Anda di halaman 1dari 4

Nama : Chindy Maharani Putri

Nim : 2186206204

Kelas : 3G

Matakuliah : Bahasa Indonesia

Jawaban UTS

1. Perkembangan Bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang pada saat terbentuknya
pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia terus
berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan ke Ejaan yang
Disempurnakan (EYD). Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan
Bahasa Melayu yang menjadi lingua Franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu.

Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun
1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia.
Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan
hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926 bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan
khususnya Asia tenggara sejak abad ke-7, dengan adanya beberapa prasasti Karang Talang Tuo
di Palembang.

Sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti melalui zaman Sriwijaya yang
menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa pembelajaran kebudayaan hingga pada
saat penyebaran agama Kristen para pendeta-pendeta dan orang Belanda. Sebelum bahasa
Indonesia sejak dahulu telah membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada
di Indonesia dan memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi Bahasa mencakup hampir
seluruh lapisan masyarakat, bahkan kebudayaan itu.

Menurut Arifin (2008:12) bahasa Indonesia memiliki fungsi yaitu : Lambang kebanggaan bangsa,
Lambang identitas nasional, Alat perhubungan antar warga dan daerah, dan alat pemersatu
suku budaya dan bahasanya. Dengan jelas diketahui bahwa bahasa Indonesia telah menjadi
begitu kuat hingga saat ini karena telah melalu proses yang unik, Berawal dari bahasa Melayu,
kontak dengan budaya asing lalu menggunakan bahasa Melayu dan menjadi bahasa Indonesia
pada tahun 1926.
Kemudian bahasa Indonesia masuk ke dalam 3 kategori perkembangan, yaitu : pertama, Bahasa
permesatu. Yang pada awalnya diikrarkan oleh para pemuda pada 28 Oktober 1928. Kedua,
Bahasa resmi negara. Menjadi bahasa resmi digunakan selama 54 sejak ditetapkan di UUD
1945. Ketiga, Bahasa internasional. Sebagai bahasa internasional merupakan fase lanjutan dari
dua fase yang ada. Bahasa Indonesia mulai dikenal dibelahan bumi lain dengan identitas yang
berbeda warga asing mulai berbahasa Indonesia.

2. - Teori kognitivisme, menurut teori ini perkembangan bahasa harus berlandaskan pada atau
diturunkan dari perkembangan dan perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum didalam
kognitif Manusia. Contohnya adalah guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta didik serta memberi ruang untuk mereka agar saling bicara serta berdiskusi dengan
teman-temannya.

- Teori Fungsional, Menekankan pandangan bahwa Bahasa merupakan perwujudan


kemampuan kognitif dan efektif untuk menyiasati dunia untuk berkomunikasi dengan orang
lain dan untuk diri sendiri. Contohnya seperti dalam perubahan sosial adalah perubahan zaman
pada zaman dahulu menggunakan bajak sawah untuk menghemat biaya walaupun memakan
waktu yang lama, sekarang pertanian sudah secara modern yang menghemat waktu namun
memakan biaya yang banyak.

Teori Nativisme, dihasilkan dari pernyataan mendasar bahwa pembelajaran bahasa ditentukan
dengan bakat. Contohnya adalah semisal berkaitan dengan kecerdasan seorang siswa memiliki
IQ 200, hal ini murni dimiliki oleh seorang anak sejak anak ini dilahirkan bukan berasal dari
faktor eksternal seperti anak yang meraih IQ 200 dari hasil dia belajar atau dari hasil dukungan
dari lingkungan sekitar seperti dari teman, guru, maupun orang tua sehingga dapat
meningkatkan motivasinya untuk selalu belajar.

Teori Behaiorisme, menurut teori ini semua perilaku termasuk tindak balas atau respons
ditimbulkan oleh adanya rangsangan atau stimulus jika rangsangan telah diamati dan diketahui
maka gerak balas dapat diprediksikan jadi setiap perilaku dapat di pelajari manurut hubungan
stimulus-respons. Contohnya adalah, ketika belajar menggunakan sistem point dengan adanya
penerapan sistem tersebut siswa akan dapat mengurangi siswa mengoperasikan hp pada saat
jam pelajaran.

3. Hubungan berbicara dengan menyimak, Menurut Brooks dalam Tarigan (1994:4) berbicara
dan mendengarkan merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang bersifat langsung. Dawson
dalam Tarigan (1994:3) menjelaskan hubungan antara berbicara dan menyimak.

1) Ujaran biasanya dipelajari melalui proses mendengarkan dan proses meniru.


2) Ujaran seseorang mencerminkan pemakaian bahasa di lingkungan keluarga dan masyarakat
tempatnya hidup.

3) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan berarti pula


membantu meningkatkan kualitas berbicara.

4) Bunyi suara yang didengar merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap
kemampuan berbicara seseorang terutama anak-anak.

Hubungan menyimak dengan membaca

Membaca merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif, perbedaannya hanya pada
objek yang menjadi fokus perhatian (stimulus) berupa suara (bunyi bunyi) sedangkan pada
membaca adalah lambang tulisan. Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas
pengidentifikasian terhadap unsur unsur bahasa yang berupa suara dalam mendengarkan
maupun tulisan dalam membaca.

Hubungan membaca dengan menulis

Seseorang yang menulis guna menyampaikan gagasan, perasaan atau informasi dalam bentuk
tulisan. Sebaliknya seseorang membaca guna memahami gagasan, perasaan atau informasi
yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.

Hubungan menulis dengan berbicara

Kegiatan menulis dilakukan guna mendukung aktivitas berbicara. Subyakto-Nababan (1993:153)


dan Tarigan (1994:10) menjelaskan bahwa baik berbicara maupun menulis merupakan kegiatan
berbahasa yang bersifat produktif.

4. Strategi pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dua, yaitu lisan dan tulisan

Strategi pembelajaran bahasa Indonesia lisan, yaitu

-Menjawab pertanyaan

- Bermain Tebak-tebakan

-Memberu Petunjuk

-Identifikasi Kalimat topik

-Main peran

-Bercerita
-Dramatisasu

Dalam strategi pembelajaran Bahasa Indonesia tulisan

- Pembelajaran Membaca Pemahaman (MP) dengan Strategi Aktivitas Membaca Berpikir


Terbimbing (AMBT)

a. Kegiatan pembelajaran prabaca

b. Kegiatan pembelajaran prabaca

c. Kegiatan pembelajaran prabaca

- Menulis

Anda mungkin juga menyukai