Anda di halaman 1dari 2

 

I. PENDAHULUAN
       Anak usia 0-6 tahun, sangatlah membutuhkan suatu pendidikan karena pada usia tersebut
adalah usia kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan semua anak tanpa memandang dari suku
atau budaya mana anak itu berasal. Dimana pada masa itu adalah masa-masa titik tumbuh otak
yang sangat pesat sekali. Perkembangan otak anak menunjukkan betapa pentingnya membentuk
syaraf-syaraf anak usia dini. Jika seorang anak tidak mandapat gizi, nutrisi yang cukup, interaksi
yang baik, perhatian dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya, maka pembentukkan itu akan
berjalan kurang baik.
       Pada masa usia ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
kesadaran emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak
akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangan.
       Untuk itu, Pemakalah akan memberikan pengetahuan bagaimana caranya memberikan
kesehatan dan gizi yang tepat bagi anak usia dini agar proses perkembangan, pertumbuhan, serta
kecerdasan anak tidak mengalami gangguan yang bisa mengakibatkan gizi buruk, kecerdasan
mental kurang (idiot), berpenyakitan dan sebagainya yang bisa menghambat belajar anak.

     II.            II. RUMUSAN MASALAH


A.       Apa Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya ?
B.       Apa saja Gangguan-gangguan Kesehatan Anak ?
C.       Apa Pengertian Gizi ?
D.       Bagaimana Analisis Hubungan Gizi dengan Kesehatan dan Kecerdasan Anak ?

  III.            III. PEMBAHASAN
A.       Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya
Definisi sehat menurut UU No.9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan, sehat adalah
sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukan hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan
kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik,
intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang.[1] Sedangkan kesehatan jasmani yaitu
kondisi yang memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan badan. Sehat itu bisa diartikan
sebagai sehat jiwa dan raga.
Jadi, Anak Sehat merupakan suatu kondisi atau keadaan anak yang normal atau stabil, baik
fisik, mental, sosial, maupun ekonomi.  Anak sehat itu adalah anak yang normal intelegensinya
yaitu IQ 80 ke atas, sehingga dapat masuk Sekolah Dasar biasa, bahkan yang lambat belajarnya
pun (slow learner) juga bisa masuk sekolah biasa. Berikut anak sehat dapat dilihat dari tingkat
intelegensianya (IQ). Di bawah ini adalah klasifikasi IQ yaitu sebagai berikut :
a)      Lebih dari 140    : Genius
b)      Antara 120-139  : Very Superior
c)      Antara 110-119  : Superior
d)     Antara 90-109    : Normal, rata-rata
e)      Antara 80-89      : Subnormal, Bodoh (slow leaner)
f)       Antara 70-79      : Garis Batas (borderline)
g)      Antara 50-69      : Debil (dapat dididik dan dilatih)
h)      Antara 30-40      : Embicil (tidak dapat dididik)
i)        Kurang dari 30   : Idiot (tidak dapat dididik dan dilatih).
Anak sehat itu biasanya super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara berkomunikasi, dia
lebih suka bergerak daripada diam, biasanya suka jahil terhadap teman-temannya. Jahil tersebut
merupakan proses perkembangan anak yang mempunyai rasa ingin tahunya sangat tinggi.
Disini ada beberapa ciri-ciri Anak Sehat, Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di
antaranya yaitu:
a)      Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan
proporsional.
b)      Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
c)      Gesit, aktif dan gembira.
d)     Mata bersih dan bersinar.
e)      Nafsu makan baik.
f)       Bibir dan lidah tampak segar.
g)      Pernafasan tidak berbau.
h)      Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering/kusam.
i)        Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.[2]
Bila batasan kesehatan yang terdahulu UU No.9 Tahun 1960 itu hanya mencakup 3 dimensi
atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial. Maka dalam pengertian anak sehat yang menurut
Undang-Undang No.23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat, di antaranya
yaitu sebagai berikut:
1.      Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan bebas dari penyakit.
2.      Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang memiliki motivasi, perasaan, dan pemikiran
yang kuat dalam menjalani kehidupannya alias dapat mengontrol dirinya agar tetap stabil.
3.      Sosial maksudnya adalah seseoarang yang selalu mampu menyesuaikan diri pada setiap
lingkungan sosial di sekitarnya.
4.      Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang dalam hidupnya.[3]
Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang itu tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan
sosial saja, akan tetapi diukur juga dari aspek ekonomi atau produktivitasnya dalam arti
mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.

B.       Gangguan-gangguan Kesehatan Anak


Gangguan kesehatan, walaupun hanya kecil dapat menghambat belajar anak. Misalnya
gangguan diare, diare akan membuat badan anak lemas dan tidak sedikit yang mengantarkan
mereka kepada kematian karena kekurangan cairan.
Selain itu, gizi yang buruk juga akan mengganggu kesehatan anak. Jika gizi yang buruk terjadi
pada anak usia dini, maka akan mengakibatkan terganggunya kinerja otak dan bahkan
mengurangi kapasitas kecerdasan anak. Bukan berarti makanan yang enak itu dapat memenuhi

Anda mungkin juga menyukai