NIM: 01120013
UNIVERSITAS NAROTAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat rahmat serta
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah hukum lingkungan ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam
hidup dalam menunjang kehidupan manusia itu sendiri. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya penulis memohon maaf bila
terdapat kesalahan kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penulis
Sudargo Tandiono
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
1.4. Manfaat........................................................................................................................2
2.1. Kedaulatan.......................................................................................................................2
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................................2
4.2. Saran................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan,
pertumbuhan, dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja
keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang
mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memperediksi kapasitas produksi dari
sumber daya yang ada (Barlian, 2003), Pimpinan perusahaan atau manajemen sangat
berkepentingan terhadap laporan keuangan yang telah dianalisis, Karena hasil tersebut dapat
dijadikan sebagai alat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan
datang. Dengan menggunakan analisis rasio, berdasarkan data dari laporan keuangan, akan
dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai di waktu-waktu yang lalu, dapat
cukup baik, Hasil analisis historis tersebut sangat penting artinya bagi perbaikan penyusunan
yang dimiliki oleh perusahaan, dapat diusahakan perencanaan yang lebih baik demi
(Tampubolon, 2005)
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
3) Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru
keuangan atau rasio-rasio lainnya. Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan
tersebut diperlukan beberapa tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau indeks
merupakan alat utama yang dapat digunakan dalam melakukan analisis terhadap laporan
keuangan
1.3. Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
keuangan suatu perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran
kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Munawair, Laporan keuangan adalah alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan bersangkutan, dengan begitu laporan keuangan
diharapkan akan membantu para pengguna (user) untuk membuat keputusan ekonomi yang
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti
oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan
manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi
keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis
laporan keuangan secara mendalam, dapat mencapai target yang dapat mencapai target yang
telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Hasil analisis ini juga akan memberikan informasi
tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan
ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian
kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan
ini dapat dijadikan modal selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki akan tergambar kinerja manajemen selama ini. Pada akhirnya bagi pihak
pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan
mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan kedepan. Perencanaan
kedepan dengan cara menutupi kelemahan yang ada mempertahankan posisi yang sudah
sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi kekuatan sudah
diperolehnya selama ini. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan benar-
benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau rumus akan berakibat pada tidak
akuratnya hasil yang hendak dicapai. Kemudian hasil perhitungan tersebut dianalisis dan
industri dan lingkungan ekonomi untuk sampai pada keputusan atau rekomendasi. Seringkali,
keputusan dan rekomendasi yang disampaikan oleh analis keuangan berkaitan dengan
utang atau ekuitas perusahaan dan berapa harganya. Seorang investor dalam sekuritas utang
pokok pinjaman. Seorang investor dalam efek ekuitas adalah pemilik dengan sisa
dengan biaya modal itu, untuk menumbuhkan operasinya secara menguntungkan, dan
menghasilkan cukup uang untuk memenuhi kewajiban dan mengejar peluang. Analisis
keuangan fundamental dimulai dengan informasi yang ditemukan dalam laporan keuangan
perusahaan. Laporan keuangan ini mencakup laporan keuangan yang telah diaudit,
pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh otoritas pengatur, dan setiap komentar yang
menyertai (tidak diaudit) oleh manajemen. Analisis laporan keuangan dasar—seperti yang
disajikan dalam bacaan ini—memberikan landasan yang memungkinkan analis untuk lebih
memahami informasi lain yang dikumpulkan dari penelitian di luar laporan keuangan.
Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk memahami dan
mendiagnosis informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk
menilai profitabilitas dan kesehatan keuangan perusahaan, dan untuk membuat perkiraan
tentang prospek masa depan perusahaan. Analisis laporan keuangan mengungkapkan fakta-
fakta penting mengenai kinerja manajerial dan efisiensi perusahaan. pada umumnya, tujuan
analisis adalah untuk menangkap informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dengan
maksud untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya perusahaan dan untuk membuat
perkiraan tentang prospek masa depan perusahaan dengan demikian, memungkinkan para
analis untuk mengambil keputusan mengenai operasi, dan investasi lebih lanjut di
perusahaan. Untuk lebih spesifik, analisisnya adalah dilakukan untuk memenuhi tujuan
(tujuan) berikut:
• untuk menilai profitabilitas saat ini dan efisiensi operasional dari perusahaan secara
perusahaan.
• untuk memastikan kepentingan relatif dari berbagai komponen dari posisi keuangan
perusahaan.
perusahaan.
• untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utangnya dan
menilai sejauh mana konsentrasi kekuatan ekonomi dan perangkap dalam keuangan
kebijakan yang ditempuh. Analisis ini juga memberikan dasar bagi banyak pemerintah
tindakan yang berkaitan dengan perizinan, kontrol, penetapan harga, plafon keuntungan,
dividen pembekuan, subsidi pajak dan konsesi lainnya untuk sektor korporasi.
perusahaan dengan benar membangun hubungan antara berbagai pos-pos neraca dan laporan
laba rugi. Analisa keuangan dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan, atau oleh pihak di
luar perusahaan, yaitu, pemilik, kreditur perdagangan, pemberi pinjaman, investor, serikat
pekerja, analis dan yang lain. Sifat analisis akan berbeda tergantung pada tujuan analis.
Sebuah teknik yang sering digunakan oleh seorang analis tidak harus memenuhi tujuannya
AnalisisLaporan keuangan berguna dan signifikan bagi pengguna yang berbeda antara
(b) Manajer keuangan: Analisis keuangan berfokus pada fakta dan hubungan yang
harus diperlengkapi dengan baik dengan berbagai alat untuk analisis untuk
kebijakan operasi, nilai investasi bisnis, peringkat kredit dan menguji efisiensi
manajer keuangan saja. Ini memiliki cakupan luas yang mencakup top
perusahaan akan tertarik pada setiap aspek analisis keuangan. Dia tanggung
(d) Utang usaha: Utang usaha, melalui analisis keuangan pernyataan, menilai
atas jangka waktu yang sangat singkat. Oleh karena itu, analisis mereka akan
(e) Pemberi Pinjaman: Pemasok utang jangka panjang prihatin dengan solvabilitas
berkonsentrasi pada analisis profitabilitas perusahaan saat ini dan masa depan.
(g) Serikat pekerja: Serikat pekerja menganalisis laporan keuangan untuk menilai
apakah saat ini mampu membayar kenaikan upah dan apakah dapat menyerap
harga.
(h) Lainnya: Para ekonom, peneliti, dll, menganalisis laporan keuangan untuk
lainnya.
suatu proses yang digunakan untuk mengkaji, mengukur, dan memahami hal-hal yang tertulis
dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Dari analisis ini, dapat diketahui kondisi dan
keuangan perusahaan.
Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
perusahaan.
Hasil pengukuran rasio keuangan disesuaikan dengan keinginan perusahaan. Secara
keseluruhan, hasil analisis keuangan berfungsi untuk melihat komposisi dari masing-
masing harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang dimiliki perusahaan, serta
Hasil analisis dapat pula memperlihatkan seberapa besar perusahaan dibiayai dengan
Hasil analisis juga akan memberikan gambaran pencapaian laba dari waktu ke waktu,
secara menyeluruh tentang kondisi, posisi, serta aktivitas perusahaan saat ini dalam
suatu periode.
Hasil tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan membentuk upaya
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Pengertian rasio keuangan likuiditas adalah rasio
melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya. Dalam rasio
Rasio Lancar atau Current Ratio arti rasio ini adalah untuk mengukur
atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar.
Jadi dikatakan sehat jika rasionya berada di atas 1 atau diatas 100%. Artinya
Rasio Cepat atau Quick Ratio/Acid Test Ratio adalah yang menunjukkan
kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar.
Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau
1:1. Walaupun rasionya tidak mencapai 100% tapi mendekati 100% juga
Cash Ratio membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera
menjadi uang kas dengan hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang
perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank dalam bentuk rekening koran.
Sedangkan harta setara kas (near cash) adalah harta lancar yang dengan mudah
dan cepat dapat diuangkan kembali, dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
rasio keuangan ini menunjukkan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan
dengan total aktiva lancar. Semakin besar rasionya semakin baik. Sama seperti
b. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Tujuan dari analisis rasio keuangan ini adalah untuk
melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-
aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat
penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang
tertanam padaaktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila
piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun. Rasio ini mengukur kualitas
pengelolaan piutangnya.
persediaanya.
menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif
modalnya.
c. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio) Pengertian, tujuan dari analisis rasio keuangan
Rasio Utang terhadap Aktiva atau Total Debt to Asset Ratio adalah mengukur
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar
menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil
rasionya semakin aman (solvable). Porsi utang terhadap aktiva harus lebih
kecil.
Rasio Utang terhadap Ekuitas atau Total Debt to Equity Ratio menunjukkan
hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri
perusahaan, besarnya utang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban
tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil porsi utang terhadap modal,
semakin aman.
(keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva. Analisis ini dapat dilakukan dengan
Margin Laba Kotor atau Gross Profit Margin merupakan ukuran persentase
dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan.
persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan
pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang
Margin Laba Bersih atau Net Profit Margin merupakan ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran,
dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat keuntungan (EBIT) dari aktiva yang
e. Rasio Investasi (Invesment Ratio) Pengertian rasio investasi adalah merupakan rasio
kepada para pemberi dana, khususnya investor yang ada di pasar modal dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan dari analisis rasio keuangan tersebut memiliki nilai manfaat
bagi para investor sesuai fungsi laporan keuangan bagi investor untuk menilai kinerja
Teknik analisis keuangan yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:
dan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode waktu yang berbeda dalam
bentuk komparatif untuk memberikan gambaran tentang posisi dua periode atau
lebih. Hal ini biasanya berlaku untuk dua laporan keuangan penting, yaitu, neraca
dan laporan laba rugi yang disusun secara komparatif membentuk. Data
keuangan akan menjadi komparatif hanya jika akuntansi yang sama prinsip-
dan arah keuangan posisi dan hasil operasi. Analisis ini juga dikenal sebagai
'horizontal' analisis'.
komponen yang berbeda dari laporan keuangan dengan item umum dengan
hasil persentase yang sesuai dari tahun sebelumnya atau beberapa perusahaan
lain, seperti: nomor dibawa ke basis umum. Pernyataan seperti itu juga
3. perusahaan dengan ukuran berbeda dalam industri yang sama. Jadi, ukuran
selama tahun yang berbeda dan juga dalam membuat perbandingan antar
perusahaan untuk tahun yang sama atau untuk beberapa tahun bertahun-tahun.
4. Analisis Tren: Ini adalah teknik mempelajari hasil operasional dan posisi
dari perusahaan bisnis, analisis tren dapat dilakukan untuk mengamati persentase
perubahan dari waktu ke waktu dalam data yang dipilih. Persentase tren adalah
hubungan persentase, di mana setiap item dari tahun yang berbeda menanggung
komponen yang sama pada tahun dasar. Analisis tren penting karena, dengan
bisnis. Dengan melihat tren dalam rasio tertentu, seseorang dapat menemukan
apakah rasio jatuh, naik atau tetap relatif konstan. Dari pengamatan ini, masalah
berbagai item neraca dan laporan laba rugi dan kerugian suatu perusahaan.
6. Analisis Arus Kas: Ini mengacu pada analisis pergerakan uang tunai yang
sebenarnya masuk dan keluar dari suatu organisasi. Aliran uang tunai ke dalam
bisnis disebut sebagai arus kas masuk atau arus kas positif dan arus kas keluar
dari perusahaan adalah disebut arus kas keluar atau arus kas negatif. Perbedaan
antara arus kas masuk dan arus kas keluar adalah arus kas bersih. Laporan arus
kas adalah siap untuk memproyeksikan cara di mana uang tunai telah diterima
penerimaan kas dan juga tujuan pembayaran dilakukan. Dengan demikian, itu
merangkum penyebab perubahan posisi kas bisnis perusahaan antara tanggal dua
neraca.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sundjaja, Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Jakarta: Literata Lintas Media.
M.Hanafi, Mahmuh, Abdul Halim, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Unit Percetakan-
YKPN, Yogyakarta. Martono dan Harjito, A. 2003. Manajemen Keuangan I. Edisi 5. Jakarta:
Lintas
Media