Anda di halaman 1dari 1

Mapping Laporan Pendahuluan Gagal Ginjal Kronik

Definisi Tanda dan gejala Patofisiologi

Gagal ginjal kronis (GGK) atau End Stage Renal Disease 1. kardiovaskuler : hipertensi, gagal jantung kongestif, udema Gagal ginjal kronik disebabkan oleh berbagai kondisi,
(ESRD) didefinisikan sebagai kondisi dimana ginjal pulmoner, perikarditis, edema periorbital, pembesaran vena leher. seperti gangguan metabolik (DM), infeksi (pielonefritis),
mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, 2. dermatologi : warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik, obstruksi traktus urinarius, gangguan imunologis, hipertensi,
irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar. gangguan tubulus primer (nefrotoksin) dan gangguan
tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan 3. pulmoner : krepitasi nafas, sputum kental dan liat, nafas dangkal, kongenital yang menyebabkan GFR menurun.
dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia atau pernafasan kussmaul
azotemia (Smeltzer, 2009). Batas penurunan fungsi ginjal 4. gastrointestinal : mual, muntah, nafas berbau ammonia, ulserasi Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagai nefron
sehingga menimbulkan gejala adalah sebesar 75-85% dan dan perdarahan mulut, konstipasi dan diare, perdarahan saluran cerna. (termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan
ketika fungsi ginjal sudah dibawah 25% maka gejala akan 5. neurologi : tidak mampu konsentrasi, kelemahan dan keletihan, yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang
muncul dan terlihat jelas (Fransiska, 2011). perubahan tingkat kesadaran, kejang, rasa panas pada telapak kaki, utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang
perubahan perilaku. meningkat disertai reabsorbsi walaupun dalam keadaan
6. muskuloskeletal : kram otot, kekuatan otot hilang, kelemahan pada penurunan GFR/daya saring.

Etiologi tungkai, fraktur tulang, foot drop.


Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana
1. Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan
2. Penyakit peradangan (glomerulonefritis) Komplikasi muncul gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan
muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira
3. Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis 1. hiperkalemi fungsi ginjal telah hilang 80%-90%. Pada tingkat ini fungsi
arteri renalis) renal yang demikian lebih rendah itu. Semakin banyak
2. perikarditis, efusi pericardial, dan tamponad jantung timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat.
4. Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis
nodusa, sklerosis sitemik) 3. hipertensi akibat retensi cairan dan natrium
5. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal
4. anemia akibat penurunan eritropoitin
polikistik, asidosis tubulus ginjal) Penatalaksanaan

6. Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme) 5. penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat,
kadar kalsium yang rendah 1. penatalaksanaan konservatif
7. Nefropati troksik 2. dialisis
6. uremia akibat peningkatan kadar ureum dalam tubuh
8. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih) 3. hemodialisa
7. gagal jantung malnutrisi karena anoreksia, mual, muntah 4. transplantasi ginjal

8. hiperparatiroid

9. hyperkalemia dan hiperfosfatemia

Anda mungkin juga menyukai