Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2017, II(1), hal.

21-26 21

PENENTUAN PERBEDAAN STABILITAS FISIK SUSPENSI KERING AMPISILIN


GENERIK DAN NAMA DAGANGSETELAH DIREKONSTITUSI DENGAN AIR SULING

Lidia1, Deni Kurniawan


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang
Jl. Ariodillah III No. 22A Ilir Timur I Palembang, Sumatera Selatan
e-mail :1lidia_lukman@yahoo.com

ABSTRAK

Telah diteliti perbedaan kestabilan fisik suspensi kering ampisilin generik dan nama dagang
setelah direkonstitusi dengan air suling dan disimpan pada suhu kamar selama 7 hari. Dari 7
variabel yang diteliti diantaranya menunjukkan adanya perbedaan stabilitas fisik seperti volume
sedimentasi, bobot jenis, kadar air, kemampuan redispersibilitas, viskositas dan 2 variabel lainnya
tidak menunjukan perbedaan seperti perubahan bentuk partikel, pH selama 7 hari penyimpanan.Dari
ketiga suspensi kering ampisilin bahwa ampisilin nama dagang 1 memiliki kestabilan fisik lebih
baik dibandingkan ampisilin nama dagang 2 dan generik.

Kata kunci :

PENDAHULUAN bahan-bahan tersuspensi dengan baik akan


menentukan tercapainya sediaan akhir yang
Obat merupakan salah satu faktor yang baik (Martin, 1993)
penting dalam pelaksanaan pelayanan Salah satu bentuk sediaan suspensi yang
kesehatan supaya optimal, obat tersebut dapat sering digunakan di masyarakat adalah
berupa obat generik dan obat dengan nama suspensi kering ampisilin. Sirup kering
dagang. Obat generik adalah obat dengan merupakan campuran serbuk yang dimaksud
nama resmi yang ditetapkan dalam untuk disuspensikan dalam air atau pembawa
Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat lainnya sebelum pemberian. Sirup kering
yang dikandungnya, sedangkan obat paten yang dibuat untuk suspensi oral selain
adalah obat dengan nama dagang yang diberi mengandung bahan obat juga mengandung
nama oleh produsen obat yang bersangkutan bahan seperti : pewarna, pemanis, penambah
(Anief, 1997). rasa, penstabil, pensuspensi dan pengawet.
Obat terdiri dari berbagai bentuk sediaan, Bahan tambahan tersebut berguna untuk
diantaranya adalah suspensi. Suspensi meningkatkan stabilitas, baik serbuk kering,
merupakan sistem yang heterogen yang terdiri granul atau suspensi cairnya (Ansel, 1989).
dari dua fase kontinu (fase luar) dan fase Harga jual suspensi ampisilin generik dan
terdispersi (fase dalam). Fase kontinu nama dagang di apotek sangat jauh berbeda.
umumnya merupakan cairan atau semi padat, Harga jual suspensi ampisilin dengan nama
sedangkan fase terdispersi terdiri dari dagang jauh lebih tinggi dibandingkan harga
partikel-partikel kecil yang pada dasarnya jual suspensi kering dengan nama generik.
tidak larut tetapi terdispersi seluruhnya dalam Hal ini kemungkinan disebabkan adanya
fase kontinu. Fase terdispersi bisa terdiri dari perbedaan kestabilan fisik dari suspensi
partikel atau bisa merupakan suatu jaringan kering ampisilin generik dibandingkan
yang dihasilkan dari interaksi partikel suspensi kering ampisilin paten setelah
(Ansel,1989) direkonstitusi dengan air suling.
Faktor yang sangat penting dalam
formulasi suspensi adalah pembahasan fase
padat oleh medium suspensi. Pembahasan

Lidia dkk
22 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2017, II(1), hal. 21-26

METODE PENELITIAN 𝑉𝑢
𝐹=
𝑉𝑜
Alat
berikut kurva / grafik antara F terhadap
Alat yang digunakan adalah gelas ukur, waktu:
batang pengaduk, cawan penguap, corong,
tissue, kertas pH universal, piknometer,
stopwatch, mikroskop, viscometer kapiler, 1.2
1
pipet tetes, batang pengaduk. Nama Dagang 1
0.8
0.6 Nama Dagang 2

F
Bahan 0.4 Generik
0.2
Sirup kering ampisilin generik satu jenis 0
perusahaan farmasi milik BUMN dan dua 24 48 72 96 120 144 168

nama dagang, air suling. t

Prosedur Gambar 1. Grafik hubungan antara volume


sedimentasi (F) dan waktu (t)
Evaluasi stabilitas fisik yang dilakukan
untuk suspensi adalah ; Kemampuan redispersibilitas

Penentuan ukuran partikel Rekonstitusi suspensi kering ampisilin


generik dannama dagang lalu kocok
Rekonstitusi suspensi kering ampisilin homogen. Kemudian biarkan beberapa waktu
generik dan nama dagang,Siapkan mikroskop sampai terbentuk sedimentasi.Lakukan
untuk menentukan ukuran partikel,Kemudian pengocokan dengan cara dibolak balik 900.
teteskan suspensi pada slide / kaca objek dan Catat waktu yang dibutuhkan sampai suspensi
encerkan dengan air terdispersi sempurna.
Lalu amati ukuran partikel.
Penentuan kadar air
Penentuan perubahan ukuran partikel
Timbang serbuk sebanyak 5 g, masukkan
Dinginkan ampisilin yang telah serbuk ke dalam cawan penguap.Panaskan
direkostitusi sampai di bawah titik beku serbuk pada suhu (>0° - 70°) selama 30 menit
selama 24 jam (di dalam kulkas) 2 oC – 8 di oven sampai bobotnya konstan.Kemudian
o
C.Kemudian keluarkan biarkan pada suhu ditimbang lagi.Hitung kadar airnya dengan
kamar (15 oC – 30 oC). Setelah itu teteskan menggunakan rumus
suspensi pada slide atau kaca objek dan
encerkan dengan air. Lalu amati dengan 𝑊1 − 𝑊2
menggunakan mikroskop. % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 𝑥100%
𝑊1
Keterangan :
Volume sedimentasi W1 = bobot awal
W2 = bobot setelah perlakuan
Rekonstitusi suspensi kering ampisilin
generik dan nama dagang lalu dikocok
homogeny. Kemudian pindahkan ke dalam
gelas ukur 10 ml (Vo),Lalu amati sedimentasi Penetapan pH
yang terjadi, volume akhir tersebut diukur
(Vu), hitung volume sedimentasi ( F ) dengan Rekonstitusi suspensi kering ampisilin
menggunakan rumus dan nama dagang. Kemudian celupkankertas

Lidia dkk
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2017, II(1), hal. 21-26 23

pH universal ke dalam amphisilin yang Tabel 3. Hasil pemeriksaan kemampuan


direkonstitusi. Lalu amati perubahan redispersebilitas dengan pengocokan di
bolak balik 90 setelah 7 hari penyimpanan
warnanya dan tentukan pHnya.
Sampel Pengocokan
Penetapan bobot jenis Nama Dagang 1 10 Kali
Nama Dagang 2 30 Kali
Bersihkan viknometer dan Generik 60 Kali
keringkan.Timbang bobot piknometer
kosong.Masukkan suspensi kering yang Tabel 4.Hasil pemeriksaan kadar air
telah dikocok homogen ke dalam Sampel Kadar Air
pikonometer. Timbang bobot piknometer Nama Dagang 1 1%
berisi zat uji.Catat bobotnya dan hitung berat Nama Dagang 2 1,4%
jenisnya. Generik 1,6%

Penentuan viskositas Tabel 5. Hasil pemeriksaan pH dengan menggunakan


kertas pH universal
Siapkan semua sampel.Masukkan sampel Nama Dagang
Hari Nama Dagang 2 Generik
1
dalam wadah.Kemudian letakkan di bawah
spindel viskositas Brookvield, lalu lihat skala 1 6 6 4,5
2 6 6 4,5
serta hitung viskositasnya. 3 6 6 4,5
4 6 6 4,5
5 6 6 4,5
HASIL DAN PEMBAHASAN 6 6 6 4,5
7 6 6 4,5
Dari hasil penelitian terhadap tiga jenis
Tabel 6. Hasil pemeriksaan bobot jenis
suspensi ampisilin yang terdiri dari dua jenis
ampisilin dengan nama dagang dan satu nama Bobot Jenis
Sampel
generik di peroleh hasil sebagai berikut : (g/ml)
Nama Dagang 1 1,02
Tabel 1. Hasil penentuan perubahan bentuk partikel Nama Dagang 2 1,018
setelah penyimpanan di bawah titik beku Generik 0,993
dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 10 x 10 kali
Sampel Perubahan Partikel Tabel 7. Hasil pemeriksaan viskositas dengan
menggunakan viskometer brookfield
Nama Dagang 1 Tidak Berubah
Nama Dagang 2 Tidak Berubah Sampel Viskositas (cps)
Generik Tidak Berubah Nama Dagang 1 60
Nama Dagang 2 40
Generik 20
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan VolumeSedimentasi
padaPenyimpanan Selama 7 hari Sebelum dilakukan pengujian stabilitas
Penyimpanan
fisik suatu suspensi rekonstitusi susupensi
Nama Nama
Hari
Dagang 1 Dagang 2
Generik kering ampisilin Nama Dagang dan
1 1 1 1
Generiknya dengan air suling sesuai petunjuk
2 0,95 0,87 0,6 yang ada pada masing-masing label.
3 0,9 0,85 0,56 Pada tabel 1 pengujian bentuk pertikel
4 0,85 0,75 0,55 dari ke tiga sampel setelah disimpan dibawah
5 0,8 0,65 0,53 titik beku selama 24 jam diperoleh hasil
6 0,8 0,56 0,52
7 0,8 0,4 0,5
bahwa ukuran partikelnya tidak mengalami
perubahan. Ini menyatakan bahwa tidak
terjadinya migrasi partikel (pertambahan

Lidia dkk
24 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2017, II(1), hal. 21-26

bentuk partikel) di dalam suspensi. Ini ampisilin tidak lebih dari 2,5% karena sirup
menandakan bahwa suspensi-suspensi kering bersifat tidak stabil dalam air dan jika
tersebut baik apabila tidak terjadi perubahan persentase kadar air ampisilin lebih dari
bentukpartikel berarti luas penampang ketentuan maka anti biotiknya cepat rusak
partikel tersebut tetap besar dengan demikian (Departemen Kesehatan RI, Edisi III, 1979).
akan memperlambat gerakan partikel untuk Setelah dilakukan pemeriksaan kadar air
mengendap. diketahui bahwa ampisilin nama dagang 1
Pada tabel 2 setelah dilakukan memiliki persentase kadar air yang paling
pengamatan selama 7 hari penyimpanan dapat kecil dibandingkan ampisilin nama dagang 2
dilihat ampisilin nama dagang 1 mengalami ampisilin generik. Meskipun demikian
sedimentasi yang sangat sedikit atau harga F persentase kadar air dari semua ampisilin
hampir mendekati 1. Sedangkan ampisilin sudah memenuhi standar yaitu tidak lebih dari
dengan nama dagang 2 dan generiknya juga 2,5% itu terlihat pada tabel 4.
mengalami sedimentasi (harga F menurun). Setelah dilakukan pengamatan 7 hari
Hal ini terlihat dari grafik hubungan maka didapat hasil bahwa pH semua sampel
sedimentasi (F) dengan waktu (t) terlihat pada tidak mengalami perubahan, hal ini
pola yang berbeda dimana partikelnya diperkirakan karena daparnya berfungsi
mengalami penurunan yang sangat sedikit dengan baik itu dapat terlihat pada tabel 5.
sedangkan ampisilin nama dagang 2 juga Tetapi pada literatur diketahui bahwa pH
mengalami penurunan harga F secara suspensi ampisilin berkisar 5 – 7,5 itu berarti
bertahap dari volume awal dan generiknya ampisilin generik pHnya tidak memenuhi
juga mengalami harga F hampir sebagian. syarat. (Departemen Kesehatan RI, Edisi III,
Dari literatur diketahui bahwa apabila 1979).
volume sedimentasi (F) yang semakin Perhitungan bobot jenis berfungsi sebagai
mendekati angka 1 maka makin baik salah satu variabel yang dibutuhkan untuk
partikelnya dapat terdispersi kembali. Ini penentuan viskositas atau kekentalan
dapat kita lihat pada tabel 3 hasil pmeriksaan suspense sehingga kita perlu mengetahui
kemampuan redispersbilitas bahwa sirup harga dari bobot jenis suspense tersebut dan
kering dengan nama dagang 1 lebih mudah dapat dilihat pada tabel 6.
berdispersi kembali dibandingkan sirup Tabel 7 yaitu pengujian viskositas atau
kering nama dagang 2 dan generiknya, tetapi kekentalan suspensi. Pada saat pengujian hasil
suspensi kering dengan nama dagang 2 lebih yang didapat suspensi kering dengan nama
mudah terdispersi kembali dibandingkan sirup generik mempunyai viskositas yang lebih
kering generik. Hal ini kemungkinan rendah, dibandingkan dengan suspensi kering
disebabkan karena volume sedimentasi yang nama dagang 1 dan nama dagang 2. Hal ini
terjadi pada nama dagang 2 terjadi secara dikarenakan penambahan air suling pada
bertahap dibandingkan generik dan masing-masing sampel berbeda.
kemungkinan juga sedimentasi yang terjadi
pada generik membentuk sistem deflokulasi SIMPULAN
sehingga sedimentasi sukar terdispersi
kembali. Ini diduga adanya perbedaan Dari hasil penelitian dan pembahasan
penambahan bahan pemflokulasi dimana terhadap suspensi kering ampisilin yang telah
partikel yang terflokulasi lebih mudah direkonstitusi dengan air suling dapat
didispersikan kembali dari pada yang tidak disimpulkan sebagai berikut:
mengandung bahan pemflokulasi (Ansel, Suspensi kering ampisilin generik dan
1989). nama dagang memiliki perbedaan stabilitas
Pengujian penetapan kadar air bertujuan fisik.Perbedaan stabilitas fisik yang terlihat
untuk mengetahui persentase kadar air yang yaitu pada pengukuran volume sedimentasi,
terkandung di dalam suspensi. Adapun kemampuan redispersibilitas, kadar air, bobot
persentase kadar air pada sirup kering jenis, pH dan viskositas suspensi.

Lidia dkk
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2017, II(1), hal. 21-26 25

Dari ketiga suspensi kering ampisilin Ganiswara, G., Suliatia, dkk. Farmakologi
bahwa ampisilin nama dagang 1 memiliki dan terapi(Edisi IV).
kestabilan fisik lebih baik dibandingkan nama Jakarta:Universitas Indonesia.
dagang 2 dan generik. Martin, A. J., Swarbrick, A. Camarata.
1993.Farmasi fisik (Edisi II). Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA UniversitasIndonesia.
Rasmawar, Eta, 2011. Penentuan
Ansel, H. 1989.Bentuk sediaan farmasi (Edisi perbedaan stabilitas fisik suspenso
IV). Jakarta:Universitas Indonesia. kering.
Anief, M., 1987, Ilmu meracik obat teori dan Cefadroxyl kering generik dan nama
praktek. Yogyakart: Gadjah Mada dagangnya setelah direkonsitusi dengan
UnivercityPress. air suling, (Karya Tulis Ilmiah).
Anief, M. 1999. Sistem dispersi, formula Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
suspensi dan emulsi, Gadja Mada Bhakti Pertiwi,.
Univercity Press, Yogyakarta. Soeprapto. 1995.Ilmu resep teori Jilid II.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jawa Timur: Departemen Kesehatan
1979. Farmakope Indonesia(Edisi III). Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Jakarta. Wattimena Joke R., dkk. 1991.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakodinamik dan terapi
1995. Farmakope Indonesia(Edisi IV). antibiotik.Yogyakarta: Gadjah Mada
Jakarta. University.

Lidia dkk
26 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2017, II(1), hal. 21-26

Lidia dkk

Anda mungkin juga menyukai