ABSTRACT
ABSTRAK
Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas
manusia karna manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang mengembangkan
pengetahuan secara sungguh-sungguh. Pengetahuan di peroleh dari seluruh bentuk
upaya kemanusiaan, pikiran , pengalaman, panca indra, dan intuisi, untuk
mengetahui suatu tanpa memperhatikan objek, cara, dan kegunannya.
Rumusan Masalah
A. Sumber Pengetahuan
Rasionalisme merupakan faham filsafat yang mengatakan bahwa akal adalah alat
terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan [ahmad
tafsir, 2005”127]. Menurut ahmad tafsir, rasionalisme mengajarkan bahwa
pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. alat dalam berfikir ialah kaidah-
kaidah logis atau logika. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber pengetahuan
yang paling ideal adalah akal, yang dapat digolongkan pada jenis-jenis dibawah
ini : :
Empirisme kata ini berasal dari kata yunani empeirikos, artinya pengalaman.
menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.dan
bila dikembalikan kepada kata yunani, pengalaman yang dimaksud ialah
pengalaman inderawi. Penganut empirisisme berpandangan bahwa pengalaman
merupakan sumber pengetahuan bagi manusia, yang jelas-jelas mendahului rasio.
tanpa pengalaman, rasio tidak memiliki kemampuan untuk memberikan gambaran
tertentu kalaupun menggambarkan sedemikian rupa, tanpa pengalaman, hanyalah
hayalan belaka. Empirisisme ”mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan,
keadaan akalnya masih bersih ibarat kertas yang kosong yang belum bertuliskan
apapun [tabularasa]. pengetahuan baru muncul ketika indera manusia menimba
pengalaman dengan cara melihara dan mengamati berbagai kejadian dalam
kehidupan.
Selain john locke, pada era modern muncul pula george barkeley [1685-
1753] yang berpandangan bahwa seluruh gagasan dalam pikiran atau ide datang
dari pengalaman dan tidak ada jatah ruang bagi gagasan yang lepas begitu saja
dari pengalaman.oleh karena itu, idea tidak bersifat independen.
Kebenaran apriori diperoleh melalui struktur jiwa kita yang inheren secara
aktif, jiwa mengoordinasi sensasi-sensasi yang masuk dalam ide. oleh karena itu,
pengenalan berpusat pada subjek bukan pada objek.
Menurut henry bedson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran
dan kebebasannya.
Daya akal bukanlah tidak terbatas. Sebagian sifat tuhan seperti berfirman,
melihat, dan mendengar, yang dinyatakan sebagai sifat-sifat wajib tidak dapat
diketahui melalui akal.
manusia dapat mengetahuinya hanya melalui wahyu, demikian pula akal manusia
tidak dapat mengetahui keadaan dan hakikat hidupnya di alam ghaib nanti. Akal
umpamanya tidak dapat mengetahui perincian kebahagiaan dan kesengsaraan
yang menunggunya di akhirat dan cara menghitung perbuatan baik dan buruknya
nanti.oleh karena itu, manusia berhajat kepada wahyu, yang akan membantunya
memperoleh pengetahuan lebih luas tentang tuhan dan masa depannya di alam
ghaib. Keharusan manusia menggunakan akalnya bukanlah hanya merupakan
ilham yang terdapat dalam dirinya, tetapi juga ajaran yang termuat dalam
wahyu.kitab suci al-quran memerintahkan manusia untuk berfikir dan
mempergunakan akal dan melarang bersikap taklid tuhan tidak semata-mata
memberi perintah, tetapi juga memotivasi manusia untuk berfikir. Kitab suci al-
quran adalah wahyu yang memberikan fungsi informatif dan konfirmatif bagi
akal, sedang assunah merupakan sumber hukum islam yang mempermudah dalam
mepelajari al-quran dan sebagai tradisi pelaksanaan perintah-perintah tuhan
melalui keteladanan Muhammad saw.
Dalam konteks lain kebenaran wahyu seluruhnya diakui oleh akal, bahkan
pengalaman manusia secara historis tergambarkan dengan jelas dalam wahyu.
Dibawah ini adalah beberapa makna wahyu yang diperkuat oleh ayat-ayat
al-quran sebagaimana dikemukakan oleh Mana’al kathan dalam mabahits fii
‘ulum al-quran: