Anda di halaman 1dari 10

PGMI Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA


MATA PELAJARAN FIKIH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING DI MI AL-ISHLAH KOTA BANDUNG

Wildan Rizal Zaelani

Program Studi PGMI Jurusan Tarbiyah STAI Siliwangi Bandung


e-mail: wildanrizal2404@gmail.com

Abstrak :
Kata Kunci: Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
Learning Achievement, mendukung proses belajar siswa. Salah satu yang menjadi penyebab
Problem Based Learning, Fiqh kurangnya prestasi belajar siswa kelas V MI Al Ishlah Kota Bandung
diantaranya karena pemahaman siswa terhadap materi juga model
pembelajaran yang kurang efektif serta membuat kejenuhan dalam proses
pembelajaran.
Dari latar belakang masalah tersebut maka munculah rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V pada
mata pelajaran fikih materi thoharoh sebelum menggunakan model Problem
Based Learning ?, Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning pada siswa kelas V mata pelajaran fikih materi thoharah?,
Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
fikih materi thoharoh melalui model pembelajaran Problem Based Learning
di MI Al-Ishlah Kota Bandung ?
Kerangka pemikiran penelitian ini didasarkan pada penelitian bahwa
model Problem Based Learning menjadi salah satu upaya peningkatan kualitas
pembelajaran dengan mengembangkan potensi siswa dan dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Tentunya hal ini menunjukkan bahwa jika
dilakukan penerapan model Problem Based Learning maka dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Al Ishlah Kota Bandung.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan model
penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun teknik pengumpulan data dilakukan
dengan tes, observasi, dokumentasi, wawancara dan sedangkan untuk teknik
analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian dilihat dari prestasi belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran fikih materi thoharoh sebelum menggunakan model Problem Based
Learning hanya mencapai 60,52% siswa yang mencapai KKM. Penerapan
Problem Based Learning pada materi thoharoh menggunakan Skor N-gain di
siklus I 0,62 sedangkan 0,75 dengan kategori tinggi untuk siklus II. Maka
dapat disimpulkan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas V melalui
model Problem Based Learning pada mata pelajaran fikih materi thoharoh di
MI Al-Ishlah Kota Bandung.

Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Siliwangi Bandung.

1
PGMI Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah menyiapkan untuk terjun ke dalam kehidupan yang nyata (Hikmatu Ruwaida,
2019). Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik melalui proses belajar.
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern
yang berlangsung dialami siswa (Francisca Indriyani, 2019).
Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah sebagai tenaga kependidikan sangat diharapkan berperan
sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Untuk mengembangkan potensi
siswa perlu diterapkan sebuah model pembelajaran inovatif dan konstruktif. Salah satunya dengan metode
pembelajaran yang digunakan tenaga pendidik sehingga proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif,
dan konstruktif sehingga akan meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Problem Based Learning adalah model pendidikan yang mengaitkan siswa untuk memecahkan
masalah melalui tahap-tahap model ilmiah sehingga siswa dapat menekuni pengetahuan yang berhubungan
dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki kemampuan memecahkan masalah (Masa’al Asro, 2020).
Dalam model pembelajaran ini menekankan pada proses peneyelesaiaan masalah yang dihadapai
secara ilmiah menjadi tahap-tahap kegiatan (Lely Listya, 2020). Dengan cara ini siswa mengetahui
mengapa mereka belajar. Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelaahan materi ajar,
eksperimen, ataupun melalui diskusi dengan temannya, untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
Fikih merupakan salah satu diantara mata pelajaran yang lebih ditekankan dibanding mata pelajaran
lain. Tetapi banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari fikih. Kenyataan yang banyak
dijumpai di sekolah selama ini adalah pembelajaran fikih berlangsung secara tradisional yang meletakkan
guru sebagai pusat belajar bagi siswa.
Dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, model pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini
adalah Problem Based Learning pada materi thoharoh, karena materi thoharoh merupakan salah satu
materi yang dianggap sulit oleh siswa. Hal ini terbukti dengan rendahnya rata-rata ulangan harian kelas V
MI Al-Ishlah dalam 3 tahun terakhir yaitu 2019 - 2021 prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih
didapatkan dari guru mata pelajaran fikih hanya 35% atau sebanyak 99 orang siswa dari total 285 siswa
yang mendapatkan predikat A dengan rentang nilai 87-100 pada hasil raport akhir semester.
Oleh karena itu dibutuhkan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Selain itu, diharapkan dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pastisipasi
siswa dalam aktifitas pembelajaran.
METODE

2 PGMI STAI Siliwangi Bandung


2020 Lomba Artikel Ilmiah Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional

Pada penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang didesain untuk
membantu guru mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
bertujuan sebagai bahan pertimbangan guru dalam mengambil keputusan untuk menentukan metode yang
tepat dalam proses pembelajaran demi peningkatan profesionalitas guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah
secara keseluruhan.
Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Peneliti
mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan wawancara, sehingga data yang didapatkan berupa
lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan aktivitas guru, wawancara pada beberapa siswa
dan guru .
Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al-Ishlah Kota
Bandung. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VB MI Al Ishlah 2022-2023 dengan jumlah
siswa sebanyak 32 orang dengan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Total Sampling jumlah
siswa sebanyak 32 orang, terdiri dari 17 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

HASIL

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Fikih Materi Thoharoh Sebelum
Menggunakan Model Problem Based Learning
Kegiatan wawancara pra penelitian tindakan kelas dilakukan dengan guru dan siswa. Guru yang
diwawancarai merupakan guru bidang studi fikih, sedangkan siswa yang diwawancarai adalah beberapa
orang siswa kelas V yang merupakan kelas objek penelitian. Prestasi belajar siswa kelas V/B berada di
bawah rata-rata tingkat hasil prestasi kelas V/A dan C. Oleh karena itu, guru bidang mengusulkan untuk
melakukan kegiatan penelitian di kelas V/B.
Kegiatan observasi pra penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk mengamati proses
pembelajaran fikih di kelas. Kegiatan observasi ini dilakukan dalam waktu 1 hari. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi yang telah dilakukan, disertai dengan pertimbangan atas saran dan masukan
yang diberikan oleh guru bidang studi fikih, maka peneliti memutuskan untuk melakukan kegiatan
penelitian di kelas V/B.

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas V Mata Pelajaran Fikih
Materi Thoharah

PGMI STAI Siliwangi Bandung 3


PGMI Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi

Tahap perencanaan pada siklus ini dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di
sekolah. Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS). Selanjutnya RPP yang telah dibuat didiskusikan dengan guru kolaborator serta
sehubungan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan soal
test awal (pretest) dan soal test akhir (postest), membuat instrumen penelitian, membuat lembar observasi
siswa, membuat lembar observasi guru, dan catatan lapangan.
Penelitian dilaksanakan di kelas V/B yang berjumlah 32 siswa , siswa di bentuk menjadi 6
kelompok dengan jumlah masing-masing anggota kelompok berjumlah 5-6 orang. Penentuan kelompok
dilakukan secara bersama-sama oleh guru agar tercipta kerjasama pada saat siswa melakukan diskusi
kelompok berlangsung.
Tahap Pelaksanaan Siklus pertama ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu satu kali
pertemuan. Pertemuan pertama yaitu mengerjakan soal test awal (pretest) yang diikuti 32 siswa guna
untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar. Setelah mengadakan pretest, dilanjutkan dengan membahas
materi tentang ketentuan-ketentuan air untuk bersuci.
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dari aspek kognitif siswa pada siklus I dilakukan
tes hasil belajar siswa. Adapun hasil dari tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I
Pretest Postt N-Gain
est
Jumlah 1112 2800 23,61716
Rata- 29,263 73,68 0,621504
rata 4
Pada siklus I, sebelum dilakukan tindakan mendapatkan skor rata- rata 29,26. Namun skor rata-rata
meningkat menjadi 73,68 setelah dilakukan tindakan. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penerapan
tindakan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus I, maka data skor siswa dianalisis dengan N-Gain.
Dari selisih skor rata-rata pretest dan rata-rata posttest didapatkan nilai N-Gain sebesar 0,71 dengan
kategori sedang (g sedang : 0,70 > (g) > 0,3). Tabel skor N-Gain siswa siklus I dipaparkan secara lengkap
pada lampiran 15. Namun hasil posttest siklus I hanya mencapai 71,8% siswa yang mencapai KKM dan
belum memenuhi indikator keberhasilan dimana 75% siswa harus mencapai nilai KKM.

4 PGMI STAI Siliwangi Bandung


2020 Lomba Artikel Ilmiah Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional

Tabel 4.2 Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I


Kekurangan Perbaikan
Perhatian siswa belum fokus di Guru memberikan ice breaking untuk memfokuskan
kelas perhatian siswa.
Siswa gaduh dalam Pembagian Guru memberikan batas waktu Pembagian kelompok
kelompok serta ikut mengatur pembagian kelompok agar cepat,
tenang dan rapi
Siswa tidak mengerti dengan Mengelilingi setiap kelompok serta memberikan
soal-soal LKS berbasis masalah pengarahan
Masih banyak siswa yang tampak Mendatangi kelompok yang bercanda dan mengobrol
bercanda dan mengobrol saat diskusi
Berdasarkan analisis hasil observasi, catatan lapangan serta wawancara ditemukan beberapa
kekurangan yang ada pada siklus I dan diperlukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Fikih Materi Thoharoh Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Tahap perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan materi yang
diajarkan pada siklus II ini adalah tentang ketentuan untuk bersuci. Selanjutnya RPP yang telah dibuat
didiskusikan sehubungan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan selanjutnya adalah
menyiapkan soal test awal (pretest) dan soal test akhir (postest), membuat instrumen penelitian, membuat
lembar observasi siswa serta guru dan catatan lapangan.
Tahap Pelaksanaan siklus kedua ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu satu kali pertemuan.
Pertemuan pertama sesuai dengan rencana yaitu dengan mengadakan soal test awal (pretest) yang diikuti
32 siswa guna untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar. Setelah mengadakan pretest, dilanjutkan
dengan membahas materi tentang ketentuan-ketentuan untuk bersuci. Sedangkan pelaksanaan postest
dilakukan pada akhir pertemuan yang kedua. Langkah-langkah tindakan pada siklus disajikan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil
observasi aktifitas guru pada pertemuan II didapatkan hasil presentase 96%. Hal tersebut menunjukkan
kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan model Problem Based Learning pada proses

PGMI STAI Siliwangi Bandung 5


PGMI Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi

pembelajaran dengan kategori sangat baik. Hasil observasi aktifitas siswa pada pertemuan II didapatkan
hasil presentase 92,5%. Hal tersebut menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan
model Problem Based Learning dengan kategori sangat baik.
Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II
Prete Posttest N-Gain
st
Jumlah 1812 3268 28,56074
Rata-rata 47,68 86 0,751598
4
Pada siklus II, sebelum dilakukan tindakan mendapatkan skor rata- rata 47,68. Namun skor rata-
rata meningkat menjadi 87 setelah dilakukan tindakan. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penerapan
tindakan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus II, maka data skor siswa di analisis dengan N-Gain.
Dari selisih skor rata-rata pretest dan rata-rata posttest didapatkan nilai N-Gain sebesar 0,75 dengan
kategori tinggi (g tinggi : nilai (g) > 0,70). Tes posttest siklus II telah mencapai keberhasilan sebesar
87,5% siswa yang mencapai KKM dan sudah memenuhi indikator keberhasilan sebesar 75%.
Tahap Refleksi pada pembelajaran siklus II ini benar-benar tidak mendominasi kelas seperti pada
siklus I. Waktu banyak diberikan untuk siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa tampak lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena termotivasi dengan masalah kehidupan sehari-hari
pada materi thoharoh. Siswa juga sudah mulai serius dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu
siswa sudah berani untuk tampil di depan kelas memaparkan hasil diskusi kelompok.

PEMBAHASAN

Penerapan model Problem Based Learning yang berkelanjutan dalam dua siklus telah
menunjukkan peningkatan pada setiap aspek langkah-langkah Problem Based Learning. Bila
dianalisis setiap aspeknya, maka tiap-tiap aspek telah menunjukkan peningkatan dari siklus pertama ke
siklus kedua, dan pada siklus kedua semua aspek telah menunjukkan kategori baik. Hal ini berarti siswa
telah mengalami perubahan dalam belajar dan memahami suatu konsep dengan baik pula.
Selama proses penelitian tindakan kelas di kelas VB MI Al Ishlah Kota Bandung yang dilakukan
selama II Siklus ini dilakukan beberapa langkah pembelajaran Problem Based Learning yaitu siswa
menentukan masalah yang akan dipecahkan, kemudian menganalisis masalah lalu siswa merumuskan

6 PGMI STAI Siliwangi Bandung


2020 Lomba Artikel Ilmiah Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional

berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga siswa
mengumpulkan data yang diperlukan untuk pemecahan masalah, yang kemudian merumuskan pemecahan
masalah dan harus mengambil keputusan selama pelaksanaannya.
Mata pelajaran fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT.
Melalui penerapan model Problem Based Learning ini siswa kelas VB MI Al Ishlah Kota Bandung
dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar khususnya mengenai materi
thoharoh, sehingga dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab
sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
Selain itu, berdasarkan dari hasil wawancara siswa telah memberikan tanggapan-tanggapan yang
positif terhadap pembelajaran yang telah diterapkan karena siswa diberikan pembelajaran secara langsung
dan aktif serta diberi kesempatan untuk mengungkapkan gagasan-gagasan baru dalam menyajikan hasil
karya penyelesaian masalah selama proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas, sehingga
pembelajaran pun terasa menyenangkan dan tidak membosankan.
Analisis untuk pengujian data hipotesis setiap kegiatan dilakukan dengan cara membandingkan
transkrip setiap instrumen kegiatan atau hasil kerja siswa. Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif terdiri atas aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa. Sedangkan data
kualitatif terdiri atas hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan yang diolah dalam bentuk deskripsi.
Untuk memperoleh data tersebut dilakukan melalui proses triangulasi, yakni proses pengecekan kebenaran
data untuk mengetahui perbandingan antara peneliti, pengamat dan subjek penelitian selama tindakan.
Pada penelitian menggunakan model Problem Based Learning ini memiliki beberapa kelebihan
diantaranya pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan juga dapat mendorong untuk melakukan
evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajar. Selain keunggulan, Problem Based Learning
juga memiliki kelemahan, diantaranya Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
KESIMPULAN

Simpulan

PGMI STAI Siliwangi Bandung 7


PGMI Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
penerapan model Problem Based Learning pada materi thoharoh sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fikih materi thoharoh di MI Al-Ishlah Kota
Bandung sebelum menggunakan model Problem Based Learning hanya mencapai 60,52% siswa
yang mencapai KKM dan belum memenuhi indikator keberhasilan dimana 75% siswa harus
mencapai nilai KKM.
2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas V mata pelajaran fikih
materi thoharah di MI Al-Ishlah pada siklus I aktifitas siswa masih didapatkan hasil yang kurang
maksimal.
3. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fikih materi thoharoh melalui
model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V
MI Al Ishlah Kota Bandung. Peningkatan tersebut terlihat dari Pada prestasi belajar kognitif
siklus I, jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 75% yaitu sebanyak 23 siswa dan jumlah siswa
yang tidak mencapai KKM sebanyak 9 siswa. Sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan
menjadi 28 siswa yang mencapai nilai KKM 75% dan 4 siswa yang belum berhasil mencapai
KKM. Dengan demikian penerapan model Problem Based Learning dianggap berhasil dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa materi thoharoh karena telah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.
Saran
Agar pelaksanaan model Problem Based Learning dapat mencapai hasil yang optimal maka
terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan, diantaranya :
1. Guru dapat menerapkan dan mengembangkan model Problem Based Learning yang tidak hanya
mengembangkan kemampuan kognitif siswa akan tetapi juga meningkatkan dan melatih kemampuan
berpikir siswa.
2. Siswa hendaknya bisa lebih aktif serta kondusif dalam diskusi kelompok.

8 PGMI STAI Siliwangi Bandung


2020 Lomba Artikel Ilmiah Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional

DAFTAR PUSTAKA

Andarusni Alfansyur. (2020). Seni Mengelola Data: Penerapan Triangulasi Teknik, Sumber Dan Waktu
Pada Penelitian Pendidikan Sosial. Jurnal Penelitian p-ISSN 2549-7332 | e-ISSN 2614-1167 Vol. 5,
No. 2, December 2020, Hal. 146-150.

Ahdar Djamaludin. (2019). Pengaruh Pembelajaran Fiqih Thaharah Terhadap Kemampuan Praktik
Bersuci Siswa
Smp Plus Arroudhoh Sedati. Surabaya : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Asma Saree. (2020). Implementasi Pembelajaran Fikih Pada Siswa Mattayom 1 (Smp) Pratipthamwitaya
Yala Thailand Selatan. Jurnal Tamaddun – Fai Umg. Vol. Xxi. No.1 / Januari 2020

Diki Lukman. 2019. Hubungan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Hubungan
Interpersonal Siswa Dengan Prestasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Siswa Kelas X Sma
Negeri 3 Bantul. Yogyakarta : Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Francisca Indriyani. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa
Pada Materi Perubahan Wujud Benda Di Sd Marsudirini 1
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Harmadi. (2018). Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran Fiqh Di


Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Ilmiah Magistra - Volume 10 Nomor 1 Juni 2019.

Hendi Sugianto. (2020). Inovasi Pembelajaran Pai Pada Mapel Fiqih (Dari Teori Ke Praktik. Jurnal
Pedagogik, Vol. 07 No. 02, Juli-Desember 2020 Issn : 2354-7960, E-Issn : 2528-5793.

Hikmatu Ruwaida . 2019. Strategi Pembelajaran Fiqih Thaharah


Di Sdn Mundar Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah Vol. 3, No. 2, 2019 P-Issn: 2620-5807; E-Issn: 2620-7184.

Husnul Khotimah. 2020. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi 2020, Vii (3): 5-
11.

Kepmendikbudristek. (2013). Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum Yang Terverifikasi.


Https://Ditsmp.Kemdikbud.Go.Id/5-Prinsip-Pembelajaran-Pada-Kurikulum-Yang-Terdiversifikasi/

M Rizkillah. (2019). Metodelogi Pembelajaran Fikih. Jurnal Al-Makrifat Vol 4, No 2, Oktober 2019.

PGMI STAI Siliwangi Bandung 9


PGMI Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Siliwangi

Masa’al Asro. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Mi
Hidayatul Mubtadi’in Kertosari Purwosari Pasuruan. Mu’allim Vol. 2 No. 2 Juli 2020.

Muhannimah. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Model Problem Based Learning (Penelitian
Tindakan Kelas VIII Di Mts Al-Ihsan Pondok Gede Bekasi). Universitas Islam Negri Jakarta.

Nurhayati. (2020). Pembelajaran Fiqih Di Sd It Al-Muhsin Metro. Jakarta: Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (Iain) Metro.

Oky Sugianto. (2020). Penelitian Kualitatif, Manfaat Dan Alasan Penggunaan. Jurnal Binus University.
Https://Binus.Ac.Id/Bandung/2020/04/Penelitian-Kualitatif-Manfaat-Dan-Alasan-Penggunaan

Saefudin Muhammad. (2020). Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian
Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 5. No. 2 November 2020.

Saeful Ahmad. (2020). Implementasi Model Pembelajaran


Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Mata
Pelajaran Fiqih Kelas Vii Mts. Volume 08, Nomor 02, Desember 2020.

Sri Dewi. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Smk
Swasta Bm Alfattah Medan Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Universitas Muhammadiyah Sumatra
Utara. Http://Repository.Umsu.Ac.Id/

Susanti. (2018). Keefektifan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa.
Jurnal pendidikan dan pengajaran. Vol 3(6).1253-1254
https://www.researchgate.net/publication/337207861_keefektifan_model_problem_based_learning_
untuk_meningkatkan_hasil_ belajar_ipa

Sumiatie. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah. Jurnal Meretas.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet.

Syafnidawaty. (2020). Penelitian Kuantitatif. Jurnal Universitas Raharja.


Https://Raharja.Ac.Id/2020/10/29/Penelitian-Kuantitatif/

Tan. (2018). Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih Di Madrasah Ibtidaiyah An Najah Desa Haur Kuning
Kecamatan Beruntung Baru
Kabupaten Banjar. Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah E-Issn 2621-0126.

Yuberti. 2014. Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan. Bandar Lampung
: Anugrah Utama Raharja (Aura). Isbn : 978-602-1297-26-1.

10 PGMI STAI Siliwangi Bandung

Anda mungkin juga menyukai