Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KASUS

Nama : Bisri Samsuri Hari / Tgl : Kamis 28 juni 2018


Tempat Pelaksanaan : IGD Tema : Penangan Nyeri

No Komponen Uraian
1 Latar Belakang Kehidupan sehari-hari kita sering merasakan
nyeri yang membuat ketidak nyamanan dalam hidup
kita,sebagian dari individu merasa tidak kwatir
terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa
cemas,takut terhadap nyeri itu.banyak diantara
individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah
ketidak nyamanan ini,untuk itu saya membuat
makalah ini,untuk memberi petunjuk bagi pembaca
dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan
yaitu nyeri.
Nyeri akut menurut Herdman & Kamitsuru
(2015) merupakan pengalaman sensori dan
emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktualatau potensial atau yang
digambarkan sebagai kerusakan (International
Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi.

2 Ringkasan Kasus Di ruang igd ada seorang pasien dengan acute


abdomen. Pasen datang dengan tidak bisa bab 4 hari
yang lalu kembung dan merasakan nyeri pasien
gelisah dan menginginkan penangan yang cepat dan
diutamakan karena sakitnya dan di IGD ada pasien
lain yang juga memerlukan pertolongan.
.
3 Refleksi Kasus Seorang pasien yang merasakan sakit minta di
utamakan dan didahulukan dalam penanganannya
walaupun di ruang IGD ada pasien lain yang juga
memerlukan pertolongan dan penanganan oleh
petugas di ruang IGD

4 Solusi / tindak lanjut Dalam penangan kasus di igd

1. Buat jalur penanganan Merah ,Kuning ,Hijau,


sehingga jelas dalam pemberian pertolongan

2. Petugas dilatih dalam penentuan triase dengan


baik dan benar

3. Berikan informed consent tentang pelayanan


darurat

4. Berikan informasi dan edukasi bahwa tentang


penanganan dan pertolongan yang pertama

5. Abaikan indikasi sosial dan pertalian darah


dalam penanganan karena harus sesuai dengan
prioritas

Anda mungkin juga menyukai