Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH DAN ASKEP TENTANG KEBUTUHAN CAIRAN

(CA GINJAL)

Dosen Pengampuh :
Ns,Hasnidar,M.Kep

Disusun oleh kelompok 2 :


Salsabilla_N21021039
Joanne Gabriella Posundu_N21021043
Yeslin Mosooli_N21021041
Lisdayanti_N21021040
Fikri Handayani_N21021042

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS TADULAKO
BAB I
KONSEP DASAR MEDIS

A. Pengertian kanker ginjal


Carcinoma adalah tumor malignan yang tumbuh di jaringan eptel. Carcinoid
syndrome adalah syndrome klinis yang timbul setelah terjadi pertumbuhan dan
penyebaran tumor karsinoid yang mensekresikan 5-hidroksitripamin 5-HT (yang juga
disebut serotonin). Renal berhubungan dengan ginjal, Renal cortex adalah bagian
ginjal paling luar yang berwarna pucat dan berada dibawah kapsula renis. (kamus
keperawatan, tahun 2012)

Sebuah tumor ginjal adalah pertumbuhan abnormal dalam ginjal. Istilah


“massa”, “lesi” dan “tumor” sering digunakan secara bergantian. Tumor
mungkin jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Tumor ginjal yang solid bisa jinak,
tetapi bisa menjadi kanker lebih dari 80% seiring berjalannya waktu. (American
Urological Association, april 2014)

B. Etiologi
Penyebab kanker ginjal sampai sekarang masih belum diketahui namun ada beberapa
faktor yang dapat menjadi faktor pencetus, antara lain:
 rokok
Salah satu zat yang terkandung dalam rokok adalah cadmium, dimana cadmium
sendiri bersifat karsinogenik yang apabila masuk dalam aliran darah akan berikatan
dengan natrium atau garam sehingga konsentrasi darah menjadi meningkat yang
berdampak pada peningkatan kerja ginjal apabila itu terus terjadi dalam waktu yang
lama maka akan menyebabkan gagal ginjal kronik dan cadmium sendiri dapat
merangsang pertumbuhan sel kanker.
 Riwayat penyakit keturunan
Riwayat penyakit keturunan terkait DNA-RNA yakni gen yang berfungsi membawa
informasi genetic yang dimiliki ke dua orang tua yang nantinya akan diwariskan pada
anak atau keturunannya
 Hipertensi
Hipertensi meningkatan produksi renin oleh apparatus jugstakglomerulus yang
memicu respon angiotensinaldosteron yang meningkatkan reabsorbsi natrium serta air
dalam tubulus renal yang mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerulus apabila
hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan gagal ginjal sebelum
akhirnya semakin parah hingga terjadi perubahan sifat sel normal menjadi sel kanker
 Von Hippel-lindau syndrome
Von hippel-lindau syndrome adalah kumpulan beberapa gejala yang disebabkan oleh
kerusakan atau disfungsi VHL (gen pengekang kanker) dalam tubuh sehingga memicu
perubahan sifat sel normal menjadi sel kanker akibat proses yang ada dari dalam
tubuh orang tersebut.
 Obesitas.
 Dialysis >5th pada gagal ginjal kronik
Dialysis berperan dalam proses metastases sel kanker.
 Analgesic phenacethin
Phenacetin yang masuk dalam pembuluh darah bersifat kurang dapat
dilarutkan sehingga meningkatkan kinerja ginjal, terhambatnya proses filtrasi
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerus apabila hal ini terjadi dalam waktu
yang lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen tubular dalam ginjal memicu
pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal tubular dalam ginjal memicu pelepasan zat-zat
vasoaktiv intrarenal yang merangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan
bersifat merusak.

C. PATAFISIOLOGI
Penyebab pasti terjadinya kanker ginjal hingga saat ini idiopatik, namun ada beberapa
faktor yang dapat memicu terjadinya kanker ginjal seperti rokok, faktor keturunan,
obesitas, hipertensi, von helper-lindau syndrome, dialysis >5th pada pasien gagal
ginjal kronik, analgesik penasetin.

Phenacetin yang masuk dalam pembuluh darah bersifat kurang dapat dilarutkan
sehingga meningkatkan kinerja ginjal, terhambatnya proses filtrasi menyebabkan
penurunan laju filtrasi glomerus apabila hal ini terjadi dalam waktu yang lama
menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen tubular dalam ginjal memicu pelepasan
zat-zat vasoaktiv intrarenal tubular dalam ginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv
intrarenal yang merangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat
merusak

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ketika diduga kanker ginjal dapat dilakukan pemeriksaan:

 Pemeriksaan Radiologi(American Urological Association, april 2014)


1. USG
2. CT-Scan
3. MRI
4. Sinar-X dada
5. Nefrogram
6. Sonogram
7. Urogram IV
 Pemeriksaan laboratorium:(keprawatan kritis: sri panduan klininis:
1. Analisis urin
2. Pemeriksaan sel darah lengkap,
3. Blood gas analisis
4. Periksaan kimia darah lengkap dan koagulasi darah
5. Laju endap eritrosit
6. Kadar human chronic gonadotropin (HCG)
7. Kadar kortisol
8. Kadar renin
9. Kadar hormon adenohkortikotropin
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN (CA GINJAL)

A. Pengkajian
 Identitas
Nama : Tn.XA
Usia : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : manager perusahan asing
Agama : Islam
Alamat : Lasoani,Jl.Bulumasomba,Kec.Palu Selatan
Tanggal Pengkajian : 2 Agustus 2022

 Penanggung Jawab
Nama : Tn.B
Usia : Tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Pendidikan :
Agama : Islam
Alamat : Lasoani,Jl.Bulumasomba
Hubungan dan Klien :

 Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama :
Nyeri dibagian punggung bawah
- Riwat kesehatan sekarang :
Selama 3 hari ini setelah pulang kerja punggung terasa sangat sakit namun
saya meminum anti-nyeri dan sembuh, kemudian tadi pagi waktu saya
menunggu meeting dengan isengmemutar-mutarkan kursi untuk
menghilangkan bosan punggung saya teramat sangat sakit
- Riwayat kesehatan dahulu :
Pasien telah mengalami nyeri punggung bagian bawah selama 10th sejak
umur 59th, pada bagian lutut selama 2 bulan terakir sakit apabila digerakan
- Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien telah mengalami nyeri punggung bagian bawah selama 10th sejak
umur 59th, pada bagian lutut selama 2 bulan terakir sakit apabila digerakan.
 Pemeriksaan
Tingkat kesadaran :composmentis
Keadaan umum :penampilan bersih,raut muka menyeringai sambil memegangi
punggungnya.
- Tanda-tanda vital
TD :150/100 mmHg
Nadi :105x/menit
Suhu :36,5°C
RR :20x/menit
- Pemeriksaan Persistem
Breathing/ B1
cuping hidung (-), otot bantu nafas (-), RR: 20x/ menit teratur, sianosis
mukosa bibir(-), suara paru normal, bunyi nafas vesikuler.
Blood/ B2
CRT: >2dt, HR: 105x/ menit, TD = 150/100 mmHg, sianosis perifer (-), akral
dingin.
Brain/ B3
Masih dalam batasan normal
Bladder/ B4
Teraba massa di abdomen, nyeri tekan, intake cairan: 1500ml/ hr, output:
900ml urin/hr, warna urin kuning pekat, bau amoniak.
Bowel/ B5
Bising usus 6x/menit, BAB: rutin 1x sehari setiap pagi dengan konsistensi
lunak berbentuk, bau khas, pasien mengatakan ada yang mengganjal perut
saya.
Bone/ B6
Terjadi keterbatasan gerak di kaki kiri, nyeri tekan di lutut kiri, ROM: ,
Kekuatan Otot:,Crepitasi (-), kalor (+), kemerahan (+), inflamasi (+)
- Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan foto radiografiCT scan foto polos terdapat perkembangan sel yg
abnormal dan tidak simestris padaginjal.Pemeriksaan laboratorium
Analisis gas darah ( pH ↑, PCO2↓, HCO3↓)
- Riwayat terapi
:tidak ada

B. Diagnosa
1. Nyeri kronis b/d peningkatan tekanan intrarenal akibat pertumbuhan abnormal
sel edotel ginjal dan bersifat merusak
Tangga Diagnosa Tujuan Intervensi
l
02-08- 1.Nyeri kronis b/d Setelah dilakukan tindakan 1 observasi TTV
2022 peningkatan tekanan keperawatan , maka 2 kaji skala nyeri
intrarenal akibat diharapkan nyeri yang 3 ajarkan teknik
pertumbuhan dirasakan pasien menurun relaksasi
abnormal sel edotel dengn kriteria hasil 4 kolaborasi
ginjal dan bersifat kuluhan nyeri menurun dengan dokter
merusak Meringis menurun dalam pemberian
DS : Pola nafas membaik dan therapy anti-
Pasien mengatakan rasa tertekan menurun nyeri
punggung belakang 5 konsultasikan
nya sakit seperti dengan dokter
dihantam balok kayu dalam
dan nyeri melakukan
pemeriksaan
DO : radiologi
belakang pasien
seperti dihantam
benda tumpul ada
keterbatasan gerak
dan pasien terlihat
meringis
Hipertensi b.d Setelah diberikan tindakan 1 observasi TTV
vasokonstruksi keperawatan diharapkan 2 observasi CTR
pembuluh darah tekanan darah pasien 3 kaji adanya
DS normal .dengan kriteria siaonosis
Pasien mengatakan hasil 4 konstultasikan
banyak pikiran terkait dengan dokter
peekerjaan - Tekanan darah dalam
membaik melakukan
- Pola tidur membaik pemeriksaan
DO: EKG
TD = 150/100 mmHg 5 konsultasikan
HR=105x/menit dengan dokter
CTR= ≥2 dt dalam pemberian
terapy obat

C. Implementasi dan Evaluasi


Hari/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
02-08- 1.Nyeri kronis 1. Melakukan pemeriksaan S:
2022 b/d peningkatan TTV Klien
09.00 tekanan intrarenal TD : 150/100 mmHg mengatakan
WITA akibat Nadi : 105x/menit punggungnya
pertumbuhan Suhu : 36,5°C sudah tidak sakit
abnormal sel RR : 20xmenit lagi.
edotel ginjal dan 2. Mengkaji skala nyeri
bersifat merusak skala nyeri 4-5 O:
3. Mengajarkan teknik Skala nyeri 0-1
relaksasi, dengan nafas Ekspresi klien
dalam melalui hidung tak lagi
dan dikeluarkan perlahan menyeriangi
lewat mulut
A:
Masalah teratasi

P:
Intervensi
dihentikan
02-08- Hipertensi b.d 1. Mengobservasi TTV S:
2022 vasokonstruksi TD : 150/100 mmHg Klien
09.30 pembuluh darah Nadi : 105xmenit mengatakan
WITA Suhu : 36,5°C pusing sudah
RR : 20x/menit berkurang
2. Mengobservasi CRT 2 O:
detik. TD :
3. Mengkaji adanya 120/90mmHg
sianosis pada perifer, Nadi : 80x/menit
perifer merah muda. S : 36,5°C
4. Mengkonsultasikan RR : 20x/menit
dengan dokter dalam CRT 2 detik
melakukan tindakan Perifer merah
pemeriksaan EKG. muda
5. Kolaborasi dengan Ekspresi klien
dokter dalam tampak
pemberian therapy obat sumringah.
oral penurun tekanan A:
darah jangka pendek. Masalah teratasi
P:
Intervensi
dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai