LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Disusun oleh
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI & WAWANCARA
I. IDENTITAS
Nama Subyek : ASNJ
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 29 April 2001
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa Hukum Semester 8
Alamat : Jl. K, Kota B
Nama Ibu : AD
Usia Ibu : 50 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan (Bagian/Jabatan/Bidang) : Guru
Alamat : Jl. K, Kota B
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin procrastination dengan awalan –pro yang
berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran –crastinus yang berarti keputusan hari
esok. Jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya. Berikut
terdapat beberapa definisi prokrastinasi dari para ahli, antara lain:
Procrastination adalah : “... as the act of needlessly delaying task to the point of experiencing
subjectif discomfort” (Solomon & Rothblum, 1984)
“To voluntarily delay on intended course of action despite expecting to the worse off for the
delay” (Steel, 2005)
Dari definisi yang dijabarkan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi
secara umum merupakan tingkah laku menunda yang dilakukan oleh individu terhadap sesuatu
aktivitas yang harus dilakukannya, tingkah laku tersebut dapat berupa penundaan dalam memulai
atau untuk menyelesaikan aktivitas.
Dalam ruang lingkup akademis menurut Lee (2005) prokrastinasi adalah salah satu
perilaku yang sering muncul pada area akademis, dan mungkin berhubungan dengan masalah
yang dihadapi oleh banyak mahasiswa. Solomon dan Rothblum (1984) menunjukkan bahwa
mahasiswa yang sering melakukan prokrastinasi percaya bahwa kecenderungan mereka untuk
prokrastinasi secara signifikan berdampak pada akademis mereka, kemampuan untuk menguasai
materi kuliah, dan kualitas hidup mereka.
“...the tendency to delay or avoid work of school assignments and studying” (Milgram, Batori
& Mowrer, 1993)
“delaying task that correlate with study, work or finished academic assignments” (Rothblum,
Solomon & Murakami, 1986)
Solomon & Rothblum (1984) menemukan bahwa salah satu alasan utama mahasiswa
melakukan prokrastinasi adalah dikarenakan adanya fear of failure. Pada mahasiswa yang
mempunyai fear of failure terdapat kepercayaan diri yang rendah disertai dengan kecemasan
yang tinggi. Hal lain yang berhubungan dengan fear of failure adalah perfeksionisme (Burka &
Yuen, 1983). Pada diri individu ada harapan yang besar terhadap dirinya, sehingga menuntut
dirinya untuk selalu sempurna, tidak membuat kesalahan. Prokrastinasi dapat dilakukan untuk
menghindari kenyataan bahwa individu mungkin tidak selalu sempurna.
Solomon dan Rothblum (1984) melakukan penelitian terhadap mahasiswa yang melakukan
prokrastinasi dan mengkategorikan penyebab prokrastinasi menjadi 2 faktor utama, yaitu:
1. Takut gagal. Takut gagal atau motif menolak kegagalan menurut Weiner (Rivzi dkk.,
1997), adalah suatu kecenderungan individu yang akan mengalami perasaan bersalah
apabila tidak dapat mencapai tujuan atau gagal. Faktor takut gagal ini berhubungan
dengan selalu merasa cemas, penetapan standar perfoma yang terlalu tinggi atau
perfeksionisme, kesulitan membuat keputusan, ketergantungan dengan orang lain,
rendahnya tingkat kepercayaan diri individu, kurangnya penerimaan diri dan takut
akan keberhasilan. Individu yang mengalami hal ini dinilai tidak dapat memenuhi
harapan dirinya sendiri dan orang lain.
2. Menolak tugas dan malas. Sikap ini bisa diakibatkan karena adanya perasaan
ketidaksukaan individu terhadap tugas yang menjadi tanggungannya. Ini mencerminkan
akan adanya kekurangan energi yang dimiliki individu prokrastinator dan tugas yang
dihadapinya dinilai tidak menyenangkan. Solomon dan Rothblum mengungkapkan akan
adanya hubungan antara faktor ini dengan hal-hal sebagai berikut: merasa terancam
dengan tugas, kecenderungan untuk merasa kelelahan, pemberontakan terhadap
otoritas, kemalasan, pengambilan resiko dan pengaruh teman sebaya.
Solomon & Rothblum (1984) mengukur kecenderungan prokrastinasi dalam enam area
akademik (a) writing term paper (mengerjakan tugas makalah), (b) Studying for exam (belajar
untuk ujian), (c) Keeping up with weekly reading assignments (tugas membaca mingguan), (d)
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Performing administrative tasks (Tugas administratif), (e) Attending tasks (menghadiri tugas),
dan (f) performing academic tasks in general (tugas akademik secara umum).
Takut gagal 1. Merasa cemas 1. Apa yang anda rasakan ketika akan
mengerjakan tugas kuliah?
2. Dari skala 1-10 seberapa seberapa sering anda
merasa cemas karena adanya tugas?
3. Apakah dengan adanya perasaan (cemas)
tersebut membuat Anda menjadi menunda
mengerjakan tugas?
4. Bagaimana solusi yang biasanya Anda
lakukan jika menghadapi perasaan seperti itu
ketika akan mengejrakan tugas?
IV. TEMA
Tema wawancara kali ini mengenai prokrastinasi akademik.
V. TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan wawancara ini dilakukan di rumah masing-masing melalui virtual zoom meeting.
Hal tersebut terjadi karena dalam kondisi pandemic Covid-19.
VI. TUJUAN UMUM
Wawancara kali ini dilakukan untuk melihat tinggi rendah prokrastinasi akademik.
VII. TUJUAN KHUSUS
Wawancara kali ini dilakukan untuk melihat tinggi rendah prokrastinasi akademik.pada
Mahasiswa Hukum Semester 8.
VIII. HASIL WAWANCARA
KATEGORI
No. RESPON OBSERVASI RESPON
ITER
Iter Halo, Assalamualaikum Senyum F=1
1.
Itee Waalaikumsalam
Sebelumnya perkenalkan nama saya
Yasmien Mumtaz saya biasa
dipanggil Mumtaz saya mahasiswa
semester 4 dari Fakultas Psikologi
Iter F=1
2. Universitas Islam Bandung. Saat ini
euu saya sedang melaksanakan
praktikum observasi dan wawancara.
Sebelumnya salam kenal yaa A.
Itee Iyaa.
3. Iter Oke, euu sebelumnya saya I=1
perkenalkan dulu partner saya disini
ada Mila dan ada pembimbing saya
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
yaitu Kang Irfan. Mereka disini euu
selaku observer yang nantinya akan
menilai saya dalam proses
wawancara ini. Jadi, A tidak perlu
khawatir ataupun merasa canggung
dalam menyampaikan informasi atau
jawaban, karena disini euu jawaban
yang A tidak akan dinilai gitu. Dan
ini juga semuanya bersifat euu
rahasia jadi A tidak usah khawatir
gitu. Oke, Saya juga izin merekam
proses wawancara ini yang euu
bertujuan untuk keperluan laporan
saya, jadi bukan untuk disebar
luaskan. Apakah diizinkan?
Itee Yaa diizinkan. Senyum dan Mengangguk
Baik, terima kasih. Oiya, saya juga
izin mengetik atau mencatat ketika
wawancara berlangsung untuk
Iter mengingat jawaban A, jadi saya I=1
4
minta maaf euu jika sewaktu-waktu
saya terlihat mengetik atau sedang
mencatat. Gitu ya A.
Itee Iyaa Mengangguk
Sebelumnya, saya ucapkan terima
kasih kepada A karena euu telah
Iter bersedia untuk hadir dan meluangkan F=1
5
waktunya untuk membantu saya
dalam melaksanakan praktikum ini.
Itee Mengangguk
6 Iter Euu okey A saya disini izin I=1
menjelaskan kegiatan wawancara kali
ini. Jadi hari ini kita akan
melaksanakan kegiatan wawancara
dalam rangka membantu saya
melaksanakan praktikum. Dalam euu
kesempatan ini saya ingin
mengetahui tinggi atau rendahnya
Prokrastinas Akademik. Euu
sebelumnya A udah tau belum
Prokrastinasi Akademik itu apa?
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Sedikit menggelengkan
Itee Belum tau.
kepala
Oke belum tahu. Kalau gitu, euu saya
izin memberitahu atau memberi
informasi. Jadi, prokrastinasi itu
sebuah tingkah laku menunda yang
dilakukan oleh individu terhadap
sesuatu aktivitas yang harus
Iter dilakukannya. Jadi, kalau misalkan I=1
7
prokrastinasi akademik itu euu
kegiatan atau tingkah laku penundaan
tugas-tugas akademik termasuk
kegiatan belajar, mengerjakan tugas,
dan lain sebagainya. Apakah sudah
jelas A?
Itee Baik sudah jelas Mengangguk
Oke, alhamdulillah. Kalau gitu kita
Iter T=1
8 langsung mulai saja ya A ya.
Itee Baik Mengangguk
Oke. Sebelumnya, saya ingin
bertanya. Dari skala 1-10 seberapa
Iter E ex=1
sering A menunda mengerjakan
tugas-tugas?
9
- Melihat kearah kiri
bawah
Itee Delapan kayanya. Tujuh, delapan
- Mengangguk
X. EVALUASI
10.1 Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan wawancara ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2022 melalui
zoom meeting pada jam 12.30 WIB. Wawancara dilaksanakan 10 menit lebih lambat dari jadwal
yang telah dituliskan di surat kesediaan subyek, yaitu jam 12.20 WIB. Hal tersebut terjadi
dikarenakan adanya persiapan yang dilakukan oleh Iter dengan pembimbing. Wawancara ini
berlangsung selama 43 menit 39 detik. Pada saat wawancara berlangsung tidak ada kendala
teknis yang menganggu jalannya wawancara. Koneksi internet Itee dan Iter stabil sehingga
wawancara berjalan dengan lancar. Itee memposisikan kameranya hanya setengah badan, yang
terlihat hanya bagian kepala hingga dadanya saja.
10.2 Evaluasi Pewawancara
- Evaluasi Kuantitatif (Skoring FAI)
O+ E∈ ¿ × 100 % ¿
N −(F +T )
Kategori:
F = 4 O = 15
I = 4 T = 7
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
E ex = 46 V = 8
E in = 21 N = 105
Perhitungan:
15+ 21
×100 %
105−(4 +7)
36
×100 %
94
= 38.29%
Keterangan:
Berdasarkan dari hasil perhitungan FAI, wawancara kali ini mendapatkan
presentase sebesar 38.29 %. Dapat disimpulkan bahwa Iter masih jauh dari kata baik
dalam melaksanakan wawancara kali ini karena hasil presentase perhitungan FAI-nya
masih dibawah 60%. Hal ini terjadi karena Iter sangat kurang memberikan E in sehingga
terlalu banyak E ex. Iter juga masih sering memberika V dimana hal tersebut sebaiknya
dihindari.
- Evaluasi Kualitatif
Dalam pelaksanaan wawancara kali ini Iter masih kurang baik dalam melaksanakan
wawancaranya. Hal ini disebabkan karena Iter masih terlihat sedikit gugup dan banyak
mengatakan kata “euu” yang menunjukkan bahwa Iter berpikir dan terlihat gugup. Iter juga
masih kurang variatif dalam memberikan pertanyaan kepada Itee. Iter masih belum menggali
lebih banyak lagi dari informasi yang diberikan oleh Itee terlihat dari masih kurangnya probing
dan E in. Iter masih kurang banyak memberikan pertanyaan E in padahal ada banyak hal yang
dapat di gali lagi dari Itee. Dalam memberika ordering Iter masih kesulitan dan ada informasi
penting yang terlewat disampaikan pada saat ordering. Dalam wawancara kali ini Iter banyak
memberikan keismpulan tergesa-gesa dimana hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Iter juga
terkadang menggunakan Bahasa yang kurang formal pada saat wawancara berlangsung. Iter juga
masih sering melihat ke guideline saat wawancara dilaksanakan. Namun, dalam jalannya
wawancara Iter dapat membangun suasana wawancara dengan baik sehingga tidak kaku dan
tegang.
XI. KESIMPULAN
11.1 Takut Gagal
Dari hasil wawancara kali ini, dapat dilihat Itee memiliki kecenderungan yang tidak
terlalu tinggi dalam mengalami perasaan bersalah apabila tidak dapat mencapai tujuan atau
gagal. Hal ini dapat dilihat dari faktor takut gagal yang berhubungan dengan merasa cemas,
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
penepatapan standar performa, membuat keputusan, ketergantungan dengan orang lain, tingkat
kepercayaan diri individu, penerimaan diri dan takut akan keberhasilan. Itee berada di skala
tujuh dalam merasa cemas jika dalam mengerjakan tugas hal ini memberikan dampak yaitu
menunda mengerjakan tugas karena Itee merasa bahwa setiap tugas memiliki tingkat kesulitan
tertentu yang membuatnya menjadi cemas, tetapi Itee memiliki solusi untuk mencari referensi
agar tugas terselesaikan. Selanjutnya, Itee bukan seseorang yang perfeksionis karena ia hanya
mengerjakan tugas dengan mendetail atau bersungguh-sungguh bila tugas tersebut dapat ia
mengerti, ia juga tidak memiliki standar performa yang terlalu tinggi yaitu hanya berusaha
memahami materinya saja. Lalu, pada faktor membuat keputusan, Itee merasa berada di skala
lima. Itee cenderung cepat dalam memilih keputusan walaupun Itee merasa pada jurusan yang ia
tempuh memiliki kerumitan dalam mengambil keputusan karena banyaknya pendapat yang ada
sehingga dapat menyebabkan tugas tertunda untuk dikerjakan. Itee juga bukan seseorang yang
ketergantungan dengan orang lain. Hal ini terlihat dari Itee yang lebih memilih untuk
mengerjakan tugasnya sendiri terlebih dahulu lalu mendiskusikannya dengan teman apabila
membutuhkan referensi lebih. Itee memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari keyakinan Itee saat mengerjakan tugas, yaitu berada di skala tujuh dan saat harus
presentasi ia juga telah memiliki strategi untuk menyiapkan segala hal terlebih dahulu sebelum
memulai presentasi. Itee tidak merasa takut gagal dalam mengerjakan tugas sehingga Itee dapat
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Itee sebenarnya telah mengetahui adanya
kekurangan dalam diri Itee. Hal ini memberikan dampak pada Itee seperti menjadi takut untuk
berpendapat saat ditanya oleh dosen. Namun, dengan mengetahui adanya kekurangan dalam
dirinya, Itee dapat menerima kekurangannya dengan melihat ke bawah (keadaan seseorang yang
berada di bawahnya). Terakhir, Itee tidak merasa takut akan keberhasilan. Itee memiliki tuntutan
dalam berprestasi dan membuat ia merasakan hal tersebut sebagai beban baginya. Namun,
dengan adanya tuntutan tersebut ia menjadi lebih termotivasi untuk memberikan atau melakukan
yang terbaik.
11.2 Penolakan Terhadap Tugas dan Malas
Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan, dapat dilihat bahwa Itee adalah
seseorang yang tidak melakukan penolakan terhadap tugas walaupun ada rasa malas yang ia
rasakan. Hal ini dapat dilihat dari informasi yang didapatkan pada hal-hal yang menjadi
faktornya, yaitu merasa terancam dengan tugas, kecenderungan untuk merasa kelelahan,
pemberontakan terhadap otoritas, kemalasan, pengambilan resiko dan pengaruh teman sebaya.
Itee merasa tidak terlalu terancam dengan adanya tugas karena ia merasa berada di skala tiga
sampai empat saja. Jika ia melakukan penolakan atau menghindari mengerjakan tugas ia merasa
lupa akan tugas tersebut dan terburu-buru saat mendekati deadline. Lalu, Itee cenderung merasa
kelelahan jika ia menunda-nunda tugas karena tugas tersebut dapat menumpuk sehingga ia harus
mengerjakan tugas-tugasnya di malam hari sebelum kelas di mulai. Walaupun tugas tersebut
selesai tetapi Itee merasa kelelahan sehingga mengantuk dan kurang fokus di kelas. Itee adalah
seseorang yang hampir tidak pernah memberontak pada otoritas. Hal ini sesuai dengan informasi
yang didapatkan bahwa Itee tidak suka melanggar aturan karena hal tersebut tidak baik. Itee juga
menyukai bila tugas yang memiliki aturan karena ia merasa lebih jelas. Namun, Itee adalah
seseorang yang sering merasa malas. Ia merasa malas jika mendapatkan tugas yang terdapat
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
ketentuan khusus. Tetapi walaupun memiliki rasa malas yang sering ia tetap mengerjakan
tugasnya karena dalam keadaan malas pun ia masih tetap teringat akan tugasnya dan mencoba
mencari referensi sesekali. Itee lumayan sering mengambil resiko dengan melakukan aktivitas
lain selain mengerjakan tugas yang harus dikerjakan. Dengan begitu Itee merasakan dampaknya
dimana tugas menjadi menumpuk lalu mengerjakannya tidak maksimal karena sudah mepet
dengan deadline. Terakhir, Itee juga bukan orang yang mudah dipengaruhi oleh teman sebaya.
Saat ia diajak oleh temannya untuk melakukan hal lain selain mengerjakan tugas, ia biasanya
menolak dan mengingatkan temannya untuk mengerjakan tugasnya terlebih dahulu.
11.3 Kesimpulan Umum
Dari hasil wawancara kali ini, dapat disimpulkan bahwa Itee termasuk mahasiswi yang
memiliki tingkat prokrastinasi yang sedang. Hal ini disebabkan karena walaupun terdapat
beberapa faktor yang mendukung pada kedua aspek untuk Itee sering melakukan penundaan
tugas atau prokratinasi, tetapi tugas-tugas tersebut tetap diselesaikan oleh Itee.
Bandung, 6 April 2022
(Yasmien Mumtaz)
LAMPIRAN :
Dokumentasi
Kadang- Tidak
No Item Sering
kadang pernah
1. Menjaga kontak mata dengan itee ✓
2. Memberikan respon positif pada itee ✓
Mengendalikan gerakan-gerakan atau tindakan ✓
3.
yang dapat mengganggu
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat ✓
Menggunakan kata, suku kata dan kalimat yang ✓
5.
tepat.
Melakukan interupsi terhadap apa yang sedang ✓
6.
diucapkan
7. Bicara berlebihan ✓
Mengendalikan situasi peralihan peran antara ✓
8.
pembicara-pendengar dengan ‘smooth’ (luwes)
(Yasmien Mumtaz)
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Questionnaire mengamati Good Rapport
Nama Iter : Mila Fahira k
Kelas / Kelompok : B/B
Materi Interview : Prokrastinasi Akademik
3. Menganggukkan Kepala ✓
Komentar : Pada saat wawancara berlangsung Iter sering
menganggukan kepala. Anggukan kepala ini Iter tunjukkan
sebagai isyarat bahwa Iter mengerti atau setuju dengan
jawaban yang diberika oleh Itee.
5. Kontak Mata ✓
Komentar : Walaupun wawancara ini dilaksanakan secara
virtual melalui Zoom Meeting, Iter tetap menjaga kontak mata
dengan Itee. Pada saat wawancara berlangsung Iter sering
melihat Itee saat memperhatikan Itee memberikan jawaban.
KESIMPULAN :
Pada pelaksanaan wawancara kali ini Iter sudah melakukan wawancara cukup baik. Iter sudah
baik dalam membangun suasana dengan Itee. Iter sudah cukup baik untuk mencapai tujuan dari
good rapport ini, yaitu membangun hubungan yang positif dan kerja sama antara Iter dan Itee
dalam pelaksanaan wawancara.
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
KETERANGAN :
Observasi dilakukan terhadap interviewer : Mila Fahira Karamina, yang melakukan interview
tentang Prokrastinasi Akademik terhadap interviewee WPI, berusia 19 Tahun, jenis kelamin
perempuan. Dilakukan pada hari Selasa tanggal 5 April 2022 di ruang Breakout room B1 Zoom
Meeting
(Yasmien Mumtaz)
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Surat OP
SURAT KESEDIAAN
Saya telah diinformasikan bahwa sifat semua data hasil dari kegiatan praktikum ini terjamin
kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan dalam kegiatan ilmiah terkait.
===================================================================
IDENTITAS DIRI SUBYEK
Nama Subyek : Astrid Siti Nabila Jauhari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 29 April 2001
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
LABORATORIUM PSIKOLOGI
Jl. Tamansari No. 1 Tlp. 4203368 RAHASIA
Bandung
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa Hukum Semester 8
Alamat : Jl. Keadilan VI No. 26 Riung Bandung
Laporan Observer
LAPORAN PRAKTIKUM
OBSERVASI TESTER
Disusun oleh
NPM : 10050020157
Kelas : B
Kelompok : B
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
BANDUNG
2022
LAPORAN OBSERVASI
I. IDENTITAS TESTER
NPM : 10050020082
OBSERVASI UMUM
1. Penampilan
- Penampilan fisik
Tampilan Iter sudah baik. Iter berpenampilan rapi, Iter menggunakan pakaian yang sesuai
dengan ketentuan, yaitu kemeja putih, kerudung putih lengkap dengan ciputnya.
- Penampilan psikis
Saat memasuki breakout zoom meeting Iter sudah berada di posisi duduk yang siap, Saat Itee
masuk ke dalam breakput room Iter sudah tersenyum. Iter juga sudah terlihat tenang selama
wawancara berlangsung.
1. Pembuka
Saat membuka wawancara, Iter sangat ramah kepada Itee. Iter membuat banyak small talk
sehingga Iter dapat menyesuaikan keadaan dengan Itee. Small talk yang diberikan oleh Iter
membantu Iter dan Itee saling mengenal terlebih dahulu sehingga mengurangi suasana
canggung diantara keduanya.
2.Proses Wawancara
Iter sudah cukup baik saat melakukan proses wawancara. Saat bertanya Iter sudah
memberikan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan, tetapi Iter masih kurang menggali
informasi dari jawaban yang diberikan oleh Itee. Saat ordering, Iter masih terlihat seperti
kaku dan berusaha mengingat informasi yang diberikan oleh Itee.
3. Penutup
Penutup wawancara yang dilakukan oleh Iter sudah cukup baik. Iter tidak lupa memberikan
ordering saat penutup. Iter juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan kata-kata penutup
kepada Itee serta bersikap ramah.
Bandung, 7 April 2022
Observer,
(Yasmien Mumtaz)
(10050020157)