Anda di halaman 1dari 36

KOMPETENSI PROFESIONAL

TENAGA KEFARMASIAN
DI PUSKESMAS
Budi Djanu Purwanto, SH, MH
Penguatan Kompetensi Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Lulusan Padinakes Tahun 2022
Hotel Mercure Ancol - Jakarta, 05 - 07 Desember 2022

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Curriculum Vitae
 BUDI DJANU PURWANTO, SH, MH
 Jakarta, 8 Januari 1956
 (1963-1968) SD Negeri Slipi Pagi II, Jakarta Barat
 (1969-1971) SMP Negeri 88 Slipi, Jakarta Barat
 (1972-1974) SMF Negeri Depkes Jakarta
 (1979-1984) Fakultas Hukum – Universitas Indonesia.
 (2003-2005) Fakultas Hukum – Universitas Indonesia, Pascasarjana
 RIWAYAT JABATAN
 (1978-1980) Staf Urusan POM Dinas Kesehatan DKI Jakarta
 (1980-2000) Staf Sub Seksi Narkoba, Balai POM DKI Jakarta
 (2000-2001) Kepala Sub Bagian Hukum, Ditjen POM Depkes
 (2001-2008) Kepala Bagian Bantuan Hukum, Badan POM
 (2008-2010) Kepala Bidang Informasi Obat, Badan POM
 (2010-2011) Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan, Badan POM
 (2011-2012) Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif, Badan POM
 (2012-2016) Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, Badan POM
 (2016-2017) Staf Khusus Kepala Badan POM
 LAIN-LAIN
 (2006-sekarang) Dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
 (2014) Satyalancana Karya Satya 30 tahun (Pemerintah)
 (2016-2022} Ketua 1 PP-PAFI
 (2022-sekarang) Ketua Umum PP-PAFI
Agenda

Praktik Kefarmasian

Tenaga Kefarmasian

Fasilitas Kefarmasian

Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

Pelindungan Hukum
PRAKTIK
KEFARMASIAN
UU 23/1992
KESEHATAN

(1) PEKERJAAN KEFARMASIAN adalah pembuatan


termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep PP 51/2009
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan PEKERJAAN KEFARMASIAN
obat, bahan obat, dan obat tradisional.

(2) Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan dalam rangka


menjaga mutu sediaan farmasi yang beredar.

(3) Pekerjaan kefarmasiaan dalam pengadaan, produksi,


distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
PRAKTIK KEFARMASIAN
keahlian dan kewenangan untuk itu.

(4) Ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan


kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
UU 36/2009
KESEHATAN
TENAGA PSIKOLOGI
KLINIS

TENAGA KEPERAWATAN

UU 36/2014
TENAGA KEBIDANAN Penjelasan
Pasal 108 ayat (1) Pasal 108 ayat (1)
TENAGA
UU 36/2009 UU 36/2009
KESEHATAN
TENAGA KEFARMASIAN
PRAKTIK KEFARMASIAN Setiap orang yang Yang dimaksud dengan
yang meliputi pembuatan mengabdikan diri “tenaga kesehatan” dalam
termasuk pengendalian mutu dalam bidang TENAGA KESEHATAN ketentuan ini adalah
sediaan farmasi, kesehatan serta
MASYARAKAT TENAGA KEFARMASIAN
pengamanan, pengadaan, sesuai dengan keahlian
memiliki dan kewenangannya.
penyimpanan dan TENAGA KESEHATAN
pendistribusian obat, pengetahuan LINGKUNGAN
Dalam hal tidak ada
pelayanan obat atas resep dan/atau
tenaga kefarmasian,
dokter, pelayanan informasi keterampilan tenaga kesehatan tertentu
TENAGA GIZI
obat serta pengembangan melalui pendidikan dapat melakukan praktik
obat, bahan obat dan obat di bidang kefarmasian secara
tradisional harus dilakukan
kesehatan yang TENAGA KETERAPIAN terbatas, misalnya antara
oleh tenaga kesehatan yang FISIK lain dokter dan/atau
mempunyai keahlian dan untuk jenis tertentu
dokter gigi, bidan, dan
kewenangan sesuai dengan memerlukan TENAGA KETEKNISIAN perawat, yang
ketentuan peraturan kewenangan untuk MEDIS dilaksanakan sesuai
perundang-undangan. melakukan upaya dengan peraturan
kesehatan. TENAGA TEKNIK perundang-undangan.
BIOMEDIKA

TENAGA KESEHATAN
TRADISIONAL
TENAGA
KEFARMASIAN

PRAKTIK
KEFARMASIAN

Pasal 108 (1) FASILITAS SEDIAAN


UU 36/2009 KEFARMASIAN FARMASI
TENAGA
KEFARMASIAN
Sarjana Farmasi yang telah
TENAGA lulus sebagai Apoteker dan
PSIKOLOGI KLINIS telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker.
(PP 51/2009)
TENAGA
KEPERAWATAN

UU 36/2014 TENAGA

TENAGA
KEBIDANAN
APOTEKER
JENIS
KESEHATAN TENAGA
TENAGA KEFARMASIAN Sarjana Farmasi
KEFARMASIA STR
Setiap orang yang N TTK
mengabdikan diri TENAGA TEKNIS Ahli Madya
dalam bidang TENAGA KESEHATAN KEFARMASIAN Farmasi SIP
MASYARAKAT TTK
kesehatan serta
Analis Farmasi
memiliki KELOMPOK TENAGA KESEHATAN
pengetahuan TENAGA LINGKUNGAN
KESEHATAN
dan/atau Tenaga yang membantu
keterampilan Apoteker dalam
TENAGA GIZI menjalani Pekerjaan
melalui pendidikan
Kefarmasian, yang terdiri
di bidang atas Sarjana Farmasi, Ahli
kesehatan yang TENAGA
KETERAPIAN FISIK
Madya Farmasi, Analis
untuk jenis tertentu Farmasi, dan Tenaga
memerlukan TENAGA
Menengah Farmasi/
kewenangan untuk KETEKNISIAN MEDIS Asisten Apoteker.
(PP 51/2009)
melakukan upaya
kesehatan. TENAGA
EKNIK BIOMEDIKA PMK 80/2016
TENAGA
ASISTEN TENAGA
KESEHATAN
KEFARMASIAN
TRADISIONAL
FASILITAS KEFARMASIAN
FASILITAS PRODUKSI
SEDIAAN FARMASI
Tenaga yang MEMBANTU
Apoteker dalam FASILITAS DISTRIBUSI
SEDIAAN FARMASI
menjalani Pekerjaan
Kefarmasian FASILITAS
PELAYANAN
SEDIAAN FARMASI

TTK Penanggung Jawab


Industri Kosmetika Gol. B

Penanggung Jawab
UKOT
KEWENANGAN
MANDIRI Penanggung Jawab
UMOT

Penanggung Jawab
Toko Obat
PP 51/2009

FASILITAS
KEFARMASIAN
Fasilitas Kefarmasian PP 51/2009

STANDAR
FASILITAS PRODUKSI SEDIAAN FARMASI
FASILITAS KEFARMASIAN adalah
pedoman untuk
KEFARMASIAN
melakukan Pekerjaan
adalah sarana yang Kefarmasian pada
digunakan untuk FASILITAS DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI fasilitas produksi,
melakukan distribusi atau
Pekerjaan penyaluran, dan
Kefarmasian. FASILITAS PELAYANAN SEDIAAN pelayanan
FARMASI kefarmasian.
Standar Prosedur Operasional
Di Fasilitas Kefarmasian
[PP 51/2009]

Dalam menjalankan Dalam melakukan


Pekerjaan kefarmasian Pekerjaan Kefarmasian,
pada Fasilitas Apoteker sebagaimana
Kefarmasian, Apoteker dimaksud dalam Pasal 7
dapat dibantu oleh (2), Pasal 14 (2), dan Pasal
Apoteker pendamping 20 (2) harus menetapkan
dan/ atau Tenaga Teknis Standar Prosedur
Kefarmasian. Operasional

[Ps. 7 (2); Ps. 14 (2); Ps. 20 (2)] [Ps. 11 (1); Ps 16 (1); Ps 21 (1)]

Prosedur tertulis berupa petunjuk operasional


tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Pelimpahan Pekerjaan Kefarmasian

tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam


kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh
penerima pelimpahan.
Dalam melakukan
pekerjaan
pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah
kefarmasian, TTK
pengawasan pemberi pelimpahan.
dapat menerima
pelimpahan
pekerjaan pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas
kefarmasian dari tindakan yang dilimpahkan sepanjang pelaksanaan
tenaga apoteker. tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan.
[Ps 65 UU 36/2014]

tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan


keputusan sebagai dasar pelaksanaan tindakan.
Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi PP 51/2009

FASILITAS

FASILITAS PRODUKSI
PRODUKSI Industri Farmasi
SEDIAAN Obat
FARMASI
adalah sarana Industri Bahan
yang
Baku Obat GMP
digunakan
untuk
memproduksi Industri Obat
obat, bahan Tradisional SPO
baku obat,
obat Pabrik Kosmetik
tradisional, dan
kosmetika.
Fasilitas Distribusi Sediaan Farmasi PP 51/2009

FASILITAS DISTRIBUSI
atau Penyaluran
Sediaan
Farmasi adalah
sarana yang PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF)
digunakan untuk GDP
mendistribusikan atau
menyalurkan Sediaan
Farmasi, yaitu INSTALASI SEDIAAN FARMASI SPO
Pedagang Besar
Farmasi dan
Instalasi Sediaan
Farmasi.
Fasilitas Pelayanan Sediaan Farmasi PP 51/2009

PELAYANAN APOTEK
KEFARMASIAN

FASILITAS adalah suatu STANDAR


PELAYANAN pelayanan PELAYANAN IFRS
KEFARMASIAN langsung dan KEFARMASIAN
sarana bertanggung GPP
yang digunakan jawab kepada
untuk pasien yang PUSKESMAS
menyelenggarakan berkaitan dengan
pelayanan Sediaan Farmasi Tolok ukur yang
SPO
dipergunakan sebagai
kefarmasian dengan maksud pedoman bagi Tenaga
mencapai hasil
yang pasti untuk
Kefarmasian dalam
menyelenggarakan
KLINIK
pelayanan kefarmasian.
meningkatkan
mutu kehidupan
pasien.
TOKO OBAT
PUSKESMAS
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya.
[PMK 43/2019 Pusat Kesehatan Masyarakat]
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas dilaksanakan pada unit pelayanan
berupa ruang farmasi.
(2) Ruang farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dipimpin oleh seorang Apoteker sebagai
PMK 74/2016 penanggung jawab.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (3) Dalam penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, Apoteker sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana telah diubah dengan PMK 26/2020 ayat (2) dapat dibantu oleh Apoteker pendamping,
Tenaga Teknis Kefarmasian dan/atau tenaga
kesehatan lainnya berdasarkan kebutuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
RUANG Pelayanan (4) Dalam hal Puskesmas belum memiliki Apoteker
PUSKESMAS sebagai penanggung jawab, penyelenggaraan
FARMASI kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian secara terbatas dilakukan
oleh Tenaga Teknis Kefarmasian di bawah
pembinaan dan pengawasan Apoteker yang
ditunjuk oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota.
(5) Pelayanan Kefarmasian secara terbatas
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan
b. pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan
informasi Obat, dan monitoring efek samping
Obat.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas PMK 74/2016

PENGELOLAAN SEDIAAN
FARMASI & BMHP & PELAYANAN
FARMASI KLINIK

a. meningkatkan mutu
Pelayanan Kefarmasian;
PENGKAJIAN RESEP, PENYERAHAN
b. menjamin kepastian PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT, & PEMBERIAN INFORMASI
OBAT
hukum bagi tenaga
kefarmasian; dan PERMINTAAN PIO

c. melindungi pasien dan PENERIMAAN KONSELING


masyarakat dari
penggunaan Obat yang RONDE/VISITE (KHUSUS
PENDISTRIBUSIAN
tidak rasional dalam PUSKESMAS RAWAT INAP)

rangka keselamatan PEMANTAUAN & PELAPORAN EFEK


PENGENDALIAN
pasien (patient safety) SAMPING OBAT

PENCATATAN, PELAPORAN, & PEMANTAUAN TERAPI OBAT


PENGARSIPAN
PEMANTAUAN, EVALUASI, &
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
PENGELOLAAN
PP 51/2009

PELINDUNGAN HUKUM
Pelindungan Hukum Bagi Tenaga Kesehatan UU 36/2014

Standar Profesi
Pasal 57 huruf a
Tenaga Kesehatan
dalam menjalankan Standar Pelayanan Profesi
praktik berhak
memperoleh
pelindungan hukum
Standar Prosedur Operasional
JANGAN LENGAH, PANDEMI BELUM BERAKHIR,
Tetap Terapkan Protokol Kesehatan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai