Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatNya maka
“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada Pasien Ny.
M dengan Diagnosa Medis Pre Operasi Tumor Lumbar Residif 1”. Dalam
pada teknis menulis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang masih
mibim dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak penulis
Skep. Ns. Selaku kepala ruang Flamboyan, CI saya Bapak Try Rahadi B S.Kep
Ns. dan Ci lainnya lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu –persatu, dan para
dosen pembimbing praktik Rumah Sakit pada mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Pendahuluan ini. Akhir
kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
PENUTUP .......................................................................................................................... 30
III.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 30
III.2 Saran ..................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 31
5
BAB I
PENDAHULUAN
deisebabkan oleh sel-sel yang berkembang biak secara tidak normal dan atau tidak
tepat atau mati. Neoplasma bisa jadi jinak atau ganas. Neoplasma ganas identik
Diambil dari jurnal NCL the saurus (2022), L1 Vertebrata dengan kode
C32899 memiliki definisi yaitu Lumbar pertama tulang belakang terhitung dari
Menurut (Silva Irene P, 2020) dalam jurnal (Wei,. Dkk, 2010) Residif atau
maupun penunjang.
penyakit yang dirasakan pasien dan prosedur medis yang harus dijalani terkadang
sangat rumit sehingga membuat pasien merasa khawatir hingga belebihan. Salah
satu prosedur medis dari penyakit tumor dermoid sumsum tulang belakang ini
yang sulit bagi hampir semua pasien. Juga berbagai kemungkinan buruk yang
6
Pada kasus diagnosis medis di atas maka penulis mencoba untuk membuat
suatu rancangan asuhan keperawatan guna mencari jalan keluar untuk para klien
1?
1. Tujuan Umum
keperawatan pada pasien dengan cemas pre operasi Tumor Lumbar Residif 1.
2. Tujuan Khusus
7
3) Untuk mengetahui klasifikasi Tumor Lumbar Residif 1.
I.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
keperawatan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Definisi
(2021) Neoplasma berasal dari dua kata akar Yunani, νεος (neos)
yang berarti 'baru' dan πλασμα (plasma) yang berarti 'objek cetakan.
normal dan atau tidak tepat atau mati. Neoplasma bisa jadi jinak atau
9
Gambar II.1.1 : Anatomi Vertebrata (Tampak Lateral).
penunjang.
kaki. Nyeri pada tulang belakang ini dinamakan Low Back Pain
(LBP).
10
dalam kelompok dibawah ini :
area lumbosakral
intervertebralis ke lateral.
adalah:
Kejadian ini berkisar sekitar 8 dari 10 kasus. Kasus yang bisa bervariasi
11
mulai dari ketengangan otot, keseleo. Penyebab dari berbagai penyakit
ini adalah
3) Depresi
Catatan : Dari 90% kasus, tidak ditemukan kejadian yang serius, hanya saja
kasus yang nyeri punggung biasa.3 Pada dasarnya, timbulnya rasa nyeri pada
LBP diakibatkan oleh terjadinya tekanan pada susunan saraf tepi yang terjepit
pada area tersebut. Secara umum kondisi ini seringkali terkait dengan trauma
mekanik akut, namun dapat juga sebagai akumulasi dari beberapa trauma
osteoporosis.
12
mempengaruhi tulang atau ruas tulang belakang. Tumor tulang belakang yang
(bermetastasis) dari kanker di bagian lain dari tubuh. Tetapi ada beberapa
mendorong sumsum tulang belakang atau akar saraf di dekatnya. Saat tumor
ini tumbuh di dalam tulang, mereka juga dapat menyebabkan rasa sakit, patah
tidak, tumor tulang belakang dapat mengancam jiwa dan menyebabkan cacat
permanen.
memantau tumor.
II.3 Etiologi
lateral yang lentur, rotasi dislokasi, pemuatan aksial, dan hyperflexion atau
hiperekstensi
nyebab paling umum dari SCI, sedangkan penyebab lain meliputi jatuh,
kecelakaan kerja, cedera olahraga (menyelam, judo dll), dan penetrasi seperti
13
luka tusuk atau tembak, kecelakaan di rumah (jatuh dr ketinggian, bunuh diri
dll), dan bencana alam, misal gempa. SCI juga dapat menjadi asal non-
traumatik,.
n apakah trauma terjadi secara parsial atau total. Berikut ini adalah
II.4.5 C8 sampai T1
14
Horner's syndrome (ptosis, miotic pupils, facial anhidrosis), paralisis
kaki.
Cedera spinal cord terjadi akibat patah tulang belakang, dan kasus terbanyak
cedera spinal cord mengenai daerah servikal dan lumbal. Cedera dapat terjadi
Fraktur pada cedera spinal cord dapat berupa patah tulang sederhana,
kompresi, kominutif, dan dislokasi. Sedangkan kerusakan pada cedera spinal cord
dapat berupa memar, kontusio, kerusakan melintang laserasi dengan atau tanpa
nyeri hebat dan akut anestesi. Iskemia dan hipoksemia syok spinal, gangguan
15
fungsi rektum serta kandung kemih. Gangguan kebutuhan gangguan rasa nyaman
eliminasi.
Temuan fisik pada spinal cord injury sangat bergantung pada lokasi yang
terkena: jika terjadi cedera pada C-1 sampai C-3 pasien akan mengalami
tetraplegia dengan kehilangan fungsi pernapasan atau sistem muskular total; jika
cedera mengenai saraf C-4 dan C-5 akan terjadi tetraplegia dengan kerusakan,
jika terjadi cedera pada C-6 dan C-7 pasien akan mengalami tetraplegia dengan
sebagian aktivitas sehari-hari; jika terjadi kerusakan pada spinal C-7 sampai T-1
tangan, meningkat kemandiriannya; pada T-2 sampai L-1 akan terjadi paraplegia
dengan fungsi tangan dan berbagai fungsi dari otot interkostal dan abdomen masih
baik; jika terjadi cedera pada L-1 dan L-2 atau dibawahnya, maka orang tersebut
akan kehilangan fungsi motorik dan sensorik, kehilangan fungsi defekasi dan
berkemih.
CKD, dll)
Cedera Medulla spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan tidak komplet
16
(1) Central Cord Syndrome,
inkomplet yang sangat jarang terjadi yaitu Posterior Cord Syndrome Central
Predileksi lesi yang paling sering adalah medulla spinalis segmen servikal,
flavum di posterior dan kompresi osteofit atau material diskus dari anterior.
Bagian medulla spinalis yang paling rentan adalah bagian dengan vaskularisasi
yang paling banyak yaitu bagian sentral. Pada Central Cord Syndrome, bagian
yang paling menderita gaya trauma dapat mengalami nekrosis traumatika yang
permanen. Edema yang ditimbulkan dapat meluas sampai 1-2 segmen di bawah
dan di atas titik pusat cedera. Sebagian besar kasus Central Cord Syndrome
sementara pada ekstremitas atas (terutama tangan dan jari) sangat sering dijumpai
17
disabilitas neurologic permanen. Hal ini terutama disebabkan karena pusat cedera
medulla spinalis C6 dengan lesi LMN. Gambaran klinik dapat bervariasi, pada
18
II.5.2 Pathway Tumor Lumbar 1 Residif
Defisit Pengetahuan
sensoris (-)
sensoris (+)
19
Grade D : motoris (+) dengan ROM 4, sensoris (+)
sensoris normal
benar-benar terjaga, atau ketika mereka telah jelas kelemahan. Kita harus
pemeriksaan radiologi.
Tomography (CT scan atau CAT) dan magnetis resonansi imaging (MRI)
selalu baik dan bila tetap diduga adanya cedera tulang belakang,
20
serta (pada daerah servikal) dengan leher pada fleksi serta ekstensi bila
merawat dan komplikasi lain, adalah penting agar SCI pasien dapat
perawatan untuk SCI akut pada tahun 1990 ketika seorang multicenter
pasien yang diberi obat di dalam delapan bulan pertama dari cedera.
vertebral dalam posisi lurus: pemakaian kollar leher, bantal pasir atau
pakaikan brace haloi untuk pasien dengan fraktur servikal stabil ringan;
21
pembedahan (laminektomi, fusi spinal atau insersi batang Harrington)
servikal, cedera terjadi pada region lumbar atau torakal, status neurologis
fungsi seksual pada pria, pada wanita umumnya tidak terganggu fungsi
memburuk.
II.9.1 Pengkajian
22
1) Penyakit stroke
2) Infeksi otak
3) DM
5) Tumor otak
6) Intoksiaksi insektisida
7) Trauma kepala
8) Epilepsi dll.
1. Sistem pernafasan
2. Sistem kardiovaskuler
3. Status neurologi
Nilai GCS kurang dari normal karena 20% cedera medulla spinalis.
4. Fungsi motorik
5. Refleks Tendon
23
gangguan upper motor neuron/UMN) dan flaccid pada gangguan
6. Fungsi sensorik
kerusakan.
7. Fungsi otonom
penglihatan.
9. Sistem gastrointestinal
ekstrimitas bawah.
12. Kulit
24
13. Fungsi seksual.
14. Psikososial
Diagnosa
2) Defisit pengetahuan
1. Immobilisasi
lehertidakterputar(rotation).
2. Stabilisasi Medis
25
Terutama sekali pada penderita tetraparesis/etraplegia:
baik. Berikan oksigen, monitor produksi urin, bila perlu monitor AGD
(analisa gas darah), dan periksa apa ada neurogenic shock. Pemberian
spinalis.
5. Rehabilitasi.
dalam
26
program ini adalah ’bladder training’, ’bowel training’, latiha
IIntervensi
II.9.1.5 Intervensi
a.Nyeri akut
b.Defisit pengetahuan
c.Ansietas
27
II.9.1.6 Implementasi
II.9.1.7 Evaluasi
28
bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Evaluasi merupakan
29
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Neoplasma, juga dikenal sebagai tumor, adalah massa patologis, yang deisebabkan oleh
sel-sel yang berkembang biak secara tidak normal dan atau tidak tepat atau mati. Neoplasma
bisa jadi jinak atau ganas. Neoplasma ganas identik dengan sebutan kanker.
Diambil dari jurnal NCL the saurus (2022), L1 Vertebrata dengan kode C32899
memiliki definisi yaitu Lumbar pertama tulang belakang terhitung dari atas sampai ke bawah.
Menurut (Silva Irene P, 2020) dalam jurnal (Wei,. Dkk, 2010) Residif atau rekurensi
adalah penderita yang pernah dinyatakan sembuh pascaterapi kemudian dalam jangka waktu
tertentu mulai timbulgejala yang mentokong adanya kekambuhan uang dibuktuktikka dengan
III.2 Saran
menambahkan refrensi-refrensi agar pembaca dapat lebih luas memandang dan tidak hanya
dari segi 1 garis pandang atau 1 refrensi saja, namun dapat membandingkan refrensi-refrensi
yang lainnya, dan diharapkan pembaca dan penulis dapat bermanfaat sebagai penambah
9781416023647
James Diggle, Leksikon Yunani Cambridge. Volume II. (2021) ISBN : 9781108836982
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan bagian tulang belakang nyeri, pada pantat sampai kaki kanan terasa
nyeri.
Ya Tidak
- Genogram :
Keterangan :
Laki-laki : X ? X x
Perempuan :
55
? ? ?
Pasien :
Garis perkawinan :
Garis Keturunan :
27
Garis serumah :-----------------
Meninggal : X
m. Lain-lain :
8. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior Masalah Keperawatan:
3-3-3-3-3 5-5-5-5-5
c. Kelainan ekstremitas : ya tidak
d. Kelainan tulang belakang : ya tidak
Frankel :
e. Fraktur : ya tidak
- Jenis : Tidak ada
f. Traksi ya tidak
- Jenis :Tidak dikaji
- Beban :Tidak dikaji
- Lama pemasagan :Tidak dikaji
g. Penggunaan spalk/gips: ya tidak
h. Keluhan nyeri ya tidak
P : Tumor Lumbar 1 residif
Q : cekot-cekot,seperti ditusuk-tusuk
R :di bagian pantat-kaki kanan
S :8
T :Hilang timbul
i. Sirkulasi perifer : Normal
j. Kompartemen syndrome ya tidak
k. Kulit :sawo matang ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
l. Tugor baik kurang jelek
m. Luka operasi ada tidak
Tanggal operasi :Juni 2021
Jenis operasi :Op. Tulang belakang
Lokasi :pinggul
Keadaan :kering
Drain : ada tidak
- Jumlah :Tidak dikaji
- Warna : Tidak dikaji
- Kondisi area sekitar insersi : Tidak dikaji
n. ROM :Pasif
o. Cardinal Sign :Tidak dikaji
p. Lain-lain :
Masalah Keperawatan:
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap peyakitnya: -Ansietas
Px. Mengatakan merasa khawatir pada penyakitnya -Defisit pengetahuan
e. Lain-lain: Pasien berualang-ulang menanyakan soal sakit nyeri yang diderita pada bagian
pantat sampai kaki kanan
Masalah Keperawatan:
PENGKAJIANSPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang-kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang-kadang tidak pernah
b. Batuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
PENGKAJIAN SPIRITUAL
Masalah Keperawatan:
Jelaskan : Pasien mengatakan rajin melakukan salat 5 waktu dan ibadah
lainnya. Tidak ada masalah
keperawatan
TERAPI :
-Trombosit : 285.000
-GDA : 113 (Syafiqah Tsabitah Sari)
-BUN : 13
-Creatin : 0,49
B. ANALISA DATA
Ekspresi tampak
meringis
Ansietas
3. Tumor Lumbar 1 Defisit
DS : Px. Menayakan masalah yg dihadapi
Residif pengetahuan
22
DO: Px. Menunjukan persepsi yg keliru
entang tumor
22/Maret/22 tehadap masalah
lumbar 1
TD : 145/86 mmHg
22 ditunjukkan
S : 36,6 C
Ketidaktahuan karena cemas
N: 65 x/menit
menemukan seringmenanyaka
RR:22x/menit
sumber informasi n penyakitnya
SpO2 : 97%
Defisit
pengetahuan
entang tumor
lumbar 1
ditunjukkan
karena cemas
seringmenanyaka
n penyakitnya
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d penyebab agen pencedera fisik ditandai dengan gejala mengeluh nyeri
2. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan dengan gejala merasa khawatir
akibat penyakit karena kurang pengetahuan tentang informasi penyakit tersebut
3. Defisit pengetahuan b.d ketidaktahuan menemukan sumber informasi dengan gejala
menanyakan masalah yang dihadapi
C. INTERVENSI
NO DIAGNOSA
TUJUAN DAN KRITERIA
D KEPERAWAT INTERVENSI
HASIL
X AN
Nyeri akut b.d 1. Monitor TTV
1. Setelah dilakukan tindakan
2. M= 1. Sediakan materi
penyebab agen
keperawatan 2x24 jam dan media pendidikan
pencedera fisik kesehatan 2, Berikan
diharapkan nyeri akut
keempatan u/ bertanya
ditandai dengan
berkurang dengan kriteria 3. K=Tidak ada
gejala mengeluh 4. O=Identifikasikesiapan
hasil :
7 kemampuan
nyeri
1. Keluhan menerima informasi
5. E= 1.Jelaskan tujuan
nyeri
&manfaat teknik
menurun (5) manfaat 2. Ajarkan
melakukan inspirasi
2. Meringis menurun (5)
dengan menghirup
udara melalui hidung
secara perlahan. 3.
Ajarkan melakukan
eksirasi dengan
mengehembuskan udara
mulut mencucu secara
perlahan
22/3/22 2. E=
1. Memposisikan yang
18:00 S= Px. Mengatakan
nyaman
sudah lebih tenang
2.Mengajarkan rileks selama dari yg sebelumnya
mendengarkan musik O= VS (Vital Sign)
TD : 124/79 mmHg
S : 36,3 C
N: 84 x/menit
RR:20x/menit
SpO2 : 99%
A= Masalah
teratasi
P=Intervensi
dihentikan
1. Memonitor TTV
E=
R/ Px dapat mengetahui
22/3/22 3. S = Px.
hasil TTVnya
Mengatakan sudah
12:00
2. M= 1. Menyediakan
paham akan
materi &media
informasi yg
pendidikan
diterima
R/ Px menunggu untuk O=VS (Vital Sign)
diajarkan dan TD : 124/79 mmHg
diberikan informasi2. S : 36,3 C
Memberikan N: 84 x/menit
kesempatan untuk RR:20x/menit
bertanya SpO2 : 99%
A = masalah sudah
R/ Px aktiv bertanya
teratasi
3. O= Mengidentifikasi
P= Intervensi
kesiapan &
dihentikan
kemampuan
menerima informasi
2.Mengajarkan teknik
informakologi untuk
mengurangi rasa nyeri