 murid sudah menunjukan bahwa tingkat pencapaian dari
berkembang sesuai harapan. Dan dari hasil data laporan perkembangan anak sesuai
pengamatan peneliti ketika murid TK Intan dengan standar yang telah ditetapkan
Sari Wengga diberi tugas untuk memberi peraturan pemerintah. Seperti dalam
warna dan mengelompokkannya masih ada Permen no.58 tahun 2009 mengenai tingkat
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
pencapaian perkembangan anak usia 4 - anak selama melewati nol kecil. Seperti
<5tahun pada lingkup perkembangan halnya saja terlihat pada saat orangtua ikut
Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola : masuk kekelas mendampingi anak-
Mengklasifikasikan benda berdasarkan anaknya, jikalau si anak masih di kelas nol
bentuk atau warna atau ukuran. Namun kecil, masih dapat dimaklumi karena si
dalam lingkup sosial emosional : anak baru beradaptasi dengan
menunjukan sikap mandiri dalam memilih lingkungannya. Namun anak kelas nol
kegiatan masih banyak yang belum bisa besar kurang dapat dimaklumi karena
dilakukan oleh murid-murid TK Intan harusnya sudah terbiasa dan mulai belajar
Wengga Sari dan TK Baiturrahman. mandiri. Namun ternyata masih banyak
Teori attachment yang dimaksud yang menangis jika tidak didampingi
adalah keteraturan, kesenangan, keinginan orangtuanya.
untuk melekat terhadap orang yang di
Standar Pendidik dan Tenaga
akrabinya. Hal ini sesuai dengan
Kependidikan
pengamatan peneliti ketika melihat masih
Pendidik anak usia dini adalah
ada anak yang tidak mau ditinggalkan
profesional yang bertugas merencanakan,
orangtuanya ketika mulai pelajaran dikelas.
melaksanakan proses pembelajaran, dan
Lanjut lagi Menurut Bowlby anak yang
menilai hasil pembelajaran, serta
kehilangan kesempatan untuk memperoleh
melakukan pembimbingan, pengasuhan
hubungan sosial dengan orang lain akan
dan perlindungan anak didik.
mempengaruhi perkembangan sosial anak.
Berdasarkan kualifikasi akademik
Bila anak kehilangan kesempatan untuk
pendidik menurut permendiknas no 16
mengembangkan hubungan anak dengan
tahun 2007 tentang standar kualifikasi
lingkungan sosial selama periode bayi,
akademik dan kompetensi guru yaitu Bagi
maka mungkin hubungan sosial anak
guru PAUD jalur pendidikan formal (TK,
menjadi menyimpang setelah dewasa. Dari
RA, dan yang sederajat) harus memiliki
pendapat Bowlby tersebut sangat
pendidikan minimum diploma empat (D-
berdampak buruk bagi perkembangan anak,
IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang PAUD
maka dari itu perlu adanya kemandirian
atau Psikologi yang diperoleh dari program
anak untuk beradaptasi dengan lingkungan
studi yang terakreditasi. Dan yang belum
sekolah.
memenuhi kualifikasi akademik dan
Peneliti memilih untuk mengamati
kompetensi disebut Guru pendamping dan
kelas nol besar karena dari murid nol besar
pengasuh. Dari hasil penelitian di TK Intan
akan terlihat bagaimana perkembangan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
Wengga sari terdapat 3 orang pendidik dan di kedua TK ini guru pendamping pun
2 diantaranya masih dalam tahap proses dapat mengajar murid sendirian.
menuju sarjana sedangkan 1 orang masih Dan untuk tenaga kependidikannya
lulusan SMA. Di TK An-Nisa tenaga seperti kepala sekolah di TK Intan Wengga
pendidik berjumlah 8 orang 2 diantaranya Sari dan Baiturrahman sudah memenuhi
sudah sarjana dan 6 orang lainnya masih kualifikasi pendidik dimana minimal D-IV
lulusan SMA. Di TK Baiturrahman atau S1, sedangkan di TK An-Nisa kepala
berjumlah 4 orang, 1 orang sudah bergelar sekolanya masih lulusan SMA. Namun dari
sarjana, 2 orang masih dalam tahap keterangan kepala PAUD Dinas
penyelesaian kuliah S1 dan 1 orang masih Pendidikan Kota Banjarmasin, hal tersebut
SMA. di perbolehkan karena swasta diangkat oleh
Dan dari hasil wawancara sebagian yayasan. Dan hal tersebut sudah menjadi
pengajar mengatakan bahwa untuk guru resiko yayasan yang mengangkat orang
TK swasta tidak diwajibkan sarjana, dan tersebut menjadi kepala sekolah. Dalam hal
sebagian pengajar lainnya mengatakan hal pengawasan, pengawas berasal dari Dinas
sebaliknya. Dan menurut pendapat Kasi Pendidikan yang ada di tiap Kecamatan.
kelembagaan dan kurikulum PAUD di Menurut teori Van Meter dan Van
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin bahwa Horn dalam Winarno (2007:146)
memang benar untuk guru TK swasta tidak membatasi Implementasi kebijakan sebagai
diwajibkan sarjana, namun sangat di tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
anjurkan. individu-individu (atau kelompok-
Dari standar PAUD dalam kelompok) pemerintah maupun swasta
Permendiknas no.58 tahun 2009 tidak yang diarahkan untuk mencapai tujuan-
disebutkan apakah yang diwajibkan hanya tujuan yang telah ditetapkan dalam
TK negeri atau tidak. Kalau menurut keputusan-keputusan kebijakan
standar PAUD maka TK Intan Wengga sebelumnya. Dari teori tersebut tidak mesti
Sari dan TK An-Nisa masih belum yang langsung dari pemerintah atau swasta,
memenuhi standar, karena jumlah pengajar karena sama-sama menjalankan program
yang sarjana masih sedikit, untuk yang kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,
tidak memenuhi kualifikasi akademik maka seharusnya swastapun mengikuti
biasanya disebut guru pendamping, namun peraturan yang sama, tidak hanya
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
diwajibkan untuk negeri. Seperti halnya menit, dan untuk TK Baiturrahman selama
pada kualifikasi pendidikan guru PAUD, 6 hari kerja total pertemuan selama 1
tidak terkecuali negeri ataupun swasta minggu 900menit. Ketiga TK tersebut
karena program tersebut memiliki tujuan sudah memenuhi standar dalam alokasi
yang sama. waktu pertemuan , dimana antara 150-
180menit dalam sekali pertemuan. Dan
untuk penentuan hari kerja dalam
Standar isi, proses, dan penilaian seminggunya 5-6 hari kerja. Untuk
sesuai dengan tingkat perkembangan, semester sebagai hasil akhir yang akan
bakat/minat dan kebutuhan anak. Standar dicantumkan dalam raport. Dari ketiga
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
pengembangan konsep anak. Selain itu, yang sekarang kemudian pindah. Untuk
sarana belajar seperti meja jarang dipakai, pengelolaan data lembaga dan sumber
meskipun tidak ada kursi, seharusnya belajar dan fasilitas lainnya pihak TK An-
jangan sampai membiarkan anak Nisa sangat bagus dalam mengelola, karena
mengerjakan tugas dengan tengkurap. menurut pengamatan peneliti ruang kelas
Menurut pengamatan peneliti fasilitas yang dan kantor sangat diperhatikan
disediakan sangat minim. Selain itu ruang kelengkapan fasilitasnya. Pembiayaan yang
kantor kepala sekolah tidak tertata rapi, dipakai lebih banyak menggunakan biaya
tidak ada meja dan kursi tamu. Untuk investasi dimana diperoleh dari yayasan,
sistem pengelolaan yang diterapkan TK dan biaya pendaftaran yang ditetapkan
Intan Wengga Sari menurut peneliti tidak untuk murid yang baru masuk adalah
teratur, seperti data lembaga, media belajar 750ribu , namun lengkap dengan seragam
dan semacamnya tidak di perhatikan dari senin-sabtu dan buku-buku.
dengan benar-benar, bahkan kepala sekolah TK Baiturrahaman tidak jauh
mempunyai prinsip enggan untuk meminta berbeda dengan TK An-Nisa , kelengkapan
bantuan pada pemerintah. pembiayaan sarana dan prasarana sangat memadai,
yang diperoleh lebih banyak dari yayasan. memiliki 3 alat bermain, dalam setiap
Biaya pendaftaran yang ditentukan dari ruang kelas berisi meja-meja yang disusun
sekolah adalah 650 ribu, dan kemungkinan 3 baris meskipun tanpa kursi. Dalam
akan meningkat setiap tahunnya. ruangan pun sangat menarik penuh dengan
TK An-Nisa memiliki sarana dan alat permainan edukatif yang tersusun rapi
prasarana yang memadai dimana memiliki dalam lemari. Bangunan TK Baiturrahman
2 alat bermain, 3 ruang kelas yang sebelumnya pernah direnovasi
dilengkapi dengan meja dan kursi selain itu pada tahun 2008. Untuk pengelolaan data
TK An-Nisa memiliki banyak Alat lembaga sangat tersusun, dimana ruang
permainan Edukatif, hal ini sangat kantor sangat rapi , dan untuk pengelolaan
membantu mengembangkan konsep anak. sumber belajar, pihak TK An-Nisa sering
TK An-Nisa berdiri tahun 2010, namun mengajukan proposal untuk meminta
bangunannya masih sangat baru, karena ini bantuan sumbangan APE (alat permainan
merupakan bangunan kedua setelah edukatif). Pembiayan tidak jauh berbeda
sebelumnya berada di seberang dari tempat dengan 2 TK lainnya dimana lebih banyak
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Mega Pardosi, Widyakanti & M. Nur Iman Ridwan
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019
Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
Jurnal :
Hasyim, AW., Yayat, S.,
Nooerhidayah.2009. Implementasi
Kebijakan Pemerintah dalam
Penyelenggaraan Paud. Jurnal
Edukasi. Vol.1,No.2,p. 1-12
Internet :
www.banjarmasin.tribunnews.com/2013/10
/25/guru-paud-harus-sarjana
(di akses tanggal 12 september 2013)
www.banjarmasin.tribunnews.com/2013/09
/18/tragis-5-km-dari-pemko-belum-
terjamah-listrik
(diakses tanggal 6 januari 2014)
www.bppnfi-
reg4.net/web/index.php/direktorat-
pendidikan-anak-usia-dini.html
(diakses tanggal 05 juni 2014)
Perundang-undangan :
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1,
Pasal 1, Butir 14
JPP: Jurnal Ilmu Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1, Januari – Juni 2019