Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Sholat di Awal Waktu; Pandangan Al-Quran dan Hadits

Sholat adalah salah satu dari rukun-rukun islam yang sangat ditekankan kepada seluruh
ummat islam untuk menjalankannya bahkan anjuran dari nabi besar Muhammad saw untuk tidak
meninggalkannya, karena seluruh perbuatan baik dan buruk tergantung pada yang satu ini. Jika sholat
kita baik maka seluruh perbuatan kita juga akan baik, karena sholat yang kita lakukan setiap hari
sebanyak lima waktu itu subuh, dzuhur, asar, magrib dan isya akan mencegah kita dari perbuatan
jelek, namun sebaliknya jika kita mendirikan sholat dan masih juga melakukan hal yang tidak terpuji
maka kita harus kembali pada diri kita masing-masing dan mengkoreksi kembali apakah sholat yang
kita dirikan itu benar-benar sudah memenuhi syarat atau ketika kita mendirikannya, benak dan pikiran
kita masih dikuasai atau diganggu oleh pikiran-pikiran selain Allah. Itu semua perlu juga kita
perhatikan.

Yang wajib bagi setiap muslim adalah mengerjakan shalat pada waktunya. Sedangkan
mengerjakan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan.

Allah Taala berfirman,



Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman. (QS. An
Nisaa: 103)

Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya berkata, dari Al Auzai, dari Musa bin Sulaiman, dari
Al Qosim bin Mukhoymiroh mengenai firman Allah Taala,





Dan datanglah orang-orang setelah mereka yang menyia-nyiakan shalat. (QS. Maryam: 59),
Al Qosim berkata bahwa yang dimaksud ayat ini, Mereka yang menyia-nyiakan waktu shalat.
Sedangkan jika sampai meninggalkan shalat, maka kafir.

Abu Yala dan Al Baihaqi masing-masing dalam musnadnya (berkata), dari Ashim,
dari Mushab bin Saad, ia berkata, Aku pernah bertanya pada ayahku bagaimana pendapat
beliau mengenai ayat alladzinaa hum an sholatihim saahuun, siapa di antara kita yang tidak
lalai dalam shalatnya? Siapa yang dalam hatinya tidak berpikir perkara di luar shalat?
Ayahnya, Saad menjawab, Bukan seperti itu maksud ayat tersebut. Maksud ayat itu adalah
lalai dengan menyia-nyiakan waktu shalat.

Para ulama sepakat bahwa yang paling afdhol adalah mengerjakan shalat di awal
waktunya. Namun dikecualikan dua shalat:

1- Shalat Isya -menurut jumhur atau mayoritas ulama- disyariatkan diakhirkan. Ini ditujukan
bagi orang yang shalat sendirian atau mereka yang berjamaah namun atas kesepakatan mereka,
yaitu diakhirkan hingga akhir 1/3 malam pertama atau sebelum pertengahan malam.
2- Shalat Zhuhur ketika cuaca begitu panas, disunnahkan untuk diakhirkan hingga cuaca tudak
terlalu panas, yang penting sebelum masuk waktu Ashar.

Dan ada hadits pula yang menyatakan bahwa shalat di awal waktu itulah yang paling afdhol,


- -




Dari Ummu Farwah, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya,
amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, Shalat di awal waktunya. (HR.
Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Referensi:

Shifat Shalat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq Ath Thorifi,
terbitan Maktabah Darul Minhaj, cetakan ketiga, tahun 1433 H.

Sumber : https://rumaysho.com/7141-shalat-di-awal-waktu.html ditulis oleh Ustadz


Muhammad Abduh Tuasikal (Pengasuh Rumaysho.Com)

Sumber : https://rumaysho.com/7141-shalat-di-awal-waktu.html

Anda mungkin juga menyukai