Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Dietetika Hipertiroid dan Hipotiroid Tanggal mulai: 14 April 2022

MK Dietetika Penyakit Degeneratif Tanggal selesai: 16 April 2022

KASUS GENAP DIETETIKA HIPERTIROID

Kelompok 4 :
Natasya Amelia Mulyadi (5193540039)
Yunda Ayuningtias (5191240002)
Mentari Sinambela (5191240005)
Rafma Mei Yusra (5191240006)
Meisya Arifa Rizka (5191240008)
Muhammad Syarifuddin Harahap (5191240010)
Fakhrur Rozy Ginting (5193240012) Dosen
Pengampu :
Dra.Rasita Purba., M.Kes
Erni Rukmana, S.Gz., M.Si
Tyas Permatasari, S.Gz., M.Si
Nila Reswari Haryana, S.Gz., M.Si

PROGRAM STUDI GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KSEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Kasus

Seorang wanita, 47 tahun BB 56 kg TB 160cm datang ke klinik dengan keluhan dada kiri
terasa berdebar, mata tampak melotot, serta tangan terus bergetar (tremor), sering berkeringat dan
merasa cepat lapar. Dari pemeriksaan tekanan darah 140/70 mmHg, suhu tubuh 37,5ºC. Pada
pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tyroid. Ibu ini telah melakukan
pemeriksaan darah, hasil nya ialah HB : 12,5 g/dL, Ht : 39%, Leukosit : 11.000/mmk, Netrofil :
56% darah, Kolesterol total : 179 mg/dL, Trigliserida : 105 mg/dL, TSH : 0,003µU/mL. Oleh
dokter pemeriksaan disarankan untuk melakukan pemeriksaan T3, T4, dan free T4.

A. Identifikasi
• Identifikasi Pasien
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Berat Badan : 56 kg
Tinggi Badan : 160 cm

• Data Subjektif
- Keluhan Utama
Dada kiri berdebar, tremor, sering berkeringan, merasa cepat lapar.
- Kondisi Pasien terkait gizi
Status gizi berdasarkan IMT termasuk normal yaitu 21,8 kg/m2 , rentang normal >18,5 –
<25,0 (WHO,2013)

 Data Objektif
- Data Antropometri
TB : 160 cm
BB : 56 kg
IMT : 21,8 kg/m2 ( status gizi normal)
Rentang nilai status gizi normal 18,5 – 22,9 kg/m2 (WHO,2000)
- Data Biokimia
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin (Hb) 12,5 g/dL (N) 12 – 16 g/dL
Hematokrit (Ht) 39% (N) 35 – 45%
Leukosit 11.000 (T) 3200 – 10.000/mm3
Netrofil 56% (N) 36% - 73%
Kolesterol total 179 mg/dL (N) <200 mg/dl
Trigliserida 105 mg/dL (N) <150 mg/dl
TSH 0,003µU/mL (R) 0,4 – 4,5 µU/mL

- Data Fisik/Klinis
Pemeriksaan fisik
Mata tampak melotot, Pembesaran ringan kelenjar tyroid
Pemeriksaan klinis
Tekanan darah 140/70 mmHg , Suhu tubuh 37,5ºC .
RENCANA ASUHAN GIZI

Jenis Kelamin : Perempuan Kasus : Hipertiroid

Umur : 47 Tahun

Perencanaan dan Implementasi Asuhan Gizi


Assessment Intervensi
Rencana Monitoring dan
Identifikasi Diagnosa Gizi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah
Antropometri : Status gizi dalam NI – 1.2 Peningkatan Tujuan diet: Tujuan edukasi : Antropometri :
• AD-1.1.1 TB = 160 cm kategori status gizi energi ekspenditor (P) - Garam rendah 2 :
• Memotivasi - Memantau dan
• AD-1.1.2 BB = 47 kg baik atau normal. berkaitan dengan  membantu
• AD-1.1.5 IMT = 21,8 Rentang nilai IMT pasien dan mempertahankan berat
penyakit Hipertyroid menghilangkan
kg/m2 (Status gizi baik) normal >18,5 – <25,0 memberikan badan pasien.
yang diderita (E) ditandai
retensi garam atau - Mempertahankan
(WHO,2013) dengan Suhu tubuh edukasi agar
air dalam jaringan status gizi pasien agar
meningkat 37,5 C dan
o
menjalani diet tetap dalam status gizi
Biokimia : • TSH peningkatan nafsu makan tubuh dan
yang sudah normal >18,5 – <25,0
0,003µU/mL (S)
• BD – 1.5.5 TSH = menurunkan (WHO,2013).
(Rendah), rentang dianjurkan dan
0,003µU/mL normal 0,4 – 4,5 tekanan darah
NC – 2.2 Perubahan Biokimia :
• BD – 1.7.5 Kolesterol mengubah pola
µU/mL nilai lab yang terkait pada pasien.
total = 179 mg/dL • Kolesterol total gizi (P) berkaitan dengan makan serta gaya - Memeriksa secara
• BD – 1.7.7 150 mg/dl - TETP ( tinggi rutin untuk agar nilai
merasa cepat lapar dan hidup.
Trigliserida = 105 (Normal), energi tinggi biokimia TSH
pembesaran ringan pada • Keluarga pasien
mg/dL rentang normal protein) : (normal, 0,4 – 4,5
kelenjar tyroid (E)
• BD – 1.10.1 <200 mg/dl • mempertahankan harus µU/mL) dan Leukosit
ditandai dengan kadar berat badan normal.
Hemoglobin = 12,5 • Trigliserida 105 TSH 0,003 µ U/Ml memahami ( normal, 3200 –
g/dL mg/dL (Normal), kategori rendah (S) • Memenuhi 10.000/mm3) kembali
rentang normal tentang normal, dan
• BD – 1.10.2
Hematokrit = 39% <150 mg/dL kebutuhan energi pemberian mempertahankan nilai
• Leukosit = • Hemoglobin dan protein hemoglobin, kolestrol
asupan yang
11.000/mmk 12,5 g/dL • Mencegah total, trigliserida,
• Netrofil = 56% kerusakan jaringan seimbang hematokrit dan netrofil
(Normal),
rentang normal tubuh dalam tetap dalam nilai
12 – 16 g/dL memenuhi normal.
• Hematokrit 39% Prinsip diet:
kebutuhan Fisik/Klinis :
(Normal), Diet Garam Rendah 2
rentang normal pasien. - Memantau dan
& TETP ( tinggi
35 – 45% • Memberikan mempertahankan
energi tinggi protein).
• Leukosit 11.000 edukasi kepada tekanan darah agar
(Tinggi), rentang tetap normal serta
Syarat diet: keluarga pasien
normal 3200 – mengembalikan
10.000/mm3 • Energi cukup, yaitu agar lebih suhu tubuh agar
Netrofil 56% 2118, 48 kkal kembali normal.
mengenal
(Normal), • Protein tinggi , - Memeriksa serta
rentang normal mengenai
yaitu 112 gr memantau keluhan
36 – 73%.
Fisik/Klinis : o Mengalami • Lemak cukup, yaitu kebutuhan zat yang dirasakan untuk
hipertensi 47,07 gr mengatasi keluhan
o PD – 1.1.6 Mata dan gizi yang
kategori stage 1 • Karbohidrat cukup, yang dirasakan.
Kepala : diperlukan oleh
dalam rentang yaitu 311,73 gr
 Mata tampak melotot pasien. Asupan :
130 - 139 • Natrium (600-800
o PD – 1.1.4 mmHg/ 80 – 89 Materi edukasi : - Memenuhi kebutuhan
mg).
Ekstremitas, otot mmHg gizi pasien agar dapat
dan tulang : • Iodium 150 mcg • Diet GR 2 dan
(AHA,2017) tercukupi
 Pembesaran ringan • Kalium 4700 mg diet & TETP - Membagi dan
dilihat dari
kelenjar tyroid ( tinggi energi mengatur kebutuhan
tekanan darah • FE 26 mg
tinggi protein). pasien sehari- hari
o PD – 1.1.9 Tanda vital : tidak dalam • Vitamin A 500
 Tekanan darah = keadaan normal
140/70 mmHg atau tinggi,
 Suhu = 37,5ºC
rentang normal mcg Serta makanan sesuai dengan
120/80 mmHg • Vitamin C 75 mg yang kebutuhan pasien.
o Suhu tubuh
dianjurkan dan Perilaku :
dalam keadaan Preskripsi Diet
tinggi, rentang tidak - Memantau dan
• Makanan Biasa dianjurkan. memberi motivasi
normal 36 C -
o

37oC. • Pemberian Oral Metode : agar pasien patuh


o Mata pasien tampak • Makan Utama 3x mengikuti terapi diet
• Konseling dan dan terapi edukasi
melotot, dan dan selingan 2x
terdapat Ceramah yang disarankan oleh
pembesaran Perhitungan ahli gizi.
Sasaran edukasi:
ringan kelenjar kebutuhan : - Melakukan Olahraga
tyroid. Rumus • Pasien dan
ringan minimal
Mifflin keluarga. 3x/minggu selama 30
Media edukasi : menit.
BMR = (10xBB) +
(6,25xTB) – (5xU) – Leaflet, poster
161 = (10x56) +
(6,25x160) – (5x47) –
161 = 560 + 1000 –
235 – 161 = 1164 kkal

TEE = BMR x FA x
FS = 1164 x 1.3 x 1,4
= 2118,48 kkal

Protein
2 x BB = 2 x 56 = 112
gr
Lemak

=
47,04 gr

Karbohidrat

= =
311,73 gr

Kebutuhan Zat gizi


mikro

Natrium : 600-800 mg
(Hipertensi stage 1)

Iodium : 150 mcg

Kalium : 4700 mg

FE : 26 mg

Vitamin A: 500 mcg

Vitamin C: 75 mg
 Perhitungan status gizi dan kebutuhan gizi

Perhitungan Kebutuhan Energi

Rumus Mifflin
BMR = (10xBB) + (6,25xTB) – (5xU) – 161

= (10x56) + (6,25x160) – (5x47) – 161

= 560 + 1000 – 235 – 161

= 1164 kkal

TEE = BMR x FA x FS

= 1164 x 1.3 x 1,4

= 2118,48 kkal
Kebutuhan Zat gizi makro

Protein = 2 x BB = 2 x 56 = 112 gr

Lemak = 47,04 gr

Karbohidrat = = 311,73 gr

Kebutuhan Zat gizi mikro


Natrium : 600-800 mg (Hipertensi stage 1)

Iodium : 150 mcg

Kalium : 4700 mg

FE : 26 mg

Vitamin A : 500 mcg

Vitamin C : 75 mg

Kebutuhan Per Waktu Makan

- Energi
Makan Pagi : 20 % x 2118,48 = 423,69 kkal

Selingan : 15 % x 2118,48 = 317,77 kkal

Makan Siang : 25 % x 2118,48 = 529,62 kkal

Selingan : 15 % x 2118,48 = 317,77 kkal

Makan Malam : 25 % x 2118, 48 = 529,62 kkal

- Protein

Makan Pagi : 20 % x 112 = 22,4 gr

Selingan : 15 % x 112 = 16,8 gr

Makan Siang : 25 % x 112 = 28 gr

Selingan : 15 % x 112 = 16,8 gr

Makan Malam : 25 % x 112 = 28 gr

- Lemak

Makan Pagi : 20 % x 47,07 = 9,41 gr

Selingan : 15 % x 47,07 = 7,07 gr

Makan Siang : 25 % x 47,07 = 11,76 gr

Selingan : 15 % x 47,07 = 7,07 gr

Makan Malam : 25 % x 47,07 = 11,76 gr

- Karbohidrat

Makan Pagi : 20 % x 317,77 = 63,55 gr

Selingan : 15 % x 317,77 = 47,66 gr

Makan Siang : 25 % x 317,77 = 79,44 gr

Selingan : 15 % x 317,77 = 47,66 gr

Makan Malam : 25 % x 317,77 = 79,44 gr


RANCANGAN MENU
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Kh Serat Ca Kalium Fe Vit C Na
Sarapan Bubur Beras 150 157,0 8,4 1,7 42,0 0,5 2,5 45,0 0,3 0,0 1,5
pagi Daging Ayam 50 149,0 9,1 2,5 0,0 0,0 10,6 198,5 0,3 0,0 23,5
Steak Ayam
Minyak Zaitun 10 88,4 0,0 10,0 0,0 0,0 1,4 0,0 0,0 0,0 0,7
Brokoli 10 5,1 0,3 0,1 0,6 0,3 24,0 29,0 0,1 0,2 0,5
Wortel 10 2,8 0,1 0,1 0,6 0,1 9,8 15,7 0,0 0,1 4,1
Sop Bening Kol 10 5,1 0,3 0,1 0,6 0,3 10,0 14,0 0,0 0,2 0,5
Kentang 10 6,2 0,2 0,0 1,4 0,1 6,3 87.9 0,0 1,1 0,7
Tahu 5 0,8 1,1 0,5 0,1 0,0 52,3 5,1 0,1 0,0 0,2
Jus Jeruk Jeruk 100 45,0 0,9 0,2 11,2 1,4 48,0 87,2 0,1 34,6 4,0
Jumlah 459,4 20,3 15,2 56,5 2,7 164,9 394,5 0,9 36,1 35,7
Selingan Kraker Panggang 4 buah kraker 20 52 1,0 0,5 1,0 0 6,0 7 0,7 0,0 48
Pagi isi Daging
Minyak jagung 5 20 0,0 2,5 0,0 0 0,0 1 0,0 0,0 0

Daging cincang 50 42 4,0 2,8 3,5 0,0 4,0 106,8 1,0 0,0 27,0

Daun bawang 5 4 0,0 0,0 3,4 0,1 10,0 0,5 0,1 0,0 0,2

Wortel 30 9.4 0,4 0,2 5,2 0,1 18,0 73,5 0,4 5,0 11

Tepung 20 36.6 0,1 0,1 18,8 0 8,4 6 0,1 0,0 0,4

Telur 25 71 4,3 1,0 2,2 0,5 29,4 82 1,4 0,0 48

Susu 200 82 6,4 2 10,6 0 2,4 0,6 0 6 2


Jumlah 317,0 16,2 9,1 44,7 0,7 78,2 277,4 3,7 11,0 136,6
Makan Nasi putih Beras putih 100 180 3 0,3 39,8 4,2 3,2 38 0,4 0 1
Siang

Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Kh Serat Ca Kalium Fe Vit C Na
Pepes Patin Patin 100 132 12 6,6 0,1 0 31 346 1,6 0 57
Wortel 50 18 1,5 0,3 6,2 0,5 22,5 122 0,5 9 11
Wortel cream Kentang 50 11 1,05 0,1 4,75 0,25 31,5 198 0,35 10,5 3,5
soup Susu cair 100 41 3,2 2,5 2,3 0 143 149 1,7 1 16
Semur tempe Tempe 30 24 1,27 1,41 0,24 0,03 66 15,1 1,02 0 0,6
Apel 100 58 2,3 0,4 10,9 2,6 6 130 0,3 5 2
Jus Apel Gula 20 78,8 0 0 15,8 0 1 0,95 0,02 0 0,02
Jumlah 542,8 24,32 11,6 80,05 7,58 304,2 999 5,89 25,5 91,12
Selingan Kolak Pisang Pisang kepok 200 218 13,6 1 24,6 11,4 220 1000 1 18 20
Sore Gula Aren 15 52,2 0 0 18,8 0 11,2 58,5 0,45 0 2,25
Santan 20 64,8 3,84 6,86 1,18 0 2,8 102 0,38 0,4 3,6
Jumlah 318 17,44 7,86 44,58 11,4 234 1160,5 1,83 18,4 25,85
Makan Nasi putih Beras Putih 100 180 3 0,3 39,8 4,2 3,2 38 0,4 0 1
Malam
Tumis oncom Oncom 30 6,1 5,9 1,8 10,78 0 28,8 0 8,1 0 198,9
ayam
Ayam 100 298,0 18,2 5 0,0 0,0 21,2 397 0,6 0,0 47
Terong saus Terong 100 20 1 0,4 5,8 2,1 15 287 0,4 5 9
kecap
kecap 10 7 0,5 0,2 0,2 0 12,3 0 0,1 0 59
tomat 20 4 0,5 0,1 0,5 0,3 1 32,98 0,1 0 2
Bawang bombay 20 12 0,3 0 0,4 0,4 7 1,92 1 6 2,4
Buah semangka Semangka 100 28 0,5 0,2 16,9 0,4 7 93,8 1 6 7
Jumlah 555,1 29,9 8 74,38 7,4 95,5 850,7 11,7 17 326,3
Total Keseluruhan 2.192,3 108,16 51,76 300,21 29,78 976,8 3782,1 24,02 91 657,68
Total Kebutuhan 2118,4
112 47,04 311,73 28 1200 4700 26 75
8
% Asupan 92,3 600-
103% 97% 110% 96% 106% 81,4 80,5% 121% 800
%
Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Lebih
Analisis Intervensi

Hipertiroidsme merupakan suatu keadaan yang menunjukkan dimana aktivitas kelenjar


tiroid yang berlebihan dalam mensintesis hormone tiroid, sehingga meningkatkan metabolisme di
jaringan perifer. Konsumsi iodium secara berlebihan (ekses) dapat meningkatkan terjadinya
iodine induce hyperthyroidism (IIH), karsinoma tiroid, atau autoimmune thyroid disease
(penyakit Grave atau Hashimoto). Iodium yang masuk kedalam tubuh akan diserap dalam bentuk
iodia dan iodium yang masuk diserap oleh kelenjar tiroid minimal 60μg per hari untuk
keseimbangan produksi hormone tiroid. (Suryati Kumorowulan1*, 2019)

Gejala- gejala umum yang sering dialami pasien hypertiroid seperti dada kiri berdebar-
debar ini terjadi karena jumlah dan affinitas dari reseptor beta adrenergik. Hal akan
mengakibatkan peningkatan kerja otot jantung, sehingga denyut jantung meningkat bersamaan
dengan meningkatnya cardiac output (Marks, 2000). Mata tampak melotot atau exoptalmus hal
ini terjadi akibat TSH yg tinggi merangsang sel-sel mata akibatnya terjadi pengeluaran sitokin
yang mendorong terjadinya peradangan dan edema, eksoftalmus yang merusak mata timbul
dobel vision. Selain itu terjadi pembengkakan jaringan lemak di sekitar mata (Marks, 2000).
Tangan terus bergetar atau tremor disebabkan mekanisme kontraksi otot perifer umumnya
dikontrol lewat serebelum dan ganglion basalis. Namun pada pasien hipertiroid, terjadi
rangsangan berlebihan terhadap ganglion basalis. Oleh karena itu, pada otot yang ada di
ekstremitas terjadi kontraksi berlebih saat ada kegiatan yang akan mengakibatkan tremor. Sering
berkeringat disebabkan karena erjadi peningkatan keringat yang keluar akibat pengaruh tingginya
metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi akumulasi panas dalam tubuh (intoleransi panas).
Keringat memungkinkan pengeluaran panas berlebih melalui penguapan atau evaporasi dari
permukaan kulit (Marks, 2000). Dan gejala lain seperti merasa cepat lapar ini terjadi karena
trakikardi yang menyebabkan meningkatnya aktivitas gastrointestinal. Selain itu T3 dan T4
merangsang proses glukoneogenesis dan glikogenesis. Glukoneogenesis menyebabkan massa
otot menurun dan kelemahan (Marks, 2000).

Perilaku diet bagi pasien dengan hipertiroid dapat dilakukan dengan diet rendah garam 2
(600-800 mg) dan TETP (tinggi energy tinggi protein). Pasien dianjurkan menghindari makanan
yang tinggi kadar natrium seperti ikan tongkol, sosis, ikan asin dan kecap. Diet TETP diberikan
dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur,
dan daging. Perlu dilakukan upaya untuk memotivasi pola hidup yang sehat dan teratur seperti
mengatur pola makan, memenuhi kebutuhan gizi, menjaga berat badan, olahraga ringan, dan cek
kesehatan secara rutin memantau tekanan darah agar tetap normal ke fasilitas pelayanan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Suryati Kumorowulan1*, S. N. (2019). Hubungan Status Iodium Dengan Fungsi Tiroid Di Kota
Yogyakarta,. 15-24.

Marks, D. B., (2000), Biokimia Kedokteran Dasar: sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.

Suharyati, Hartati,B., Kresnawan,T., Sunarti., Hundayani,F., Darmarini,F. (2019). Penuntun Diet


dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN

Pembagian tugas :
1. Assessment + Identifikasi Kasus + Menyusun : Natasya Amelia Mulyadi
2. Diagnosis + Monev : Mentari Sinambela
3. Intervensi : Muhammad Syarifuddin Harahap
4. Analisis Intervensi : Yunda Ayuningtias
5. Menu Pagi + Perhitungan : Fakhrur Rozy Ginting
6. Selingan Pagi + makan siang + Perhitungan : Rafma Mei Yusra
7. Selingan Sore + Makan Malam + Menyusun : Meisya Arifa Rizka

Anda mungkin juga menyukai