0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan13 halaman
Buku literatur hukum agraria memberikan penjelasan mengenai konsep dan landasan hukum agraria serta hubungannya dengan UUD 1945 dan UUPA No. 5 Tahun 1960. Termasuk di dalamnya adalah pengertian agraria, hukum tanah, sumber hukum agraria, dan hubungan antara Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dengan UUPA.
Buku literatur hukum agraria memberikan penjelasan mengenai konsep dan landasan hukum agraria serta hubungannya dengan UUD 1945 dan UUPA No. 5 Tahun 1960. Termasuk di dalamnya adalah pengertian agraria, hukum tanah, sumber hukum agraria, dan hubungan antara Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dengan UUPA.
Buku literatur hukum agraria memberikan penjelasan mengenai konsep dan landasan hukum agraria serta hubungannya dengan UUD 1945 dan UUPA No. 5 Tahun 1960. Termasuk di dalamnya adalah pengertian agraria, hukum tanah, sumber hukum agraria, dan hubungan antara Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dengan UUPA.
1. Anita Kamilah, Bangun Guna Serah (Build Operate and
Transfer/BOT) Membangun Tanpa Harus Memiliki Tanah (Perspektif Hukum Agraria, Hukum Perjanjian, dan Hukum Publik), Keni, Bandung, 2012. 2. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Jilid I, Djambatan, Jakarta, 1991. 3. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Hipunan Peraturan2 Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta, 1996. 4. Effendi Perangin Angin, Hukum Agraria di Indonesia, Rajawali, Jakarta, 1989 5. Hasan Wargakusumah dkk, Hukum Agraria I, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995. 6. Eddy Ruchiyat, Politik Pertanahan Sebelum Dan Sesudah Berlakunya UUPA, Alumni, Bandung, 1986. 7. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA. 7. Urip Santoso, S.H., M.H., Hukum Agraria Dan Hak-hak Atas Tanah 8. Prof. Dr. H. Muchsin, S.H. Dan Imam Koeswahyono, S.H., M.H. Aspek Kebijaksanaan Hukum Penatagunaan Tanah dan Penataan Ruang 9. Adrian Sutedi, S.H., M.H., Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya 10.Sudaryo Soimin, S.H., Status Hak dan Pembebasan Tanah 11.Prof. Dr. A.P. Parlindungan, S.H., Pendaftaran Tanah 12.Abdurrahman, S.H., Tentang dan Sekitar UUPA 13.Prof. Dr. Maria S.W. Sumardjono, S.H., MCL, MPA, Pengaturan Hak Atas Tanah Beserta Bangunan Bagi WNA dan Badan Hukum Asing PENGERTIAN DAN LANDASAN HUKUM AGRARIA A. Istilah dan Arti Agraria
Kata agraria menurut Boedi Harsono, berasal dari kata
agrarius, ager (Latin) atau agros (Yunani), akker (Belanda) yang artinya tanah pertanian.
Dalam Bahasa Inggris “Land” yang berarti tanah atau ladang.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, susunan W.J.S.
Purwodarminta, kata agraria berasal dari Eropa artinya tanah pertanian (perkebunan)
Dalam Black Law Dictionary, Agrarian Law yaitu hukum untuk
pembagian tanah milik negara, biasanya rampasan perang, di antara rakyatnya oleh penguasa negara. UUPA No. 5 Tahun 1960 tidak memberikan arti agraria, tetapi jika merujuk dalam : (1). Konsiderans “menimbang” huruf a dan “berpendapat”
huruf a, (2) Aturan Psl 1, Psl 2 ayat (1), Pasal 4,5,14,16,46,47,48 (3). Penjelasan Undang-undang
Dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kata “agraris” dipergunakan untuk menggambarkan corak
dari susunan kehidupan, termasuk perekonomiannya
rakyat Indonesia. 2. Ruang lingkup materi yg diaturnya menyangkut BARAK. 3. Hak-hak yang diatur meliputi hak-hak atas tanah (sebagai lapisan permukaan bumi) termasuk yang di bawah air, tubuh bumi, hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan Kesimpulan :
Pengertian agraria dalam UUPA dapat dilihat dalam 2 arti
yaitu 1. Arti luas sesuai Pasal 1 ayat (2) UUPA, yang meliputi : a. Bumi yang meliputi : Permukaan bumi, Tubuh bumi di bawahnya, tubuh bumi yg berada di bawah air (Pasal 1 ayat (4) UUPA. b. Air yang meliputi : Perairan pedalaman, Laut Wilayah Indonesia (Psl. 1 ayat (5) UUPA. c. Ruang angkasa, yang meliputi : ruang di atas bumi dan air Psl. 1 ayat (4) (5) UUPA.
2. Arti sempit, hanya meliputi permukaan bumi yang
disebut tanah sesuai Pasal 4 ayat (1) UUPA B. Letak dan Kedudukan Hukum Agraria dan / atau Hukum tanah Dalam tata Hukum Indonesia
1. Sebelum Berlakunya UUPA No. 5 Tahun 1960
a. Dalam sejarah hukum agraria letak dan kedudukan hukum perdata di bidang agraria diatur dalam Buku II KUH Perdata tentang Hukum benda “Van Zaken” Pasal 499 sampai dengan 1232. (Hukum Perdatanya)
b. Sedangkan untuk hukum administrasi agraria diatur
dalam Agrarische Wet Tahun 1870, Agrarische Besluit Stb. 1870 No. 118 dengan Domain Verklaring-nya dalam berbagai ordonansi. (Hukum publiknya) B. Letak dan Kedudukan Hukum Agraria dan / atau Hukum tanah Dalam tata Hukum Indonesia
1. Sebelum Berlakunya UUPA 2. Setelah Berlakunya UUPA No.
No. 5 Tahun 1960 5 Tahun 1960
a. Dalam sejarah hukum agraria Kedua hal di atas yaitu baik
letak dan kedudukan hukum masalah hukum perdata di bidang perdata di bidang agraria diatur dalam Buku II KUH Perdata agraria maupun hukum administrasi tentang Hukum benda “Van agrarianya (hukum publiknya) Zaken” Pasal 499 sampai tercakup di dalam UUPA dan dengan 1232. (Hukum peraturan pelaksanaannya. Perdatanya)
b. Sedangkan untuk hukum
administrasi agraria diatur dalam Agrarische Wet Tahun 1870, Agrarische Besluit Stb. 1870 No. 118 dengan Domain Verklaring-nya dalam berbagai ordonansi. (Hukum publiknya) C. Pengertian Hukum Agraria
1. Dalam arti luas, dianut oleh :
a. UUPA, yang menyebutkan bahwa: “Hukum agraria merupakan suatu kelompok dari berbagai hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas sumber2 alam,
yang berupa lembaga2 hukum dan hubungan2 hukum
konkret dengan sumber2 alam yaitu hukum tanah, hukum air, hukum pertambangan, hukum yang mengatur penguasaan unsur2 tertentu dari ruang angkasa”.
b. Subekti / Tjiptosudibjo dalam Kamus Hukum, 1969,
“ Hukum agraria mencakup seluruh ketentuan, baik hukum perdata, HTN, maupun hukum tata usaha negara yang mengatur hubungan2 antara orang, termasuk badan hukum, dengan bumi air dan ruang angkasa dalam seluruh wilayah negara dan mengatur pula wewenang2 yang bersumber pada hubungan2 tersebut”. 2. Dalam arti sempit, dianut oleh : a. Gouwgioksiong memberikan pengertian hukum agraria dengan mengindentikannya dengan hukum tanah.
b. Sudargo Gautama dalam bukunya Agrarian Law 1972,
untuk Agrarian Law dipakai dalam pengertian yang sama dengan Land Law
c. E. Utrecht (Pengantar Dalam hukum Indonesia, 1961),
memberikan pengertian yang sama kepada “hukum agraria” dan “hukum tanah”, dan menurutnya keduanya merupakan bagian hukum tata usaha negara.
d. W.L.G. Lemaire (Het Recht in Indonesia, 1952), menyebutkan
hukum agraria sebagai suatu kelompok hukum yang bulat meliputi bagian hukum privat maupun bagian hukum tata negara dan hukum administrasi negara. D. Pengertian Hukum Tanah :
1. Bidang hukum yang mangatur penguasaan atas
tanah 2. Keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang bersumber pada hak perserorangan dan badan hukum mengenai tanah yang dikuasai dan dimilikinya.
Hukum tanah ini disebut pula hukum pertanahan yang dasar
hukumnya diatur dalam Pasal Pasal 4 ayat (1) UUPA.
Hukum tanah ini dapat dikatakan hukum agraria dalam arti sempit karena hukum tanah itu merupakan bagian dari hukum agraria.
Untuk diketahui, bahwa lazimnya di Indonesia bahwa hukum agraria untuk
sebutan hukum positif yang mengatur hak penguasaan atas tanah disebut hukum pertanahan atau hukum tanah. D. Sumber Hukum Agraria 1. Sumber Hukum Tertulis 2. Sumber Hukum Tidak Tertulis a. UUD 1945 Bab XIV tentang a. Keharusan baru yang timbul Kesejahteraan Sosial setelah sesudah berlakunya UUPA, misalnya praktek agraria Pasal 33 ayat (3) : “Bumi, seudah berlakunya UUPA, dan air, dan kekayaan alam yurisprudensi, sesudah yang terkadung di dalamnya berlakunya UUPA. dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar2 bagi kemakmuran rakyat”. b. Hukum Adat yang lama (Pasal 5 UUPA), dengan syarat-syarat b. UU No. 5 Tahun 1960 (UUPA), tertentu, yaitu : tertanggal 24 September 1960, 1). Cacadnya telah dibersihkan. beserta peraturan 2). Tidak bertentangan dgn pelaksanaannya. kepentingan nasional dan negara 3). Berdasarkan persatuan bangsa c. Peraturan2 lama, tetapi dgn 4). Berdasarkan sosialisme Indo. syarat2 ttt berdasarkan 5). Peraturan yang tercantum dalam UU peraturan/pasal peraturan dan PerUU lainnya peralihan masih berlaku 6). Segala sesuatu yang mengindahkan sebagaimana diatur dlm Psl. 56, unsur-unsur yang bersumber pada 57, dan Psl. 58 UUPA hukum agama. E. Hubungan Antara Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dengan UUPA No. 5 Tahun 1960
1. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 merupakan dasar hukum bagi
pembentukan UUPA (UU No. 5 Tahun 1960 khususnya merupakan sumber hukum materiil dalam pembinaan hukum agraria nasional.
2. Bahwa Pengaturan keagrariaan/pertanahan dalam UUPA
untuk mengatur pemilikan dan penguasaannya, harus merupakan perwujudan dan pengamalan dasar negara Pancasila dan merupakan pelaksanaan UUD 1945.
3. Bahwa UUPA harus meletakkan dasar-dasar bagi hukum
agraria nasional yang akan dapat membawa kemakmuran, kebahagiaan, keadilan dan kepastian hukum, bagi bangsa dan negara.