Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

SULPA RESKI : 202201013


ST.NUR FADILLAH : 202201012
SUHAILA ANGGREYNI : 202201020
JUMARNI H : 20220106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS MUHAMMADIYAH SIDRAP

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirrat Allah SWT ,yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelessaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah yang telah memberikan tugas kepada kami.Kami juga ingin mengucapakan
terimah kasih kepada teman-teman yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Maka
dari itu kami memohon saran &kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi mencapainya
makalah yang sempurna.

Pangkajene 16,Desember 2022

Penulis
BAB I
1. Asal usul Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para
pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan pemuda dan
berikrar 1) bertumpah darah satu ,2)Berbangsa yang satu ,bangsa
Indonesia ,3)menjunjung bahasa persatuan ,bahasa Indonesia .ikrar para pemuda ini
dikenal dengan nama sumpah pemuda.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa Negara pada tanggal
18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang –Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia . Dalam Undang Undang dasar
1945 disebutkan bahawa bahasa Negara ialah bahsa Indonesia.
Keputusan kongres bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan ,antara
lain,menyataakan bahwa bhasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu .Bahasa
Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah
dipergunakan sebagai bahasa perhubungan bukan hanya di kepulauan
Nusantara ,Melainkan juga hamper di seluruh Asia Tenggara .

2. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia


Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat
terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928 bersamaan dengan momen Sumpah
pemudah .setelah tebnetuk ,bahsa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya
ejaan Van Ophujsen ,Sowandi ,Melindo bahkan ke ejaan yang disempurnakan.
Bahasa Indonesia yang telah dikenal olej khlayak umum merupakan bahasa Melayu
yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu Bahasa
Malayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun
dapat ditilik dalam saat persiapan kongres pemmuda tahun 1926,para pemuda masih
mempermasalahkan tentaang sebutan bahasa persatuan Indonesia .Kemudian
M.Tabrini mengusulkan bahsa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan
hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926.
Badan pengembangan dan pembinaan Bahasa ,kementerian
pendidikan ,kebudayaan ,Riset dan Teknologi dalam laman resminya telah
mencantumkan bahwa bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan khususnya
Asia Tenggara sejak abad ketujuh. Selanjutnya untuk sejarah perkembangan bahasa
Indonesia dappat disoroti melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa
Melayu untuk menjadi bahasa pembelajaraan kebudayaan dan hingga pada saat masih
berada di Indonesia
3. Peroses pembakuan Bahasa Indonesia
Proses pembakuan bahasa
Pembakuan adalah suatu proses yang berlangsung secara bertahap, tidak sekali jadi.
Pembakuan juga sikap masyarakat terhadap satu ragam bahasa, dan dari psikologi
sosial kita mengetahui bahwa sikap masyarakat akan sesuatu berproses tidak sebentar.
Pada pokoknya proses standarisasi mengalami tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pemilihan (selection)
Satu variasi atau dialek tertentu akan dipilih kemudian dikembangkan menjadi
bahasa baku. Ragam atau variasi tersebut bisa berupa satu ragam yang telah ada,
misalnya yang dipakai dalam kegiatan-kegiatan politik, sosial atau perdagangan; dan
bisa merupakan campuran dari berbagai ragam yang ada. Bisa saja yang dipilih itu
adalah ragam yang belum merupakan bahasa pertama bagi masyarakat ujaran di
daerah negeri itu (Alwasilah, 1986: 119).
2. Kodifikasi
Kodifikasi yaitu hal yang memberlakuakan suatu kode atau aturan kebahasaan
untuk dijadikan norma dalam berbahasa oleh masyarakat. Kodifikasi ini meliputi (1)
otografi, (2) penerapan atau lafal, (3) tata bahasa, (4) peristilahan. Badan atau
lembaga tertentu biasanya ditunjuk untuk terlaksananya kodifikasi ini. Lembaga ini
menyusun kamus, buku tata bahasa dengan berpedoman pada kode atau variasi yang
akan dimasyarakatkan; sehingga setiap orang mempunyai acuan aturan bahasa yang
‘benar’. Setelah kodifikasi ini dibentuk, maka warga negara yang berpendidikan akan
mempelajari atau ingin mempelajari bentuk bahasa yang benar dan menghindari yang
tidak benar, walaupun yang tidak benar ragam bahasanya sendiri (Alwasilah, 1986:
121).
3. Penjabaran Fungsi
Apa yang dikodifikasikan itu tidak akan memasyarakat tanpa adanya
penjabaran fungsi ragam yang sudah standar itu. Pada kenyataannya proses elaborasi
fungsi ini akan melibatkan pemasyarakatan hal-hal ekstralinguistik seperti
pembiasaan format atau bentuk surat atau dalam penyusunan test dan lain sebagainya
(Alwasilah, 1986: 121).
4. Persetujuan
Pada akahirnya ragam bahasa itu mesti disetujui oleh anggota masyarakat
ujaran sebagai bahasa nasional mereka. Kalau sudah sampai pada tahap ini, maka
bahasa standar itu mempunyai kekuatan untuk mempersatukan bangsa dan menjadi
simbol kemerdekaan negara dan menjadi ciri pembeda dari negara-negara lain
(Alwasilah, 1986: 121-122).
4. Fungsi Bahasa Indonesia
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara:

1. Bahasa resmi kenegaraan. Artinya, seluruh kegiatan kenegaraan dan


penyelenggaraannya harus menggunakan bahasa Indonesia.

2. Bahasa pengantar pendidikan. Di Indonesia, kegiatan belajar mengajar di sekolah


dan lingkungan perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia sebagai
pengantarnya.

3. Bahasa komunikasi tingkat nasional. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat perhubungan dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah yang lainnya.
4. Bahasa media massa. Penyampaian berita lewat media massa juga menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa baku.

5. Bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Dinamika Bahasa Indonesia di era digital

Setiap bahasa di dunia pasti mengalami perubahan, baik itu secara intern maupun
ekstern. Sebut saja misalnya bahasa Inggris yang dalam satu milenium (1000 tahun)
setidaknya telah mengalami tiga kali perubahan yang cukup ekstrem (yaitu Early English,
Middle English, dan Modern English).

Pergeseran atau perubahan bahasa sebenarnya telah ada sejak bahasa-bahasa itu
mulai mengadakan kontak dengan bahasa lainnya (Grosjean 1982). Kontak antar dua suku
atau suku bangsa yang masing-masing membawa bahasanya sendiri-sendiri lambat laun
mengakibtakan terjadinya persaingan kebahasaan. Pada umumnya, di dalam persaingan
kebahasaan terjadi fenomenafenomena kebahasaan yang diawali dengan kedwibahsaan,
diglosia, alih kode/campur kode, interferensi, dan akhirnya permertahanan dan pergeseran
bahasa. Jika satu bahasa lebih dominan, lebih berprestise, atau lebih modern atau bahkan
mungkin lebih superior" daripada bahasa lain, bahasa tersebut dipastikan dapat bertahan,
sedangkan lainnya dalam beberapa generasi akan ditinggalkan oleh penuturnya. Bahasa yang
ditelantarkan oleh penuturnya itu lambat laun faktor lain.

Adanya pola-pola sosial dan budaya yang beragam dalam suatu masyarakat ikut menentukan
identitas sosial dan keanggotaan kelompok sosialnya, faktorfaktor sosial itu meliputi status
sosial. kedudukan sosial ekonomi, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan atau
jabatan, serta keanggotaan seseorang dalam suatu jaringan sosial. Dalam hal ini,
perkembangan Teknologi Informasi.

Anda mungkin juga menyukai