Anda di halaman 1dari 4

Nomor :

MPI.HR.12-A
STANDARD OPERATING Tgl. Efektif :
PROCEDURE
Revisi :
Surat Peringatan Hal : 1 dari 4

LEMBAR PENGESAHAN

  Nama dan Jabatan Tanda Tangan dan Tanggal

1. 1.
Disusun Oleh  

1. 1.
 

Disetujui Oleh 2.
2.
 

Kebijakan :
1. Pelanggaran terhadap setiap kebijakan SOP yang telah di tetapkan akan diproses sesuai dengan
ketentuan perusahaan yang berlaku.
2. SOP ini milik Perusahaan, dilarang membagi informasi dalam bentuk apapun di luar lingkup
perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Perusahaan.
Nomor :
MPI.HR.12-A
STANDARD OPERATING Tgl. Efektif :
PROCEDURE
Revisi :
Surat Peringatan Hal : 2 dari 4

1. TUJUAN
Sebagai panduan bagi HRD dalam proses penyusunan serta pembuatan dan pencatatan data secara
sistematis mengenai sanksi peringatan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup meliputi :
a) Tata Tertib Kerja
b) Sanksi Peringatan

3. DEFINISI
3.1 Tata tertib kerja diberlakukan bagi seluruh karyawan agar dapat melaksanakan fungsi, tugas, dan jabatan
operasionalnya secara optimal, serta untuk terciptanya suasana kerja yang nyaman, tertib, dan teratur di
lingkungan perusahaan. Setiap karyawan berkewajiban menaati peraturan yang berlaku dan berusaha
sebaik-baiknya menghindari perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan tata tertib kerja di
perusahaan
3.2 Sanksi peingatan adalah sanksi berupa surat teguran atau surat peringatan yang diberikan untuk
kepentingan pembinaan karyawan dalam menaati peraturan, tata tertib, dan disiplin kerja perusahaan.
3.3 Pihak yang terlibat :
a. HRD
HRD memiliki wewenang dalam proses menegakan disiplin karyawan dengan cara mengeluarkan
surat peringatan bagi karyawan yang melakukan kesalahan atau pelanggaran yang selanjutnya
dilakukan penyusunan serta pencatatan data indisipliner karyawan.
b. Karyawan
Setiap orang atau pegawai (pria/wanita) yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan, telah
menandatangani perjanjian kerja, telah diterima secara sah oleh perusahaan, dan menerima
upah/gaji bulanan dari perusahaan.

4. KEBIJAKAN
4.1. Tata Tertib Kerja
1. Tata tertib kerja di dalam perusahaan merujuk kepada Peraturan Perusahaan yang merupakan acuan
untuk menampilkan sikap kerja yang sesuai dengan peraturan perusahaan.
Nomor :
MPI.HR.12-A
STANDARD OPERATING Tgl. Efektif :
PROCEDURE
Revisi :
Surat Peringatan Hal : 3 dari 4

2. Karyawan wajib menjunjung tinggi nama baik atau reputasi dan citra perusahaan dimanapun
karyawan berada.
3. Karyawan wajib untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, bersungguh-sungguh,
efisien/efektif dan penuh tanggung jawab, serta wajib mengikuti semua sistem dan prosedur kerja
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4.2. Sanksi Peringatan


1. Personnel HRD melakukan proses pemberian sanksi terhadap pelanggaran atau kesalahan yang
dilakukan oleh karyawan.
2. Ditujukan sebagai peringatan dan tindakan korektif terhadap sikap dan tingkah laku karyawan yang
menyalahi aturan dan etika.
3. Personnel HRD memberikan Surat Peringatan berdasarkan pada pertimbangan akan jenis
pelanggaran, frekuensi, bobot, unsur kesengajaan, dan peraturan/standar perusahaan.
4. Surat Peringatan Pertama (SP-1) diberikan kepada karyawan apabila melakukan
kesalahan/pelanggaran atas peraturan dan tata terti kerja yang telah ditetapkan yang sifat atau
dampaknya masih dalam batas-batas yang dapat diterima oleh perusahaan.
5. Surat Peringatan Kedua (SP-2) diberikan kepada karyawan yang setelah mendapatkan Surat
Peringatan Pertama (SP-1) melakukan kesalahan atau pelanggaran lagi setelah pernah menerima
Surat Peringatan Pertama (SP-1), dan atau diberikan kepada karyawan yang telah melakukan
kesalahan/pelanggaran yang berdampak cukup berat.
6. Surat Peringatan Ketiga (SP-3) diberikan kepada karyawan apabila setelah mendapat Surat
Peringatan Kedua (SP-2) melakukan kesalahan/pelanggaran lagi dalam jangka waktu berlakunya
Surat Peringatan Kedua (SP-2), dan atau melakukan kesalahan/pelanggaran berat.
7. Setelah mendapat Surat Peringatan Ketiga (SP-3), karyawan masih tetap tidak menunjukkan
perbaikan ataupun melakukan kesalahan/pelanggaran lagi dalam jangka waktu berlakunya Surat
Peringatan Ketiga (SP-3), maka perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
terhadap karyawan.
8. Surat Peringatan dapat berdampak terhadap pencabutan fasilitas tertentu, pemotongan
insentif/service charge, penurunan grade/golongan, pemberhentian sementara (scorsing), dan
pemutusan hubungan kerja.
Nomor :
MPI.HR.12-A
STANDARD OPERATING Tgl. Efektif :
PROCEDURE
Revisi :
Surat Peringatan Hal : 4 dari 4

9. Personnel HRD melakukan pendampingan terhadap atasan langsung karyawan dan general
manager operasional dalam hal pemberian Surat Peringatan terhadap karyawan yang melakukan
pelanggaran.
10. Personnel HRD melakukan pengarsipan Surat Peringatan yang telah dikeluarkan.

5. LAMPIRAN
- Formulir Surat peringatan

Anda mungkin juga menyukai