Laporan Fishbone Kelompok 3 - Kerusakan Hutan Sumbar
Laporan Fishbone Kelompok 3 - Kerusakan Hutan Sumbar
KELOMPOK 3
NIM : 122210062
11/17/2022
Secara geografis Provinsi Sumatera Barat terletak pada garis 00 54’ Lintang
Utara sampai dengan 30 30’ Lintang Selatan serta 980 36’ sampai dengan 1010
53’ Bujur Timur dengan total luas wilayah sekitar 42.297,30 Km2 atau
4.229.730 Ha termasuk ± 391 pulau besar dan kecil di sekitarnya.dan juga
wilayah perairan seluas 186,500 Km persegi dengan panjang garis pantai
mencapai 2.420,385 Km (Sumbar, sumbar.kemenag.go.id, 2019).
Sumatra barat ini memiliki beberapa potensi bencana yaitu banjir, tsunami,
gempa bumi, letusan gunung berapi, gelombang pasang, kekeringan, longsor,
badai/puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, abrasi pantai. Bencana yang
menimulkan dampak seperti mempengaruhi keadaan ekonomi masyarakat
sekitar dan memiliki dampak merusak lingkungan hidup adalah gempa bumi,
tsunami, banjir, longsor, letusan gunung berapi dan kebakaran hutan dan lahan
(Sinulingga, 2012)
1.2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
1.2.1. JUMLAH DAN SEBARAN PENDUDUK
Berdasarkan SP 2020, diketahui jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat
per September 2020 sebesar 5,53 juta jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 2,79 juta orang atau 50,35 % dan jumlah penduduk perempuan 2,75
juta orang atau 49,65 %. Berdasarkan jumlah luas daratan yang mencapai
42.012,89 KM, maka didapat kepadatan penduduk sebanyak 132 jiwa per KM
(Redaksi, 2021).
1.2.2. DEMOGRAFI
Minang pesisir yang tidak terputus di sepanjang pesisir Barat Sumatera pada
masa itu. Setelah penyerahan wilayah Sumatera kepada Kerajaan Belanda pasca
rekapitulasi Napoleon
Masjid terbesar adalah Masjid Raya Sumatera Barat di kota Padang yang
saat ini pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian. Sedangkan masjid
tertua di antaranya adalah Masjid Raya Ganting di kota Padang dan Masjid Tuo
Kayu Jao dikabupaten Solok. Arsitektur khas Minangkabau mendominasi baik
bentuk masjid maupun musala. Seperti masjid Raya Sumatera Barat yang
memiliki bangunan berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang sekaligus
kaligrafi, dan tidak memiliki kubah. Ada juga masjid dengan atap yang terdiri
dari 3 sampai 5 lapis yang makin ke atas makin kecil dan sedikit cekung seperti
Masjid Tuo Kayu (Anggun, 2016).
Pada kelompok umur 7-12 tahun, APS yang berasal dari pendapatan rumah
tangga sedang dan tinggi yaitu berturut-turut 99,46 persen dan 100,00 persen.
Pada kelompok umur 13-15 tahun, APS yang berasal dari pendapatan rumah
tangga sedang dan tinggi yaitu berturut-turut 97,16 persen dan 97,55 persen.
Untuk kelompok umur 16-18 tahun dengan pengeluaran rumah tangga sedang
dan tinggi, APS-nya berturut-turut 83,88 persen dan 95,09 persen. Ketimpangan
yang cukup tinggi terdapat pada APS dengan kelompok umur 19-24 tahun,
dimana APS yang berasal dari pendapatan rumah tangga sedang dan tinggi
berturut-turut 33,22 persen dan 53,56 persen. Tabel 3.4.1 Angka Partisipasi
Sekolah (APS) Menurut Tipe Daerah, Status Ekonomi Rumah Tangga Dan
Kelompok Umur di Sumatera Barat, 2020 Sumber: Susenas Maret 2020
https://sumbar.bps.go.id Profil Pendidikan Provinsi Sumatera Barat 2020 31
Dilihat menurut tipe daerah, terdapat pola yang sama. Pada umumnya, semakin
meningkat pengeluaran rumah tangga maka semakin meningkat pula APS anak
usia sekolah. Pola tersebut terjadi di sebagian besar kelompok umur pendidikan
pada daerah perkotaan maupun perdesaan. Pada kelompok umur 13-15 tahun,
16-18 tahun dan 19-24 tahun, APS terendah berada pada kelompok pengeluaran
rumah tangga kategori rendah. Namun, pada kelompok umur 7-12 tahun, APS
terendah berada pada kelompok pengeluaran rumah tangga kategori menengah
(Barat, 2021).
1.2.7. KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT
Dari Tabel 2.1.1, angka kesakitan penduduk paling banyak dialami oleh
kelompok penduduk berumur 60 tahun ke atas atau kelompok lansia yaitu 25,64
persen. Kelompok umur Balita (0-4 tahun) berada diurutan kedua tertinggi
sebesar 20,72 persen. Jika dipisah menurut daerah tempat tinggal, angka
kesakitan untuk kedua kelompok rentan tersebut, lebih tinggi di daerah
perdesaan dibanding dengan daerah perkotaan.
Setiap hujan datang warga selalu mencemaskan akan terjadinya banjir dan
akibatnya tidak lupa juga kerugian yang dihasilkan oleh kejadian tersebut
merugikan banyak materi,kemudian tidak luput juga akan persoalan
pencemaran lingkungan juga tidak kalah jauh berbeda dikarenakannya
kurangnya Tindakan tegas dari pemerintah dalam menindak perusahaan
perusahan yang dicurigai sebagai pelopor terbesar atasnya tercemar pada
lingkungan (Diskominfo, 2018).
Sumatera barat merupakan salah satu provinsi yang terletak dibagian pulau
sumatera yang sangat memiliki kekayaan yang berlimpah dalam segi sumber
daya alam dan juga tidak lupa dengan sumber daya manusia nya, dan jangan
lupa juga dari unsur kesenianya sumatera barat termasuk yang paling bagus juga
(Diskominfo, 2018).
Jenis ikan dengan kelimpahan terbesar adalah ikan Balong padang dan ikan
napoleon. Lokasi KKPD Kabupaten Kepualauan Mentawai dapat dicapai dari
arah Kota Padang menggunakan transportas air berupa kapal. Lokasinya juga
dapat dicapai menggunakan pesawat udara dari Bandara Udara Internasional
Minangkabau menuju ke Kota Padang. Dari Kota Padang perjalanan dilanjutkan
ke Bandara Rokot di Tua Pejat (INDONESIA, 2018).
3. Kawasan konservasi Kota Padang
Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kota Padang (KKPD Kota
Padang) adalah salah satu kawasan konservasi perairan daerah yang ada
di SumatraBarat, Indonesia. Dalam pembagian administratif Indonesia, KKPD
Kota Padang masuk ke wilayah administratif Kota Padang. Tujuan penetapan
KKPD Kota Padang adalah sebagai kawasan perlindungan dan
pemanfaatan sumber daya laut di wilayah pesisir Sumatra Barat (RICKY,
2016).
Tabel 1. Pembagian Rencana Zonasi KKPD Kota Pariaman Zona Luas (ha)
Persentase (%) Lokasi Zona Inti 249.31 2,12 Perairan P. Kasiak Zona Perikanan
Berkelanjutan 11.460.32 97,31 Perairan KKPD Kota Pariaman Zona
Pemanfaatan 67,00 0,57 Perairan Pulau Angso, Pulau Tangah dan Pulau Ujuang
Jumlah 11.776,63 100,00 (Suparno, 2021, p. 23).
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
Tetapi pada analisis kali ini kita akan berfokus pada kerusakan hutan yang
terjadi di sumbar akibat dari tambang liar yang dilakukan oleh oknum yang
tidak bertanggung jawab.akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab
yang tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya,serta kurangnya pengawasan
dari pemerintah akan tambang liar kondisi lingkungan sumbar semakin
memprihatinkan.
4.2. SARAN
Maka dari masalah yang terjadi, kami sebagai tim penulis mengajukan
beberapa saran guna memperbaiki lingkungan di sumatera barat yaitu dengan
harus dimulai dari kesadaran diri kita sendiri betapa pentingnya menjaga
keseimbangan alam,karena alam akan mengembalikan apa yang kita beri pada
alam,kemudian diadakan nya sosialisasi untuk masyarakan bahkan hingga ke
pemerintah sekalipun untuk menyadarkan dirinya,dan pengawasan yang ketat
terhadap masyarakat sehingga tidak ada lagi tambang liar yang merusak hutan
dan ekosistem sekelilingnya,dan diadakannya pemeriksaan terhadap pemerintah
yang lalai terhadap tugasnya.
Barat, B. P. (2021, Desember 24). sumbar.bps.go.id. Retrieved September 22, 2022, from Profil Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat 2020: https://sumbar.bps.go.id/publication/2021/12/24/00b3647ec702a5eaea71e912/profil-
pendidikan-provinsi-sumatera-barat-2020.html
Diskominfo, T. E.-G. (2018, - -). dlh.sumbarprov.go.id. Retrieved September 22, 2022, from Kondisi Lingkungan Hidup:
https://dlh.sumbarprov.go.id/#
INDONESIA, M. K. (2018). KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
22/KEPMEN-KP/2018 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN SELAT BUNGA LAUT KABUPATEN
KEPULAUAN MENTAWAI DI PROVINSI SUMATERA BARAT. Jakarta: jdih.kkp.go.id.
Jayani, D. H. (2022, Januari 20). databoks.katadata.co.id. Retrieved September 22, 2022, from Kemiskinan Sumatera Barat
Per September 2021 Terendah Sejak Pandemi: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/20/kemiskinan-
sumatera-barat-per-september-2021-terendah-sejak-pandemi#:~:text=Kemudian%20jumlah%20penduduk
%20miskin%20Sumatera,jika%20dibandingkan%20dengan%20Maret%202021.
Kompas.com. (2022, 9 28). regional.kompas.com. Retrieved 11 22, 2022, from Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi
Sumatera Barat: https://regional.kompas.com/read/2022/09/28/175258878/daftar-kabupaten-dan-kota-di-provinsi-
sumatera-barat?page=all
PADANG, B. P. (2021, Juni -). kkp.go.id. Retrieved September 22, 2022, from LASKAR PEMUDA PEDULI
LINGKUNGAN (LPPL) AMPING PARAK: https://kkp.go.id/djprl/bpsplpadang/page/3103-laskar-pemuda-
peduli-lingkungan-lppl-amping-parak
Redaksi. (2021, Januari 22). padangkita.com. Retrieved September 22, 2022, from Total Penduduk Sumbar 5,53 Juta, Laki-
laki Lebih Banyak dari Perempuan: https://padangkita.com/total-penduduk-sumbar-553-juta-laki-laki-lebih-
banyak-dari-perempuan/
RICKY, M. (2016). PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) TAMAN PULAU
KECIL KOTA PADANG. bab 1, 1.
Sumbar, K. A. (2019, - -). sumbar.kemenag.go.id. Retrieved September 22, 2022, from Tentang S:
https://sumbar.kemenag.go.id/v2/tentang-sumatera-barat#:~:text=Secara%20geografis%2C%20Provinsi
%20Sumatera%20Barat,besar%20dan%20kecil%20di%20sekitarnya.
Suparno. (2021). Rencana Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kota. Rencana Zonasi Kawasan Konservasi
Pariaman, 1.
Yusfita, R. D. (2019, September 21). padang.tribunnews.com. Retrieved September 22, 2022, from TRIBUNWIKI: Pulau-
pulau Kecil Terluar di Sumatera Barat, Satu Pulau Tidak Berpenduduk:
https://padang.tribunnews.com/2019/11/21/tribunwiki-pulau-pulau-kecil-terluar-di-sumatera-barat-satu-pulau-
tidak-berpenduduk?page=3