Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Dewa Gede Surya Pradita

Nim : 1804554001

Kelas :A

Mata kuliah : Hukum Pemilihan Umum (UTS)

1. Hubungan antara Demokrasi dengan Pemilu menurut saya adalah


- Pemilu adalah salah satu prinsip demokrasi yang harus dijalankan
- Demokrasi Perwakilan tidak dapat dilepaskan dari penyelenggaraan Pemilu
- Rakyat bisa menyampaikan aspirasinya secara aktif dan keikutsertaannya dalam
pemerintahan melalui mekanisme pemilu
2. Pemilihan umum diselenggarakan dengan menjamin prinsip keterwakilan, yang
artinya setiap orang/ warga negara Indonesia terjamin memiliki wakil yang duduk di
lembaga perwakilan yang akan menyuarakan aspirasi rakyat di setiap tingkatan
pemerintahan, dari pusat hingga ke daerah. Pemberhentian anggota dewan melalui
mekanisme recall oleh partai politiknya merupakan hal yang akan menusuk rasa
keadilan dan melanggar kedaulatan rakyat karena tidak ada rasa dan logika yang dapat
membenarkan bahwa keadilan dan kehendak rakyat sebagai pemegang kedaulatan
rakyat dapat dilanggar dengan cara recall. Seharusnya, ketika rakyat sebagai
pemegang kedaulatan berhak memilihnya, maka semestinya pemilih juga punya hak
untuk memberhentikannya.
3. Perbedaan antara pemilu Organis dan Mekanis adalah :
- Sistem pemilihan organis memusatkan rakyat sebagai sejumlah individu yang
hidup bersama dalam berbagai macam persekutuan hidup berdasarkan geneologis
(rumah tangga, keluarga), fungsi tertentu (ekonomi, industri), lapisan-lapisan
sosial (buruh, tani, cendekiawan) dan lembaga-lembaga sosial (universitas)
- Sedangkan Sitem pemilihan mekanis memusatkan rakyat sebagai suatu individu
yang sama. Sistem pemilihan ini digunakan oleh aliran liberalisme, sosialisme dan
komunisme
4. Infrastruktur politik memiliki tujuan utama yakni menyalurkan aspirasi dan
kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintah negara. Partai politik
dimasukkan kedalam infrastruktur politik dikarenakan partai politik tersebut
merupakan sebuah organisasi yang sudah nasional. Organisasi ini juga dibentuk oleh
warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita
untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggita, masyarakat,
bangsa, dan negara. Sehingga dengan adanya partai politik ini diharapkan dapat
membantu masyarakat indonesia untuk menyalurkan aspirasi mereka agar didengar
dan diperjuangkan.
5. Sistem proporsional menghendaki bahwa jumlah wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat merupakan potret statistik penduduk. Memiliki arti bahwa ada
korelasi antara proporsi jumlah penduduk dan wakil yang duduk di lembaga
perwakilan. Sistem proporsional dipandang memiliki proteksi yang kuat untuk
memelihara kemajemukan atau jumlah partai politik yang banyak karena perlakuan
bahwa tidak ada suara yang tidak sah dan ada kemungkinan tiap- tiap partai politik di
suatu daerah pemilihan mampu menempatkan wakilnya di lembaga perwakilan,
beberapa pun jumlahnya. Sementara sistem distrik pada asasnya menegaskan mandat
wakil rakyat atas prinsip one man one vote. Sistem distrik menegaskan hal itu karena
the winners takes all, artinya sebuah mayoritas sederhana perolehan suara akan
menyebabkan hanya satu partai politik yang mampu menempatkan wakilnya di
lembaga perwakilan rakyat. Dengan sistem ini, sudah pasti banyak suara yang hangus
dan pastinya akan menyebabkan partai politik mau tidak mau harus berkoalisi
daripada tidak mempunyai wakil sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai