Anda di halaman 1dari 2

Indonesia saat ini mengalami dua masalah gizi sekaligus atau lebih dikenal dengan masalah gizi ganda.

Mengatasi masalah gizi terkait erat dengan strategi suatu negara untuk menciptakan sumber daya
manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Arahan gizi sesuai dengan Pasal 141 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, dimana upaya perbaikan gizi pada masyarakat yang
ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi dan masyarakat, yang dapat dicapai
dengan memperbaiki pola konsumsi pangan. Sesuai dengan 13 Pesan Umum
Dalam Gizi Seimbang (PUGS) dan Rumah Sadar Gizi Peningkatan Perilaku
(Kadarzi). Masalah gizi utama di Indonesia meliputi masalah gizi dasar yaitu
kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA), kekurangan
yodium (GAKI) dan anemia gizi besi (AGB), selain gizi lebih
(obesitas). Indonesia saat ini mengalami dua masalah gizi sekaligus atau
lebih dikenal dengan masalah gizi ganda. Mengatasi masalah gizi terkait
dengan strategi suatu negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang
sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia dimulai dengan penanganan tumbuh kembang anak sebagai bagian
dari keluarga yang gizinya baik dan terpelihara. Masa anak merupakan masa
yang penting bagi tumbuh kembang anak, karena pertumbuhan dasar pada
masa kanak-kanak akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bersama, tiga tahun pertama
merupakan masa emas, yaitu mengoptimalkan proses pertumbuhan dan
perkembangan. Anak membutuhkan zat gizi dalam proses tumbuh
kembangnya, agar proses tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan
lancar. Zat gizi yang dikonsumsi dapat mempengaruhi status gizi
anak. Perbedaan status gizi anak di bawah usia tiga tahun memiliki pengaruh
yang berbeda terhadap perkembangan setiap anak, jika asupan gizi tidak
seimbang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Status
gizi atau pemenuhan kebutuhan gizi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perkembangan, jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi maka
pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat, dan tubuh tidak menjadi
sehat, kurang memiliki nafsu makan yang baik, dan kurang mudah
beradaptasi dengan lingkungan. Kekurangan gizi pada anak akan
menghambat sintesis protein DNA, yang berdampak pada pembentukan sel
otak sehingga berdampak pada perkembangan anak baik motorik maupun
kognitif dan sosial serta bahasa. Perkembangan anak adalah semua
perubahan yang terjadi pada diri seorang anak, dalam segala aspek,
termasuk motorik, emosional, kognitif dan psikososial (bagaimana anak
berinteraksi dengan lingkungan). Salah satu perkembangan anak usia dini
adalah perkembangan motorik.

Anda mungkin juga menyukai