Hukum agraria dalam arti luas ialah keseluruhan aturan yg mengatur tentang hak-hak penguasaan bumi,air,ruang angkasa dan kekayaan alam yg terkandung di dalamnya.
Adapun pengertian hukum agraria menurut para ahli ialah :
1. Gabriel A Almond mendefinisikan politik sebagai kegiatan yang terhubung dengan
kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah tertentu 2. Andre heywood politik adalah kegiatan suatu bangsa sa sa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya Adapun menurut Budi Harsono hukum agraria tidak selalu dipakai dalam pengertian yang sama hak mengenai ruang lingkup maupun tempatnya dalam sistematika tata hukum, Agraria ini meliputi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya bahkan dalam batas-batas yang ditentukan, serta mengenai ruang angkasa. Sebagaimana yang tercantum dalam UUPA mengatur arti dan ruang lingkup hukum agraria yang luas, yaitu merupakan kelompok dari berbagai hukum yang mengatur hak- hak penguasan tanah atas sumber-sumber alam, yang berupa lembaga-lembaga hukum dan hubungan hubungan hukum kongkret dengan sumber-sumber alam, yaitu hukum tanah, hukum air, hukum pertambangan dan hukum yang penguasaan (unsur-unsur tertentu dari ruangangkasa). Adapun lingkup hukum dibidang agraria, tidak hanya hukum perdata saja : Hukum Agraria/Tanah Perdata), tetapi juga hukum public dibidang administrasi Negara Hukum Agraria Administratife). Dalam sejarah hukum Agraria, hukum perdata agraria diatur dalam BW Buku II dan hukum agraria/tanah adat. Sedangkan hukum administrasi Negara ditemukan dalam Agrarichewet tahun 1870, Agrarische besluit S.1870:118 dengan domein verklaring-nya dalam berbagai ordonansi. Sekarang kedua bidang tersebut tercakup dalam UUPA dan perundang-undangan pelaksanaannya. Hubungan Politik Agraria Nasional dalam UUD 1945 dalam Kebijakan Pemerintah dengan UUPA Landasan hukum dalam Undang-Undang Darar 1945 mengenai pengaturan keagrarian atau pertanahan terdapat dalam Bab XIV tentang kesejahteraan Sosial, pasal 33 ayat (3) yang berbunyi sebagai berikut : “Bumi dan Air dan Kekyaan alam yang terkandung dialamnya dikuasai oleh negara dandipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Menurut E. Utrecht hukum agraria dalam arti sempit sama dengan hukum tanah. hukum agraria dan hukum tanah menjadi bagian dari hukum Tata Usaha Negara, yang menguji perhubungan-perhubungan hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan para pejabat yang bertugas mengurus soal-soal tentang agraria, melakukan tugas mereka itu. UUPA memuat 8 asas dari hukum agraria Nasional, oleh karena itu karena menjadi dasar dengan sendirinya harus menjiwai pelaksanaan dari UUPA dan segenap peraturan pelaksanaannya, Dengan demikian, dalam pembuatan peraturan pelaksanaan UUPA harus menjiwai asas-asas yang dimuat dalam UUPA. Delapan asas tersebut adalah sebagai berikut : 1. Asas Kebangsaan 2. Asas Tingkatan yang Tertinggi, Bumi, Air, Ruang Angkasa dan Kekayaan Alam yang Terkandung di Dalamnya Dikuasai oleh Negara. 3. Asas Mengutamakan Kepentingan Nasional dan Negara berdasarkan atas Persatuan Bangsa daripada Kepentingan Perseorangan dan Golongan. 4. Asas Semua Hak Atas Tanah Mempunyai Fungsi Sosial 5. Asas Hanya Warga Negara Indonesia yang dapat Mempunyai Hak Milik atas Tanah. 6. Asas Persamaan bagi Setiap Warga Negara Indonesia 7. Asas Tanah Pertanian harus Dikerjakan atau Diusahakan secara Arif oleh Pemiliknya Sendiri dan Mencegah Cara-Cara Bersifat Pemerasan 8. Asas Tata Guna Tanah/Penggunaan Tanah Secara Berencana