Anda di halaman 1dari 4

KASUS PHK SEPIHAK BURUH DFSK

Nama : Indah Rohayati


Dosen pengampu : Sriwindartini, SE.MM

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI ( ITB – I )


TAHUN AJARAN 2022/2023
KASUS PHK SEPIHAK BURUH DFSK

Sebanyak 47 buruh pabrik mobil PT Sokonindo Automobile atau DFSK


Indonesia menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang diduga
dilakukan oleh manajemen. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FSPMI) menyatakan para buruh tidak dilibatkan dalam perundingan PHK
sebelumnya. Bukti bahwa DFSK melakukan PHK secara sepihak, saat ini ke-
47 orang buruh yang di PHK melakukan penolakan terhadap PHK yang
dilakukan oleh perusahaan. Termasuk di dalamnya tujuh orang pengurus
serikat pekerja,” kata Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz pada Sabtu, 16
April 2022.
Kasus PHK terjadi pada 31 Maret 2022. Para buruh yang saat itu masih
bekerja dilaporkan dikumpulkan oleh manajemen. Manajemen
menginformasikan tentang adanya PHK, Riden menyatakan, sebelumnya,
perusahaan tidak pernah merembuk persoalan PHK dengan serikat pekerja
maupun pekerja yang terimbas PHK. “Tahu-tahu mereka dipanggil dan
diberitahu sudah di PHK,” kata Riden. Saat itu juga, Riden mengatakan uang
pesangon buruh ditransfer ke rekening. Riden menuding perusahaan
menunjukkan sikap arogansi. Padahal, sesuai aturan yang berlaku, ia
melanjutkan, semua pihak harus mencegah adanya PHK. Kementerian
Ketenagakerjaan, dia berujar, pernah mengeluarkan surat edaran yang isinya
pencegahan PHK. Untuk mencegah PHK, perusahaan lebih dulu melakukan
pengurangan upah dan fasilitas pekerja tingkat atas, misalnya tingkat manajer
dan direktur; mengurangi shift; membatasi atau menghapus kerja lembur.
Selain itu, mengurangi jam kerja, mengurangi hari kerja, meliburkan atau
merumahkan pekerja/buruh secara bergilir untuk sementara waktu. Kemudian,
tidak atau memperpanjang kontrak bagi pekerja yang sudah habis masa
kontraknya dan memberikan pensiun bagi yang sudah memenuhi syarat. Jika
PHK tidak bisa dihindari oleh perusahaan, Riden berujar semestinya
manajemen menyampaikan maksud dan tujuan pemutusan kerja melalui
perundingan dengan serikat pekerja. Apabila dalam perundingan itu tidak
tercapai kesepakatan, PHK hanya bisa dilakukan setelah mendapatkan
penetapan dari lembaga penyelesaian hubungan industrial. Dalam proses
tersebut, perusahaan masih berkewajiban membayar upah buruh seperti biasa.
Jadi tidak arogan dengan mentransfer uang pesangon, yang itu pun nilainya
hanya sebesar 0,5 persen,” katanya. Public Relation dan Media Manager
DFSK Achmad Rofiqi belum memberikan tanggapan saat dihubungi Tempo
melalui pesan pendek hingga berita ini diturunkan.
Pertanyaan ?

1. Apabila karyawan di phk sepihak apakah bisa menolak ?


2. Sebutkan uu ketenagakerjaan dalam pemutusan hubungan kerja ?
3. Sebutkan mulai dari usia berapakah perusahaan boleh memperkerjakan
tenaga kerja ?

Jawaban …..
1. Tentu saja boleh akan tetapi , Pekerja atau buruh yang telah mendapatkan
surat pemberitahuan phk dan menyatakan menolak. Harus membuat surat
penolakan disertai alasan paling lama 7 hari kerja setelah diterimanya
surat pemberitahuan. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai
pemutusan hubunga kerja, penyelesaian phk harus dilakukan melalui
perundingan bapartit antara pengusaha dengan pekerja.
2. Sebelum ada uu cipta kerja, ihwal phk daitur dalam udang undang nomor
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, uu tersebut mengatakan bahwa
pengusaha dan pekerja harus mengusahakan agar jangan terjadi phk, jika
tak dapat dihindari phk wajib dirundingkan lebih dulu oleh pengusaha
dan pekerja, pasal 43 menyatakan bahwasannya perusahaan atau pihak
peberi kerja dapat membayarkan pesangon kurang dari ketentuan yang
ada di pasal 40 ayat 2. Perusahaan dapat mengurangi nilai pesangon phk
apabila terjadi efisiensi pada perusahaan karena menderita kerugian.
3. Usia minimum untuk diperbolehkan bekerja di setiap jenis pekerjaan,
yang karena sifat atau keadaan lingkungan tempat pekerjaan itu
dilakukan dapat membahayakan kesehatan, atau moral orang muda, tidak
boleh kurang dari 18 tahun. Undang undang ketenaga kerjaan pasal 68
menegaskan bahwa pengusaha dilarang memperkerjakan anak dibawah
umur dapat dipidana. Sedangkan berdasarkan ketentuan adalah anak usia
nya dibawah 18 tahun.

Anda mungkin juga menyukai