Anda di halaman 1dari 2

Fisiologi Kulit

1. Fungsi Penghalang (Barrier)


Epidermis melindungi kulit dari mikroba, bahan kimia, cedera fisik, dan kekeringan karena
kehilangan air. Penghalang ini dibuat oleh diferensiasi keratinosit saat bergerak dari lapisan
stratum basale ke stratum korneum. Keratinosit epidermis diproduksi dan diperbarui oleh sel
induk di lapisan strarum basale kira-kira setiap 28 hari. Dibutuhkan 14 hari bagi sel-sel ini
untuk mencapai stratum korneum. Keratinosit menghasilkan keratin (protein struktural
pembentuk filamen) yang merupakan bagian dari sitoskeleton keratinosit. Dalam stratum
spinosum filamen keratin keluar dari nukleus dan terhubung dengan desmosomes yang
menonjol di bawah mikroskop memberikan penampilan "berduri" ke sel. Ketika sel-sel
bergerak ke stratum granulosum, butiran keratohyalin akan terbentuk yang terdiri dari keratin
dan profilaggrin. Profilaggrin diubah menjadi filaggrin (filament aggregation protein) yang
menggabungkan dan menyelaraskan filamen keratin menjadi bundel paralel yang terkompresi
erat dan akan membentuk matriks untuk sel-sel stratum korneum.
Clinical Dermatology, 1e Ch 1

2. Fungsi Imunologi
Selain menjadi penghalang fisik terhadap mikroba lingkungan, kulit memiliki sifat yang
berkontribusi terhadap sistem kekebalan tubuh: sel Langerhans, pH asam, dan peptida
antimikroba.
Sel langerhans adalah sel dendritik yang terutama berada di stratum spinosum yang
distimulus oleh mikroba asing yang memasuki epidermis. Selanjutnya sel langerhans
mengikat, memproses, dan menyediakan antigen ke T-limfosit yang juga berada di epidermis,
sehingga dapat memulai respons kekebalan tubuh.
Peptida antimikroba adalah fragmen protein bawaan yang merusak membran sel mikroba
sehingga membuatnya tidak aktif. Beberapa peptida antimikroba terdapat dalam jaringan
yang sehat dan terinfeksi, misalnya human β-defensin/HBD 1 dan RNase 7. Sedangkan yang
lain hanya ada jika terjadi penetrasi epidermis oleh mikroba, misalnya psoriasin S100A7,
human β-defensin 2/HBD 2, dan human β-defensin/HBD 3.
Kulit memiliki pH sedikit asam sekitar 4,2-6 yang berfungsi sebagai penghalang bakteri
eksogen. Pertahanan asam dari stratum korneum ini adalah hasil gabungan dari asam lemak
bebas, minyak (sebum) yang diproduksi oleh kelenjar sebasea, dan sekresi dari kelenjar
keringat. Lapisan asam ini tidak bersahabat bagi bakteri, karena dapat menghambat proses
replikasi, dengan demikian lapisan asam ini berfungsi sebagai kekebalan alami.
Text and Atlas of Wound Diagnosis and Treatment, 2e Ch 1

3. Memproduksi Melanin dan Melindungi dari Kerusakan Sinar Ultraviolet


Melanosit terdiri sekitar 10% pada lapisan stratum basale. Melanosit menghasilkan melanin
(polimer berpigmen yang dapat menyerap sinar UV). Melanin disintesis dari tirosin melalui
beberapa tahapan yang membutuhkan enzim tirosinase. Melanin diproduksi kemudian
dikemas menjadi melanosome. Melanosome akan perpindah ke daerah atas dan akan
berfungsi sebagai pelindung dari sinar UV.
Clinical Dermatology, 1e Ch 1

4. Regulasi Suhu
Kulit membantu mengatur dan mempertahankan suhu inti tubuh melalui pengatur aliran
darah di kulit. Ketika kedinginan, permbuluh arteriol dan arteriovenous anastomoses (AVAs)
akan menyempit, sehingga mengurangi aliran darah ke kulit dan menjaga panas tubuh bagian
dalam. Sebaliknya, dalam kondisi kepanasan pembuluh yang sama akan melebar untuk
memungkinkan lebih banyak darah bersirkulasi di dekat permukaan kulit sehingga dapat
menghilangkan panas
Clinical Dermatology, 1e Ch 1

5. Sensasi
Rangsangan yang diterima oleh kulit akan ditransmisikan ke otak sehingga menghasilkan
respon dengan menggerakkan tubuh agar menjauh dari rangsangan yang berbahaya.
Kurangnya rasa sensasi dapat menyebabkan tubuh terluka tanpa disadari dan mengakibatkan
luka yang sulit disembuhkan.
Text and Atlas of Wound Diagnosis and Treatment, 2e Ch 1

6. Sintesis dan Penyimpanan Vitamin D


Kulit adalah sumber utama vitamin D3 yang disintesis dalam lapisan stratum basale dan
stratum spinosum. Keratinosit mengekspresikan enzim hidroksilase untuk mengubah
provitamin D3 menjadi vitamin D3 dan proses ini juga dirangsang oleh paparan sinar
matahari. Vitamin D3 akan dibawa dari epidermis melalui aliran darah menuju ke hati dan
ginjal untuk metabolisme kalsium.
Text and Atlas of Wound Diagnosis and Treatment, 2e Ch 1

7. Perlindungan dari Cedera


Ketebalan dermis bervariasi antara 1-4 mm yang dapat melindungi struktur tubuh dari cedera
dan menjadi tempat bagi pembuluh darah dan saraf.
Clinical Dermatology, 1e Ch 1

Anda mungkin juga menyukai