Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Harun Hanafi

Nim : A1G120120

Kelas : V.B

Tugas Analisis Jurnal

JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia)

Judul Artiel : The implementation of local wisdom-based learning and HOTS-based


assessment: Teacher survey in Banjarmasin

Penulis : Abidinsyah,Siti Ramdiah,M. Royani

Link Jurnal : http://bit.ly/3BnOirA


Tahun Terbit : 2019

Pendahuluan :

 Masalah : respon guru terhadap LbL dan frekuensi penggunaan asesmen HOTS masih sulit
ditemukan. Padahal, kajian tentang respon guru penting untuk melihat perspektif guru
terhadap pembelajaran semacam ini. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengoptimalkan LbL di sekolah.
 Ruang Lingkup : pembelajaran berbasis kearifan local (LBL)
 Bagian pendahuluan berisi paparan hasil kajian pustaka tentang perkembangan keilmuwan
yang terkait dengan bidang iplementasi HOTS pada kurikulum 2013. Isi paparannya yaitu
pembelajaran berbasis kearifan lokal (LbL) mulai dilihat sebagai pembelajaran inovatif
yang potensial. Melalui penerapan LbL, pengetahuan dan pemahaman siswa dapat
ditingkatkan (Hairida, 2017; Uge, Neolaka, & Yasin, 2019), serta capaian pembelajaran
(Ningrum, Nandi, & Sungkawa, 2018). LbL juga dilaporkan mampu memberdayakan
pemikiran kritis siswa (Oktavia, Usmeldi, & Yohandri, 2018; Putri & Aznam, 2019).
Sejalan dengan temuan tersebut, kemampuan pemecahan masalah mahasiswa juga dapat
ditingkatkan (Kristanto, Suharno, & Gunarhadi, 2019; Putri & Aznam, 2019). Tak heran,
LbL dianggap sebagai pembelajaran yang cocok diterapkan di Abad 21 (Jumriani &
Prasetyo, 2017). LbL juga dinilai sangat tepat digunakan di Indonesia dimana negara ini
dikenal dengan keberagaman suku, bahasa dan tradisinya (Albantani & Madkur, 2018;
Arifin, Ananta, Utami, Handayani, & Pramono, 2015; Asfina & Ovilia, 2017)
 Bagian pendahuluan berisi argumentasi kenapa penelitian ini perlu dilakukan. Isi
argementasi nya yaitu
Dari sudut pandang proses pembelajaran, LbL dapat mengoptimalkan pemahaman siswa
terhadap konsep yang sedang dipelajari. Pasalnya, dengan menggunakan LbL, guru akan
mengasosiasikan konsep yang dipelajari siswa dengan fenomena dunia nyata. Kemampuan
guru dalam membawa fenomena nyata dari lingkungan sekitar ke dalam proses
pembelajaran akan meningkatkan kebermaknaan belajar (Agra et al., 2019; Huang, Chiu,
Liu, & Chen, 2011; Symeonidis & Schwarz, 2016). Pembelajaran yang mampu
mengarahkan siswa untuk mempelajari lingkungan sekitarnya juga dilaporkan dapat
meningkatkan konsentrasi dan minat belajar (Sulaiman, Azlan, & Anis, 2011).
 Bagian pendahuluan berisi tujuan penelitian yaitu untuk mensurvei tanggapan guru
terhadap LbL dan frekuensi mereka menerapkan penilaian berbasis HOTS.

Metode Penelitian :

Penelitian survei ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian difokuskan untuk


memberikan informasi tentang respon guru, data dianalisis menggunakan statistik deskriptif
dengan persentase, yang bertujuan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil kuesioner
yang telah diisi oleh guru

Pembahasan :

 Pada artikel ini hasil dan pembahasan digabung menjadi satu


 Temuan penelitian :
sebagian besar guru telah menerapkan LbL. Sayangnya, mereka masih belum optimal
dalam menerapkan penilaian berbasis HOTS. Kedua kondisi pembelajaran tersebut sangat
mendesak di Abad 21, baik untuk tuntutan zaman maupun untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
 Hasil Riset : pada bagian hasil riset selain dalam bentuk verbal juga dipaparkan dalam
bentu tabel beserta penjelasannya seperti tabel 1 - 2 hasil analisis dilengkapi dengan
penjelasan yang mudah dipahami
 Pembahasan :
1. tabel 1 : Berdasarkan hasil analisis dapat diinformasikan bahwa guru memberikan
respon positif terhadap pelaksanaan LbL dalam pembelajaran biologi. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa guru sangat percaya bahwa melalui informasi dan sumber belajar
berbasis kearifan lokal akan mengembangkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan dan
alam di Kalimantan Selatan. Jika ditelaah lebih dalam, LbL sangat mendesak untuk
diimplementasikan dalam pembelajaran biologi, terlebih LbL dapat mendukung beberapa
konsep yang diajarkan dalam biologi. Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas
guru percaya bahwa penerapan LbL dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
kearifan lokal di sekitar mereka.
2. tabel 2 Urgensi merancang kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran yang
berorientasi pada pemberdayaan HOTS harus segera diakui oleh guru-guru di Kalimantan
Selatan. Tidak mengherankan, penelitian pendidikan di berbagai negara telah lama
berfokus pada optimalisasi pembelajaran yang mampu memberdayakan HOTS siswa. Di
Israel, pembelajaran yang menerapkan strategi inovatif dan alat berpikir tertanam
dilaporkan mampu memberdayakan keterampilan berpikir siswa sekolah dasar dan
menengah (Vidergor, 2018). Di Kanada, guru dari taman kanak-kanak hingga kelas 9
percaya bahwa HOTS dibutuhkan oleh siswa mereka (Schulz & Fitzpatrick, 2016).
Bahkan, di Malaysia, STEM direkomendasikan untuk diimplementasikan untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, pemecahan masalah, dan pemikiran
ilmiah siswa (Baharin, Kamarudin, Abdul, & Manaf, 2018). Sejalan dengan hal tersebut,
di Malaysia, penerapan penilaian autentik dilaporkan berpotensi mengukur HOTS siswa
(Mohamed & Lebar, 2017). Oleh karena itu, Indonesia juga harus mengambil langkah-
langkah tersebut agar tidak semakin bersaing dengan negara-negara tersebut.
 pada bagian pembahasan tidak berisi hasil analisis yang telah dibandingan dengan temua
penelitian sebelumnya yang sejenis.

Kelebihan :

1. jurnal dilengkapi dengan asal perguruan tinggi


2. pada bagian pendahuluan berisi masalah dan tujuan penelitian
3. jurnal berbahasa inggris yang mudah dipahami
4. struktur jurnal yang jelas
5. metode penelitian yang sesuai dengan judul artikel

kekurangan :

1. tidak memilii DOI di dalam artikel


2. pada artiel tidak berisi hasil analisis yang teah dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai