Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET PADA PENDERITA DISPEPSIA


DIKLINIK ENDOSKOPI
RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Topik : Dyspepsia

Sub Topik : Diet Pada Penderita Dyspepsia

Sasaran : Klien dan Keluarga Yang Menderita Dyspepsia

Tempat : Klinik Endoskopi RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Hari / tanggal : Sabtu / 04 Juni 2022

Durasi : 30 Menit

Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d 09.30 WIB

Penyuluh : Endang Rini Astuti

I. Latar Belakang
Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak
enak perut bagian atas yang menetap atau episodic disertai dengan keluhan
seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, heart burn, kembung, sendawa,
anoreksia, mual, dan muntah. Berdasarkan data World Health Organization
(WHO) kasus dyspepsia didunia mencapai 13-40% dari total populasi setiap
tahun. Dispepsia berada pada peringkat ke-10 dengan proporsi 1,5% untuk
kategori 10 jenis penyakit terbesar pada pasien rawat jalan di seluruh rumah
sakit di Indonesia.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga diharapkan mengetahui
lebih luas tentang diet pada pasien Dyspepsia.

1
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit, klien dan
keluarga diharapkan dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Dyspepsia
2. Mengetahui penyebab dari penyakit Dyspepsia
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Dyspepsia
4. Mengetahui tujuan menjalani diet
5. Mengetahui kebutuhan nutrisi / diet yang tepat bagi penderita Dyspepsia

IV. Media dan Alat


Lembar Balik dan Leaflet

V. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

VI. Setting tempat

: Penyuluh

: Moderator

: Fasilitator

: Klien & keluarga

:Observer

2
Pembagian tugas :
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotivasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir

VII. Strategi Pelaksanaan/Kegiatan Pengajaran


N RESPON
TAHAP KEGIATAN WAKTU
O PESERTA
Pembukaan :

❖ Membuka / memulai ❖ Menjawab salam

kegiatan dengan
mengucapkan salam ❖ Mendengarkan
Pembukaan
1. 5 menit
❖ Memperkenalkan
diri

❖ Menjelaskan tujuan ❖ Mendengarkan


penyuluhan

Pelaksanaan : ❖ Mendengarkan

1. Penyampaian materi

❖ Menjelaskan
Pelaksanaan pengertian penyakit 20 menit
2.
Dyspepsia

❖ Menjelaskan
penyebab Dyspepsia

3
❖ Menyebutkan tanda
dan gejala dari
penderita Dyspepsia

❖ Menjelaskan tujuan
diet pada penderita
Dyspepsia

❖ Menjelaskan
makanan yang
dianjurkan dan perlu
dihindari oleh pasien
Dyspepsia

❖ Menjelaskan
perencanaan makan
dan pengaturan
jadwal pada pasien
Dyspepsia

2. Tanya jawab ❖ Bertanya

❖ Memberikan
kesempatan kepada
pasien untuk
bertanya penyakit
Dyspepsia

Penutup :
❖ Mendengarkan
❖ Menutup pertemuan
Penutup
3. dengan 5 menit
menyimpulkan
materi yang telah

4
dibahas

❖ Memberikan salam ❖ Menjawab salam

penutup

VIII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur (Persiapan)
❖ Pemberitahuan kepada klien dan keluarga (kontrak waktu)
bahwa akan dilakukan penyuluhan tentang diet pada penderita
dyspepsia satu jam sebelumnya
❖ Media , media Pendidikan Kesehatan tersedia
❖ Preplanning dikonsulkan kepada pembimbing 1 hari sebelum
pendidikan kesehatan
❖ Tempat penkes di ruang tunggu pasien Klinik Endoskopi

b. Evaluasi Proses
❖ Klien dan keluarga kooperatif selama dilakukan Pendidikan
Kesehatan
❖ Pendidikan Kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang
telah ditetapkan
❖ Penyuluh bertugas sesuai perannya
❖ Klien dan keluarga aktif dalam diskusi atau tanya jawab

c. Evaluasi Hasil
❖ Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian dari
penyakit Dyspepsia
❖ Klien dan keluarga mengetahui penyebab dari penyakit
Dyspepsia
❖ Klien dan kelurga mampu menyebutkan tanda dan gejala
penyakit Dyspepsia
❖ Klien dan kelurga mengetahui tujuan menjalani diet

5
❖ Klien dan keluarga mengetahui kebutuhan nutrisi / diet yang
tepat bagi penderita Dyspepsia

6
IX. Lampiran
a. Materi
b. Leaflet
c. Lembar balik

7
Lampiran 1
MATERI

DIET PADA PENDERITA DYSPEPSIA

A. Pengertian Dyspepsia

Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan


tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodic disertai dengan
keluhan seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, heart burn, kembung,
sendawa, anoreksia, mual, dan muntah (Konsensus Nasional Dyspepsia
Pentalaksanaan Dyspepsia dan Infeksi Helicobacter pylory )

B. Penyebab Dyspepsia

Dispepsia dapat diakibatkan oleh banyak hal. Sering kali hal ini dikaitkan
dengan gaya hidup dan dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan
minuman atau efek samping dari obat-obatan. Contohnya:

❖ Makan terlalu banyak atau makan terlalu cepat.

❖ Konsumsi makanan yang terlalu berlemak, berminyak, dan pedas.

❖ Konsumsi terlalu banyak kafein, alkohol, cokelat, dan minuman


bersoda

❖ Merokok.

❖ Rasa cemas.

❖ Beberapa antibiotik dan obat penghilang rasa nyeri.

C. Gejala Klinis

Seseorang yang mengidap dispepsia bisa mengalami berbagai gejala dalam


tubuh, contohnya:

❖ Rasa cepat kenyang saat makan.

8
❖ Kembung dan begah setelah makan.

❖ Timbulnya rasa tak nyaman di bagian ulu hati, bisa pula disertai
rasa sakit dan perih.

❖ Rasa terbakar atau panas di ulu hati. Kadang-kadang rasa terbakar


ini bisa menjalar dari ulu hati hingga ke tenggorokan.

❖ Mual dan kadang-kadang dapat disertai dengan muntah meskipun


hal ini jarang terjadi.

D.Tujuan menjalani diet


Tujuan diet untuk penderita Dispepsia adalah untuk Meningkatkan nafsu
makan pasien, Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkan lambung serta Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung
yang berlebihan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diet yang diberikan pada
penderita Dispepsia adalah Diet Lambung, dengan bentuk makanan lunak dan
bubur.

E. Kebutuhan nutrisi / diet yang tepat bagi penderita Dyspepsia

Syarat Diet Lambung


❖ Energi cukup sesuai dengan kebutuhan pasien untuk
mempertahankan stutus gizinya.
❖ Protein cukup, yaitu 15% dari kebutuhan energi total untuk
mengganti jaringan yang rusak.
❖ Lemak cukup, yaitu 20 % dari kebutuhan energi total sebagai
cadangan energi.
❖ Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari nutrisi parentral.
❖ Makanan mudah cerna dan tidak merangsang saluran pencernaan.
❖ Makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.

9
❖ Rendah serat terutama serat tidak larut air, agar tidak memberatkan
kerja lambung.
Kebutuhan Energi penderita Dispepsia
Kebutuhan energi penderita dispepsia dapat di peroleh dari AMB
(Angka Metabolisme Basal), Faktor Penyakit (Injury Faktor), dan faktor
aktifitas.

Kebutuhan Protein penderita Dispepsia


Protein sangat berperan penting dalam tubuh terutama untuk
mengganti sel-sel jaringan yang rusak. Protein banyak terkandung pada
lauk hewani terutama telur dan nabati terutama tempe. Kebutuhan protein
bagi penderita dispepsi adalah 15% dari kebutuhan energy total.

Kebutuhan Lemak penderita Dispepsia


Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat penting dalam tubuh.
Lemak berperan penting dalam pembakaran tubuh dan berperan sebagai
cadangan makanan. Kebutuhan protein bagi penderita dispepsi adalah 20%
dari kebutuhan energi total.

Kebutuhan Karbohidrat penderita Dispepsia


Karbohidrat berperan sebagai zat tenaga. Zat tenaga sangat penting
bagi tubuh, yaitu untuk melakukan segala jenis kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari. Kebutuhan karbohidrat bagi penderita dispepsi diperoleh dari
kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari nutrisi parentral.

Pemilihan Bahan dan Jenis Pengolahan


Salah satu syarat diet untuk penderita Dispepsia adalah makanan
mudah cerna dan tidak merangsang saluran pencernaan, maka bahan
makanan dan jenis pengolahannya harus dipilih sedemikian rupa agar
dapat memenuhi persyaratan Bahan makanan yang dianjurkan dan yang
dihindari terdapat pada Tabel .

10
Tabel Bahan Makanan Yang dianjurkan dan Tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak


Dianjurkan/Dibatasi
Sumber Karbohidrat Beras ditim atau Beras ketan, ubi,
dibubur, makanan singkong, kue yang
yang direbus dan terlalu manis dan
dihaluskan. berlemak.

Sumber Protein Daging sapi, hati, Daging, ikan, ayan yang


ayam digiling, telur diawetkan, telur
yang direbus digoreng atau diceplok.
Tahu, tempe ditim atau Tahu, tempe, dan
dihaluskan. kacang-kacangan yang
digoreng.

Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran mentah,


banyak serat dan tidak sayuran berserat tinggi
menimbulkan gas, dan menimbulkan gas,
seperti bayam, wortel, seperti daun singkong,
tomat. kacang panjang, kol,
lobak, sawi

Buah-buahan Semua buah yang tidak Buah yang tinggi serat


diawetkan atau dalam dan dapat menimbulkan
kaleng. gas, seperti jambu biji,
nanas, durian, nangka.

Lemak Minyak goreng, Santan kental, lemak


margarine, dan hewan.
mentega, santan encer.

11
Minuman Sirup, teh. Minuman yang
mengandung soda dan
alkohl, serta kopi.

Bumbu Bumbu yang tidak Bumbu yang


merangsang, seperti merangsang seperti
gula, garam, sereh, merica, bawang putih,
jahe. bawang merah, dan
pala.

12
Lampiran 2

EVALUASI HASIL

PERTANYAAN JAWABAN

1. Jelaskan pengertian Dyspepsis

2. Sebutkan penyebab Dyspepsia

3. Bagaimana tanda dan gejala


Dyspepsia

4. Apa tujuan diet pada Dyspesia

5. Sebutkan diet yang dianjurkan


dan tidak dianjurkan untuk
dikonsumsi pasien Dyspepsia

13
Lampiran 3
DAFTAR HADIR PESERTA PENKES

Hari / tanggal : ……………………………………..

Ruangan : KLINIK ENDOSKOPI RSDS

Penyaji : ENDANG RINI ASTUTI

No Nama Tanda tangan Keterangan

14

Anda mungkin juga menyukai