Anda di halaman 1dari 16

SEDIAAN OBAT MATA

Sediaan obat mata adalah sediaan steril


berupa salep, larutan atau suspensi,
digunakan untuk mata dengan jalan
meneteskan, mengoleskan pada selaput
lendir mata di sekitar kelopak mata dan
bola mata.
Permukaan mata bukanlah suatu tempat
yang baik untuk proses penyerapan obat
oleh mata. Hal ini disebabkan karena
“Pengeluaran dan pengaliran air mata
bertentangan dengan arah
penembusan obat”
Pembagian
• Tetes mata (Oculoguttae)
• Salep mata (oculenta)
• Pencuci mata (collyria)
• Cairan kontak lens
Bentuk sediaan
• Larutan dalam air
• Larutan dalam minyak
• Suspensi obat mata
• Salep obat mata
Penggunaan Obat Tetes Mata
1. Sebagai antibakteri
2. Sebagai anastetik lokal
3. Sebagai midriatik atau miotik
4. Untuk keperluan diagnosa
Persyaratan
1. Steril
2. Isotonis dengan air mata
3. Bila mungkin isohidri atau pH dapar yang tepat
untuk menjamin stabilitas dan keefektifan
sediaan
4. Tetes mata berupa larutan harus jernih, bebas
partikel asing,serat atau benang bertujuan untuk
menghindari rangsangan akibat bahan padat.
Fitrasi dg kertas saring atau kain wol tdk dapat
menghasilkan larutan bebas partikel melayang,
shg sebagai digunakan filter glass seperti Jenaer
Fritten berukuran pori G3-G5.
• Swinnex and Millex, Millipore
corporation
• Filter membran steril terdapat
dlm bentuk unit plastik
disposibel, memungkinkan cara
praktis utk sterilisasi larutan
volume kecil.
Prosedur kerja penyaring bakteri
A. Sediaan yg akan disaring
dimasukkan dlm alat
suntik
B. siapkan penyaring unit
Swinnex
C. Alat suntik disambungkan
dg penyaring unit Swinnex
D. Tekan alat suntik sampai
larutan melewati unit
Swinnex, tampung dlm
wadah tetesmata steril
E. Siapkan penutup/penetes
wadah tetesmata steril
F. Pasang
5. Pengawetan
Kontaminasi silang dapat terjadi pada
waktu pengisian ke dalam wadah karena
peralatan yang tidak tepat atau dapat
terjadi selama pemakaian obat karena
bentuk wadah yang tidak cocok.
Syarat Pengawet Dalam Tetes Mata

1. Harus efektif dan efisien


2. Tidak berinteraksi dengan bahan aktif
atau bahan pembantu lainnya
3. Tidak iritan terhadap mata
4. Tidak toksik
Pengawet Yang Biasa Digunakan
Untuk Obat Mata
1. Benzalkonium klorida
Efektif dalam dosis kecil, bereaksi
sebagai antimikroba sangat cepat dan
stabilitas tinggi pada rentang pH lebar.
Tidak tersatukan dengan senyawa nitrat,
salisilat, fluresin natrium. Pada umumnya
digunakan kosnentrasi 0,01%. Dalam tetes
mata 0,004-0,02%
2. Garam Raksa seperti :
- fenilraksa (II) nitrat 0,002-0,004%
- fenilraksa (II) asetat : 0,005 – 0,02%
- tiomersal : 0,01%

Efektivitas tinggi pada pembawa dengan


pH sedikit asam. Senyawa raksa
berinteraksi dengan senyawa halogen
membentuk senyawa kurang larut dalam
air.
3. Klorbutanol
Stabil pada suhu kamar, pada pH 5 atau
kurang. Pemanasan menyebabkan
penguraian menghasilkan HCl. Wadah
yang dapat digunakan wadah gelas dan
konsentrasi penggunaan 0,5%
4. Metil dan Propilparaben
Kelemahan : kelarutan rendah dan dapat
menimbulkan pedih pada mata. Dapat
berinteraksi dengan surfaktan nonionik.
Metilparaben 0,03-0,1 dan propil
paraben 0,01-0,02%
Lanjutan
5. Stabilitas (pendapar, viskositas, aktifitas permukaan)
- pendapar
pH mata 7,3-9,7. pengaturan pH berguna untuk
mengurangi rasa nyeri. Contoh digunakan dapar borat,
dapar fosfat, dapar citrat.
- viskositas
untuk meningkatkan distribusi bahan aktif yg lebih baik
dlm cairan mata & waktu kontak yg lebih panjang dpt
ditambahkan peningkat viskositas spt metilselulosa, PVP,
PVA dg harga viskositas sekitar 5-15cP. Untuk menghindari
terjadi penyumbatan saluran mata, viskositas sebaiknya
tidak lebih dari 49-50mPa detik (40-50 cP) Untuk zat yg
sukar larut dpt ditambahkan tween 80, polioksietilen 40,
stearat dan benzalkonium klorid.
Suspensi obat mata
Tujuan :
1. meningkatkan waktu kontak
2. bahan obat tidak larut dlm pembawa yg cocok spt
kostikosteroid.
Syarat utama adalah ukuran partikel, menggunakan
serbuk yg telah dimikronisasi untuk menghindari
terjadinya rangsangan. Biasanya sekitar <30nm.
pembawa dibuat isotonis dg penambahan NaCl,
surfaktan, pengental dan pengawet. Karena steroid tdk
larut maka partikel steroid-tersuspensi tdk
berkontribusi thd perhitungan isotonis pembawa.

Anda mungkin juga menyukai