Anda di halaman 1dari 2

Nama : Winda Pitaloka

NPM : 2011100181

Prodi : PGMI

Kelas : G

1. Menurut saya Qadha adalah membayar ibadah yang ditinggalkan karena suatu sebab. Qadha
shalat adalah mengerjakan shalat diluar waktu yang telah ditentukan. Atau melakukan shalat
yang terlewatkan sudah habis waktu shalat tersebut atau waktunya tinggal sedikit sehingga
tidak cukup waktu untuk menyelesaikan satu rakaat atau lebih.

Mengutip dari buku Islam Q & A karya Awy A. Qolawun, qadha artinya melakukan sholat
fardhu (atau ibadah yang lain, semisal puasa) di luar waktu semestinya disebabkan oleh
alasan-alasan tertentu. Atau singkatnya qadha sholat artinya mengganti sholat.

Sebagaimana yang dikisahkan dari Anas ibn Malik, Rasulullah SAW pernah bersabda terkait
anjuran mengganti (qadha) sholat:

َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


‫ال‬ َ ‫ ع َْن النَّبِ ِّي‬،‫ك‬ ِ ‫ع َْن َأن‬
ٍ ِ‫َس ْب ِن َمال‬

َ ُ‫صالَةً فَ ْلي‬
َ‫صلِّ ِإ َذا َذ َك َرهَا الَ َكفَّا َرةَ لَهَا ِإالَّ َذلِك‬ َ ‫َم ْن ن َِس َي‬

Artinya: "Barang siapa yang lupa menunaikan suatu shalat, maka hendaklah dia mendirikan
sholat ketika dia ingat, karena tidak ada tebusannya kecuali itu." (HR. Bukhari: 562)

Shalat yang ditinggalkan tidak harus dikerjakan sesuai dengan waktu yang sama. Artinya
zhuhur boleh diqadha di waktu Asar, maghrib atau isya, tidak harus menunggu waktu zhuhur
keesokan harinya, begitu juga dalam satu waktu boleh mengqadha beberapa shalat sekaligus,
sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah pada Perang Khandaq.    

2. Menurut saya apabila kita bangun kesiangan pada jam 8 atau lebih siang lagi kita tetap
diwajibkan segera melaksanakan sholat sebelum mengerjakan aktivitas yang lainnya. Karna
sholat merupakan hal yang wajib dilakukan dan berdosa apabila ditinggalkan.
Mengutip buku Islam Sehari-Hari, karya KH Abdurrahman Nafis, dalam sebuah hadis
riwayat Muslim Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang tertidur  atau lupa tidak
mengerjakan shalat, maka hendaknya segera melaksanakan shalat ketika ingat.”  
Dari hadis ini, kata dia, para ulama fiqih sepakat bahwa setiap orang lupa atau ketiduran
sehingga tidak dapat melaksanakan shalat tepat pada waktunya maka harus segera
mengqadha (mengganti) di waktu yang lain. Rasulullah sendiri bersama para shahabat juga
pernah kesiangan pada waktu shubuh dan ketika bangun langsung Shalat.

3. "Jika ada orang meninggal dan punya tanggungan salat maka tidak wajib diqadha' dan tidak
wajib dibayarkan fidyah"
‫ ﻭﻓﻌﻞ ﺑﻪ اﻟﺴﺒﻜﻲ ﻋﻦ‬،‫ ﻭﻣﻦ ﺛﻢ اﺧﺘﺎﺭﻩ ﺟﻤﻊ ﻣﻦ ﺃﺋﻤﺘﻨﺎ‬،‫ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﻘﻀﻰ ﻋﻨﻪ ﻟﺨﺒﺮ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻏﻴﺮﻩ‬- ‫ ﻛﺠﻤﻊ ﻣﺠﺘﻬﺪﻳﻦ‬- ‫ﻭﻓﻲ ﻗﻮﻝ‬
‫ﺑﻌﺾ ﺃﻗﺎﺭﺑﻪ‬.
"Menurut satu pendapat dari para mujtahid disebutkan sholatnya mayit boleh
diqadha(ditunaikan ahli warisnya), berdasarkan hadits Bukhari dan lainnya. Pendapat ini
dipilih para imam kita dan dilaksanakan As-Subki ketika sebagian keluarganya wafat." 
- ‫ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺜﻴﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ‬- ‫ﻭﻓﻲ ﻭﺟﻪ‬ ‫ ﻛﺎﻟﺼﻮﻡ‬،‫ﻭﻧﻘﻞ اﺑﻦ ﺑﺮﻫﺎﻥ ﻋﻦ اﻟﻘﺪﻳﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﻠﺰﻡ اﻟﻮﻟﻲ ﺇﻥ ﺧﻠﻒ ﺗﺮﻛﺔ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻰ ﻋﻨﻪ‬
‫ﺃﻧﻪ ﻳﻄﻌﻢ ﻋﻦ ﻛﻞ ﺻﻼﺓ ﻣﺪا‬  

"Ibnu Burhan mengutip dari pendapat lama Imam Syafi'i bahwa ahli waris wajib untuk
mensalatkan  jika mayitnya memiliki harta warisan. Dalam pendapat ulama Syafi'iyah bahwa
dibayarkan 1 mud (6 ons) untuk tiap salat yang ditinggalkannya." Hadits riwayat al-Bukhari
yang dimaksud adalah:
‫ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﻪﻠﻟا ﺇﻥ ﺃﻣﻲ ﻣﺎﺗﺖ ﻭﻋﻠﻴﻬﺎ‬:‫ ﻓﻘﺎﻝ‬،‫ ﺟﺎء ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﻪﻠﻟا ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬:‫ ﻗﺎﻝ‬،‫ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﻪﻠﻟا ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
‫ ﻓﺪﻳﻦ ﻪﻠﻟا ﺃﺣﻖ ﺃﻥ ﻳﻘﻀﻰ‬:‫ ﻗﺎﻝ‬،‫ " ﻧﻌﻢ‬:‫ ﺃﻓﺄﻗﻀﻴﻪ ﻋﻨﻬﺎ؟ ﻗﺎﻝ‬،‫" ﺻﻮﻡ ﺷﻬﺮ‬

Dari Ibnu Abbas bahwa ada seseorang yang datang kepada Nabi shalla Allahu alaihi
wasallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, ibu saya wafat dan meninggalkan puasa satu
bulan. Apakah saya mengqadha puasanya?" Nabi menjawab: "Ya. Utang kepada Allah lebih
berhak untuk ditunaikan." (HR Bukhari)

Menurut Kiai Ma’ruf, di hadits ini memang tidak menyebutkan sahabat yang diperintah
qadha sholat bahkan tidak ada. Hadits yang memerintah meng-qadha dari ibadahnya mayit
adalah puasa dan haji. 

Anda mungkin juga menyukai