Oleh :
Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas adalah nama Dasar Negara kita,
Negara Republik Indonesia. Nama Pancasila itu sendiri sebenarnya tidaklah terdapat baik
di dalam pembukaan UUD 1945. Namun telah cukup jelas bahwa pembukaan UUD 1945
alenia keempat yang berbunyi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, memiliki kaitan yang erat
dengan sistem pemilu di Indonesia. Sistem pemilu di Indonesia didesain dengan
mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan utama dalam proses politik dan
pembentukan pemerintahan.
Sila Keempat Pancasila menekankan pentingnya pemerintahan yang berdasarkan
musyawarah dan mewakili kehendak rakyat. Dalam sistem pemilu, prinsip ini
diimplementasikan melalui pemilihan umum yang memberikan hak suara kepada setiap
warga negara dan memungkinkan mereka untuk memilih perwakilan mereka dalam
parlemen atau lembaga legislatif lainnya. Sistem pemilu harus memastikan representasi
yang adil dan proporsional untuk mencerminkan beragam suara dan aspirasi rakyat.
Sedangkan untuk Sila Kelima Pancasila menekankan pentingnya mewujudkan keadilan
sosial bagi semua rakyat Indonesia. Dalam konteks pemilu, sistem pemilu harus
mengupayakan distribusi kekuasaan dan keadilan dalam perwakilan politik. Hal ini
mencakup perlindungan terhadap kepentingan minoritas
Sistem pemilu merupakan kerangka kerja atau aturan yang digunakan untuk
memilih para pemimpin politik dan mewakili kehendak rakyat dalam suatu negara.
Tujuan utama dari sistem pemilu adalah untuk mencapai representasi politik yang adil
dan demokratis, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk
memilih dan dipilih.
Sistem pemilu juga bertujuan untuk memastikan stabilitas politik, menjaga
legitimasi pemerintahan, dan mempromosikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses
politik. Sistem pemilu memiliki berbagai elemen penting, termasuk metode pemilihan,
pembagian daerah pemilihan, jadwal pemilu, mekanisme penghitungan suara, dan proses
verifikasi hasil pemilu. Ada berbagai macam sistem pemilu yang digunakan di berbagai
negara di seluruh dunia, dan setiap sistem memiliki ciri khasnya sendiri.
Dalam sistem pemilu, pemilih memiliki hak suara untuk memilih kandidat atau
partai politik yang mereka dukung. Suara pemilih akan dihitung dan diumumkan sebagai
hasil pemilu, yang kemudian digunakan untuk menentukan perwakilan dalam parlemen
atau badan legislatif lainnya. Sistem pemilu dapat bervariasi, mulai dari sistem mayoritas
sederhana hingga sistem proporsional yang kompleks. Beberapa sistem pemilu yang
umum digunakan adalah sistem pemilu mayoritas, sistem pemilu proporsional, sistem
pemilu campuran, dan sebagainya.
Setiap sistem memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan
sistem pemilu dapat mempengaruhi hasil pemilihan dan representasi politik. Penting
untuk mencermati bahwa sistem pemilu yang efektif harus memenuhi prinsip-prinsip
demokrasi, termasuk prinsip kesetaraan suara, representasi yang adil, kebebasan
berpendapat, dan transparansi. Sistem pemilu yang baik dan demokratis mampu
mencerminkan kehendak dan kepentingan rakyat secara akurat serta memberikan wadah
bagi beragam suara dan perspektif politik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a) Bagaimana hubungan sistem pemilu terbuka dengan sila pancasila?
b) Bagaimana hubungan sistem pemilu tertutup dengan sila pancasila?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan adalah sebagai
berikut :
a) Mengetahui hubungan sistem terbuka dengan sila pancasila.
b) Mengetahui hubungan sistem tertutup dengan sila pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
b) Sila Kelima
Sila Kelima mengandung makna bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak
yang sama dalam memperoleh perlakuan yang adil dan kesempatan yang setara
dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Sila ini mengajarkan
pentingnya mengatasi kesenjangan sosial, mengurangi ketimpangan, dan memastikan
keadilan dalam berbagi sumber daya serta kesempatan di seluruh wilayah Indonesia.
Sila Kelima menekankan pentingnya mewujudkan keadilan sosial. Prinsip ini
berarti bahwa setiap individu, kelompok, dan komunitas memiliki hak untuk
memperoleh perlakuan yang adil, adanya perlindungan terhadap hak-hak dasar,
serta akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang yang memungkinkan
mereka untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sila Kelima juga mengandung prinsip keseimbangan dalam distribusi kekayaan,
kekuasaan, dan kesempatan. Prinsip ini menekankan pentingnya menghindari
ketimpangan yang ekstrem dan mempromosikan distribusi yang lebih merata
dalam masyarakat, sehingga setiap warga negara memiliki akses yang setara
untuk mengembangkan potensi mereka.
Prinsip solidaritas juga terkandung dalam Sila Kelima. Solidaritas mengacu pada
semangat saling membantu dan berbagi, di mana setiap warga negara diharapkan
berperan aktif dalam memajukan kesejahteraan bersama dan menjaga keadilan
sosial. Prinsip ini menekankan pentingnya sikap tolong-menolong dan rasa
persatuan di tengah kehidupan sosial yang beragam.
CNN Indonesia. (2023, 29 Mei). Apa Itu Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu?.
Diakses pada 3 Juni 2023, dari
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230529175941-569-955460/apa-itu-
sistem-proporsional-tertutup-dalam-pemilu
detik.com. (2023). Apa Itu Sistem Pemilu Proporsional Tertutup? Begini Kelebihan &
Kekurangannya. Diakses pada 3 Juni 2023, dari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6505809/apa-itu-sistem-pemilu-
proporsional-tertutup-begini-kelebihan--kekurangannya#:~:text=Jakarta%20%2D
%20Sistem%20pemilu%20proporsional%20tertutup,calon%20wakil%20rakyat
%20secara%20langsung.
M.S,Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma
Mulyono, Galih, Rizal Fatoni. (2019). Demokrasi Sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila
Keempat Pancasila Dalam Pemilihan Umum Daerah Di Indonesia. Vol 7 No 2
Oktober 2019, hal 97-107. Universitas Merdeka Malang.
Wulan Ayu W. P., Zendy. (2009). “Pemilihan Umum Sebagai Salah Satu Mekanisme
Pemenuhan Hak Sipil dan Politik Bagi Warga Negara”, Jurnal Konstitusi, 2(1)..
Yusdiyanto. (2016). Makna Filosofis Nilai-Nilai Sela Ke-Empat Pancasila Dalam Sistem
Demokrasi Di Indonesia. Volume 10 Issue 2, Fakultas Hukum Universitas
Lampung,