Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Apa Tujuan Kurikulum Merdeka? Kurikulum merdeka mempunyai tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Kurikulum Merdeka Belajar ingin menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Apa dampak dari kurikulum merdeka bagi para siswa? Dampak positif dari adanya kurikulum merdeka belajar ini adalah anak tidak lagi belajar secara sama, malah justru kurikulum ini memberikan ruang terbuka untuk anak mengeksplorasi dan mengekspresikan keinginan minat dia belajar dimana supaya kedepannya anak memiliki jiwa kompetensi yang baik dan karakteristik yang baik Apa saja 4 Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka berikut ini?
1. Problem Based Learning (PBL)
Problem based learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang melibatkan
keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Semakin aktif peserta didik memanfaatkan keterampilan berpikirnya, semakin besar peluang masalah untuk diselesaikan.
2. Percobaan
Metode pembelajaran Kurikulum Merdeka yang kedua adalah metode
percobaan yang tujuannya adalah membuktikan kepada siswa bahwa materi ini benar adanya dengan pembuktian lewat percobaan. 3. Peer Teaching Method Metode ini lebih mengaktifkan kembali cara kerja kelompok, mendiskusikan dan mempresentasikan kemudian mengajarkan hasil diskusi kepada teman sekelasnya. Setelah itu memberikan kesempatan kepada teman lainnya untuk bertanya.
Tujuan metode peerteaching ini adalah :
Memberikan umpan balik dan dukungan terhadap siswa
Mengatasi isolasi Tidak menakutkan (siswa lebih cenderung berani untuk bertanya walaupun pertanyaan yang “bodoh” Memotivasi dan meyakinkan siswa, dan Fleksible dan responsibel
4. Pembelajaran kontekstual
Metode pembelajaran Kurikulum Merdeka yaitu Pembelajaran
kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada kaitan antara materi yang dipelajari dengan kondisi di kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis oleh peserta didik. Artinya, saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik seolah bisa merasakan dan melihat langsung aplikasi nyata materi yang sedang dipelajari.
5. Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SMA,
SMALB, MA Mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik pada sekolah dengan Kurikulum Merdeka. SMA atau siswa dengan Kurikulum Merdeka dapat memilih minimal 1 dari 5 mata pelajaran Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya. Di kelas X, siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata pelajaran pilihan). Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan XII dari kelompok mata pelajaran yang tersedia. Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan. Capaian Belajar di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, yaitu Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMA) dan Fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA)