Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK :

NAMA & NIM ANGGOTA:


1. Filda Gelby Badria Faradisa/202210360311052
2. Kaneshya Aprillia Az-zahra/202210360311078
3. Tri Utami Setia Budiati/202210360311087
4. Marwaatus Sholiha Ismail/202210360311115

Bacalah esai berikut dengan seksama! Kemudian, diskusikan pertanyaan pada latihan!

Diplomasi Koersif Amerika Serikat Terhadap Wilayah Timur Tengah

(A) Diplomasi merupakan hal yang sudah seharusnya dilakukan oleh negara agar dapat
memenuhi kebutuhan nasionalnya (1). Diplomasi sendiri dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan  mempengaruhi orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita, dan juga diplomasi
dapat menjadi sebuah jalan yang mempunyai kefektivan dan efisien jika dibandingkan dengan
perang  hal ini karena semata-mata hanya untuk menjaga perdamaian antar negara (2). Alasan
kenapa diadakan yang namanya diplomasi yaitu, untuk menemukan jalan keluar dari suatu
masalah atau sengketa yang dialami oleh dua atau lebih negara, diharapkan solusi yang diberikan
dapat memenuhi kebutuhan masing-masing negara yang berkonflik (3). Diplomasi sendiri
mempunyai beberapa jenis diplomasi preventif, diplomasi ofensif, diplomasi rahasia, diplomaasi
publik, diplomasi budaya, dollar diplomacy, diplomasi kapal perang, diplomasi keamanan,
diplomasi HAM, dan diplomasi lingkungan (4). Diplomasi koersif merupakan jenis diplomasi
yang ada dalam Hubungan Internasional, diplomasi koersif dapat dikatakan sebagai diplomasi
yang menggunakan cara memaksa sehingga hal ini menyebabkan negara lawan menjadi takut
dan terpengaruh oleh negara yang melakukan diplomasi ini (5).
(B) Diplomasi koersif biasanya digunakan oleh suatu negara apabila ada tindakan dari
negara lain yang bersifat mengancam atau mengganggu keamanan dan ketentraman negara
tersebut (6). Menurut Prastiti, pemikiran dasar dari diplomasi koersif adalah untuk dapat
mendukung permintaan seseorang terhadap musuh dengan adanya ancaman yang berupa
hukuman agar negara musuh dapat memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi permintannya
tersebut (7). Negara pelaku harus dapat menggunakan kemampuan pemaksaannya untuk dapat
menciptakan solusi yang bisa membuat negara sasaran merasa bahwa solusi tersebut merupakan
sebuah kebutuhan bukan ancaman yang diberikan kepada negaranya, dan ketakutan dari negara
sasaran akan meningkat apabila tuntutan sebelumnya tidak bisa terpenuhi (8).
(C) Tiga unsur penting yang sangat berpengaruh dan penting dalam melaksakan
diplomasi koersif ialah, pemberitahuan, bernegosiasi, dan proses tawar-menawar (9). Ketiga hal
ini lah menjadi unsur-unsur dan vital dalam melaksanakan diplomasi koersif (10).

(D) Adapun aspek-aspek yang berpengaruh dalam pelaksaan diplomasi koersif adalah
sebagai berikut (11).
Negara Sasaran
(E) Aspek yang pertama adalah negara sasaran, aspek ini merupakan aspek utama dalam
pelaksaan diplomasi koersif dan negara sasaran harus ada dalam diplomasi koersif (12). Negara
pelaku (yang menggunakan diplomasi koersif) bisa memberikan tawaran untuk bekerjasama
kepada negara sasaran guna mendapatkan kepentingan dari proses yang sedang berlangsung (13).
Penggunaan Kekuatan
(F) Negara pelaku harus dapat dan mampu menggunakan power secara maksimal (14).
Kekuatan ini dapat menciptakan sebuah solusi yang lebih menunjukan negara sasaran sebagai
sebuah kebutuhan yang seharusnya (15). Kekuatan ini dapat menciptakan sebuah solusi yang
lebih menunjukan negara sasaran sebagai sebuah kebutuhan yang seharusnya (16).
Ketakutan dari Negara Sasaran
(G) Adanya ketakutan yang muncul dari negara sasaran dari proses negosiasi koersif
akan menyebabkan banyaknya permintaan muncul dari negara yang menjadi sasaran (17). Hal
ini justru dapat mempermudah negara pelaku dalam mencapai kepentingan nasionalnya (18).
Negara pelaku harus memastikan bahwasannya negara sasaran tidak mencurigai dengan
penggunaan kekuatan itu (19).
(H) Dalam konteks masalah dunia internasional dan politi global, diplomasi koersif dapat
dikatakan berhasil apabila mengacu kepada dua pendekatan.
Full Ultimatum
(I) Pendekatan ini menjelaskan setidaknya ada 3 hal yang krusial dan harus diperhatikan
dalam melaksanakannya, yaitu (1) tuntutan harus spesifik dan jelas yang ditunjukan untuk negara
sasaran, (2) pemberian tenggang waktu untuk negara sasaran agar negara sasaran dapat
mempertimbangkan keputusan untuk bekerja sama, (3) adanya ancaman yang jelas jika negara
sasaran tidak mau menyetujui dan mengikuti kerja sama atau tuntutan yang diberikan oleh
negara pelaku kepada negara sasaran (20).
Try and see
(J) Di dalam pendekatan ini negara pelaku, hanya diharuskan memberikan tuntutan yang
jelas kepada negara sasaran, sedangakan untuk ancaman dan tenggang waktunya diberikan
kemudian. Setelah mengetahui reaksi negara sasaran atas tuntutan yang diberikan oleh negara
pelaku (21).
(K) Tiga elemen utama yang menjadi ciri-ciri dari diplomasi koersif (1) permintaan, (2)
ancaman, dan (3) tekanan waktu (22). Tujuan dari permintaan adalah untuk membatalkan atau
menghentikan tindakan yang telah dimulai oleh lawan saat proses berlangsung (23). Dikarenakan
permintaan ini disertai dengan adanya ancaman, permintaan ini harus dapat dipahami sebagai
persyarakatan oleh negara sasaran (24). Jika negara sasaran yakin bahwasannya akan banyak
tuntutan yang akan muncul di masa yang akan datang, negara sasaran tidak menyerah pada
tempat pertama (25). Negara pelaku harus menjelaskan dari awal apa tujuan keseluruhannya dan
apa solusi definitifnya (26). Berhasil atau tidaknya diplomasi koersif bergantung kepada
bagaimana permintaan ini dieksekusi (27). 

(L) Permintaan juga harus disertai dengan adanya ancaman (28). Dan ancaman dapat
didukung dengan tindakan nyata dari negara pelaku agar negara sasaran mengetahui bahwasanya
ancaman itu nyata (29). Dan memperhatikan beberapa aspek penting lainnya (1) apakah ancaman
tersebut sebanding dengan permintaan, (2) opini publik, (3) apakah negara sasaran takut terhadap
eskalasi, dan (4) reputasi dari negara pelaku (30).
(M) Diplomasi koersif membutuhkan tenggat waktu untuk dapat memberikan
kesempatan kepada negara sasaran (31). Permintaan yang diajukan maupun ancaman yang
diberikan mungkin dapat dipercaya namun, apabila tenggat waktunya terlalu ketat atau pun tidak
terlalu ketat maka ada kemungkinan negara sasaran tidak akan menyerah (32).

Studi Kasus
(N) Salah satu bentuk diplomasi yang digunakan oleh Amerika Serikat adalah diplomasi
koersif wilayah Timur Tengah (33). Dalam penggunaan diplomasi tersebut Amerika Serikat
menggunakan kekuatannya sebagai negara adidaya agar dapat ikut dan terlibat ke dalam konflik
di kawasan Timur Tengah tepatnya Suriah dan Irak (34). Berbagai macam konflik yang terjadi
pada kawasan tersebut terus mengalami perkembangan ditambah lagi dengan resolusi konflik
yang cenderung minim/sedikit (35). Hal ini tidak hanya berpengaruh terhadap citra kawasan ini
yang dianggap sebagai wilayah konflik, tetapi hal ini juga mempengaruhi stabilitas lainnya
seperti politik, ekonomi, dan keamanan internasional (36).
(O) Dengan adanya berita bahwasannya pemerintahan Rezim Bashar alashaad
menggunakan senjata kimia untuk menyerang pihak yang berada di sisi oposisi, hal ini membuat
Presiden Amerika yang pada saat itu Presiden Barrack Obama mengambil sebuah kebijakan
campur tangan dan mempersenjatai pihak yang berada di sisi oposisi (36). Keterlibatan Amerika
Serikat dalam konflik di Timur Tengah tepatnya Suriah pastinya diiringi dengan kepentingan
nasional Amerika itu sendiri di wilayah Suriah, adanya konflik yang terjadi di suriah membuat
kepentingan nasional Amerika di suriah menjadi terancam (37). Disamping hal tersebut, invansi
militer yang diambil oleh Amerika ke Suriah mempunyai tujuan untuk membendung adanya
pengaruh dari Rusia di Wilayah Suriah (38). Kepentingan nasional Amerika Serikat berada di
satu sisi dengan tindakan invansi militer (39). Dapat dikatakan bahwasannya invansi militer yang
dilakukan Amerika di Suriah merupakan cara Amerika untuk mencapai kepentingan nasionalnya
(40).
(P) Ketika pada masa kepemimpinan Presiden Barrack Obama, Amerika Serikat
memfouskan wilayah Timur Tengah sebagai fokus politik luar negerinya (41). Salah satu
kebijakan luar negeri yang diambil oleh Presiden Obama Détente (42). Kebijakan ini diambil
guna untuk mengurangi tingkat ketegangan tentara Amerika Serikat yang terjadi di Timur
Tengah (43).
(Q) Bentuk dari penerapan diplomasi koersif Amerika Serikat dalam hal ini dapat dilihat
dari invansi militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat (44). Hal ini tidak terlepas dari
pemerintah Suriah sulit untuk diajak berdiskusi ataupun berunding secara baik-baik, sehingga hal
ini menyebabkan Amerika Serikat mengambil tindakan koersif (45). Selain itu, invansi militer
yang dilakukan oleh Amerika Serikat di wilayah Suriah dapat dikatakan sebagai usaha untuk
memenuhi kepentingan nasionalnya (national interest) ada beberapa hal yang menjadi tujuan
utama Amerika Serikat di Kawasan Timur Tengah termasuk Wilayah Suriah (46). Prioritas
Utama Politik Luar Negeri Amerika Serikat dalam masalah keamanan dan stabilitas dunia, yaitu
menyebarkan sebuah pemahaman soal demokrasi, serta peningkatan sumber daya ekonomi juga
menjadi faktor utama dan pendorong diambilnya diplomasi koersif ini oleh Amerika Serikat
(47).
(R) Mengenai apa saja yang didapat oleh Amerika Serikat yang disebut dengan
kepentingan nasionalnya dapat diketahui dari berbagai aspek (48). Aspek yang pertama
berhubungan erat dengan kepentingan politik para Presiden Amerika Serikat entah itu pada masa
Presiden Obama atau pun pada masa Presiden Donald Trump kemarin, kepentingan politik disini
ialah Amerika Serikat menyebarkan pengaruhnya yang lebih efektif dengan salah satu caranya
yaitu dengan eskpansi wilayah dengan menggunakan cara invansi militer, selain ekspansi
wilayah penyebaran pemahaman soal demokrasi masih terus dilakukan oleh Amerika terhadap
kelompok-kelompok opisisi terhadap Presiden Bashar Al-ashaad yang dikenal sebagai Presiden
yang otoriter (49).
(S) Aspek yang kedua adalah keamanan dan militer, yang dimana di dalam pelaksanaan
diplomasi koersif Amerika Serikat berada di posisi dimana keamanan negaranya terancam akibat
dari adanya penggunaan senjata kimia yang dimiliki oleh pemerintahan Bashar Al-ashaad, di
satu sisi yang lain adanya intervensi dari Rusia dan China dalam mendukung Rezim Bashar Al-
ashaad hal justru membuat posisi militer Amerika Serikat yang berada di daerah Timur Tengah
menjadi terancam dengan adanya aliansi dan campur tangan dari kedua negara tersebut. Adanya
pengaruh dari Rusia dan China jugalah yang menjadi faktor penghambat tercapainya
kepentingan Amerika Serikat (50).
(T) Sejak tahun 2011 Rusia dan China telah mengeluarkan hakveto ke dalam siding PBB
hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi Amerika Serikat di wilayah Timur Tengah
tepatnya di Suriah (51). Amerika Serikat kemudian mencari jalan lain sebagai alasan untuk
melaksanakan diplomasi koersifnya, pada tahun 2003 Amerika Serikat pernah melakukan
invansi militer ke wilayah Timur Tengah lainnya di Wilayah Irak yang dimana secara geografis
dan bentuk konflik yang terjadi sama dengan yang dialami dengan suriah (sama-sama dituduh
mempunyai senjata pembunuh massal) hal ini lantas membuat Amerika Serikat mengambil
kebijakan “tanggung jawab untuk melindungi” yang dijadikan oleh Amerika Serikat sebagai
alasan untuk melaksanakan penyerangan terhadap wilayah tersebut (52). Kepentingan Amerika
Serikat yang terakhir ialah kepentingan ekonomi, seperti yang diketahui bahwasannya wilayah-
wilayah yang berada di kawasan Timur Tengah memiliki sumber daya alam yang besar yaitu
adanya sumber minyak yang besar (53). Hal inilah tujuan utama Amerika Serikat dalam
membantu pihak oposisi yang berada di Suriah untuk melakukan sebuah kudeta dengan invansi
militer (54). Lebih jauh lagi kekayaan alam yang dimiliki oleh suriah menjadi alasan utama
kenapa Amerika Serikat ikut campur ke dalam konflik wilayah tersebut (55).            

Sumber: https://www.kompasiana.com/andreanilham4827/61a315ba62a704638a1732a2/diplomasi-koersif-
amerika-serikat-terhadap-wilayah-timur-tengah?page=2&page_images=1
Penulis: Andrean Ilham, Mahasiswa HI Universitas Sriwijaya dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka UGM
A. KALIMAT EFEKTIF
Temukan kalimat tidak efektif yang terdapat pada paragraph (A) sampai dengan (E)!
Kemudian jelaskan aspek kalimat efektif dan bentuk perbaikan kalimatnya!
Nomor Aspek kalimat Penjelasan Perbaikan kalimat
Kalimat tidak efektif
Alasan kenapa Kata “ yang Namanya” Alasan kenapa diadakan
3. diadakan yang dihapus dan kata diplomasi yaitu, untuk
Namanya “negara” dipidahkan menemukan jalan keluar dari
diplomasi yaitu, kesetelah kata “dua” suatu masalah atau sengketa
untuk menemukan yang dialami oleh dua negara
jalan keluar dari atau lebih, diharapkan solusi
satu masalah atau yang diberikan dapat
sengketa yang memenuhi kebutuhan masing
dialami oleh dua – masing negara yang
negara atau lebih berkonflik
negara,
diharapkan solusi
yang diberikan
dapat memenuhi
kebutuhan masing
– masing negara
yang berkonflik
Diplomasi sendiri Tambahin kata “yaitu” Diplomasi sendiri mempunyai
4. mempunyai setelah kata “jenis” beberapa jenis yaitu diplomasi
beberapa jenis preventif, diplomasi ofensif,
diplomasi diplomasi rahasia, diplomasi
preventif, publik, diplomasi budaya,
diplomasi ofensif, dollar diplomacy, diplomasi
diplomasi rahasia, kapal perang, diplomasi
diplomasi publik, keamanan, diplomasi HAM,
diplomasi budaya, dan diplomasi lingkungan.
dollar diplomacy,
diplomasi kapal
perang, diplomasi
keamanan,
diplomasi HAM,
dan diplomasi
lingkungan

B. PENGEMBANGAN PARAGRAF
Analisislah ketepatan pengembangan pada paragraf (F) sampai (M) berdasarkan (a)
ketepatan paragraf, (b) jenis pengembangan paragraf.
Paragra Tepat/ Penjelasan Jenis Pengembangan
f Tidak Tepat Paragraf dan penjelasannya
Tidak Tepat Terdapat pemborosan Negara pelaku harus mampu
14. kata pada kalimat menggunakan power secara
tersebut maksimal

Tidak tepat Karena penggunaan kata Kekuatan ini dapat


15 “sebuah” yang berlebih menciptakan sebuah solusi
pada kalimat tersebut yang lebih menunjukan
negara sasaran sebagai
kebutuhan yang seharusnya
Tidak tepat Karena terdapat Negara pelaku juga harus bisa
16. penggulangan pada menjamin bahwasanya
subjek kekuatan yang digunakan oleh
negara tersebut tidak
dianggap sebagai ancaman
oleh negara sasaran
Tidak tepat Terdapat pemborosan Adanya ketakutan yang
17. kata muncul dari negara sasaran
dari proses negosiasi koersif
akan menyebabkan
banyaknya permintaan
muncul dari negara yang
menjadi sasaran
Tidak tepat Terdapat pemborosan Hal ini dapat mempermudah
18. kata negara pelaku dalam
mencapai kepentingan
nasionalnya
Tepat
19.

C. EJAAN DAN TANDA BACA


Analislah kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca pada pada paragraf (N) sampai (T)!

Nomor Kesalahan penggunaan ejaan dan Perbaikan kalimat


Kalimat tanda baca
Dalam penggunaan diplomasi tersebut Dalam penggunaan diplomasi
34. Amerika Serikat menggunakan tersebut, Amerika Serikat
kekuatannya sebagai negara adidaya menggunakan kekuatannya sebagai
agar dapat ikut dan terlibat ke dalam negara adidaya agar dapat ikut dan
konflik di kawasan Timur Tengah terlibat ke dalam konflik di kawasan
tepatnya Suriah dan Irak ( dalam Timur Tengah tepatnya Suriah dan
kalimat tersebut tidak terdapat tanda Irak
baca koma (,) setelah kata tersebut))
Hal ini tidak hanya berpengaruh Hal ini tidak hanya berpengaruh
terhadap citra kawasan ini yang terhadap citra kawasan ini yang
dianggap sebagai wilayah konflik, dianggap sebagai wilayah konflik.
36. tetapi hal ini juga mempengaruhi Tetapi, hal ini juga mempengaruhi
stabilitas lainnya seperti politik, stabilitas lainnya seperti politik,
ekonomi, dan keamanan internasional ekonomi, dan keamanan internasional
( seharusnya setelah kata konflik itu
diletakan tanda baca titik (.) dan setelah
kata tetapi menggunakan tanda baca
koma (,))

Anda mungkin juga menyukai