Anda di halaman 1dari 7

TUGAS : Eksplorasi Penyebab Masalah

NAMA MAHASISWA : MELANNI PURNAMA HASAN, S.Pd


NIM : 2021722043
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang Analisis Eksplorasi


telah Hasil Eksplorasi Penyebab Penyebab Masalah Hasil Eksplorasi Penyebab
No.
diIdentifikasi Masalah Masalah

1. Rendahnya minat Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan Kajian Hasil Eksplorasi Masalah :
baca siswa dalam Menurut Jesica (2017) dikarenakan Literatur dan Wawancara
memahami materi (1) Kebiasaan membaca belum diperoleh: 1. Sebelum memulai pelajaran
pembelajaran dimulai dari rumah, 1. Siswa lebih sering bermain siswa bersama guru membaca
Busana (2) Perkembangan teknologi yang game atau sekedar bermain dalam waktu minimal 5 menit
canggih, media sosial, daripada tentang materi pembelajaran
(3) Sarana membaca yang minim, membaca buku-buku maupun hal apapun yang
dll. pelajaran busana. tersedia di pojok baca dalam
2. Siswa cepat bosan membaca ruang kelasnya.
Menurut Hardjana (1994) “minat buku-buku yang kurang 2. Siswa diberikan tugas setiap
merupakan kecenderungan hati yang menarik hari membaca minimal satu
tinggi terhadap sesuatu yang timbul 3. Perpustakaan di sekolah buku 2 halaman tentang
karena kebutuhan, yang dirasa atau belum memadai materi busana
4. Buku tentang busana kurang 3. Siswa dimotivasi lebih
tidak dirasakan atau keinginan hal
menarik dan agak sulit semangat lagi oleh guru dan
tertentu”. dipahami orang tua
5. Kurangnya motivasi guru 4. Guru memberikan penjelasan
Menurut (Yuliani, 2012 menyatakan dan orang tua dalam tentang manfaat membaca
bahwa minat baca adalah suatu menyemangati dan kepada siswa
perhatian yang kuat dan mendalam mendorong siswa untuk 5. Guru mengevaluasi hasil
disertai dengan perasaan senang membaca solusi tentang membaca
terhadap kegiatan membaca sehingga kepada siswa melalui google
dapat mengarahkan seseorang untuk form dengan cara menyuruh
membaca dengan kemauannya siswa menjawab pertanyaan
yang sudah guru berikan pada
sendiri atau kemauan dari luar.
google form.
Sumber Hasil Wawancara:

Dengan Siswa Tata Busana

Berdasarkan hasil wawancara dengan


siswa tentang minat baca siswa SMK
Negeri 2 Simpang Kiri Kota
Subulussalam pada tanggal 1
September 2022 bahwa:

- Dalam membaca buku paket


busana, siswa lebih cepat bosan
daripada membaca buku
Novel/buku cerita, selain itu,
siswa juga malas membaca, malas
mengulang pelajaran,
- siswa cepat mengantuk dan bosan
ketika membaca buku-buku
pelajaran dan siswa lebih suka
membaca buku bergambar
daripda buku pelajaran busana
khususnya.
- Karena kurangnya pemahaman
dalam materi busana, membuat
siswa malas membaca.
2 Siswa kurang Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan Kajian Hasil Eksplorasi Masalah :
bersemangat Literatur dan Wawancara
dalam belajar Menurut Suryabrata (1997:10) diperoleh: 1. Siswa diberi stimulasi
busana custom mengatakan “kalau seorang tidak 1. Siswa kurang memahami oleh guru setiap kegiatan
made berminat untuk mempelajari sesuatu, materi busana custom made pendahuluan berupa
dikarenakan siswa macam-macam manfaat
tidak dapat diharapkan bahwa dia mempelajari busana
cenderung sering bercerita
akan berhasil dalam proses custom made
di kelas dengan temannya
belajarnya, dan begitu pula dilingkungan masyarakat
ketika guru sedang
sebaliknya”. Peserta didik yang dan mengaitkan materi
menjelaskan, dan kurang busana custom made
menunjukkan bahwa kurangnya menyimak guru dengan kehidupan siswa
minat belajar dapat mengakibatkan menjelaskan materi Busana sehari-hari. Sebelum
bosan bahkan malas mengikuti custom made. materi pembelajaran
pelajaran tersebut. 2. Siswa lebih tertarik dengan berlangsung.
gadgetnya dengan hal-hal 2. Guru memberikan arahan
Menurut (Safari (2003:60) beberapa yang tidak berkaitan dengan bahwa gadget tidak hanya
indikator minat belajar yaitu sebagai materi pelajaran busana dipakai untuk hiburan,
khususnya, sehingga atau chattingan lainnya,
berikut: namun gadget sangat
menjadi lalai dan malas
dalam mempelajari materi bermanfaat apabila kita
(1) Perasaan senang, pandai menggunakannya
yang sudah diajarkan oleh
(2) Ketertarikan siswa, gurunya. dengan bijak, contohnya
(3) Perhatian dan Keterlibatan siswa. 3. Siswa menjadi malas memanfaatkan gadget
(4) Dengan Siswa Tata Busana untuk mempelajari
bertanya karena kurang busana custom made,
Sumber Hasil Wawancara:
fokus dalam menyimak dengan cara:
pelajaran yang diberikan - Melihat hasil desain
Berdasarkan hasil wawancara dengan dan sering bercerita dengan para desainer,
- Melihat video tentang
siswa tentang minat Belajar siswa temannya saat pembelajaran kehidupan para
SMK Negeri 2 Simpang Kiri Kota berlangsung. desainer dan penjahit,
dan membuat siswa
lebih semangat dalam
Subulussalam pada tanggal 1 memanfaatkan gadget
September 2022 bahwa: untuk media
pembelajaran busana
- Siswa susah memahami materi custom made.
3. Guru memberikan
yang diberikan gurunya dalam
reward bagi siswa yang
pembelajaran busana custom ingin bertanya berupa
made hadiah kecil, dan jika
- Siswa cenderung sering siswa kurang bertanya,
menggunakan gadget hanya untuk guru duluan yang
bertanya, dan setiap
chattingan, tiktokan, main game, siswa diharuskan untuk
dsb, sehingga lalai dan terbuai bertanya bisa tentang
hingga belajar tidak fokus lagi. pelajaran busana
- Siswa lebih banyak diam dalam maupun hal lainnya,
atau memberikan sebuah
menyimak pelajaran, namun game atau permainan
banyak berbicara dengan teman sehingga muncul
sekelasnya. semangat siswa dalam
bertanya mengenai
materi busana yang
diberikan gurunya

3 Kreatifitas Guru Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan Kajian Hasil Eksplorasi Masalah :
dalam Literatur dan Wawancara
mengoptimalkan Menurut UURI No. 14 Tahun 2005, diperoleh: Solusi dari permasalahannya:
model tentang guru dan dosen, Pasal 1 1. Guru belum terlalu (1) Melalui pemberian
pembelajaran di memahami supervisi, (2) Pemberian
kelas kurang Ayat(1) bahwa “Guru adalah
karakteristik masin- pembinaan dan pengembangan,
inovatif dan pendidik professional yang mendidik, masing model (3) Pemberian reward bagi guru
kreatif mengajar, membimbing, pembelajaran yang yang memiliki kreativitas yang
mengarahkan, melatih, menilai dan inovatif tinggi,
mengevaluasi peserta didik pada 2. Guru belum terlalu
(4) Memagangkan guru,
memahami
(5) Melakukan studi kasus,
pendidikan anak usia dini pada jalur perbedaan model (6) Menciptakan suasana kerja
pendidikan formal, pendidikan dasar, pembelajaran dengan yang menyenangkan,
metode pembelajaran (7) Memberi kebebasan.
dan pendidikan menengah”.
masih sering tertukar
antara metode Ada juga usaha dari dalam diri
Ciri-ciri atau karakteristik guru dengan model guru untuk meningkatkan
kreatif menurut Pardamean (2009: pembelajaran
kreativitas dalam pembelajaran
21) antara lain: fleksibel, optimistik, 3. Guru lebih menyukai
antara lain :
respek, cekatan, humoris, inspiratif, menggunakan gadget
untuk melihat materi (1) Memperluas wawasan,
lembut, disiplin, responsive, empatik. yang diajarkan dari (2) Mengembangkan
pada menggunakan lingkungan fisik pembelajaran,
Faktor yang mempengaruhi laptop (3) Mengembangkan
kreativitas guru yaitu faktor internal 4. Guru telat masuk ke keterbukaan, dan
(warisan dan psikologis) dan faktor kelas karena (4) Optimalisasi pemanfaatan
eksternal (lingkungan sosial dan kesibukan kegiatan teknologi pembelajaran.
sekolah dipagi hari
budaya). seperti piket,
pembina dsb.
Pentingnya kreatifitas guru dalam Sehingga kurang
pembelajaran menurut Guntur efesien dalam proses
Talajan (201: 54) antara lain: - belajar mengajar
5. Guru kurang update
Kreatifitas guru berguna bagi
informasi tentang
peningkatan minat siswa terhadap materi busana
mata pelajaran. Penerapan produk khususnya yang akan
kreatifitas guru misalnya berupa di ajarkan ke
instrumen yang mampu mengajak siswanya, sehingga
cara mengajarnya
siswa belajar ke dunia nyata melalui kurang aktif, dan
visualisasi akan mampu menurunkan cenderung monoton,
rasa bosan siswa dan meningkatkan diakibatkan telat
minatnya pada pelajaran - Kreatifitas informasi.
guru berguna dalam transfer
informasi lebih utuh.

Sumber Hasil Wawancara:

Berdasarkan hasil wawancara dengan


Kepala Program Keahlian Tata
Busana tentang Kreatifitas guru di
SMK Negeri 2 Simpang Kiri Kota
Subulussalam pada tanggal 1
September 2022 bahwa:

- Perangkat pembelajaran yang


sudah disiapkan guru jarang
digunakan saat pembelajaran
dikarenakan keterbatasan waktu
dalam mengajar membuat
gurunya malas membawa RPP ke
dalam kelas.
- Guru kurang membaca dan
mengulang materi busana,
sehingga sering lupa terhadap
materi yang diajarkannya
- Guru belum pandai
mengoptimalkan power point atau
infokus, sehingga model
pembelajaran yang sudah
direncanakan dalam perangkat
pembelajaran kurang memadai

4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai