Disusun Oleh :
Arwan Tingarso
NIM. 07405244016
i
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil karya sendiri dan sepanjang
pengetahuan saya tidak berisikan materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh
orang lain atau telah digunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi di
perguruan tinggi lain, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang saya ambil
sebagai acuan. Apabila ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar, maka
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Arwan Tingarso
NIM. 07405244016
iv
v
Arwan Tingarso
07405244016
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses industri batu bata di
Desa Bangunsari (2) Ketersediaan modal dalam industri batu bata (3) Penyerapan
tenaga kerja (4) Bahan bakar yang digunakan dalam industri batu bata (5) Persebaran
industri batu bata (6) Pendapatan total rumah tangga
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat pengusaha batu bata di Desa Bangunsari
sebanyak 65 responden yang ada di enam dusun. Dusun. Sampel yang digunakan
yaitu sampel jenuh dengan mengambil seluruh responden Teknik pengumpulan data
antara lain yaitu data primer, jenis data meliputi data observasi, dokumentasi dan
wawancara, serta data sekunder yang jenis datanya meliputi data fisik daerah
penelitian, peta administrasi, data curah hujan dan data gambar yang menunjang
kegiatan penelitian. Instrumen penelitian ini terdiri dari pedoman angket dari
wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses industri batu bata sebanyak
53% responden memproduksi batu bata dikarenakan pendapatan besar yaitu
Rp.2.840.000,00, sebanyak 9% responden mempunyai minat yang tinggi, dan
sebanyak 38% responden karena ada waktu luang,.(2) responden mempunyai modal
pribadi sebanyak 30 responden (47%), mendapatkan modal dari meminjam tetangga
sebanyak 29 responden (44%). Responden mengalami kendala dalam ketersediaan
modal. Kendala yang dihadapi adalah modal terlalu kecil dan meminjam Bank
sebanyak enam responden (9%). (3) Responden mempunyai tenaga kerja tiga orang
sebanyak 45 responden (69%). Responden yang mempunyai tenaga kerja dua orang
sebanyak 20 responden (31%). (4) Penggunaan bahan bakar sebanyak 92% responden
membeli kayu dari tempat lain, 8% responden milik sendiri, (5) Persebaran industri
batu bata di Desa Bangunsari mencakup enam dusun dengan total pengusaha industri
bata sebanyak 65 responden, (6) Sebanyak 53% responden dalam sebulan mendapat
keuntungan sebesar Rp. 3.500.000,00, sebanyak 38% responden dalam sebulan
mendapat keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,00, dan sebanyak 9% reponden dalam
sebulan mendapat keuntungan sebesar Rp. 1.500.000,00.
vi
KATA PENGANTAR
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis
bimbingan dan tuntunan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu dan
vii
7. Mas Agung terimakasih dan Mas Andi selaku admin Pendidikan Geografi
penulis.
Kabupaten Pacitan beserta jajarannya dan Kepala Desa Bangunsari yang telah
10. Kedua orang tuaku, Bapak dan ibu yang telah memberikan dukungan moral
maupun materiil. Terimakasih atas kasih sayangmu yang tak pernah berhenti,
11. Lestari Sambiarti, terima kasih telah menemani, memotivasi dan atas segala
Amien.
14. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikanya penulisan skripsi ini
yang tidak dapat ditulis satu persatu. Semoga bantuan baik yang bersifat
viii
skripsi ini dapat menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT.
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis
Arwan Tingarso
NIM. 07405244016
ix
DAFTAR ISI
Bab Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERSETUJUAN......................................................................................... ii
PENGESAHAN.......................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................... iv
MOTTO....................................................................................................... v
PERSEMBAHAN....................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
x
xi
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Penelitian Relevan................................................................................. 34
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
3. Dokumentasi Penelitian............................................................................. 86
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
bertambah menjadi tiga kali lipat, yaitu dari 73,3 juta pada tahun 1945
menjadi 230 juta jiwa pada tahun 2010, dengan rata-rata laju pertumbuhan
angkatan kerja juga bertambah. Menurut Badan Pusat Statistik, tahun 1976
1
2
angkatan kerja di Indonesia bejumlah 46,3 juta orang dan pada tahun 2004
menjadi sebesar 104 juta orang yang terdiri dari 63,4 % laki-laki dan 36,6 %
lagi menyerap laju pertambahan angkatan kerja. Usia kerja (15 tahun ke
atas) adalah sebesar 169,0 juta jiwa, terdiri dari 84,3 juta orang laki-laki dan
84,7 juta orang perempuan. Dari jumlah tersebut, jumlah angkatan kerja,
yakni penduduk 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi yaitu mereka
juta jiwa, yang terdiri dari 68,2 juta orang laki-laki dan 39,5 juta orang
perempuan.
yang tinggal di perkotaan sebesar 50,7 juta orang dan yang tinggal di
perdesaan sebesar 57,0 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut,
jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 104,9 juta jiwa dan yang mencari
3
adalan industri kecil. Hal ini tidak terlepas dari faktor mudah dan relatif
jasa.
pesat daripada sektor pertanian Oleh karena itu, peranan sektor industri
dalam perekonomian suatu negara lambat laun akan menjadi sangat penting.
Sektor industri nasional yang didukung oleh sektor pertanian, industri kecil,
4
berskala kecil, karena jenis industri ini termasuk sektor informal yang tidak
industri lain yang berskala besar maupun sedang. Industri yang berskala
besar memiliki modal yang besar, tekonologi canggih dan lebih mudah
tergantung dengan alam, yaitu dengan memanfaatkan sinar matahari. Hal ini
dari penduduk sendiri, bahan baku industri batu bata menggunakan tanah liat
berkelanjutan. Industri batu bata salah satu dari sekian banyak gejala atau
5
beli batu bata, pembeli dan pengusaha batu bata saling tawar-menawar
dalam memasarkan batu bata karena ada beberapa pembeli yang datang
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas industri batu bata
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
4. Bahan baku yang digunakan untuk industri batu bata di Desa Bangunsari
Kabupaten Pacitan.
6
C. Batasan Masalah
Kabupaten Pacitan.
Kabupaten Pacitan.
Kabupaten Pacitan.
D. Rumusan Masalah
7
4. Apa saja bahan baku yang digunakan untuk industri batu bata di Desa
E. Tujuan Penelitian
untuk :
4. Mengetahui bahan baku yang digunakan untuk industri batu bata di Desa
8
F. Manfaat Penelitian
untuk :
1. Kegunaan Teoritis
Bangunsari
dan ekonomi.
2. Kegunaan Praktis
9
BAB II
A. Kajian Teori
1. Pengertian Geografi
a. Definisi Geografi
1994; 14-15 )
9
10
: 31 ) menyatakan bahwa:
bumi tidak hanya terbatas pada bagian permukaan bumi yang benar-
11
c. Pendekatan Geografi
sebagai berikut :
12
tersebut.
13
1. Konsep Lokasi
atau kisis-kisi atau koordinat, yaitu garis lintang dan garis bujur.
kaji dalam geografi serta lazim juga disebut sebagai letak geografis.
2) Konsep Jarak
14
jarak tidak hanya di nyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara yang
mudah di ukur pada peta, tetapi dapat pula di nyatakan sebagai jarak
atau terisolasi jika tempat itu sulit di jangkau oleh sarana angkutan
fenomena dalam ruang di muka bumi, baik yang bersifat alami ( aliran
5. Konsep Morfologi
15
6. Konsep Aglomerasi
subur, maka gerombolan bentuk dukuh atau desa semakin kecil dan
bumi orang bersifat tidak sama bagi semua orang atau golongan
16
1994 : 32).
tempat yang lainya. Hal ini terjadi karena setiap tempat mampu
selalu sama dengan apa yang ada di tempat lain. Terjadi interaksi atau
berbagai unsur atau fenomena lingkungan baik yang bersifat alam atau
berbeda dari tempat atau wilayah lainya. Fenomena yang berbeda dari
1994:33-34).
17
konsep di atas.
2. Pengertian Industri
untuk mengubah barang bahan baku dengan mesin atau dengan tangan
Statistik, 1998).
18
masyarakat.
19
1997 : 242)
umum.
20
eceran.
a. Industri Kecil
310), usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
1). Kebanyakan tenaga kerja diperoleh dari dalam rumah tangga dan
sanak keluarga.
3). Bahan dasar umum didapat dari pedesaan setempat atau desa
sekitarnya.
21
tengkulak.
usaha pokok.
pasar setempat.
2). Industri sentra adalah kelompok industri yang jika dipandang dari
barang sejenis.
22
a. Bahan baku
1984, bahan baku adalah bahan mentah yang diolah atau tidak
batu bata di Desa Bangunsari adalah tanah, pasir, kayu, dan serabut
kelapa.
b. Modal
23
1979: 74). .
c. Tenaga kerja
untuk menjaga agar tenaga tetap produktif, selain dua hal di atas,
perusahaan.
d. Sumber tenaga
24
e. Transportasi
yang penting bagi setiap industri, karena transportasi yang baik dan
61)
f. Pasar/Pemasaran
para pembeli.
25
pedesaan, karena:
anggota lain.
kecil dan industri rumah tangga untuk menyerap tenaga kerja lebih
besar dari kemampuan industri besar dan sedang. Industri Kecil dinilai
penting tidak saja dalam segi kesempatan kerja melainkan juga untuk
26
1987: 65), keunggulan dari indusri kecil dapat dilihat dari beberapa
b. Sifatnya yang padat karya, akan menyerap tenaga kerja yang lebih
27
perang.
penulis)
28
tanah liat menjadi benda lain yang berbentuk batu bata, sehingga lebih
berdaya guna.
29
4). Mencetak
persegi panjang dengan cetakan batu bata yang terbuat dari kayu dan
hanya sehari. Tetapi jika cuaca mendung, maka pengeringan batu bata
Pada proses ini batu bata yang sudah kering dan tersusun rapi
batu bata dilakukan satu bulan satu kali dengan menggunakan bahan
30
salah satu usaha ganda atau usaha tambahan yang dilakukan rumah
a. Definisi Pendapatan
masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-
31
berupa barang atau jasa yang sifatnya reguler dan diterima sebagai
berbagai jenis pekerjaan itu, akan timbul pula perbedaan hasil yang
diterima.
tanah untuk usaha pertanian dan besarnya modal untuk usaha non
ditentukan oleh jumlah jam kerja dan tingkat upah (Mubyarto, 1985:
177).
32
(laba) dalam jangka waktu tertentu dengan kata lain penerimaan yang
1) Pendapatan dari usaha industri batu bata yang diterima oleh rumah
diperoleh dari usaha usaha industri batu bata dan usaha pertanian.
formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang
sifatnya reguler dan biasanya diterima adalah sebagai balas jasa atau
33
Rumah Tangga
bata dalam waktu satu bulan dan dinyatakan dalam nilai rupiah.
34
35
36
37
B. Kerangka Berpikir
38
Penduduk Desa Bangunsari
Faktor Faktor
Usaha industri batu bata
pendukung Penghambat
Pemasaran Faktor produksi batu bata
batu bata selama sebulan
Hasil pendapatan Hasil dari pekerjaan
industri batu bata sampingan
Sumbangan Pendapatan rumah
pendapatan tangga
industri batu bata
Peranan industri batu bata
terhadap pendapatan total
rumah tangga
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitiandapatdilaksanakansecaraefisiendanefektifseuaidengantujuanya(Mo
(Hadari Nawawi, 1996: 73). Karena itu dalam penelitian ini diungkapkan
tersebut.
39
40
1. Variabel Penelitian
sebagai bahan baku utama. Industri batu bata yaitu suatu proses
berbentuk tanah liat menjadi benda lain yang berbentuk batu bata,
diperoleh rumah tangga yang berasal dari industri batu bata, pertanian,
besar pendapatan usaha industri batu bata dan besar pendapatan non
Bangunsari.
2014
D. Populasi danSampelPenelitian
1. Populasi
6 Dusun, terdiri dari Dusun Krajan 13 pengusaha batu bata, Dusun Jambu
2. Sampel
Sampeladalahsebagiandariobjekatauindividu-individu yang
sebanyak 65 responden.
1. Observasi
bata.
2. Dokumentasi
dengan cara mempelajari dan mencatat data sekunder, yaitu data yang
3.. Wawancara
F. Instrumen Penelitian
dalam penelitian ini adalah analisis Kuantitatif, yaitu analisis data yang di
44
45
BAB IV
45
46
dengan desa lain yaitu tersedia tanah latosol yang sangat cocok untuk
47
Penelitian
48
c. Iklim
jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun yang sifatnya tetap
atau dari waktu ke waktu (Ance Gunarsih, 2006: 1). Unsur-unsur iklim
2).
1) Curah Hujan
tanaman.
49
a) Jika curah hujan dalam satu bulan lebih dari dari 100 mm, maka
bulan ini dinamakan bulan basah; jumlah curah hujan ini
melampui penguapan.
b) Jika curah hujan dalam satu bulan kurang dari 60 mm, maka
bulan ini dinamakan bulan kering; penguapan banyak berasal
dari air dalam tanah dari pada jumlah curah hujan atau
penguapan lebih banyak dari pada jumlah curah hujan.
c) Jika curah hujan dalam satu bulan antara 60 mm dan 100 mm
maka bulan ini dinamakan bulan lembab; curah hujan dan
penguapan kurang lebih seimbang.
Ferguson :
50
alang.
nilai Q maka semakin basah suatu daerah. Data curah hujan yang
adalah data selama 4 tahun terakhir yaitu tahun 2010 hingga tahun
51
tahun terakhir.
rata bulan basah. Semakin besar nilai Q maka semakin kering suatu
52
3,3
= X 100%
8
Q = 41,25 %
41,25% = 0,41%
12
H
10 700,0%
G 300,0
8 F 167,0
Bulan Kering
6 E 100
D 50,0
4 C
33,3
2 B
14,3
0 A 0,0
2 4 6 8 10 12
Bulan Basah
Gambar 4. Grafik Tipe Curah Hujan menurut Schimdth dan
Ferguson
53
2) Temperatur
To = (26,3o C - 0,61 h) o C
100
Keterangan :
tropis
54
T = 26,3o C - 0,61 h . o C
100
= 26,30 C - 0,61h . 500
100
= 26,30 C - 0,61h. 5
= 3,050 C
tabel berikut :
55
ha, kuburan 3 ha, pekarangan 102,790 ha, untuk taman 1,231 ha,
2. Komposisi Penduduk
a. Jumlah Penduduk
b. Jumlah Keluarga
1328 KK. Jumlah kepala keluarga laki-laki 1030 KK. Jumlah kepala
c. Keadaan Rumah
56
B. Pembahasan
1. Karakter Responden
a. Tingkat Umur
1) Status Perkawinan
57
2) Tingkat Pendidikan
persen.
b. Pekejaan
responden ( 17% ).
58
c. Pendapatan
59
batu bata, 38% responden mampu memproduksi sepuluh ribu batu bata,
Kayu = Rp.600.000.00
sebulan mampu memproduksi 12 ribu bata. Upah buruh cetak per seribu
3.160.000,00. Jadi pendapatan total 53% responden dari usaha batu bata
60
38% responden dari usaha industri batu bata selama sebulan sebesar
2.900.000,00.
c. Rincian 9% responden
61
responden dari usaha industri batu bata selama sebulan sebesar Rp.
2..220,000,00.
62
4). Mencetak
persegi panjang dengan cetakan batu bata yang terbuat dari kayu dan
waktu yang dibutuhkan selama 2-4 hari, tergantung cuaca. Jika cuaca
63
Pada proses ini batu bata yang sudah kering dan tersusun rapi
64
b. Lama Usaha
c. Luas Lahan
65
bata dalam penelitian ini adalah jumlah luas lahan pekarangan yang
66
67
responden (31%).
dengan menggunakan bahan baku yaitu tanah liat, pasir, kayu dan
serabut kelapa.
pasir untuk satu cold sebesar Rp.60.000,00. Harga kayu untuk satu
68
bata dalam satu kali pembakaran membutuhkan enam rit tanah, dua
rit pasir, satu truk kayu, dan satu gerobak serabut kelapa.
batu bata melalui perantara orang lain. Batu bata dijual dengan harga
responden (53%) menjual lima ribu batu bata bata di Desa sendiri.
69
Tangga
pendapatan Rp.3.300.000,00.
70
71
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
batu bata dari membeli bahan baku, minat responden juga tinggi. Dan 22
tahun, lima responden (8%) menekuni usaha industri batu bata selama lima
tahun, 19 responden (29%) menekuni industri batu bata selama tiga tahun,
dan 9% responden (11%) menekuni usaha industri batu bata selama dua
tahun.
Luas pekarangan yang digunakan untuk usaha industri batu bata yaitu
71
72
(38%) memproduksi 280 batu bata, dan sebanyak lima responden (9%)
ada 17 responden (26%) melakukan pembakaran batu bata dua kali, dan
sebulan.
responden (31%).
Harga tanah untuk satu cold Rp.70.000,00, pasir untuk satu cold
membutuhkan enam rit tanah, dua rit pasir, satu truk kayu, dan satu
didatangi langsung oleh pembeli, dan lima responden (9%) menjual batu
bata melalui perantara orang lain. Batu bata dijual dengan harga
sepuluh ribu batu bata, ada 25 responden (38%) menjual enam ribu batu
bata ke Desa lain, dan 35 responden (53%) menjual lima ribu batu bata
Tangga
pendapatan Rp.3.300.000,00.
Rp.2.220.000,00.
pokok, jumlah pendapatan di sektor industri batu bata selama dan jumlah
B. SARAN
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah
kepada pengusaha batu bata di Desa Bangunsari agar mereka lebih paham
mengenai peranan industri batu bata terhadap total pendapatan rumah tangga.
agar mereka dapat lebih kreatif dan memiliki alternatif pekerjaan lain dalam
industri batu bata yang dalam jangka waktu panjang dapat merusak dan
c. Perlu dibuat kebijakan mengenai ijin usaha penambangan lahan pertanian untuk
industri batu bata agar perkembangan industri batu bata dapat dikontrol..
bata.
b. Perlu adanya kerja sama antara masyarakat pengusaha batu bata, pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Bayong Tjasyono. 1987. Iklim dan Lingkungan. PT. Cendekia Jaya Utama
Badan Pusat Statistik. 1997. Upah Buruh menurut Pekerjaan. Jakarta : BPS
_________. 1998. Profil Industri Kecil dan industri Rumah Tangga. Jakarta
: BPS
Dinas Bina Marga dan Pengairan. 2014. Data Curah Hujan Kecamatan
Pacitan Kabupaten Pacitan.
Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan
.Yogyakarta: BPFE.
78
79
80
PEDOMAN WAWANCARA
Peneliti
(Arwan Tingarso)
81
PEDOMAN WAWANCARA
PERANAN INDUSTRI BATU BATA TERHADAP
PENDAPATAN TOTAL RUMAH TANGGA DI DESA
BANGUNSARI KECAMATAN
KABUPATEN PACITAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama :
b) Perempuan
4. Status : a) Kawin
b) Belum Kawin
c) Duda / Janda
5. Pekerjaan : a) Pokok
b) Sampingan
6. Pendidikan Terakhir :
b) Tidak ada
82
9. Keadaan Rumah
11. Sudah berapa lama Bapak /Ibu menekuni usaha batu bata ?
12. Berapa luas lahan yang Bapak / Ibu gunakan untuk usaha batu bata ?
Sebutkan : .........
83
Sebutkan : ......
15. Berapa harga bahan baku yang digunakan ?
Sebutkan : Truk / Colt ........
16. Dalam satu kali proses industri batu bata, berapakah jumlah bahan baku yang
Bapak/Ibu butuhkan ?
............
a) Pinjam bank
b) Pinjam tetangga
c) Modal sendiri
a) Ya
b) Tidak
19. Jika ada, hambatan apa yang bapak/Ibu alami terkait dengan modal ?
a) > 3 orang
b) < 3 orang
a) Ya
84
b) Tidak
b) Kurang terampil
c) Mahalnya upah
d) lainya .....
23. Dalam sehari, berapa Jam Bapak / Ibu bekerja membuat batu bata ?
Sebutkan : ................
Sebutkan : .....
25. Berapa kali Bapak/Ibu melakukan pembakaran batu bata dalam sebulan ?
Sebutkan : ......
Sebutkan : ......
a) Desa sendiri
b) Desa lain
85
c) Kota lain
29. Berapa pendapatan Bapak/Ibu per bulan dari penjualan batu bata ?
30. Berapakah kisaran laba yang Bapak/Ibu dapat dari setiap penjualan batu bata ?
a) > 1.000.000
b) < 1.000.000
32. Apakah dengan usaha batu bata ini Bapak/Ibu merasa cukup untuk memenuhi
b) Cukup
c) Masih kurang
86
Dokumentasi Penelitian
87
88
89
90
91