Disusun oleh :
KELOMPOK 5
TA. 2020-2021
Sub Topik : Meliputi tujuan diit, syarat Diit, jenis diit, hal-hal yang harus
Oleh : Kelompok 5
A. LATAR BELAKANG
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam
metabolisme, karbohidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan
setelah diabsopsi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi
bentuk lain dan diangkat ke bagian tubuh yang membutuhkan. Dengan demikian,
adanya kelainan atau kerusakan pada hati akan berpengaruh terhadap fungsi
saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga sering
menyebabkan gangguan gizi. Untuk itu, dibutuhkan nutrisi yang seimbang baik
dari segi kalori, karbohidrat, protein, dan lemak yang nantinya akan membawa
pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu
kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel baru yang
sehat.
Diit Hepar (hati) merupakan diet yang dikhususkan bagi orang dengan
penyakit hati seperti hepatitis dan sirosis hepatis untuk membantu mengelola
kondisinya. Diit Hepar ini menyediakan jumlah kalori, nutrisi, dan cairan yang
diperlukan untuk mengelola gejala penyakit hati agar tidak semakin memburuk.
Dalam kasus seperti ini peran perawat yang merupakan penghubung utama
antara pasien dengan anggota tim lain, antara lain perawat bertanggung jawab
dalam pemesanan makanan atau diet sesuai preskripsi diet yang sudah diterapkan.
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian makanan per oral, enternal, maupun
parenteral dan memberi laporan secara lisan dan/atau tertulis tentang
kemungkinan akibat yang kurang baik kerena pemberian makanan tersebut.
Perawat juga bertanggung jawab untuk memberi penjelasan secara garis besar
kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan pasien Hepatitis
dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya dapat mengetahui dan memahami
tentang Diit Hepar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, Pasien
Hepatitis dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya mampu :
a. Mengetahui tujuan Diit Hepar
b. Mengetahui syarat Diit Hepar
c. Mengetahui Jenis Diit Hepar
d. Mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada Diit Hepar
e. Mengetahui tentang Pengaturan Makanan pada Diit Hepar
C. METODE
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan
kepada Pasien Hepatitis dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya dengan
cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata.
2. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana pasien hepatitis dan sirosis hepatis beserta
keluarganya mampu menyerap tentang materi yang telah disampaikan.
D. MEDIA
1. Poster
2. Leaflet
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Tujuan Diit Hepar
2. Syarat-syarat Diit Hepar
3. Jenis-Jenis Diit Hepar
4. Hal-hal yang harus diperhatikan pada Diit Hepar terutama pada pasien
yang mengalami gangguan hati seperti Hepatitis dan Sirosis Hepatis
5. Pengaturan Makanan Pada Diit Hepar
F. KEGIATAN
G. PENGORGANISASIAN
1. Penyuluh :
2. Moderator :
3. Observer :
4. Fasilitator :
H. SETTING RUANGAN
3 2
1 2
4
2
Keterangan :
1. Penyuluh dan Moderator
2. Peserta penyuluhan
3. Pembimbing klinik
4. Fasiliilitattator dan observer
I. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Pasien Hepatitis dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya dapat
kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan penyampaian
materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan pasien hepatitis dan sirosis
hepatis beserta keluarganya dapat menjelaskan kembali tentang diet
hepar.
J. MATERI : Terlampir
A. Pengertian
Diit atau Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan
maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan
membantu menyembuhkan penyakit.
Diit Hepar yang disebut juga dengan Diet Hati adalah diet yang diberikan
pada pasien dengan penyakit hati seperti Hepatitis dan Sirosis Hepatis. Hepatitis
adalah peradangan pada hati, hepatitis disebabkan oleh virus dan dapat disebabkan
oleh kondisi lain seperti kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat
racun atau obat-obatan tertentu.
(Kemenkes, 2011)
DAFTAR PUSTAKA