Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PROBLEM

BASED LEARNING BERBASIS KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH


DASAR

Novalina Indriyani, Universitas Negeri Padang, Indonesia


E-mail : novalinaindriyani1118@gmail.com

Yeni Erita, Universitas Negeri Padang, Indonesia


E-mail : yenierita@fip.unp.ac.id

Mayrisa Undari, Universitas Negeri Padang, Indonesia


E-mail : mayrisaundari93@gmail.com

Miranda, Universitas Negeri Padang, Indonesia


E-mail :mirandamasref@gmail.com

Abstrak

Rendahnya hasil belajar peserta didik telah menjadi masalah di Kelas IV SD


Negeri 102/II Sungai Kerjan. Itulah sebabnya penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan Problem Based
Learning sebagai model pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka. Metode
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan
tahapan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri 102/II Sungai
Kerjan dengan 22 orang peserta didik. Data penelitian mengindikasikan bahwa
hasil belajar peserta didik siklus I pada aspek pengetahuan dan keterampilan
diperoleh rata-rata 79,01 (C) meningkat pada siklus II menjadi 90,39 (SB).
Terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil belajar
peserta didik. Hal ini menjadi bukti bahwa penerapan model Problem Based
Learning berdasarkan kurikulum merdeka dapat efektif dalam meningkatkan
hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.

Kata Kunci: Hasil Belajar, PPKn, PBL, Kurikulum Merdeka

PENDAHULUAN identitas nasional generasi muda. Salah


Dalam era yang gejolak ini, satu mata pelajaran yang memiliki
pendidikan berperan secara signifikan peran penting dalam mengajarkan
dalam membentuk karakter dan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan tugas-

393

MODELING: Jurnal Program Studi PGMI


Volume 10, Nomor 2, Juni 2023; p-ISSN: 2442-3661; e-ISSN: 2477-667X, 393-400
Peningkatan Hasil Belajar PPKn

tugas sebagai warga negara yang baik belum mampunya peserta didik dalam
adalah Pendidikan Pancasila dan menghubungkan permasalahan yang
Kewarganegaraan (PPKn) (Afriani, diberikan dengan pengetahuan yang
2016). Di tingkat Sekolah Dasar, PPKn dimiliki, kemampuan berpikir tingkat
menjadi landasan yang perlu diajarkan tinggi pada peserta didik belum
sejak usia dini kepada anak-anak maksimal, dan saat mengajar guru
sebagai upaya membangun kesadaran masih berpaku pada metode ceramah
dan pemahaman tentang identitas serta diselingi dengan metode tanya
bangsa dan tanggung jawab sebagai jawab yang cenderung menyebabkan
warga negara. Namun, tantangan dalam peserta didik merasa bosan. Dengan
mengajar PPKn di tingkat Sekolah adanya pertimbangan tersebut, peneliti
Dasar tidaklah mudah. Materi yang merasa perlu melakukan perbaikan
abstrak dan kompleks seringkali sulit dalam kegiatan pembelajaran mata
dipahami oleh anak-anak pada usia pelajaran Pendidikan Pancasila dan
tersebut. Selain itu, kurikulum yang Kewarganegaraan. Tujuannya adalah
terkadang terbatas dalam memberikan agar peserta didik dapat mencapai
ruang kreativitas dan pemecahan peningkatan dalam hasil belajar dan
masalah membuat pembelajaran PPKn meningkatkan tingkat kelulusan
menjadi kurang menarik bagi peserta mereka.
didik. Maka dari itu, dibutuhkan model
Kenyataan yang diperoleh pembelajaran yang inovatif dan efektif
berdasarkan observasi yang dilakukan guna meningkatkan hasil belajar PPKn
peneliti adalah hasil ujian tengah di Sekolah Dasar. Problem Based
semester peserta didik pada mata Learning merupakan salah satu model
pelajaran PPKn di kelas IV SD Negeri pembelajaran yang dapat menjadi
102/II Sungai Kerjan masih dianggap solusi untuk mengatasi masalah
belum mencapai tingkat pencapaian tersebut. Dalam beberapa penelitian,
yang maksimal. Adapun kriteria model pembelajaran Problem Based
ketuntasan minimal yaitu 80. Diketahui Learning (PBL) telah terbukti efektif
bahwa terdapat 22 peserta didik dalam dalam meningkatkan hasil belajar
kelas IV SD Negeri 102/II Sungai Pendidikan Pancasila dan
Kerjan, di mana dalam pelajaran PPKn Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah
ada 10 peserta didik yang telah dasar (Sukaptiyah, 2015; Mubaroq et
dinyatakan tuntas, sementara ada 12 al., 2022; Pujiastuti, 2022). PBL adalah
peserta didik masih belum tuntas. suatu model pembelajaran yang
Selain dari hasil belajar, terdapat menekankan pada pemecahan masalah
beberapa masalah dimana peserta dan pengembangan keterampilan
didik masih belum berani berpikir kritis peserta didik
mengutarakan pendapatnya saat guru (Kusumawati et al., 2022; Rahmi &
bertanya mengenai materi pelajaran, Erita, 2022). Dalam PBL, peserta didik

394 | MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023


Novalina Indriyani, Yeni Erita,
Mayrisa Undari, Miranda

diberikan masalah atau situasi yang untuk menjadi subjek belajar yang
memerlukan pemecahan dan mereka mandiri dan kritis melalui pengalaman
harus mencari solusi dengan belajar yang berpusat pada mereka
mengaplikasikan pengetahuan dan (Sumarsih et al., 2022). Dengan
keterampilan yang telah diperoleh mengintegrasikan model PBL dalam
sebelumnya. Dalam konteks kurikulum Kurikulum Merdeka, peserta didik
merdeka, PBL dapat diadaptasi untuk dapat lebih aktif terlibat dalam
memenuhi kebutuhan lokal dan pemecahan masalah sehari-hari yang
memperkuat karakter bangsa berhubungan dengan nilai-nilai PPKn
(Sihotang, 2020). Salah satu contoh (Partini, 2021).
penerapan PBL dalam PPKn di sekolah Melalui model Problem Based
dasar adalah penelitian yang dilakukan Learning yang berbasis Kurikulum
di Kelas VI Semester I di SDN Merdeka, diharapkan peserta didik
Karangnangka, Banyumas. Data dapat mengembangkan keterampilan
penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis, pemecahan masalah,
penggunaan Problem Based Learning kerja sama, dan pemahaman yang lebih
(PBL) efektif dalam meningkatkan mendalam tentang PPKn (Sari, 2016).
prestasi belajar peserta didik dalam Dalam pembelajaran PBL, peserta didik
topik hak, kewajiban, dan tanggung tidak hanya menjadi pendengar pasif,
jawab (Mubaroq et al., 2022). tetapi mereka akan terlibat dalam
Model PBL mengajarkan peserta diskusi, melakukan penelitian, dan
didik untuk belajar melalui pemecahan mengaplikasikan pengetahuan yang
masalah nyata yang relevan dengan mereka peroleh dalam situasi dunia
kehidupan sehari-hari (Yulistiana & nyata (Kurniawan et al., 2020). Dengan
Setyawan, 2020). Dalam konteks PPKn, demikian, hasil belajar PPKn peserta
Problem Based Learning didik di tingkat Sekolah Dasar dapat
memungkinkan peserta didik meningkat secara signifikan.
memperoleh pengalaman belajar yang Sementara itu, tidak dapat
lebih mendalam dengan mengaitkan dipungkiri bahwa dalam era globalisasi
konsep-konsep abstrak PPKn dengan dan adanya kemajuan teknologi
situasi nyata yang dapat mereka informasi yang terjadi saat ini, menjadi
pahami. Penerapan PBL dalam penting bagi kita untuk
pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar mempersiapkan generasi muda dengan
juga sejalan dengan semangat pemahaman yang kuat tentang nilai-
Kurikulum Merdeka yang nilai kewarganegaraan dan perspektif
mengedepankan pembelajaran yang luas tentang hubungan antara
berbasis konteks kehidupan dan individu, masyarakat, dan negara.
pemberdayaan secara aktif. Kurikulum Meningkatkan hasil belajar PPKn
Merdeka mendorong peserta didik melalui penggunaan model Problem

MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 | 395


Peningkatan Hasil Belajar PPKn

Based Learning (PBL) berbasis Kerjan. Penelitian tindakan kelas


Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar dilakukan dalam empat tahap
adalah langkah strategis dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu
mencapai tujuan tersebut. Oleh karena perencanaan, pelaksanaan,
itu, tujuan dari penelitian ini adalah pengamatan, dan refleksi (Houtman,
untuk meningkatkan prestasi belajar 2021).
peserta didik kelas IV di SD Negeri Data penelitian dikumpulkan dari
102/II Sungai Kerjan melalui hasil belajar peserta didik kelas IV di SD
penerapan model Problem Based Negeri 102/II Sungai Kerjan dalam
Learning (PBL) berdasarkan kurikulum pembelajaran Pendidikan Pancasila
merdeka. dan Kewarganegaraan menggunakan
model Problem Based Learning. Adapun
METODE PENELITIAN teknik yang digunakan untuk
Penelitian ini menggunakan mengumpulkan data yaitu dengan tes
metode Penelitian Tindakan Kelas dan nontes. Teknik tes dilakukan untuk
(PTK) dengan pendekatan gabungan mendapatkan data kemampuan aspek
antara kualitatif dan kuantitatif. pengetahuan (kognitif) yang berupa
Penelitian ini dilakukan pada semester lembar tes dalam bentuk soal pilihan
II di kelas IV SD Negeri 102/II Sungai ganda. Sementara teknik nontes
Kerjan tahun ajaran 2022/2023. digunakan untuk mendapatkan data
Penelitian ini dilaksanakan pada terkait aspek sikap (afektif) dan
tanggal 21 Februari 2023 s.d. 7 Maret keterampilan (psikomotor) yang
2023. Penelitian ini dilakukan sebanyak berupa lembar observasi dimana
dua siklus, dimana pada tanggal 21 bentuk instrumen yang digunakan
Februari 2023 dilakukan siklus I yaitu jurnal penilaian sikap dan rubrik
pertemuan pertama. Selanjutnya pada penilaian keterampilan. Data yang
tanggal 28 Februari 2023, dilakukan dikumpulkan dalam penelitian ini
siklus I pertemuan kedua. Terakhir, dianalisis menggunakan metode
pada tanggal 7 Maret 2023, dilakukan analisis data kualitatif dan kuantitatif.
siklus II. Adapun untuk subjek Analisis data kualitatif dilakukan secara
penelitian terdiri dari 22 peserta didik interaktif dan berkelanjutan sampai
kelas IV SD Negeri 102/II Sungai mencapai titik jenuh data (Sugiyono,
Kerjan, yang mana terdiri dari 14 2017). Sementara itu, analisis data
peserta didik laki-laki dan 8 peserta kuantitatif digunakan untuk
didik perempuan. menghitung persentase hasil belajar
Sebelum melakukan perencanaan peserta didik dalam hal pengetahuan
tindakan, peneliti melakukan observasi dan keterampilan. Setelah memperoleh
awal atau studi pendahuluan terhadap data penilaian dari siklus I hingga siklus
proses pembelajaran yang terjadi di II, dilakukan analisis perbandingan
Kelas IV SD Negeri 102/II Sungai

396 | MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023


Novalina Indriyani, Yeni Erita,
Mayrisa Undari, Miranda

hasil belajar psikomotor, afektif, dan kognitif. Evaluasi dilakukan melalui tes
kognitif dari siklus I ke siklus II. untuk menilai hasil belajar PPKn
peserta didik kelas IV di SD Negeri
HASIL DAN PEMBAHASAN 102/II Sungai Kerjan, dan segala
Kegiatan penelitian ini keperluan yang diperlukan untuk
diselenggarakan di kelas IV SD Negeri kegiatan pembelajaran juga disiapkan.
102/II Sungai Kerjan untuk mata Pada siklus II, kegiatan yang dilakukan
pelajaran PPKn Unit 4 semester II tahun tidak jauh berbeda dengan siklus I.
ajaran 2022/2023. Setiap tindakan Siklus II merupakan penyempurnaan
pelaksanaan pembelajaran PPKn dari kekurangan yang teridentifikasi
disesuaikan menggunakan langkah- pada siklus sebelumnya.
langkah model Problem Based Learning Dari penilaian sikap,
yaitu: 1) Orientasi peserta didik pada pengetahuan, dan keterampilan peserta
masalah; 2) Mengorganisir kegiatan didik dalam pembelajaran Pendidikan
belajar peserta didik; 3) Membimbing Pancasila dan Kewarganegaraan
peserta didik dalam menjalani menggunakan model Problem Based
pengalaman individual dan kelompok; Learning (PBL), terlihat adanya
4) Mengembangkan serta peningkatan pada setiap pertemuan.
mempresentasikan hasil kerja peserta Pada aspek sikap siklus I pertemuan I
didik; 5) Menganalisis dan diperoleh melalui lembar penilaian
mengevaluasi proses pemecahan aspek sikap (beriman, bertakwa kepada
masalah (Hosnan, 2014). Penelitian ini Tuhan YME dan berahlak mulia,
dilakukan dalam dua siklus, dengan bernalar kritis, dan bergotong royong)
siklus I terdiri dari dua pertemuan dan yang mana terdapat 6 peserta didik
siklus II terdiri dari satu pertemuan. yang menunjukkan sikap positif yang
Pada tahap perencanaan siklus I, menonjol, sedangkan 4 peserta didik
langkah-langkah yang dilakukan menunjukkan sikap negatif. Pada siklus
meliputi persiapan penyusunan I pertemuan II, terdapat 4 peserta didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menunjukkan sikap positif yang
(RPP) dengan menerapkan model menonjol, sementara 2 peserta didik
pembelajaran Problem Based Learning menunjukkan sikap negatif yang
(PBL) berdasarkan kurikulum merdeka mencolok. Pada siklus II, terdapat 5
pada materi Pendidikan Pancasila dan peserta didik yang menunjukkan sikap
Kewarganegaraan (PPKn) kelas IV positif yangmenonjol. Pada siklus I,
semester II. Selain itu, media aspek pengetahuan memperoleh rata-
pembelajaran yang sesuai dengan rata 78,18 dengan predikat cukup (C)
materi juga disiapkan, termasuk sedangkan aspek keterampilan
penyusunan lembar penilaian untuk memperoleh rata-rata 79,83 dengan
aspek psikomotorik, afektif, dan predikat cukup (C). Kemudian

MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 | 397


Peningkatan Hasil Belajar PPKn

berdasarkan kekurangan-kekurangan 1 75,0 78,4 6 81,3 81,2 79 5 90,4 90,3 90,


0 0 1 6 5 ,0 5 4 39
pada siklus I dan dilakukan perbaikan 1
pada siklus II, setelah melakukan Keterangan:
penerapan model pembelajaran (S) : Sikap
Problem Based Learning (PBL) berbasis (P) : Pengetahuan
Kurikulum Merdeka terjadi (K) : Keterampilan
peningkatan pada aspek pengetahuan
yang memperoleh rata-rata 90,45 SIMPULAN
dengan predikat sangat baik (SB) Berdasarkan temuan dan analisis
sedangkan pada aspek keterampilan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
diperoleh rata-rata 90,34 dengan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
predikat sangat baik (SB). peserta didik dalam pembelajaran
Melalui refleksi hasil dari siklus Pendidikan Pancasila dan
I hingga siklus II dengan menerapkan Kewarganegaraan (PPKn)
model pembelajaran Problem Based menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) berdasarkan Kurikulum Learning berbasis Kurikulum Merdeka
Merdeka dalam mata pelajaran di Kelas IV SD Negeri 102/II Sungai
Pendidikan Pancasila dan Kerjan. Terlihat bahwa hasil belajar
Kewarganegaraan (PPKn), terlihat peserta didik meningkat setiap
adanya peningkatan dalam hasil belajar siklusnya. Pada siklus I, rata-rata hasil
peserta didik pada aspek psikomotorik, belajar peserta didik pada aspek
afektif, dan kognitif. Model pengetahuan dan keterampilan
pembelajaran ini memberikan mencapai 79,01 dengan predikat cukup
kesempatan kepada peserta didik (C). Namun, terjadi peningkatan pada
untuk lebih memanfaatkan kegiatan siklus II dengan rata-rata hasil belajar
pembelajaran dan secara keseluruhan mencapai 90,39 dan predikat sangat
dapat meningkatkan hasil belajar baik (SB), melebihi batas ketuntasan
mereka. yang ditetapkan. Data yang diperoleh
dari proses pembelajaran PPKn
Tabel 1. Hasil Belajar PPKn menggunakan model Problem Based
di Kelas IV SD Negeri 102/II Sungai Learning menunjukkan adanya
Kerjan peningkatan hasil belajar peserta didik
H
as Ha
dari siklus I hingga siklus II,
Siklus I Siklus I
il sil menandakan keberhasilan pelaksanaan
Belaj Siklus II Bel
Pertemuan 1 Pertemuan 2
ar aja
penelitian ini.
Siklu r
sI
( ( ( ( ( ( (P) ( ( ( (P)
DAFTAR RUJUKAN
S P K S P K dan S P K dan
) ) ) ) ) ) (K) ) ) ) (K) Afriani, R. (2016). Peran Guru PKn
Dalam Pembinaan Perilaku Siswa

398 | MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023


Novalina Indriyani, Yeni Erita,
Mayrisa Undari, Miranda

(Studi Tentang Pengembangan Grade Elementary. In Social,


Kecerdasan, Tanggung Jawab, dan Humanities, and Educational Studies
Partisipasi Siswa di SMP Negeri 2 Palu). (SHES): Conference Series, 4(6), 1125-
EDU CIVIC, 4(2). 1132.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan https://doi.org/10.20961/shes.v4i6.7
Saintifik dan Model Pembelajaran. 0439
Bogor: Ghalia Indonesia. Pujiastuti, E. (2022). Penerapan
Houtman, H. (2021). Pelatihan Model Problem Based Learning (PBL)
Penyusunan Proposal Penelitian Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Tindakan Kelas Di Man 1 Musi Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Di
Banyuasin. KENDURI: Jurnal Kelas IV SD Negeri Labuang Baji 1
Pengabdian Dan Pemberdayaan Makassar. Makassar: UMM.
Masyarakat, 1(1), 16-21. Rahmi, R., & Erita, Y. (2022).
Kurniawan, I. K., Parmiti, D., & Penerapan Model Problem Based
Kusmariyatni, N. (2020). Pembelajaran Learning (PBL) Pada Pembelajaran
IPA Dengan Model Problem Based Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah
Learning Berbantuan Media Audio Dasar. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD
Visual Meningkatkan Pemahaman STKIP Subang, 8(2), 2929-2943.
Konsep Siswa. Jurnal Edutech Undiksha, https://doi.org/10.36989/didaktik.v8i
8(2), 80-92. 2.617
https://doi.org/10.23887/jeu.v8i2.289 Sari, R. R. (2016). Penerapan
59 Model Problem Based Learning Untuk
Kusumawati, I. T., Soebagyo, J., & Meningkatkan Kemampuan Belajar
Nuriadin, I. (2022). Studi Kepustakaan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PPKn
Kemampuan Berpikir Kritis Dengan (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi
Penerapan Model PBL Pada Pendekatan Kasus Pelanggaran HAM Kelas X IIS II
Teori Konstruktivisme. JURNAL SMA PGRI 1 Bandung) (Doctoral
MathEdu (Mathematic Education dissertation, FKIP UNPAS).
Journal), 5(1), 13-18. Sihotang, H. (2020). Peningkatan
https://doi.org/10.37081/mathedu.v5 Profesionalitas Guru Di Era Revolusi
i1.3415 Industri 4.0 Dengan Character Building
Mubaroq, M. H., Salam, R., & Dan Higher Order Thinking Skills (Studi
Hamkah, M. (2022). Peningkatan Hasil Kasus Sekolah Di Kabupaten Nias
Belajar PPKn Melalui Model Problem Selatan). Jurnal Dinamika Pendidikan,
Based Learning di Sekolah Dasar. Pinisi 13(1), 68-78.
Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. https://doi.org/10.51212/jdp.v13i1.1
2(1), 370
Partini, P. (2021). Problem Based Sugiyono. (2017). Metode
Learning in Civic Learning in First Penelitian Pendidikan (Pendekatan

MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 | 399


Peningkatan Hasil Belajar PPKn

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Implementasi Kurikulum Merdeka di


Bandung: Alfabeta. Sekolah Penggerak Sekolah Dasar.
Sukaptiyah, S. (2015). Jurnal Basicedu, 6(5), 8248-
Peningkatan hasil belajar PKN melalui 8258.https://doi.org/10.31004/basice
model problem based learning pada du.v6i5.3216
siswa kelas VI SD Negeri 1 Mongkrong, Yulistiana, Y., & Setyawan, A.
Wonosegoro. Scholaria: Jurnal (2020). Analisis Pemecahan Masalah
Pendidikan dan Kebudayaan, 5(1), 114- Pembelajaran IPA menggunakan Model
121. Problem Based Learning SDN
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2 Banyuajuh 9. Prosiding Nasional
015.v5.i1.p114-121 Pendidikan: LPPM IKIP PGRI
Sumarsih, I., Marliyani, T., Bojonegoro, 1(1).
Hadiyansah, Y., Hernawan, A. H., &
Prihantini, P. (2022). Analisis

400 | MODELING, Volume 10, Nomor 2, Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai