Anda di halaman 1dari 16

MK : INDUSTRI PAKAN

FUNGSI, PRINSIP DAN PROSEDUR KERJA


MESIN PELLETER
By : Sony A.E. Moningkey
Pellet
Pellet merupakan bentuk bahan pakan yang dipadatkan
sedemikian rupa dari bahan konsentrat atau hijauan
dengan tujuan untuk mengurangi sifat keambaan pakan
(Parker, 1988)

Pelleting merupakan salah satu metode


pengolahan pakan secara mekanik yang banyak
diterapkan di industri pakan unggas, khususnya
ayam. Why?
 Ayam merupakan ternak yang bersifat selektif terhadap
pakan, yaitu cenderung memilih bahan pakan yang disukai.
Ayam menyukai pakan berbentuk biji-bijian (grains) terkait
dengan morfologi sistem pencernaannya, yaitu memiliki
paruh untuk mematuk dan gizzard sebagai lokasi
pencernaan secara mekanik.

 Apabila pakan disediakan dalam bentuk mash yang terdiri


atas tepung dan biji-bijian, ayam akan memilih biji-bijiannya
saja sehingga konsumsi pakan tidak sesuai dengan
kebutuhan nutrien. Hal ini dapat dihindari dengan mengolah
pakan menjadi bentuk yang mudah dikonsumsi dan disukai
ayam, yaitu menjadi bentuk pellet. Selain mudah
dikonsumsi oleh ayam, pellet juga mencegah perilaku ayam
yang selektif terhadap bahan pakan.
Pengolahan pakan menjadi bentuk pellet (pelleting) memiliki
sejumlah keuntungan, a.l :
 Meningkatkan konsumsi dan efisiensi pakan
 Meningkatkan kadar energi metabolis pakan
 Membunuh bakteri patogen
 Menurunkan jumlah pakan yang tercecer
 Memperpanjang lama penyimpanan
 Menjamin keseimbangan zat-zat nutrisi pakan dan mencegah oksidasi vitamin (Patrick
dan Schaible, 1979)
 Meningkatkan densitas pakan sehingga mengurangi keambaan atau sifat bulky
 Memerlukan lebih sedikit tempat penyimpanan (Stevent, 1981)
 Mencegah pakan tercecer dan diterbangkan angin
 Meningkatkan palatabilitas (Behnke, 1998 dalam Briggs et al., 1999)
Kualitas pellet ditentukan :
Durabilitas
Kekerasan (hardness)
Ukuran

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pellet (Behnke, 1994)


 Formulasi (pengaruhnya sebesar 40%)
 Conditioning (20%)
 Ukuran partikel (20%)
 Spesifikasi die (cetakan) dari mesin pellet (15%)
 Pendinginan (5%)
Durabilitas pellet yang tinggi berarti pellet
tidak mudah hancur
PELLETER

Fungsi Mesin Pellet :


Untuk mencetak pakan ternak
menjadi partikel kecil sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki
Mesin Pellet yang biasa digunakan pada
Pabrik Makanan Ternak

1. Pellet Mill - dengan penambahan uap

2. Fam Feed Pelleter ---tanpa penambahan


uap
Prinsip Kerja :

Screw conveyor yang memanfaatkan ulir-ulir pada


screw sebagai wadah yang membawa bahan dan
menekannya (pressing) kearah ujung tabung (form
hole plate) yang telah dirancang sedemikian rupa yang
akan menjadikan bahan berbentuk pellet padat
(kompak).
Pembuatan pellet terdiri dari :

- proses pencetakan, pendinginan


dan pengeringan.
- Perlakuan akhir terdiri dari proses
sortasi, pengepakan dan
pergudangan (Tjokroadikoesoemo,
1986).

- Menurut Parker (1988), proses


penting dalam pembuatan pellet
adalah pencampuran (mixing),
pengaliran uap (conditioning),
pencetakan (extruding) dan
Proses condisioning adalah proses pemanasan dengan uap air pada bahan
yang ditujukan untuk gelatinisasi agar terjadi perekatan antar partikel bahan
penyusun sehingga penampakan pelet menjadi kompak, durasinya mantap,
tekstur dan kekerasannya bagus (Parker, 1988).

Proses condisioning ditujukan untuk gelatinisasi dan melunakkan bahan agar


mempermudah pencetakan. Disamping itu juga bertujuan untuk membuat :
• Pakan menjadi steril, terbebas dari kuman atau bibit penyakit.
• Menjadikan pati dari bahan baku yang ada sebagai perekat.
• Pakan menjadi lebih lunak sehingga ternak mudah mencernanya.
• Menciptakan aroma pakan yang lebih merangsang nafsu makan ternak.
die (cetakan pellet)

Proses Conditioning

Anda mungkin juga menyukai