Teknologi Pengolahan Wafer Pakan untuk Meningkatkan Produksi dan Efisiensi Pakan
Latar Belakang
- Pakan merupakan faktor penting dalam produktivitas ternak, namun peternak di daerah
tropis sering menghadapi masalah ketersediaan pakan berkualitas dan kandungan nutrien
yang tepat.
- Strategi pemenuhan pakan meliputi suplementasi nutrien dan pengolahan pakan untuk
membuatnya tahan lama. Suplementasi nutrien dapat dilakukan dengan menggunakan
legum sebagai sumber protein dan urea molases blok sebagai sumber mineral.
- Pengolahan pakan dilakukan melalui metode fisik, kimia, dan biologis, seperti pengolahan
hijauan menjadi hay dan silase, amoniasi jerami padi, dan pembuatan pakan komplit.
- Beberapa teknologi pengolahan pakan untuk ruminansia mengubah bentuk pakan mash
menjadi bentuk pellet, cube, blok, dan wafer yang digunakan untuk menghasilkan pakan
ternak yang awet, mudah ditangani, dan tersedia sepanjang musim.
- Pakan mash adalah bentuk pakan padat sederhana yang tidak melalui perlakuan panas dan
pemadatan, tetapi rentan terhadap segregasi dan mudah terurai.
- Pakan pellet adalah bentuk pakan yang mengalami aglomerasi dan melalui beberapa
proses, namun membutuhkan banyak energi dan sulit digunakan untuk pakan dengan
kandungan serat tinggi.
- Pakan cube memiliki bentuk kubus dan mampu menyediakan pakan yang lebih seragam,
dengan melalui proses pengeringan, penggilingan, dan pencetakan.
- Pakan blok merupakan pakan dengan kepadatan tinggi yang memanfaatkan bahan baku
lokal, lebih murah, dan memiliki keunggulan dalam distribusi, tetapi kurang praktis dalam
penggunaannya karena bentuknya yang besar dan membutuhkan pemotongan dan
penghancuran untuk memudahkan ternak.
- Pakan wafer adalah pakan yang diolah dengan pemanasan dan tekanan, menghasilkan
produk padat dengan densitas tinggi. Proses pembuatannya meliputi pengeringan,
penggilingan, pencampuran, dan pencetakan. Pakan wafer mempunyai ukuran yang lebih
kecil dengan ketebalan tertentu (misal 5 x 5 x 3 cm), sehingga dapat diberikan langsung
kepada ternak dan berpotensi menjadi cadangan makanan untuk situasi darurat.
- Perbedaan bentuk pakan seperti mash, pellet, dan blok dapat mempengaruhi konsumsi
pakan, kecernaan nutrien, pola fermentasi pakan di dalam rumen, bobot badan, retensi
mineral kaslium dan fosfor, serta kecernaan bahan kering dan bahan organik.
Teknologi Pengolahan Wafer Pakan
Proses pengolahan pakan menjadi bentuk mash, pellet, dan wafer secara umum tidak
banyak mengubah kandungan nutrien pakan. Namun, adanya proses pemanasan dapat
menyebabkan denaturasi protein, sehingga menurunkan ketersediaan biologis protein
pakan. Kandungan protein dan serat kasar pada pakan bentuk pellet mengalami penurunan
yang paling tinggi dibandingkan pakan bentuk mash dan wafer.
Wafer pakan sebagai modifikasi dari pakan berbentuk cube dan blok mengkombinasikan
kelebihan dari kedua jenis pakan tersebut dan memperbaiki kekurangannya. Dalam proses
pencetakan wafer pakan terjadi pemanasan (heating) dan penekanan (pressing), sehingga
pakan yang dihasilkan mempunyai densitas yang tinggi.
Proses pembuatan wafer pakan dilakukan dengan menggunakan plat besi panas yang
digerakkan oleh pompa hidrolik. Wafer pakan dibuat pada suhu antara 95 hingga 120°C
selama 10 hingga 15 menit. Pada prinsipnya proses pengolahan pakan dengan
memanfaatkan pemanasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas pakan,
mengubah karakteristik fisik dan kimia bahan bakunya, dan memperbaiki nutrisi pakan,
sehingga dapat bermanfaat dalam proses pencernaan dan status mikroba dari saluran
pencernaan.
Secara umum, teknologi pengolahan wafer pakan menawarkan peluang dalam
memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, industri, dan limbah sayuran pasar sebagai
bahan baku. Wafer pakan juga dapat menjadi alternatif pakan bersih untuk peternakan di
daerah perkotaan dan dapat didistribusikan ke daerah rawan pakan dan bencana. Namun,
perlu diperhatikan juga kelemahan dan kendala yang ada dalam penerapan teknologi ini,
seperti efisiensi mesin dan penggunaakn energinya.