Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN DIET HEPAR PADA SIROSIS HEPATIS


DI RUANG KALIMAYA BAWAH RSUD dr. SLAMET GARUT
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam memenuhi tugas
Stase Keperawatan Medikal Bedah I Program Profesi Ners

Pembimbing Akademik : Wita Juwita, S.Kep.,Ners


Pembimbing Klinik : Iin Patimah, M.Kep

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

Gugum Gumilang Gita Puspitasari


Usep Andri Hikmat Farhan N
Riska Amelia Susi susanti
Intan Putri Riki Riswandi
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN X

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

KARSA HUSADA GARUT

TA. 2020-2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN


MANAJEMEN DIET HEPAR PADA SIROSIS HEPATI

Topik : Diet Hepar (Diet Hati)

Sub Topik : Meliputi tujuan diit, syarat Diit, jenis diit, hal-hal yang harus

diperhatikan, dan Pengaturan makanan pada Diit Hepar

Sasaran : Pasien dengan hepatitis dan sirosis hepatis beserta Keluarganya

Tempat : Ruang Kalimaya Bawah Kamar 4

Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Juni 2021

Waktu : Pukul 10.00 WIB - 10.30 WIB (1 x 30 menit)

Oleh : Kelompok 5

A. LATAR BELAKANG

Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam
metabolisme, karbohidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan
setelah diabsopsi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi
bentuk lain dan diangkat ke bagian tubuh yang membutuhkan. Dengan demikian,
adanya kelainan atau kerusakan pada hati akan berpengaruh terhadap fungsi
saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga sering
menyebabkan gangguan gizi. Untuk itu, dibutuhkan nutrisi yang seimbang baik
dari segi kalori, karbohidrat, protein, dan lemak yang nantinya akan membawa
pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu
kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel baru yang
sehat.

Diit Hepar (hati) merupakan diet yang dikhususkan bagi orang dengan
penyakit hati seperti hepatitis dan sirosis hepatis untuk membantu mengelola
kondisinya. Diit Hepar ini menyediakan jumlah kalori, nutrisi, dan cairan yang
diperlukan untuk mengelola gejala penyakit hati agar tidak semakin memburuk.

Dalam kasus seperti ini peran perawat yang merupakan penghubung utama
antara pasien dengan anggota tim lain, antara lain perawat bertanggung jawab
dalam pemesanan makanan atau diet sesuai preskripsi diet yang sudah diterapkan.
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian makanan per oral, enternal, maupun
parenteral dan memberi laporan secara lisan dan/atau tertulis tentang
kemungkinan akibat yang kurang baik kerena pemberian makanan tersebut.
Perawat juga bertanggung jawab untuk memberi penjelasan secara garis besar
kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan pasien Hepatitis
dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya dapat mengetahui dan memahami
tentang Diit Hepar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, Pasien
Hepatitis dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya mampu :
a. Mengetahui tujuan Diit Hepar
b. Mengetahui syarat Diit Hepar
c. Mengetahui Jenis Diit Hepar
d. Mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada Diit Hepar
e. Mengetahui tentang Pengaturan Makanan pada Diit Hepar
C. METODE
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan
kepada Pasien Hepatitis dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya dengan
cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata.
2. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana pasien hepatitis dan sirosis hepatis beserta
keluarganya mampu menyerap tentang materi yang telah disampaikan.
D. MEDIA
1. Poster
2. Leaflet
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Tujuan Diit Hepar
2. Syarat-syarat Diit Hepar
3. Jenis-Jenis Diit Hepar
4. Hal-hal yang harus diperhatikan pada Diit Hepar terutama pada pasien
yang mengalami gangguan hati seperti Hepatitis dan Sirosis Hepatis
5. Pengaturan Makanan Pada Diit Hepar
F. KEGIATAN

Hari/ Tanggal Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu


Jum’at, 11 Juni 1. Persiapan Mempersiapkan materi, media, sasaran 5 Menit
2021 dan tempat
10.00 WIB –
10.30 WIB
2. Pembukaan Mengucapkan salam, perkenalan, 5 Menit
kontrak waktu, dan penyampaian
maksud dan tujuan
3. Kerja Menjelaskan tentang materi 10 Menit
meliputi pengertian diit hati, tujuan
diit, syarat diit, jenis-jenis diit, hal-hal
yang harus diperhatikan, dan
pengaturan makanan pada diit hepar
(Diet Hati) terutama pada pasien
dengan gangguan hati seperti
Hepatitis dan Sirosis Hepatis
Tanya Jawab 5 Menit
4. Penutup Diskusi, mengevaluasi tujuan Menit
penyuluhan kesehatan,
mengucapkan terima kasih atas
perhatian yang diberikan dan
memberi salam penutup

G. PENGORGANISASIAN
1. Penyuluh :
2. Moderator :
3. Observer :
4. Fasilitator :
H. SETTING RUANGAN

3 2

1 2

4
2

Keterangan :
1. Penyuluh dan Moderator
2. Peserta penyuluhan
3. Pembimbing klinik
4. Fasiliilitattator dan observer
I. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Pasien Hepatitis dan Sirosis Hepatis beserta keluarganya dapat
kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan penyampaian
materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan pasien hepatitis dan sirosis
hepatis beserta keluarganya dapat menjelaskan kembali tentang diet
hepar.
J. MATERI : Terlampir

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN DIET HEPAR PADA SIROSIS HEPATI

A. Pengertian
Diit atau Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan
maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan
membantu menyembuhkan penyakit.

Diit Hepar yang disebut juga dengan Diet Hati adalah diet yang diberikan
pada pasien dengan penyakit hati seperti Hepatitis dan Sirosis Hepatis. Hepatitis
adalah peradangan pada hati, hepatitis disebabkan oleh virus dan dapat disebabkan
oleh kondisi lain seperti kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat
racun atau obat-obatan tertentu.

Sirosis hepatis adalah penyakit kronis yang menyebabkan destruksi sel


dan fibrosis (jaringan parut) dari jaringan hepatik. Akibatnya terjadi
gangguan fungsi hati, yang diantaranya terjadi gangguan dalam pengolaham zat
gizi dan menetralkan racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan.

B. Tujuan Diit Hepar (Diet Hati)


1. Mencegah kerusakan jaringan hati lebih lanjut
2. Mengurangi beban kerja hati
3. Memperbaiki jaringan hati yang rusak
4. Memperbaiki/mempertahankan status gizi pasien
5. Menghindari komplikasi yang lebih parah
C. Syarat-Syarat Diit Hepar
1. Energi : untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap
sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB per hari.
2. Lemak cukup : 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang
mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi.
3. Protein : 1,25-1,5 g/kg BB. Pada pasien Hepatitis Fulminan dengan
nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai peningkatan amoniak
dalam darah protein dibatasi 30-40 g/hari. Pada Sirosis hati
terkompensasi protein diberikan 1,25 g/kg BB. Asupan minimal
protein sehari 0,8-1 g/kg BB/hari. Protein nabati
memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat
mempercepat pengeluaran amoniak melalui fesis. Namun, sering
timbul keluhan berupa rasa kembung dan penuh. Diet ini dapat
mengurangi status ensefalopi, tetapi tidak dapat memperbaiki
keseimbangan nitrogen.
4. Vitamin dan Mineral, diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. bila
ada anemia diberikan suplementasi vitamin B kompleks, C dan K.
5. Pemberian garam dibatasi apabila ada oedema dan asites
• oedema : bengkak pada bagian tubuh terutam kaki dan tangan
• Ascites : bengkak pada bagian perut, karena cairan tertimbun di
bawah kulit perut
6. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau
makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna
D. Jenis-Jenis Diit Hepar
1. Diet hati I
Diberikan kepada penderita sirosis hepatis berat dan hepatitis
infeksiosa akut dalam keadaan pre koma atau segera setelah penderita
dapat makan kembali. Pemberian sumber protein sedapat mungkin
dihindari. Makanan berupa cairan yang mengandung hidrat arang
sederhana seperti sari buah, sirop, teh manis. Cairan + 2 L sehari, bila
ada ascites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1
L sehari.
2. Diet hati II
Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah teratasi. Pemberian
protein dibatasi (30 g sehari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah
cerna.
3. Diet hati III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
penderita dengan nafsu makan cukup. Makanan diberikan dalam
bentuk lunak atau biasa sesuai dengan keadaan penderita. Protein
diberikan 1g/kg, BB/hari, lemak sedang, dalam bentuk mudah cerna.
E. Hal-hal yang harus diperhatikan pada Diit Hepar
1. Masaklah dengan cara merebus, mengukus, memanggang,
mengungkep, pepes.
2. Hindarkan menggoreng, dianjurkan mengunakan minyak kedele atau
minyak jagung untuk menumis
3. Sayuran di masak matang
4. Memasak sayuran jangan menggunakan santan kental
5. Pengaturan makanan pada diit hepar
F. Makanan yang di anjurkan
1. Sumber karbohidrat, seperti : nasi, kentang, roti, mie, makaroni,
bihun, gula, tepung-tepungan yang dibuat bubur atau pudding
2. Sayuran, seperti : Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak
menimbulkan gas. Contohnya : bayam, labu kuning, labu siam, wortel,
kacang panjang, dll.
3. Buah-Buahan, seperti : pepaya, pisang, melon, jeruk, semangka dll
G. Makanan yang harus dibatasi
1. Sumber protein hewani, seperti : daging tidak berlemak, ikan, ayam,
hati yang dipanggang, diungkep, disemur, ditim, telur direbus/ didadar
2. Sumber protein nabati, seperti : Kacang-kacangan
3. Minuman, seperti : Kopi encer, susu skim
4. Lain-Lain : Garam dapur, margarine, mentega, minyak goreng, santan
encer.
H. Makanan yang harus dihindari
1. Sumber karbohidrat, seperti : ketan, ubi, singkong, talas, kue gurih
dan cake.
2. Sumber protein hewani, seperti : daging berlemak, daging asap, sosis,
sarden, daging/ ikan yang diawetkan. Susu full cream, susu kental
manis dan hasil olahnya keju, es krim.
3. Sayuran, seperti : Sayuran yang berserat dan menimbulkan gas seperti:
kol, sawi, lobak, daun singkong, nangka muda, kembang kol.
4. Buah-Buahan, contohnya : Buah-buahan yang tinggi serat, tinggi
lemak, dapat menimbulkan gas seperti: nangka, nanas, durian,
kedondong.
5. Minuman, seperti : Minuman yang mengandung soda dan alkohol
seperti: arak, bir, soft drink.
6. Lain-Lain : Goreng-gorengan, santan kental, kelapa, tape, bumbu:
cabe, cuka, lada, kecap asin, saos tomat.

(Kemenkes, 2011)

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik


2011

Anda mungkin juga menyukai