Anda di halaman 1dari 9

PAPER “KEBERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN TARGET KURIKULUM”

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah

Pembelajaran Berdiferensiasi

DISUSUN OLEH:

MEILINA CAHYA PRIMA SARI 7000050832

PPG PRAJABATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA GELOMBANG I

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2022
KEBERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN TARGET KURIKULUM

ABSTRAK

Pendidikan harus mampu mengakomodasi keberagaman peserta didik baik dari


kemampuan peserta didik, gaya belajar, dan minat peserta didi. Melalui pendidikan yang
berdiferensiasi dapat membantu pemenuhan target kurikulum dengan mengedepankan
keberagaman peserta didik. Pembelejaran berdiferensiasi dapat diterapkan dalam setiap proses
pembelajaran baik pada materi (konten), proses (kegiatan belajar), dan produk (asesmen).

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar Berdasarkan pengertian pendidikan dan
untuk membimbing, mendukung, dan tujuan pendidikan jelas bahwa tujuan utama
mendorong peserta didik untuk dapat dari pendidikan adalah mendukung dan
tumbuh dan berkembang sesuai dengan mengembangkan segala kekuatan kodrat
potensinya. Pendidikan menurut Sujana. I yaitu potensi yang ada pada peserta didik
Wayan Cong (2019) merupakan upaya untuk dapat tumbuh sehingga mereka dapat
untuk membantu jiwa anak-anak didik baik menjadi manusia yang seutuhnya dan dapat
lahir maupun batin, dari sifat kodratinya berguna bagi masyarakat. Dimana potensi
menuju kearah peradaban manusiawi dan antara setiap anak tentunya berbeda. Dalam
lebih baik. Tujuan pendidikan Indonesia mendidik, seorang pendidik tidak boleh
menurut Ki Hadjar Dewantara dalam menyamaratakan kemampuan peserta
bukunya berjudul Menuju Manusia didik. Pendidikan haruslah sadar bahwa,
Merdeka (2009) menjelaskan bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki
pendidikan sebagai tuntunan di dalam karakteristik yang berbeda dengan anak
hidup tumbuhnya anak-anak, artinya yang lainnya. Pendidikan, seharusnya bisa
pendidikan menuntun segala kekuatan mengakomodasi dari semua perbedaan ini,
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar terbuka untuk semua dan memberikan
mereka sebagai manusia dan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan
anggota masyarakat dapatlah mencapai oleh setiap individu (Andini, Dinar Westri.
keselamatan dan kebahagiaan yang 2016).
setinggi-tingginya. Kurikulum yang diciptakan seharusnya
dapat mengakomodasi segala keberagaman
dan potensi yang dimiliki peserta didik. dapat teratasi dengan menerapkan salah
Dalam pemenuhan kebutuhan dari satu model pembelajaran berdiferensiasi.
keberagaman peserta didik, maka perlu Pada topik bahasan ini akan membahas
adanya cara strategi yang tepat dalam tentang keberagaram peserta didik dan
memberikan pengajaran di kelas. pembelajaran berdiferensiasi sebagai cara
Pemecahan masalah yang berhubungan untuk memenuhi target kurikulum.
dengan keragaman peserta didik di kelas

B. PEMBAHASAN
1. Keberagaman Siswa
Keberagaman siswa berarti segala keunikan tidak memiliki kesiapan dalam belajar
dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. cenderung menunjukkan prestasi belajarnya
Setiap manusia diciptakan unik dan khusus, rendah, sebaliknya siswa yang memiliki
tidak ada satu orangpun yang sama persis kesiapan dalam belajar cenderung
walaupun mereka kembar tetapi pasti ada menunjukkan prestasi belajar yang tinggi.
perbedaan di antara mereka. Keberagaman Jadi tinggi rendahnya prestasi belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran ditentukan oleh kesiapan yang dimiliki
perlu diperhatikan oleh guru karena sangat siswa dalam proses pembelajaran (Mulyani,
mempengaharui bagaimana proses Desi. 2013).
pembelajaran dapat berlangsung dan Berdasarkan hasil angket yang telah
bagaimana tujuan pembelajaran dapat diberikan kepada peserta didik
tercapai atau tidak. Tomlinson (2013) menunjukkan bahwa kesiapan dan
menjelaskan keragaman peserta didik kemampuan peserta didik dalam memahami
dipandang dari 3 aspek yang berbeda, yaitu mata pelajaran matematika masih rendah.
kesiapan belajar, minat, dan profil (gaya Berdasarkan hasil angket diperoleh data
belajar). sebanyak 21 peserta didik atau sekitar 67,74
a. Kesiapan belajar % kesulitan dalam belajar matematika
Pengertian kesiapan di sini adalah sedangkan sisanya sebanyak 32,25 % atau
sejauhmana kemampuan pengetahuan dan 10 peserta didik yang tidak kesulitan dalam
keterampilan peserta didik dalam mencapai memahami materi matematika.
tujuan pembelajaran. Peserta didik yang
b. Minat berarti kecenderungan hati yang tinggi
Minat secara umum dapat diartikan terhadap sesuatu. Minat memiliki peranan
sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh yang besar untuk menjadi motivator dalam
individu kepada suatu objek, baik objek belajar. Pentingnya diketahui minat dari para
berupa benda hidup maupun benda yang peserta didik karena tentu saja mereka akan
tidak hidup. Sedangkan minat belajar dapat mempelajari dengan tekun hal-hal yang
diartikan sebagai rasa tertarik yang menarik minat mereka masing-masing.
ditunjukkan oleh peserta didik dalam Berikut disajikan data terkait minat peserta
melakukan aktivitas belajar, di rumah, didik SMP Negeri 6 Salatiga kelas VII F
sekolah, dan masyarakat. Dalam Kamus pada mata pelajaran matematika.
Besar Bahasa Indonesia (KKBI), minat

Minat Matematika Kelas VII F


SMP Negeri 6 Salatiga

Suka Matematika Tidak Suka Matematika

Gambar 1.1 Diagram Minat Matematika


Berdasarkan gambar 1.1 diagram minat pelajaran matematika tersebut berdampak
matematika kelas VII F SMP Negeri 6 pada rendahnya hasil akhir test matematika.
Salatiga menunjukkan sebanyak 93,54% Dimana peserta didik yang tuntas mata
peserta didik atau 29 dari 31 peserta didik pelajaran matematika dengan memperoleh
tidak suka pada mata pelajaran matematika, skor lebih dari 75 adalah sebanyak 5 dari 31
sedangkan jumlah peserta didik yang orang atau 16,13 % peserta diidk yang tuntas
menyukai matematika hanya sebanyak 2 dari mata pelajaran matematika. Sisanya sebanyak
31 peserta didk atau 6,45 % yang menyukai 83,87 % peserta didik tidak tuntas pada UTS
matematika. Minat yang rendah terhadap mata pelajaran matematika.
c. Profil (gaya) belajar mendengarkan penjelasan guru dan teman.
Gaya belajar peserta didik mengacu pada Gaya belajar auditorial lebih mengedepankan
pendekatan atau bagaimana cara yang paling indra pendengar. Belajar melalui mendengar
disenangi peserta didik agar mereka dapat sesuatu dapat dilakukan dengan
memahami pelajaran dengan baik. Gaya mendengarkan kaset audio, ceramah, diskusi,
belajar dibedakan menjadi 3 yaitu; debat, dan instruksi (perintah) verbal (Ula,
1) Gaya belajar visual 2013).
Gaya belajar visiual menitik beratkan pada 3) Gaya belajar kinestetik
indra pengelihatan peserta didik. Gaya belajar Gaya belajar kinestetik merupakan cara
visual membuat siswa belajar melalui belajar siswa yang menunjukkan
melihat, memandangi, mengamati, dan preferensi untuk demonstrasi dan aktivitas
sejenisnya. Lebih tepatnya, gaya belajar fisik yang melibatkan gerakan tubuh. Gaya
visual adalah belajar dengan melihat sesuatu, belajar kinestetik adalah belajar melalui
baik melalui gambar atau diagram, aktivitas langsung dengan kegiatan
pertunjukkan, peragaan, atau video (Ula, bergerak, menyentuh, merasakan, dan
2013). mengalami sendiri (Ula, 2013).
2) Gaya Belajar Auditori
Berikut adalah keberagaman gaya belajar
Gaya belajar auditori merupakan cara belajar
peserta didik di SMP Negeri 6 Salatiga Kelas
dengan menggunakan indra pendengaran
VII F pada pelajaran matematika.
seperti mendengarkan radio, serta

Gaya Belajar Matematika Kelas VII F


SMP Negeri 6 Salatiga
20

15

10

0
Visual Auditori Kinestetik Visual
Kinestetik

Berdasarkan gambar 1.2 mengenai kelas VII F di SMP Negeri 6 Salatiga dari
gaya belajar matematika peserta didik 31 peserta didik menunjukkan bahwa
sebanyak 9 orang peserta dominan menyebabkan kecenderungan gaya belajar
terhadap gaya belajar visual, 4 orang dapat berubah.
peserta didik dominan gaya belajar
Berdasarkan pemaparan mengenai
audiotori, 17 orang peserta didik dominan
ketiga aspek dalam mengkategorikan
terhadap gaya belajar kinestetik dan
kebutuhan belajar peserta didik, maka kita
terdapat 2 peserta didik yang dominan gaya
dapat menarik kesimpulan bahwa untuk
belajar visual kinestetik. Namun
mengoptimalkan pembelajaran dan
berdasarkan observasi lebih lanjut setelah
tentunya hasil dari pembelajaran peserta
kegiatan pembelajaran dengan pemberian
didik diperlukan pembelajaran yang
angket refleksi diri kepada peserta didik
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
diperoleh informasi lebih lanjut bahwa
belajar peserta didik. Dengan melakukan
sebanyak 20 peserta didik atau sekitar
asesmen ketiga hal tersebut di atas, guru
64,51 % peserta didik lebih senang
akan mengetahui tingkat pemahaman
pembelajaran langsung dengan penjelasan
peserta didik, pengetahuan yang mereka
guru, sebanyak 4 peserta didik atau sekitar
miliki sehingga akan menjadi modal guru
12,9 % peserta didik menyukai belajar
dalam merancang pembelajaran di kelas
lewat video dan 7 peserta didik atau sekitar
berdasarkan tingkat kesiapan, serta dalam
22,58 % peserta didik menyukai belajar
memberikan tugas disesuaikan dengan
dengan alat peraga. Hal tersebut dapat
ketertarikan dan profil belajar peserta didik
terjadi bergantung pada tingkat
kekompleksan suatu materi. Sehingga

2. Pemenuhan Target Kurikulum Melalui


Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi dengan memberikan kesempatan dalam
merupakan salah satu kurikulum fleksibel meraih konten, memproses suatu ide dan
yang dapat mengakomodasi keeberagaman meningkatkan hasil setiap murid, sehingga
peserta didik dalam proses pembelajaran. murid-murid akan bisa lebih belajar dengan
Suwartiningsih (2021) menjelaskan bahwa efektif. Keberagaman karakteristik peserta
melalui pembelajaran diferensiasi dapat didik seperti kemampuan awal, gaya belajar,
menciptakan suatu kelas yang beragam dan minat dalam pembelajaran berdiferensiasi
digunakan sebagai dasar perencanaan Berdasarkan data gaya belajar Matematika
pembelajaran. SMP N 6 Salatiga kelas VII F guru dapat
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan mendesain pembelajaran dengan
satu cara untuk guru memenuhi kebutuhan menggunakan media bantu alat peraga,
setiap peserta didik karena pembelajaran visual dengan menggunakan gambar, dan
berdiferensiasi adalah proses belajar audio menggunakan video pembelajaran.
mengajar dimana peserta didik dapat b. Diferensiasi Proses
mempelajari materi pelajaran sesuai dengan Diferensiasi proses terkait kegiatan
kemampuan, apa yang disukai, dan pembelajaran yang akan dilakukan untuk
kebutuhannya masing-masing sehingga mencapai tujuan pembelajaran, dimana guru
mereka tidak frustasi dan merasa gagal perlu menentukan apakah kegiatan
dalam pengalaman belajarnya pembelajaran akan dilakukan secara
Dalam menerapkan Pembelajaran individu ataupun kelompok. Berdasarkan
berdiferensiasi perlu memperhatikan data yang diperoleh mengenai gaya belajar
komponen-komponen penting dalam dan kesiapan belajar peserta kelas VII SMP
perencanaannya. Menurut Atik Siti Maryam N 6 Salatiga pada proses pembelajaran, guru
(2021), dalam pembelajaran berdiferensiasi dapat membentuk kelompok belajar
setidaknya ada 3 komponen utama berdasarkan gaya belajar peserta didik yaitu
diantaranya: diferensiasi konten, kinestetik, video, dan auditori dengan
diferensiasi prosesi, dan diferensiasi produk. memberikan media pembelajaran yang
a. Diferensiasi Konten berbeda pada setiap kelompok. Guru juga
Pembelajaran berdiferensiasi konten terkait dapat mengelompokkan peserta didik
materi apa yang akan dipelajari peserta didik berdasarkan kesiapan belajar dimana di
di kelas. Diferensiasi yang dapat dilakukan SMP N 6 Salatiga khususnya di kelas VII F
guru dalam pemberian materi (konten) pada masih banyak yang sulit memahami mata
peserta didik adalah dengan menggunakan pelajaran matematika. Sehingga dengan
data keberagaram karakteristik peserta didik membagi kelompok berdasarka kemampuan
sebagai dasar perencangan pembelajaran awal, dapat mempermudah guru
berdiferensiasi konten. Guru dapat memberikan perlakuan yang lebih bagi
mendesain materi (konten) sesuai dengan kelompok dengan kemampuan pemahaman
keberagaman gaya belajar peserta didik. materi matematika yang rendah. Sedangkan
bagi peserta didik yang memiliki masing. Hal tesebut sejalan dengan
kemampuan pemahaman baik, dapat pemikiran Faiz, Aiman., dkk (2022) dimana
diberikan lembar kerja yang dapat lebih untuk menarik minat siswa adalah dengan
meningkatkan kemampuan mereka. cara menghubungkan pelajaran yang
c. Diferensiasi Poduk mengacu pada minat mereka. Dengan
Produk merupakan hasil akhir dari menjaga minat siswa, maka pekerjaan siswa
pembelajaran merupakan hasil akhir dari dalam menyelesaikan pembelajaran akan
pembelajaran. Produk yang dihasilkan harus meningkat.
menunjukkan kemampuan pengetahuan, Melalui penerapan pembelajaran
keterampilan, dan pemahaman peserta didik berdiferensiasi dengan memperhatikan
setelah menyelesaikan satu unit pelajaran. keberagaman peserta didik dapat menjadi
Berdasarkan data keberagaman peserta didik salah satu cara untuk mencapai tujuan
kelas VII F di SMP Negeri 6 Salatiga, guru pembelajaran tanpa mengesampingkan
dapat membimbing peserta didik untuk kebutuhan peserta didik. Dimana dalam
menghasilkan produk yang berkaitan pembelajaran berdiferensiasi peserta didik
dengan materi yang dipelajari dengan tetap dapat tumbuh dan berkembang sesuai
berdasarkan minat mereka walaupun data dengan kemampuan dan potensi yang
minat peserta didik terhadap matematika dimilikinya. Dasar pemikiran pembelajaran
rendah yaitu 6,45 % namun guru dapat diferensiasi adalah bahwa peserta didik
mensiasatinya dengan diferensiasi produk adalah berbeda dan pengalaman belajar akan
agar peserta didik tetap menghasilkan lebih efektif apabila belajar itu
produk pada materi matematika yang di menyenangkan, relevan dan menarik
bahas sesuai dengan minat mereka masing- (Andini, Dinar Westri. 2016).

C. PENUTUP

Dalam pembelajaran berdiferensiasi akan diajarkan, aspek proses atau kegiatan-


terdapat 3 komponen utama yang dapat kegiatan bermakna yang akan dilakukan
dibedakan oleh guru agar peserta didiknya oleh peserta didik di kelas, dan aspek ketiga
dapat memahami materi yang mereka adalah asesmen berupa pembuatan produk
pelajari berdasarkan keberagaman peserta yang dilakukan di bagian akhir yang dapat
didik, yaitu aspek konten terkait materi yang mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih
haruslah berakar pada pemenuhan komprehensif, agar dapat merespon dengan
kebutuhan belajar siswa dan bagaimana lebih tepat terhadap kebutuhan belajar
guru merespon kebutuhan belajar tersebut. siswa-siswanya.
Dengan demikian, guru perlu melakukan

D. DAFTAR PUSTAKA
Andini, Dinar Westri. 2016. “Differentiated Instruction”: Solusi Pembelajaran Dalam
Keberagaman Siswa Di Kelas Inklusif. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 2, Nomor 3,
Mei 2016, hlm. 340-349
Arylien Ludji Bire, Uda Geradus, & Josua Bire. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Visual,
Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kependidikan,
Volume 44, Nomor 2, November 2014, Halaman 168-174
Atik Siti Maryam. (2021). Stategi Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi. Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi.
Faiz. Aiman, Anis Pratama & Imas Kurniawaty. 2022. Pembelajaran Berdiferensiasi dalam
Program Guru Penggerak pada Modul 2.1. Jurnal Basicedu Volume 6 Nomor 2 Tahun
2022 (https://jbasic.org/index.php/basicedu)
Mulyani, Desi. 2013. Hubungan Kesiapan Siswa dengan Prestasi Belajar. Konselor: Jurnal
Ilmiah Konseling. Vol. 2. No. 1(Januari, 2013): 27- 31.
Sujana, I Wayan Cong. 2019. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan
Dasar Volume. 4, Nomor 1 April 2019. http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW
Suwartiningsih. 2021. Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Tanah dan Keberlangsungan
Kehidupan di Kelas IXb Semester Genap SMPN 4 Monta Tahun Pelajaran 2020/2021.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia Volume 1, nomor 2, 2021 (Doi:
https://doi.org/10.53299/jppi.v1i2.39)

Anda mungkin juga menyukai