Ginjal merupakan salah satu organ yang penting dalam tubuh. Ginjal
memiliki fungsi utama sebagai penyaring darah dari segala zat yang tidak
diperlukan tubuh sebelum darah diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu, ginjal
punya fungsi mengatur keseimbangan, mengatur tekanan darah, hingga proses
terciptanya hormon penting dalam tubuh.
Secara umum, penyebab dari kondisi gagal ginjal akut cukup beragam, seperti
gangguan aliran darah ke ginjal, penyumbatan di saluran urine, maupun
gangguan pada ginjal. Namun, saat ini penyebab dari kondisi gagal ginjal akut
yang terjadi pada anak sendiri masih diselidiki dan diduga terkait dengan infeksi
adenovirus, leptospirosis, serta efek dari obat-obatan dalam bentuk sirup yg
diduga memiliki kandungan etilen/dietilen glikol melebihi batas aman yang
telah ditentukan.
Dalam kondisi gagal ginjal akut yang terjadi pada anak, terdapat beberapa
gejala yang perlu diwaspadai oleh orang tua, di antaranya adalah:
Tes darah yang berfungsi untuk mengukur kadar kreatinin dan ureum
yang biasanya meningkat dalam pasien gagal ginjal akut, serta mengukur
laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate) agar dapat menilai
tingkat keparahan dari gagal ginjal akut.
Tes urine yang bertujuan untuk mengukur volume urine yang keluar
serta kadar elektrolit yang terkandung di dalamnya.
Pemindaian tubuh melalui USG, CT Scan, atau MRI yang berfungsi untuk
melihat kondisi ginjal dan mendeteksi adanya tumor atau penyumbatan
yang terjadi di saluran kemih atau pembuluh darah ke ginjal.
Biopsi ginjal untuk mendeteksi gangguan di jaringan ginjal
Bagaimana Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak?
Dalam menangani kasus terkait, Kementerian Kesehatan Indonesia
menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen
Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive
Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai
bagian peningkatan kewaspadaan. Surat tersebut menyatakan bahwa
setelah mendapatkan diagnosis positif gagal ginjal akut, pasien akan
mendapatkan perawatan di ruangan intensif (HCU/PICU) dan
mendapatkan monitoring dari fasyankes yang meliputi monitor volume
balance cairan dan diuresis, kesadaran, napas kusmaull, tekanan darah,
dan pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam. Selama proses perawatan
tersebut, pasien juga akan diberikan obat serta Intravena Imunoglobulin
(IVIG) yang hanya dapat diberikan oleh rumah sakit setelah melakukan
pengajuan permohonan kepada Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Terdapat beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh orang tua,
diantaranya:
Itulah penyebab, gejala, diagnosis, hingga penanganan dari kondisi gagal ginjal
akut pada anak. Apabila Anda mendapati anak Anda atau kerabat Anda
mengalami gejala serupa, segera periksakan pada dokter di rumah sakit
terpercaya untuk ditangani dan ditindaklanjuti.