Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS RENDAH DALAM MEMECAHKAN

MASALAH MATEMATIKA DALAM MATERI GEOMETRI

PENDAHULUAN

Matematika yang dipelajari siswa di sekolah meliputi aljabar, geometri, trigonometri, dan
aritmatika. Siswa seringkali merasa kesulitan untuk mempelajari matematika. Baxter, dan
William (2010) berpendapat bahwa seorang guru yang mendominasi diskusi dan komunikasi
kelas, penjelasan materi yang hanya terkait dengan kelengkapan kurikulum, menyebabkan siswa
mengalami kesulitan memecahkan masalah matematika. Tidak semua kesulitan belajar
matematika dianggap kesalahan, tetapi kesulitan memecahkan masalah matematika mungkin
termasuk kesalahan belajar matematika. Kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika
juga berarti kesulitan belajar pada bagian internal matematika." "Kesulitan belajar matematika
tidak hanya terjadi pada satu bagian, tetapi juga dapat terjadi pada lebih dari satu bagian
matematika yang dipelajari. Dilihat dari keragaman topik matematika yang satu diskusi
berhubungan dengan satu atau lebih mata pelajaran lainnya, tingkat kesulitan seorang siswa
dalam satu topik mempengaruhi tingkat kesulitan satu atau lebih mata pelajaran lainnya. Artinya
kesulitan siswa dalam mempelajari satu bagian matematika dapat mempengaruhi kesulitan siswa
dalam mempelajari bagian matematika yang lain." "Beberapa faktor dapat mempengaruhi
kesulitan siswa dalam belajar matematika. Vassiliou (2011: 21) menjelaskan faktor terpenting
terkait kinerja matematika prestasi belajar siswa internasional terkait sains faktor pada beberapa
tingkatan: individu siswa dan keluarganya, guru dan sekolah, dan karakteristik sistem
pendidikan". karakter, keluarga, guru dan sistem pendidikan.

Kesulitan pada bagian geometri dapat mempengaruhi masalah pada bagian geometri lainnya
karena banyak topik geometri yang saling terkait (Sholihah: 2017). Kesulitan yang dihadapi
siswa materi geometri biasanya berkaitan dengan tidak memahami konsep, tidak mengetahui
rumus dan siswa tidak memahami arti tugas, menggunakan proses yang salah dan kesalahan
dalam perhitungan atau perhitungan. Materi geometri spasial biasanya berupa soal matematika
yang tidak dapat diselesaikan secara langsung dengan rumus yang ada dan biasanya dinyatakan
sebagai pertanyaan obrolan. Siswa membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami masalah
dalam cerita dan cara menghitung solusinya. Menyelesaikan masalah geometri yang berbentuk
soal cerita dapat dilakukan dalam beberapa langkah. Ahmad (2017) menyatakan bahwa
pemecahan masalah melibatkan empat tahap penyelesaian yaitu memahami masalah,
menyelesaikan rencana, melaksanakan rencana , dan meninjau tahap penyelesaian. dilaksanakan
Menurut Ahmad (2017), pemecahan masalah matematis adalah proses menggunakan kekuatan
dan kelebihan matematika dalam memecahkan masalah, yang juga merupakan model pencarian
solusi melalui langkah-langkah pemecahan masalah. Dalam hal ini, siswa diharuskan
menyelesaikan masalah matematika berdasarkan langkah untuk menyelesaikan masalah, seperti
langkah-langkah Polya untuk menyelesaikan masalah. Menurut Polya (200 ), pemecahan
masalah adalah upaya mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk mencapai suatu tujuan
yang tidak dapat segera dicapai. Menurut Polya (2004), ada empat langkah proses pemecahan
masalah, yaitu: (1) pahami masalah dengan baik (understand the problem), (2) buat rancangan
(device a plan), (3) melaksanakan rancangan (carry out the plan), dan (4) periksa kembali (look
back).

Geometri merupakan salah satu cabang matematika dan salah satu mata pelajaran matematika di
sekolah dasar. Geometri erat kaitannya dengan pembentukan konsep-konsep abstrak.
Pembelajaran ini tidak dapat dilakukan hanya dengan memberikan ilmu atau ceramah saja, tetapi
harus dilakukan dengan mengembangkan konsep melalui kegiatan yang dilakukan siswa secara
langsung (Nurhasanah et al., 2017). Dalam mempelajari geometri, siswa membutuhkan konsep
yang matang agar siswa dapat menerapkan keterampilan geometrisnya, seperti visualisasi,
mengenali berbagai bentuk dan ruang, menggambarkan gambar, membuat sketsa potret,
menandai titik-titik tertentu dan keterampilan visualisasi. perbedaan dan persamaan bentuk
geometris (Muhassanah et al., 201 ).

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. M. (2017). Aspek Merencanakan Pemecahan Masalah Geometri Ditinjau dari


Pendekatan Polya Berdasarkan Gender. Magister Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang, Vol. 1, No. 1, 320.

Baxter, J. A & William, S. 2010. Social And Analytic Scaffolding In Middle School
Mathematics. Managing The Dilemma Of Telling Volume. 13:7–26.

Vassiliou, A. 2011. The Education Audiovisual and Culture Executive Agency Mathematic in
Europe Common Challenges and National Policies. English.
Sholihah Aldila, d. E. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Proses Pemecahan Masalah
Geometri Berdasarkan Tahapan Berfikir Van Hiele. Jurnal Mosharafa, Vol. 6, No. 2, 289.

Nurhamsiah, N., Halini, H., & Ahmad, D. (2016). Anali- sis Kesulitan Siswa dalam Mempelajari Bentuk Aljaar Berkaitan
dengan Konsep dan Prinsip di SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Untan, 5(2).

Nurhasanah, F., Kusumah, Y. S., & Sabandar, J. (2017). Concept of Triangle: Examples of Mathematical Abstraction in Two
Different Contexts. Interna- tional Journal on Emerging Mathematics Educa- tion, 1(1), 53.
https://doi.org/10.12928/ijeme. v1i1.5782

Anda mungkin juga menyukai