Kelompok 4 :
Natasya Amelia Mulyadi (5193540039)
Yunda Ayuningtias (5191240002)
Mentari Sinambela (5191240005)
Rafma Mei Yusra (5191240006)
Meisya Arifa Rizka (5191240008)
Muhammad Syarifuddin Harahap (5191240010)
Fakhrur Rozy Ginting (5193240012) Dosen
Pengampu :
Dra.Rasita Purba., M.Kes
Erni Rukmana, S.Gz., M.Si
Tyas Permatasari, S.Gz., M.Si
Nila Reswari Haryana, S.Gz., M.Si
Seorang wanita, 47 tahun BB 56 kg TB 160cm datang ke klinik dengan keluhan dada kiri
terasa berdebar, mata tampak melotot, serta tangan terus bergetar (tremor), sering berkeringat dan
merasa cepat lapar. Dari pemeriksaan tekanan darah 140/70 mmHg, suhu tubuh 37,5ºC. Pada
pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tyroid. Ibu ini telah melakukan
pemeriksaan darah, hasil nya ialah HB : 12,5 g/dL, Ht : 39%, Leukosit : 11.000/mmk, Netrofil :
56% darah, Kolesterol total : 179 mg/dL, Trigliserida : 105 mg/dL, TSH : 0,003µU/mL. Oleh
dokter pemeriksaan disarankan untuk melakukan pemeriksaan T3, T4, dan free T4.
A. Identifikasi
• Identifikasi Pasien
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Berat Badan : 56 kg
Tinggi Badan : 160 cm
• Data Subjektif
- Keluhan Utama
Dada kiri berdebar, tremor, sering berkeringan, merasa cepat lapar.
- Kondisi Pasien terkait gizi
Status gizi berdasarkan IMT termasuk normal yaitu 21,8 kg/m2 , rentang normal >18,5 –
<25,0 (WHO,2013)
Data Objektif
- Data Antropometri
TB : 160 cm
BB : 56 kg
IMT : 21,8 kg/m2 ( status gizi normal)
Rentang nilai status gizi normal 18,5 – 22,9 kg/m2 (WHO,2000)
- Data Biokimia
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin (Hb) 12,5 g/dL (N) 12 – 16 g/dL
Hematokrit (Ht) 39% (N) 35 – 45%
Leukosit 11.000 (T) 3200 – 10.000/mm3
Netrofil 56% (N) 36% - 73%
Kolesterol total 179 mg/dL (N) <200 mg/dl
Trigliserida 105 mg/dL (N) <150 mg/dl
TSH 0,003µU/mL (R) 0,4 – 4,5 µU/mL
- Data Fisik/Klinis
Pemeriksaan fisik
Mata tampak melotot, Pembesaran ringan kelenjar tyroid
Pemeriksaan klinis
Tekanan darah 140/70 mmHg , Suhu tubuh 37,5ºC .
RENCANA ASUHAN GIZI
Umur : 47 Tahun
TEE = BMR x FA x
FS = 1164 x 1.3 x 1,4
= 2118,48 kkal
Protein
2 x BB = 2 x 56 = 112
gr
Lemak
=
47,04 gr
Karbohidrat
= =
311,73 gr
Natrium : 600-800 mg
(Hipertensi stage 1)
Kalium : 4700 mg
FE : 26 mg
Vitamin C: 75 mg
Perhitungan status gizi dan kebutuhan gizi
Rumus Mifflin
BMR = (10xBB) + (6,25xTB) – (5xU) – 161
= 1164 kkal
TEE = BMR x FA x FS
= 2118,48 kkal
Kebutuhan Zat gizi makro
Protein = 2 x BB = 2 x 56 = 112 gr
Lemak = 47,04 gr
Karbohidrat = = 311,73 gr
Kalium : 4700 mg
FE : 26 mg
Vitamin C : 75 mg
- Energi
Makan Pagi : 20 % x 2118,48 = 423,69 kkal
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
Daging cincang 50 42 4,0 2,8 3,5 0,0 4,0 106,8 1,0 0,0 27,0
Daun bawang 5 4 0,0 0,0 3,4 0,1 10,0 0,5 0,1 0,0 0,2
Wortel 30 9.4 0,4 0,2 5,2 0,1 18,0 73,5 0,4 5,0 11
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Kh Serat Ca Kalium Fe Vit C Na
Pepes Patin Patin 100 132 12 6,6 0,1 0 31 346 1,6 0 57
Wortel 50 18 1,5 0,3 6,2 0,5 22,5 122 0,5 9 11
Wortel cream Kentang 50 11 1,05 0,1 4,75 0,25 31,5 198 0,35 10,5 3,5
soup Susu cair 100 41 3,2 2,5 2,3 0 143 149 1,7 1 16
Semur tempe Tempe 30 24 1,27 1,41 0,24 0,03 66 15,1 1,02 0 0,6
Apel 100 58 2,3 0,4 10,9 2,6 6 130 0,3 5 2
Jus Apel Gula 20 78,8 0 0 15,8 0 1 0,95 0,02 0 0,02
Jumlah 542,8 24,32 11,6 80,05 7,58 304,2 999 5,89 25,5 91,12
Selingan Kolak Pisang Pisang kepok 200 218 13,6 1 24,6 11,4 220 1000 1 18 20
Sore Gula Aren 15 52,2 0 0 18,8 0 11,2 58,5 0,45 0 2,25
Santan 20 64,8 3,84 6,86 1,18 0 2,8 102 0,38 0,4 3,6
Jumlah 318 17,44 7,86 44,58 11,4 234 1160,5 1,83 18,4 25,85
Makan Nasi putih Beras Putih 100 180 3 0,3 39,8 4,2 3,2 38 0,4 0 1
Malam
Tumis oncom Oncom 30 6,1 5,9 1,8 10,78 0 28,8 0 8,1 0 198,9
ayam
Ayam 100 298,0 18,2 5 0,0 0,0 21,2 397 0,6 0,0 47
Terong saus Terong 100 20 1 0,4 5,8 2,1 15 287 0,4 5 9
kecap
kecap 10 7 0,5 0,2 0,2 0 12,3 0 0,1 0 59
tomat 20 4 0,5 0,1 0,5 0,3 1 32,98 0,1 0 2
Bawang bombay 20 12 0,3 0 0,4 0,4 7 1,92 1 6 2,4
Buah semangka Semangka 100 28 0,5 0,2 16,9 0,4 7 93,8 1 6 7
Jumlah 555,1 29,9 8 74,38 7,4 95,5 850,7 11,7 17 326,3
Total Keseluruhan 2.192,3 108,16 51,76 300,21 29,78 976,8 3782,1 24,02 91 657,68
Total Kebutuhan 2118,4
112 47,04 311,73 28 1200 4700 26 75
8
% Asupan 92,3 600-
103% 97% 110% 96% 106% 81,4 80,5% 121% 800
%
Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Lebih
Analisis Intervensi
Gejala- gejala umum yang sering dialami pasien hypertiroid seperti dada kiri berdebar-
debar ini terjadi karena jumlah dan affinitas dari reseptor beta adrenergik. Hal akan
mengakibatkan peningkatan kerja otot jantung, sehingga denyut jantung meningkat bersamaan
dengan meningkatnya cardiac output (Marks, 2000). Mata tampak melotot atau exoptalmus hal
ini terjadi akibat TSH yg tinggi merangsang sel-sel mata akibatnya terjadi pengeluaran sitokin
yang mendorong terjadinya peradangan dan edema, eksoftalmus yang merusak mata timbul
dobel vision. Selain itu terjadi pembengkakan jaringan lemak di sekitar mata (Marks, 2000).
Tangan terus bergetar atau tremor disebabkan mekanisme kontraksi otot perifer umumnya
dikontrol lewat serebelum dan ganglion basalis. Namun pada pasien hipertiroid, terjadi
rangsangan berlebihan terhadap ganglion basalis. Oleh karena itu, pada otot yang ada di
ekstremitas terjadi kontraksi berlebih saat ada kegiatan yang akan mengakibatkan tremor. Sering
berkeringat disebabkan karena erjadi peningkatan keringat yang keluar akibat pengaruh tingginya
metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi akumulasi panas dalam tubuh (intoleransi panas).
Keringat memungkinkan pengeluaran panas berlebih melalui penguapan atau evaporasi dari
permukaan kulit (Marks, 2000). Dan gejala lain seperti merasa cepat lapar ini terjadi karena
trakikardi yang menyebabkan meningkatnya aktivitas gastrointestinal. Selain itu T3 dan T4
merangsang proses glukoneogenesis dan glikogenesis. Glukoneogenesis menyebabkan massa
otot menurun dan kelemahan (Marks, 2000).
Perilaku diet bagi pasien dengan hipertiroid dapat dilakukan dengan diet rendah garam 2
(600-800 mg) dan TETP (tinggi energy tinggi protein). Pasien dianjurkan menghindari makanan
yang tinggi kadar natrium seperti ikan tongkol, sosis, ikan asin dan kecap. Diet TETP diberikan
dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur,
dan daging. Perlu dilakukan upaya untuk memotivasi pola hidup yang sehat dan teratur seperti
mengatur pola makan, memenuhi kebutuhan gizi, menjaga berat badan, olahraga ringan, dan cek
kesehatan secara rutin memantau tekanan darah agar tetap normal ke fasilitas pelayanan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryati Kumorowulan1*, S. N. (2019). Hubungan Status Iodium Dengan Fungsi Tiroid Di Kota
Yogyakarta,. 15-24.
Marks, D. B., (2000), Biokimia Kedokteran Dasar: sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.
Pembagian tugas :
1. Assessment + Identifikasi Kasus + Menyusun : Natasya Amelia Mulyadi
2. Diagnosis + Monev : Mentari Sinambela
3. Intervensi : Muhammad Syarifuddin Harahap
4. Analisis Intervensi : Yunda Ayuningtias
5. Menu Pagi + Perhitungan : Fakhrur Rozy Ginting
6. Selingan Pagi + makan siang + Perhitungan : Rafma Mei Yusra
7. Selingan Sore + Makan Malam + Menyusun : Meisya Arifa Rizka