Anda di halaman 1dari 9

Recap Fisika X

Semester 1
By: Dzulkifli Anwar
8-12-2022
Jangka Sorong
A. Pengertian
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar,
dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.

Hal ini terjadi karena satuannya yang terbatas dan biasanya benda yang tidak bisa diukur dengan penggaris.
Dibandingkan dengan penggaris, jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi tinggi. Tingkat
ketelitian yang dimaksud adalah bentuk nilai skala terkecil yang bisa diukur oleh jangka sorong lebih detail
atau akurat. Skala terkecil jangka sorong yaitu 0,01 cm atau 0,1 mm, sedangkan pada penggaris skala
terkecilnya 0,1 cm atau 1 mm.

Memiliki dua skala:

skala utama, yaitu skala yang dihitung sebelum 0.

Skala nonius, yaitu skala yang dihitung berdasarkan garis lurus.

Contoh:

Skala utama = 9,3 cm

Skala nonius = 3 × 0,01 = 0, 03 cm

Hasil = 9,3 + 0,03 = 9,33 cm

B. Fungsi
- Mengukur benda dari sisi luar dengan diapit.

- Mengukur sisi dalam bentuk benda berupa lubang seperti pipa dengan mengulurnya.

- Mengukur kedalaman celah atau lubang bentuk benda dengan menancapkan bagian alat ukur.

- Mengukur ketebalan bentuk benda.

- Mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan rahang geser atas

- Mengukur kedalaman bentuk benda menggunakan tangkai ukur bagian bawah, misalnya kedalaman
tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang relatif kecil.

C. Jenis-Jenis
1. Jangka sorong analog
Sumber: Jangka Sorong - Bagian-bagian, Cara Membaca, & Contoh Soal (studiobelajar.com)

Digunakan untuk praktikum di sekolah atau laboratorium sekolah. Cara menggunakannya pun lumayan sulit,
yakni masih secara manual sehingga membutuhkan ketelitian yang lebih saat menggunakannya. Kemudian
untuk mengetahui hasil pengukurannya, perlu menghitungnya terlebih dahulu.

2. Jangka sorong digital

Sumber: Jangka Sorong Digital | Cara Membaca dan Menggunakan - Thebellebrigade.com

Jangka sorong digital merupakan alat ukur dari jenis jangka sorong dilengkapi dengan LCD. Dengan adanya
LCD ini, proses pengukuran menjadi semakin mudah dan cepat dibandingkan jangka sorong analog.

3. Jangka sorong arloji


Sumber: √ Jangka Sorong (Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh Soal) (rumuspintar.com)

Jangka sorong arloji adalah jenis jangka sorong menggunakan jarum analog. Jangka sorong ini menggunakan
jam ukur sebagai pengganti skala nonius ketika menginterpolasikan garis indeks terhadap skala batang ukur
jangka sorong.

4. jangka sorong ketinggian

Jangka sorong ketinggian adalah salah satu jenis mistar ingsut yang berfungsi untuk mengukur ketinggian.
Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang bergerak secara vertikal pada batang yang berskala tegak lurus
dengan landasannya.
Sumber: ALAT UKUR KETINGGIAN; PENGUKURAN MENGGUNAKAN HEIGHT GAUGE / MISTAR INGSUT KETINGGIAN - Guru Teknik Mesin
(omesin.com)
Energi
A. Pengertian
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha.

B. Jenis-Jenis
1. Energi potensial (energi diam)

Yaitu energi yang dimiliki benda karena pengaruh tempat benda tersebut.

Rumus:

Ep = 𝑚𝑚 ⋅ 𝑔𝑔 ⋅ ℎ

Keterangan:

Ep = energi potensial, satuan Joule

𝑚𝑚 (mass) = massa, satuan kg

𝑔𝑔 (gravity) = gravitasi, satuan m/sq

ℎ (height) = ketinggian, satuan meter

2. Energi kinetik (energi gerak)

Yaitu energi yang dimiliki benda karena gerakannya.

Kata kinetik berasal dari bahasa Yunani yaitu kinetikos yang artinya bergerak.

Rumus:
1
Ek = 𝑚𝑚 ⋅ 𝑣𝑣 2
2

Keterangan:

Ek = energi kinetik, satuan Joule

𝑚𝑚 (mass) = massa, satuan

𝑣𝑣 (velocity) = kecepatan, satuan m/s

3. Energi mekanik

Yaitu gabungan dari energi potensial dan energi kinetik.

Rumus:

Em = E p + E k

Keterangan:

Ek = energi mekanik, satuan Joule

Ep = energi potensial, satuan Joule

Ek = energi kinetik, satuan Joule


Usaha
A. Pengertian
Usaha adalah besarnya energi atau gaya yang diberikan untuk menggerakkan benda.

Rumus:

𝑊𝑊 = 𝐹𝐹 ⋅ 𝑠𝑠

Keterangan:

𝑊𝑊 (work) = usaha, satuan Joule

𝐹𝐹 (force) = gaya, satuan Newton

𝑠𝑠 (space) = jarak, satuan meter

B. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial


Apabila benda diangkat dan mengalami perubahan perpindahan, maka besaran usaha yang dihasilkan
adalah senilai dengan perubahan energi potensial.

Rumus:

𝑊𝑊 = 𝛥𝛥𝛥𝛥𝑝𝑝

𝑊𝑊 = 𝑚𝑚 ⋅ 𝑔𝑔 ⋅ ℎ2 − 𝑚𝑚 ⋅ 𝑔𝑔 ⋅ ℎ1
𝑊𝑊 = 𝑚𝑚 ⋅ 𝑔𝑔 ⋅ (ℎ2 − ℎ1 )
Keterangan:

𝑊𝑊 (work) = usaha, satuan Joule

𝛥𝛥𝛥𝛥𝑝𝑝 = perubahan energi potensial

𝑚𝑚 (mass) = massa, satuan kg

𝑔𝑔 (gravity) = gravitasi, satuan m/sq

ℎ (height) = ketinggian, satuan meter

C. Hubungan Usaha dengan Energi Kinetik


Apabila benda mengalami perubahan kelajuan, maka besaran usaha bisa didapatkan dari nilai perubahan
energi kinetik yang terjadi pada benda.

Rumus:

𝑊𝑊 = 𝛥𝛥𝛥𝛥𝑘𝑘
1 2 1 2
𝑊𝑊 = ⋅ 𝑚𝑚 ⋅ 𝑣𝑣 − ⋅ 𝑚𝑚 ⋅ 𝑣𝑣
2 2 2 1
1
𝑊𝑊 = ⋅ 𝑚𝑚 ⋅ (𝑣𝑣2 − 𝑣𝑣1 )2
2
Keterangan:

𝑊𝑊 (work) = usaha, satuan Joule

𝛥𝛥𝛥𝛥𝑘𝑘 = perubahan energi kinetik

𝑚𝑚 (mass) = massa, satuan kg

𝑣𝑣 (velocity) = kecepatan, satuan m/s


D. pada Bidang Datar
Walaupun benda berada bidang datar, namun kadang gaya yang diberikan tidak selalu lurus, artinya akan
ada sudut yang terbentuk diantara gaya.

Rumus:

𝑊𝑊 = 1 = .5 ⋅ 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 𝜃𝜃

Keterangan:

𝐹𝐹 (force) = gaya, satuan Newton

𝑠𝑠 (space) = jarak, satuan meter

𝑊𝑊 (work) = usaha, satuan Joule

𝜃𝜃 = sudut

E. Usaha pada Bidang Miring


Apabila benda berada pada bidang miring, maka sudah jelas akan ada sudut yang terbentuk di antara gaya.

Rumus:

𝑊𝑊 = 𝑚𝑚 ⋅ 𝑔𝑔 ⋅ 𝑠𝑠 ⋅ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝜃𝜃

Keterangan:

𝑊𝑊 (work) = usaha, satuan Joule

𝑚𝑚 (mass) = massa, satuan kg

𝑔𝑔 (gravity) = gravitasi, satuan m/sq

𝑠𝑠 (space) = jarak, satuan meter

𝜃𝜃 = sudut
Gelombang
A. Pengertian
Gelombang adalah getaran yang merambat

B. Jenis-Jenis
Berdasarkan arah rambat:

1. Gelombang transversal

Sumber: Gelombang Transversal dan Longitudinal | idschool

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang.

Pada gelombang transversal, panjang satu gelombang transversal dinyatakan dalam 1 (satu) bukit dan 1
(satu) lembah.

Bagian-bagian gelombang transversal:

Puncak gelombang / gunung : titik tertinggi gelombang


Dasar gelombang / lembah : titik terendah gelombang
Bukit gelombang : bagian gelombang yang menyerupai gunung, ditandai dengan puncak
gelombang yang menghubungkan dua dasar/lembah
Panjang gelombang : jarak antara dua puncak atau dua lembah gelombang
Amplitudo (A) : simpangan terjauh dari garis keseimbangan
Periode (T) : waktu yang diperlukan untuk menghasilkan suatu gelombang. Artinya waktu
yang diperlukan untuk menempuh jarak antara dua puncak atau dua lembah gelombang yang berurutan.

2. Gelombang longitudinal

Sumber: Gelombang Transversal dan Longitudinal | idschool

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berimpit/sejajar dengan arah rambat
gelombang.

Bagian-bagian gelombang longitudinal:


Rapatan : daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan molekul yang
lebih tinggi
Renggangan : daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan molekul yang
lebih rendah
Panjang 1 gelombang : Jarak antara dua rapatan atau antara dua renggangan yang saling berdekatan

Rumus:

V=s/t

V=λ/T

V=λxf

Keterangan:

𝑣𝑣 (velocity) = kecepatan, satuan m/s

T (time) = periode, satuan detik

f (frequency) = frekuensi), satuan Hertz


𝑠𝑠 (space) = jarak, satuan meter

n (number) = number (jumlah getaran/putaran)

t (time) = waktu, satuan detik

C. Hubungan periode & frekuensi:


1
𝑓𝑓 =
𝑇𝑇
1
𝑇𝑇 =
𝑓𝑓

Keterangan:

f (frequency) = frekuensi), satuan Hertz


T (time) = periode, satuan detik

Anda mungkin juga menyukai