Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

RISIKO PASIEN POST OPERASI DENGAN EFEK BIUS

TANPA PETUGAS RECOVERY ROOM (RR)

Disusun oleh :
Dionisia Pipit Saraswati
KKMW 20.559

November 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan  pengerjaan tugas proposal terkait kelengkapan
syarat untuk menjadi calon karyawan tetap di Rumah Sakit Marsudi Waluyo Malang,
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal tentang Risiko Pasien Post Operasi dengan
Efek Bius Tanpa Petugas Recovery Room (RR)

Proposal ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan proposal ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa saya masih ada
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
proposal ini.

Akhir kata saya berharap semoga proposal tentang Risiko Pasien Post Operasi
dengan Efek Bius Tanpa Petugas Recovery Room (RR) dapat bermanfaat terhadap pembaca.

Malang, Desember 2022

Dionisia Pipit Saraswati


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Faktor yang dapat menimbulkan risiko keselamatan pasien antara lain, pasien dengan riwayat
jatuh, penyakit penyerta, penggunaan alat bantu, pemakaian infus intravena/ heparin, cara
berjalan, status mental, dan pasien yang menggunakan obat yang dapat menyebabkan risiko
jatuh, mendapatkan tindakan yang mempunyai risiko jatuh, termasuk pasien operasi dengan
bius general dan pasien dengan bius regional. (PerMenKes RI No 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien)
Pasien operasi dengan bius general maupun regional termasuk pasien dengan risiko
tinggi jatuh. Selain risiko jatuh, efek pembiusan pada pasien post operasi merupakan komplikasi
anestesi. Komplikasi yang sering terjadi adalah menggigil, ketidaknyamanan, peningkatan rasa
nyeri, mual, muntah, pada pasien yang belum sadar dapat terjadi aspirasi, dan tertindih/ terjepit
satu bagian tubuh. Menggigil pasca anestesi adalah pergerakan otot berulang dan involunter
yang bertujuan untuk mengkompensasi hipotermia yang diakibatkan oleh penurunan suhu tubuh
yang berlebih. Selain itu menggigil dapat mengakibatkan terganggunya proses monitoring
eletrokardiogram (EKG), tekanan darah, dan saturasi oksigen. Ketidaknyamanan dan peningkatan
rasa nyeri akibat adanya tarikan pada luka operasi (Buggy, D. J., & Crossley, A. W. (2000).
Thermoregulation, Mild Perioperative Hypothermia and Post-Anaesthetic Shivering. British
Journal of Anaesthesia, 84(5), 615-628 J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 4.)
Selama masa pemulihan pasien post operasi di ruang pemulihan, dapat dilakukan
pengaturan posisi setiap 15-30 menit. Tempat tidur dijaga agar tetap datar sampai pasien
Kembali sadar. Bila terjadi kontraindikasi pasien yang tidak sadar diposisikan miring ke satu sisi
dengan bantal di bagian punggung dan dagu diekstensikan untuk meminimalkan bahaya aspirasi.
Posisi pasien perlu diatur selama di tempat ruang pemulihan. Hal ini perlu diperhatikan untuk
mencegah kemungkinan sumbatan jalan napas pada pasien tidak sadar, tertindih/ terjepitnya
satu bagian anggota tubuh, dan hipotensi pada pasien dengan bius regional, dan gangguan
kelancaran aliran intravena. (Apriliana, 2013 dalam Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health
Journal) Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019)
Di Recovery Room (RR) Instalasi Kamar Operasi diperlukan perhatian khusus untuk
pasien post operasi seperti risiko jatuh, menggigil, mual, muntah, kemungkinan terjadinya
aspirasi, dan kemungkinan sumbatan nafas pada pasien. Namun saat ini di ruang Recovery Room
(RR) belum ada petugas khusus untuk memperhatikan dan mengobservasi pasien post operasi
dengan efek bius.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengelolaan Sumber Daya Manusia Kamar Operasi RS. Marsudi Waluyo untuk
mengendalikan risiko efek bius pada pasien post operasi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum:
Meningkatkan keselamatan pasien post operasi dengan efek bius

1.3.2 Tujuan Khusus:


- Meminimalkan terjadinya risiko pada pasien post operasi dengan anestesi
- Terdapat petugas khusus ruang pemulihan sehingga dapat memperhatikan dan
mengobservasi pasien selama di ruang Recovery room (RR)
- Terdapat petugas khusus untuk mendokumentasikan grafik TTV pada saat
Pemulihan di ruang Recovery Room (RR)
BAB II

Anda mungkin juga menyukai