Viva Justitia
Nomor : 30/EKS/DFT/XI/2020
Lampiran :-
Kepada Yth,
Jl. Gatot Subroto No. 16, Ungaran, Bandarjo, Ungaran Barat, Cirebonan,
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Devito Ardianova Priyanditya, S.H., M.H., LL.M.
dan
dan
Para Advokat pada Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum Dafito & Partners
yang beralamat di Jalan Taman Menteri Supeno No.1, Mugassari, 50249, Jawa
Tengah, Indonesia, selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa Nauval Alfredo,
S.Sos. dengan identitas sebagai berikut:
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN
Seperti yang telah kita dengar pada persidangan ini, rekan Penuntut
Umum di depan persidangan ini telah membacakan Surat Dakwaannya yang
merupakan dakwaan kumulatif berjudul “Untuk KEADILAN”.
KESATU:
Pasal 71 jo. 6 ayat (3) huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman jo. Pasal 55
ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
KEDUA:
Pasal 17 ayat (1) jo. 14 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana.
Kami tegaskan di sini bahwa Keberatan ini bukan merupakan upaya untuk
menghambat jalannya persidangan, melainkan sebagaimana telah disebutkan
di atas, diajukannya Eksepsi ini merupakan wujud dari pemenuhan hak
Terdakwa dan juga penghadir sudut pandang yang lain dari Surat Dakwaan
yang telah dibacakan dalam sidang.
Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa Iqbal Zaky, S.E., M.M. percaya
bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan mencermati segala
masalah hukum tersebut, sehingga dalam Keberatan ini kami mencoba
untuk mengguggah hati nurani Majelis Hakim agar tidak semata-mata
melihat permasalahan ini dari kacamata atau sudut pandang yuridis atau
hukum positif semata, namun menekankan nilai-nilai keadilan yang hidup di
masyarakat yang tentunya mengutamakan hak Terdakwa sebagai bagian dari
masyarakat itu sendiri dan Majelis Hakim akan berani dengan kebenaran yang
diperoleh dari fakta itu sendiri, akan berani dengan kebenaran yang diperoleh
dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, yang dapat memberikan
keyakinan terhadap Majelis Hakim untuk memutus dengan adil, tanpa
memperhitungkan apakah putusan tersebut disukai atau tidak disukai oleh
pihak manapun.
Berdasarkan Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), Surat Dakwaan haruslah memenuhi 2 syarat, yaitu:
Selain itu secara materiil, Surat Dakwaan dipandang telah memenuhi syarat
apabila telah memberikan gambaran secara jelas tentang1:
Lalu dalam Pasal 156 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), terdapat jenis-jenis keberatan yang dapat dikemukakan oleh
Terdakwa maupun Penasihat Hukum, namun dalam penyusunannya tidak
terbatas pada pasal tersebut, tapi dapat juga digunakan jenis-jenis keberatan
yang dikenal dalam perundang-undangan lain maupun dalam praktik
peradilan. Adapun beberapa jenis keberatan, yaitu:
1
Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor SE004/J.A/11/1993 tanggal 16 November 1993 tentang
Pembuatan Surat Dakwaan hal. 3