Anda di halaman 1dari 14

Nama: Herdyawan

NIM: 115180558
Kelas: Kewirausahaan Sosial/AX

Sebagai upaya mendorong minat wirausaha terhadap kewirausahaan sosial


maka Anda diminta membuat rancangan atau model bisnis dengan memilih
2-3 aspek terkait dengan SDGs di atas. Kriteria rancangan bisnis sebagai
berikut:
1. Tentukan jenis usaha yang anda miliki atau sedang dirintis saat ini
2. Tentukan segmen konsumen
3. Identifikasi problem sosial yang dihadapi masyarakat atau segmen yang anda
tentukan
4. Tentukan manfaat (value propositions) dari produk/jasa yang ditawarkan
kepada konsumen dengan mengkaitkan 2 atau 3 aspek terkait dengan tujuan
SDGs.
5. Tentukan stakeholder atau pihak mana saja yang akan Anda libatkan kolaborasi
dalam menjalankan bisnis tersebut.

Kriteria jawaban: Rancangan dibuat 2-3 halaman dan diberi judul yang
mereprentasikan usaha anda, diketik dalam format word, disertai gambar
yang relevan dengan tema dan tidak dibenarkan mencontoh teman. Ke-5
kriteria dijelaskan dengan benar dan sistematis disertai 2-3 referensi.
Sebagai gambaran dapat dikembangkan dari melalui artikel dalam
lampiran.

JAWABAN NOMOR 1
1. Bisnis yang saya sedang rintis adalah “Nata De Vege”

Berikut ini adalah “REALISASI PRODUK” dan “LOGO” pada produk


yang saya rintis untuk dioperasikan, yakni sebagai berikut:
Rasa
Strawberry &

Nata de Vege

Bahan dasar:
- Aneka buah – buahan dan sayur – sayuran
- Gula cair rosebrand
- Bakteri acetobacter xylinum untuk fermentasi
- Air kelapa muda (pilihan)
- Sari buah strawberry dan wortel alami 100%
Proses:
- Iris semua sayur dan buah – buahan yang diperlukan kemudian diblender
- Setelah diblender, campurkan dengan air kelapa, lalu dimasak hingga
mendidih
- Setelah mendidih, tambahkan asam cuka sebanyak 0,5%
- Kemudian, tuangkan ke dalam Loyang untuk dicetak dan didiamkan
selama 7 hari (pada hari ke 3 ditambahkan bibit acetobacter xylinum).
- Proses yang dilakukan harus benar – benar steril agar menghasilkan nata
yang optimal
- Setelah 7 hari nata siap dipotong – potong berbentuk dadu
- Kemudian, blender jeruk dan selada air sampai halus lalu disaring hingga
mencukupi 200ml (diambil sarinya saja).
- Setelah itu masukkan ke plastik wadah primer, lalu masukkan ke
packaging (wadah sekunder). Proses seperti ini guna untuk kedap udara
dan nata tidak cepat terkontaminasi bakteri.

(Sumber: Saya sendiri yang mengalami dan pernah membuat produk


“NATA” pada waktu sekolah SMA 3 pada wisata kunjungan ke SAPPI di
Cianjur).
Bisnis yang saya buat ini memberikan manfaat sosial juga bagi masyarakat,
di mana masyarakat dilibatkan untuk bercocok tanam, dan mengembangkan
ilmu fermentasi untuk pembuatan “Nata” tersebut. Selain itu bisnis ini
mendukung SDG’s (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) (Artikel:
https://www.sdg2030indonesia.org/ (18 April 2022); yang diakses pada (9
Desember 2022)) dengan keterangan dan pengembagan sebagai berikut:

1. No poverty: Bisnis ini turut membantu menghapus kemiskinan masyarakat


sekitar, dengan meibatkan masyarakat sekitar dalam proses produksi dan
pengadaan bahan baku.

2. Zero Hunger: Bisnis ini mengatasi kelaparan, dengan menciptakan


produk makanan untuk penunda kelaparan sementara, di mana Nata
tersebut dapat dikonsumsi langsung sebagai penunda lapar.

3. Good Health and Well Being: Bisnis ini dibuat dengan bahan dasar sayur
selada air dan buah wortel.

4. Quality Education: Bisnis ini mengedukasi masyarakat sekitar untuk


berpartisipasi dalam pembuatan Nata de Vege, dengan dibimbing dengan
baik terkait fermentasi dari “NATA” itu sendiri.

5. Gender Equality: Bisnis ini bisa dilakukan oleh pria maupun wanita, di
mana bercocok tanam dan proses fermentasi memerlukan karakter pria
yang bekerja secara cepat dan memerlukan karakter wanita yang bekerja
dengan sabar dan teliti.

6. Clean Water and Sanitation: Bisnis ini menggunakan air yang bersih dan
melibatkan masyarakat untuk proses sanitasi tersebut.

7. Affordable and Clean Energy: Bisnis ini menggunakan manusia untuk


produksi sehingga tidak adanya limbah pencemaran udara dan limbah cair
yang dihasilkan akan diproses terlebih dahulu dengan memasukkan Ikan
Mas kecil ke dalamnya, jika Ikan Mas tersebut hidup selama 3 hari
maka limbah siap dialirkan ke kali ataupun sungai.
8. Decent Work and Economic Growth: Bisnis ini mempekerjakan
masyarakat kalangan menengah baik pria maupun wanita secara layak.
Bisnis ini dibuat dengan tujuan memberdayakan masyarakat sekitar agar
mendapatkan upah buruh yang layak untuk keberlangsungan hidup.

9. Industry, Innovation and Infrastructure: Bisnis ini akan memasuki skala


industri yang luas di Indonesia, di mana saat ini banyak orang Indonesia
yang membutuhkan cemilan sehat seperti Nata de Vege; Kemudian,
inovasi bisnis ini adalah memanfaatkan bahan dasar dan bahan pelengkap
alami untuk diberikan ke konsumen sehingga berkontribusi untuk
kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang. Kemudian, infrastruktur bisnis
ini akan menggunakan teknologi produksi yang ramah lingkungan.

10. Reduced Inequalities:  Kondisi dimana ada ketidakseimbangan atau jarak


yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang bisa disebabkan oleh
perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. (Bisnis ini dibuka
dengan tujuan social, yaitu: MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
SEKITAR) sehingga masyarakat sekitar pasti dilibatkan dalam bisnis ini
dan diberikan upah yang layak, adil dan merata.

11. Sustainable Cities and Communities: Bisnis ini terutama diadakan di desa
Pemalang, tepatnya di Kota Jawa Tengah. Pada akhirnya akan berekspansi
ke kota seperti Bandung, Jakarta, dan Bogor, di mana kota tersebut banyak
segmentasi pelanggan yang akan membutuhkan camilan bernutrisi tinggi
dengan bahan dasar alami seperti “Nata de Vege” ini.

12. Responsible Consumption and Production: Bisnis ini diciptakan dengan


visi “Camilan untuk Gaya Hidup Sehat” dengan menggunakan bahan
dasar sayuran yang berupa “selada air” dan buah “stroberi” yang kaya
akan antioksidan. Kemudian, dari segi produksi, bisnis ini ramah
lingkungan, karena limbah cair yang dihasilkan akan diproses terlebih
dahulu agar layak untuk dialirkan ke kali ataupun sungai.

13. Climate Action: Bisnis ini dirancang dengan baik dan tidak menghasilkan
limbah berupa pencemaran udara. Bisnis ini menggunakan teknologi
produksi yang menggunakan listrik, dan tidak menghasilkan gas beracun
yang dapat mencemari udara. Bisnis ini juga diciptakan untuk mendukung
“Go Green” di mana memanfaatkan bahan baku alami untuk produksi dan
packaging yang “degradable”.

14. Life below Water: Limbah cair yang dihasilkan di olah terlebih dahulu,
yang mana ketika limbah yang dialirkan ke kali ataupun sungai sampai di
hulu laut, tidak akan mencemari laut dan turut melestarikan ekosistem laut.

15. Life on Land: Bisnis ini juga menjaga ekosistem darat dengan tidak
mencemari lingkungan dan mendukung “Go Green” dengan menggunakan
mesin produksi ramah lingkungan yang memanfaatkan listrik dari
generator yang diciptakan yang menggunakan “PLTA” (Pembangkit
Listrik Tenaga Air).

16. Peace, Justice and Strong Institution: Bisnis ini dirancang dengan tujuan
melibatkan masyarakat sekitar sehingga memberdayakan masyarakat dan
memberikan upah secara adil berdasarkan hasil kerja yang baik. Hal ini
akan menciptakan usaha dengan institusi yang kuat karena mendapatkan
dukungan dari masyarakat. Selain itu, bisnis ini berupa “Camilan sehat”
yang baik untuk dikonsumsi secara jangka panjang.

17. Partnership for the Goals: Bisnis ini dirancang oleh saya sendiri, tetapi di
kemudian hari akan membutuhkan partner/rekan bisnis yang dapat
mendukung baik sebagai pemasok modal maupun pemasok bahan baku
dan juga bisa sebagai pemasok sumber daya manusia, serta partner yang
dapat menyediakan lahan/tempat produksi yang luas, yang merupakan
keharusan untuk suatu bisnis dapat sustainable.

Uraian Ide Bisnis


Munculnya ide mengenai pembuatan dari “Nata de Vege” dikarenakan saya
melihat peluang bisnis yang cukup besar dan mempunyai keyakinan yang
cukup kuat bagi saya. Saat ini, masyarakat Indonesia pada umumnya masih
belum memenuhi kebutuhan serat dan vitamin yang merupakan suatu zat yang
sangat diperlukan oleh tubuh yang berfungsi sebagai antioksidan, pembangun
sistem imun, membantu kinerja otak, melancarkan sirkulasi darah, mematikan sel
kanker dan tumor, melancarkan saluran pencernaan, menangkal radikal bebas, anti
panas dalam, dan lain – lain.

Pada zaman dahulu, sekitar 40 tahun dari sekarang, tingkat polusi dan polutan di
Indonesia masih rendah dikarenakan masih kurangnya masyarakat yang
menggunakan kendaraan pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, bertambahnya
pemasok kendaraan dari berbagai negara ke Indonesia sehingga meningkatnya
jumlah pengguna kendaraan yang cukup besar dan itu membuat (polusi) serta
pencemaran asap dari pabrik (polutan) semakin tahun semakin meningkat. Inilah
yang menyebabkan masyarakat di Indonesia lebih rentan terhadap radikal bebas
yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti radang
pernapasan, toksin dalam darah, dan lain – lain.

Di Indonesia terdapat 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. pada
zaman dahulu pergantian musim tersebut terjadi secara seimbang dimana musim
kemarau dari april – oktober dan musim hujan dari oktober hingga april. Seiring
berjalannya waktu, musim kemarau di Indonesia lebih dominan dibandingkan
musim penghujan. Oleh sebab itu banyaknya masyarakat Indonesia yang
mengalami keluhan seperti panas dalam, bibir pecah – pecah, dan lain – lain.

Ditambah lagi saat ini banyak restoran fast food yang beredar di seluruh Indonesia
seperti KFC, MC. Donals, CFC, Wendy`s, Yoshinoya, dan lain – lain
(Kemenperin, 2022) yang diakses dari artikel:
https://kemenperin.go.id/artikel/23393/Kontribusi-Industri-Makanan-dan-
Minuman-Tembus-37,77-Persen (pada, 9 Desember 2022) . Restoran tersebut
pada umumnya menjual makanan yang bersifat junk food yang dapat memicu
penyakit kanker, dan panas dalam jika dikonsumsi secara terus – menerus.
Didukung oleh tingkat selera pada masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi
fast food tersebut yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit
seperti kanker, tumor, panas dalam, susah buang air besar (sembelit), serta pemicu
kolestrol pada tubuh.
Dari berbagai kasus diatas muncullah suatu ide yang terlintas di pikiran
saya untuk merancang suatu produk dengan merek “Nata de Vege”. Dimana
komposisinya terdapat 5 macam sayur yang mengandung klorofil dan
karoten (wortel) dan dipadu oleh 3 macam buah – buahan yang sehat dan
berkualitas seperti kiwi, apel, dan stroberi. Pada Nata de Vege terkandung
80% sayur dimana sayur tersebut menghasilkan vitamin yang tinggi dan
20% buah – buahan segar yang mengandung serat yang tinggi. Mengapa
dipadukan dengan buah? Karena ketika jika hanya sayur, maka manfaat
dari Nata de Vege kurang maksimal dan tidak terjadinya gizi seimbang yang
sangat diperlukan tubuh.

Nata de Vege merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan berbagai kasus


yang diuraikan diatas tadi, seperti meningkatnya polusi, kemarau panjang,
beredarnya fast food, yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit.
Sehingga “Nata de Vege” diciptakan untuk membantu masyarakat agar tercipta
hidup yang sehat dan mengurangi sejumlah kemungkinan penyakit yang muncul
pada masyarakat Indonesia. Disamping rasanya enak Nata de Vege kaya akan
manfaat yang memenuhi kadar gizi seimbang yang diperlukan oleh tubuh.

Tekstur dari Nata de Vege juga terdapat kepingan buah dan sayur sehingga garing
dan didukung oleh pembibitan dari kelapa yang di fermentasi sehingga kenyal
seperti agar – agar. Lalu terdapat kuah manis yang diambil dari 90% sari buah
alami dan 10% gula cair yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan
dan menunjang sistem kinerja pada saraf manusia. Rasa yang cukup enak ini
ketika saya merealisasikan produknya merupakan penunjang bagi saya untuk
menciptakan produk Nata de Vege karena bagi saya masyarakat Indonesia sangat
membutuhkan produk ini sebagai minuman yang enak dan kaya akan manfaat
yang terkandung di dalamnya.

Dalam pembuatan produk ini muncullah ide mengenai desain packaging yang
unik dan inovatif yang merupakan terciptanya suatu daya tarik tersendiri untuk
masyarakat Indonesia, karena dibuat dengan berbagai macam varian dan warna
dari packagingnya dibuat sesuai rasa; contoh: rasa strawberry dikemas pada
wadah merah, rasa jeruk pada wadah kuning. Inovasi ini muncul sebagai
pendukung terhadap minatnya masyarakat Indonesia untuk membeli dan
mengkonsumsi produk saya. Berangkat dari ide itulah terciptanya perancangan
produk yang unik, kreatif, dan inovatif yang merupakan pendukung terjualnya
produk dalam jumlah yang besar.

Nata de Vege untuk saat ini hanya mempunyai 1 rasa yaitu strawberry. Saya akan
terus memikirkan inovasi dalam menciptakan rasa yang beragam dengan
menggunakan bahan yang alami dan gula cair rosebrand karena kualitas gula
cairnya yang bermutu tinggi. Maka dari itu saya akan terus mendiskusikan dengan
rekan – rekan saya mengenai beranekaragam rasa yang unik yang akan ciptakan di
kemudian hari guna untuk memaksimalkan permintaan masyarakat terhadap
produk ini.

JAWABAN NOMOR 2
2. Tentukan segmen konsumen
Sumber teori (Utami dan Gischa, 2021) diakses pada artikel:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/16/100000669/mengenal-
segmenting-targeting-dan-positioning-stp-dalam-pemasaran.

Segmenting, targeting, dan positioning (STP)


a. Segmenting
Geografis: Pada awal pemula, di wilayah Pemalang, Jawa Tengah, lalu
merambah ke kota – kota yang ada di pulau jawa (yakni Bandung,
Bogor, dan Jakarta), hingga akirnya merambah ke seluruh kota di
Indonesia
Demografis: Usia diatas 15 tahun, diperuntukkan untuk pria dan wanita, kelas
sosial menengah kebawah hingga menengah keatas
Psikografis: Nata de Vege ditujukan untuk orang yang menerapkan gaya hidup
sehat, orang yang berpola hidup vegetarian, dan orang yang
mengalami pra obesitas hingga yang sudah obesitas.
b. Targeting
Pada awal pemula, di wilayah Pemalang, Jawa Tengah, lalu merambah ke kota –
kota yang ada di pulau jawa (yakni Bandung, Bogor, dan Jakarta), hingga akirnya
merambah ke seluruh kota di Indonesia dimana masyarakat yang membutuhkan
asupan yang kaya akan serat dan berprotein tinggi serta rendah lemak, bagi setiap
orang, yang terutama keluarga yang menerapkan gaya hidup sehat, dan bahkan
bekerja sama dengan Vihara vegetarian sebagai pemasok vihara yang menerapkan
vegetarian.

c. Positioning
1. “Nata de Vege, For you For health” adalah slogan yang lekat dalam
benak konsumen sekaligus cara jitu Nata de Vege memposisikan diri
sebagai sahabat setia bagi setiap orang yang bergaya hidup sehat.
2. Nata de Vege adalah camilan berkualitas yang mengandung 100%
vegetarian dan buah-buahan yang diperkaya serat dan protein serta
antioksidan yang terkandung dalam buah dan menggunakan pewarna 100%
alami dari tumbuh – tumbuhan.
3. Nata de Vege adalah cemilan kesehatan, enak, serta memiliki nilai bagi
setiap orang serta keluarga
4. Nata de Vege memposisikan diri sebagai niche market. di mana niche
market berarti: Sebuah ceruk pasar adalah sebagian tertentu dari
keseluruhan pasar yang ingin disasar oleh suatu produk. 

JAWABAN NOMOR 3
3. Identifikasi problem sosial yang dihadapi masyarakat atau segmen yang
anda tentukan
Identifikasi masalah sosial yang dihadapi masyarakat terkait pola makan
masyarakat Indonesia saat ini yang dikutip dari (Permana, 2020) pada artikel
merdeka.com yang diakses dari: https://www.merdeka.com/sehat/perubahan-pola-
makan-masyarakat-indonesia-akibat-globalisasi-bisa-timbulkan-masalah.html ,
yang dikembangkan dan diterapkan, yakni sebagai berikut:
Pola makan merupakan salah satu hal penting yang bisa menjadi penyebab
berbagai masalah kesehatan. Sebaliknya, pola makan yang tepat juga bisa
berdampak baik pada kesehatan seseorang.
Menurut staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,
Dedeh, kebiasaan menunda makan dengan alasan sibuk maupun pilihan
menu sembarang, perlahan tapi pasti bisa memicu beragam gangguan
kesehatan. Kondisi ini merupakan gambaran umum kelompok profesional
maupun kalangan muda zaman sekarang.
Kehidupan modern yang menuntut kecepatan dan semua yang serba
praktis, menjadikan orang sering berpikir simpel dan relatif tak peduli dengan
pola makan sehat. “Tanpa disadari, gaya hidup inilah yang justru
mengacaukan pola makan sehat seimbang, konsumsi makanan yang tidak
semestinya untuk dikonsumsi terus menerus, tetapi karena instan dan rasanya
yang enak, akhirnya menjadi kebiasaan,"
Gaya hidup modern juga turut memicu berubahnya pola makan tradisional
Indonesia yang semula sehat, menjadi miskin serat dan nutrisi lain. Pola makan
tidak sehat meliputi diet tinggi lemak dan karbohidrat, makanan dengan
kandungan sodium atau garam tinggi, rendahnya konsumsi makanan berserat,
serta kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
Tidak dipungkiri, ujar Dedeh, globalisasi berpengaruh pada gaya hidup
masyarakat Indonesia, khususnya pada pola makan. Dan kini, banyak orang yang
mengonsumsi makanan tanpa pertimbangan dan lebih mengutakaman kesenangan
dan kepuasan.
"Tak cukup hanya nasihat maupun ajakan, juga dibutuhkan kesadaran
tinggi untuk menganut pola makan sehat. Harus dipahami bahwa-tubuh perlu
asupan gizi, mineral, vitamin, dan serat yang seimbang guna optimalisasi proses
metabolisme tubuh," ungkap Dedeh.

Yang pasti, lanjut Dedeh, kita sebaiknya menghindari makanan tinggi


lemak, tinggi gula dan garam, tapi rendah vitamin dan nutrisi seperti makanan
cepat saji dan jeroan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut akan
membuat kita berisiko terkena penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi,
diabetes, dan gagal ginjal.
Gizi seimbang ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan yang
seimbang. Pola makan ini harus meliputi sumber energi,lauk pauk, sayuran dan
buah, serta waktu makan yang sesuai.
Kesimpulan: Saya menyadari dengan kebiasaan yang serba instan
yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini, di mana masyarakat juga
menginginkan sesuatu yang enak/lezat untuk dimakan dan diperoleh secara
instan. Oleh karena itu, munculnya ide bisnis “Nata de Vege” yang
menerapkan konsep “CAMILAN SEHAT” yang berbahan dasar dari
sayuran dan buah-buahan untuk menunjang hidup sehat dan menggunakan
kemasan yang ramah lingkungan (degradable). Selain itu, untuk
memperbaiki hal tersebut perlunya ada kesadaran masyarakat terkait
kesehatan pola makan yang dikonsumsi dalam keseharian. Hal ini bisa
dimulai dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh saya sebagai pemilik
usaha di berbagai media sosial, seperti: Facebook, twitter, instagram atau
bisa juga melalui website pribadi.

JAWABAN NOMOR 4
4. Tentukan manfaat (value propositions) dari produk/jasa yang ditawarkan
kepada konsumen dengan mengkaitkan 2 atau 3 aspek terkait dengan
tujuan SDGs.

Adapun Value Proposition pada bisnis Nata de Vege adalah:


1. Merupakan camilan yang sehat, cocok untuk mereka yang menerapkan
gaya hidup sehat.
2. Merupakan bisnis yang memberdayakan masyarakat dengan
mempekerjakan pria maupun wanita dan diberikan edukasi dan upah yang
adil berdasarkan hasil kereja mereka.
3. Ramah lingkungan, dengan memanfaatkan pengolahan limbah cair baru
dialirkan ke sungai ataupun kali.
4. Menerapkan konsep “Go Green” di mana packaging menggunakan bahan
yang degradable dan memanfaatkan bahan alami yang berasal dari
tumbuhan, yakni: Sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai bahan utama
produk Nata de Vege.
5. Cocok untuk orang yang menerapkan gaya hidup vegetarian.
6. Konsep camilan yang sehat, kaya akan nutrisi, rendah kalori dan tinggi
serat yang membuat camilan ini banyak digeluti oleh masyarakat yang
sedang menjalankan program diet.
7. Cocok untuk mengatasi kelaparan dengan konsep yang sehat, di mana
camilan ini membuat kenyang “NATA” yang dihasilkan dari fermentasi
air kelapa menjadi bentuk padat yang dapat menjadi substitusi makanan
pokok, yang rendah kalori dan tinggi serat.
8. Nata de Vege selalu mengutamakan partnership dari segi: Tempat,
permodalan, ide bisnis dan konsep pemberdayaan masyarakat, khususnya
masyarakat yang kurang mampu agar mampu berkontribusi dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat dari segi materi dan edukasi.

JAWABAN NOMOR 5
5. Tentukan stakeholder atau pihak mana saja yang akan Anda libatkan
kolaborasi dalam menjalankan bisnis tersebut.

Berdasarkan artikel Kompas.com yang ditulis oleh (Shaid, 2022) pada artikel:
https://money.kompas.com/read/2022/03/20/212756726/stakeholder-adalah-
definisi-jenis-peran-fungsi-dan-contohnya?page=all.
Menjelaskan Stakeholder adalah: Semua pihak baik itu individu, komunitas atau
kelompok masyarakat yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap
organisasi, perusahaan dan permasalahan yang sedang dibahas.

Pada bisnis ini akan melibatkan partnership/tim manajemen:


1. Divisi perencanaan produksi: Melibatkan masyarakat yang berpendidikan
setidaknya SMA/SMK yang bertugas untuk menentukan produksi
seberapa banyak dan stok/penyimpanan yang aman untuk jangka panjang
agar produk tidak rusak.

2. Divisi teknis: Melibatkan masyarakat yang berpendidikan setidaknya S1 di


bidang bisnis, yang mengetahui secara luas terkait yang berkenaan dengan
proses pembangunan proyek secara teknik, seperti lokasi, tinggi bangunan,
luas bangunan, fasilitas umum, dan tata ruang.

3. Divisi pembuatan sosial media dari Nata de Vege: Melibatkan masyarakat


yang mengetahui cara penggunaan sosial media secara baik dan tepat, pada
bisnis ini akan memanfaatkan edukasi masyarakat terkait “pentingnya pola
hidup sehat” dari media sosial: Facebook, twitter dan instagram.

4. Divisi packaging: Melibatkan masyarakat khususnya wanita ataupun pria


yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan tetapi memiliki
pengalaman kerja sebagai seorang packaging yang detail.

5. Divisi fermentasi: Melibatkan masyarakat khususnya kaum perempuan


baik berpendidikan maupun tidak berpendidikan yang di edukasi terlebih
dahulu dan membutuhkan proses kesabaran dan ketelitian yang tinggi
sehingga mengurangi risiko terjadinya produk gagal.

6.

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Perindustrian. (2022, Juli 5). Kontribusi industri makanan dan
minuman tembus 37,77 persen. kemenperin.go.id. Diakses pada (2022,
Desember, 9) dari: https://kemenperin.go.id/artikel/23393/Kontribusi-
Industri-Makanan-dan-Minuman-Tembus-37,77-Persen.

Permana, R. W. (2020, Mei 15). Perubahan pola makan masyarakat Indonesia


akibat globalisasi bisa timbulkan masalah. merdeka.com. Diakses pada
(2022, Desember 9) dari: https://www.merdeka.com/sehat/perubahan-
pola-makan-masyarakat-indonesia-akibat-globalisasi-bisa-timbulkan-
masalah.html.

Shaid, N. J. (2022, Agustus 8). Stakeholder adalah: Definisi, jenis, peran, fungsi
dan contohnya. money.kompas.com. Diakses pada (2022, Desember 9).
Dari: https://money.kompas.com/read/2022/03/20/212756726/stakeholder-
adalah-definisi-jenis-peran-fungsi-dan-contohnya?page=all.
Sustainable Development Goals. (2022, Mei 18). SDG 16 Conference 2022:
People centered governance in a post-pandemic world. Diakses pada
(2022, Desember 9) dari: https://www.sdg2030indonesia.org/.

Utami, S. N. dan Gischa. S. (2021, November 16). Mengenal Segmenting,


Targeting, dan Positioning (STP) dalam Pemasaran. Kompas.com. Diakses
pada (2022, Desember 9) dari:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/16/100000669/mengenal-
segmenting-targeting-dan-positioning-stp-dalam-pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai