Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok ke-1

Week 3/ Sesi 4
Studi kasus:

Berjaya 242 tahun, ritel DEBENHAMS tumbang oleh Pandemi COVID

Salah satu ritel tertua di Inggris, Debenhams mengumumkan menutup outlet mereka pada
tanggal 15 Mei 2021 setelah beroperasional lebih dari 200 tahun di High Street (nama jalan
utama untuk bisnis dan pusat perbelanjaan utama di Inggris). Debenham memutuskan mengubah
bisnis ke jalur online setelah perusahaan ini dibeli oleh Boohoo di bulan Januari 2021 sebesar 55
juta poundsterling. Sejarah berdirinya Debenhams yaitu di tahun 1778 ketika William Clark
membuka toko pertama di West End London dengan menjual kain, topi, dan payung. Pada tahun
1950 Debenhams menjadi department store terbesar di Inggris memiliki 110 outlet. Bertahun-
tahun berikutnya, Debenhams terus berkembang pesat hingga menggandakan jumlah outletnya
menjadi 240 di tahun 2006. Pada tahun 2017 baru membuka 2 outlet baru di Stevenage dan
Wolverhampton, Inggris. Namun seiring berkembangnya teknologi dan perilaku belanja
berpindah ke online, maka Debenham mengalami penurunan laba dan peningkatan utang.
Setelah berupaya melakukan berbagai cara agar dapat mempertahankan bisnisnya, pandemi
Coronavirus menjadi pukulan terakhir bagi Debenhams dan juga pesaingnya TOPSHOP Arcadia
secara terpaksa menutup outletnya di High Street. Pada tahun 2021, Boohoo Group membeli
merek dagang Debenhams dan bukan outletnya. Pihak Debenham mengatakan : “Dalam 10 hari
ke depan, Debenhams akan menutup pintunya di High Street untuk terakhir kalinya selama 242
tahun sejarah berdirinya. Kami berharap dapat melihat Anda semua untuk terakhir kalinya di
toko kami sebelum kami mengucapkan selamat tinggal UK High Street”.

Digital Marketing for Manager – R1


Setelah menutup outlet Debenhams di High Street setahun yang lalu, saat ini hamper 90% outlet
bekas Debenhams masih kosong dikarenakan kebangkitan perekonomian yang agak lemah
selama pandemi berlangsung.
Sumber: https://www.bbc.com/, 2021

Pertanyaan:

1. Mengapa Debenham kehilangan pangsa pasar di jalan utama High Street?

Debenhams dapat dikatakan ketinggalan tren mode selama beberapa dekade terakhir, hal
yang serupa dialami juga oleh mid-market di High Street seperti Marks & Spencer.
Menurut hasil riset Maureen Hinton dari GlobalData, tantangan utama Debenhams adalah
kekurangan produk yang membedakannya satu dengan yang lain yang membuatnya
tertinggal dengan brand baru yang lebih dinamis. Dapat dikatakan, produk yang
ditawarkan Debenhams di High Street bukanlah produk yang hanya bisa kita dapatkan di
High Street karena di era sekarang sangat gampang untuk mendapatkan produk serupa.

Selain ketinggalan tren dan kurangnya value yang ditawarkan, Debenham memiliki
kesalahan strategi yaitu terlalu banyak membuka offline store disaat kebiasaan berbelanja
bergeser menuju online dan juga ketidakpastian Brexit dan disusulnya pandemic covid-
19. Debenhams gagal dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cukup
cepat dimana perilaku konsumen era sekarang cenderung beralih dan memiliki kebiasaan
berbelanja online. Menurut Annual Retail Trade Survey, transaksi pada e-commerce pada
tahun 2019 yaitu awal pandemic meningkat dari $517,2 miliar menjadi $815,4 miliar
pada tahun 2020. Hal tersebut berarti terjadi kenaikan sebesar $244,2 miliar atau 43%.

2. Menurut Anda, apakah berbisnis online memberikan value tertentu? Jelaskan!

Berbisnis online tentu memberikan value tertentu. Dalam beberapa dekade ini, fenomena
e-commerce sedang bertumbuh-tumbuhnya. Masyarakat dapat dikatakan telah terbiasa
dengan transaksi online. Hal tersebut dapat dikatakan karena masyarakat sudah
cenderung terbiasa menggunakan berbagai macam model pembayaran seperti cash on
delivery, virtual account, dan sebagainya. Adapun beberapa kelebihan dalam model
bisnis online adalah sebagai berikut:

a. Proses pembelian lebih cepat

Pelanggan dapat lebih menghemat waktu untuk berbelanja apa yang mereka ingin dan
butuhkan. Kita dapat dengan mudah mencari berbagai macam barang dan membeli

Digital Marketing for Manager – R1


apay ang kita suka dimanapun dan kapanpun karena kita dapat melakukannya dimana
saja dan kapan saja. Belanja online juga memberikan value tersendiri karena kita
tidak perlu jauh-jauh untuk pergi mengunjungi toko fisik yang jauh dan susah
ditemukan

b. Penghematan biaya

Salah satu keuntungan dalam e-commerce adalah penghematan biaya. Biaya yang
dikeluarkan oleh offline store cenderung besar karena diperlukan biaya seperti sewa,
perbaikan, desain toko, inventaris, dan lainnya. Dengan toko online, biaya yang
dikeluarkan cenderung lebih murah dan terjangkau serta membutuhkan investasi yang
cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan toko offline. Hal tersebut
menguntungkan bagi pelaku usaha individu atau dalam skala kecil yang ingin
membangun bisnis namun modal awal cenderung kecil dan terbatas.

c. Banyak pilihan metode pembayaran

Buyers like personalization, merupakan kata yang sering digunakan dalam dunia
digital marketing. Hal tersebut berlaku juga pada saat pelanggan membayar
pesanannya. E-commerce memberikan beberapa pilihan metode pembayaran mulai
dari cash on delivery, virtual account, dan sebagainya sesuai dengan yang pelanggan
mau. Dengan ini, penjual tidak lagi harus kehilangan peluang transaksi yang
dikarenakan kurangnya mode pembayaran yang tersedia

3. Dengan mengganti bisnisnya ke jalur online, apakah Debenhams dapat menguasai pangsa
pasarnya? dan strategi apa yang sebaiknya dilakukan oleh Debenhams?

4. Apa yang perlu disiapkan oleh Debenham agar dapat mempertahankan bisnis online di waktu
mendatang?

*Cantumkan referensi jawaban Anda

https://fashionunited.uk/news/business/the-end-of-an-era-analysts-review-what-has-gone-
wrong-for-debenhams/2021021753634

https://www.bbc.com/news/business-55144922

https://www.census.gov/library/stories/2022/04/ecommerce-sales-surged-during-
pandemic.html#:~:text=According%20to%20the%20most%20recent,to
%20%24815.4%20billion%20in%202020.

https://sell.amazon.in/seller-blog/advantages-of-ecommerce

Digital Marketing for Manager – R1

Anda mungkin juga menyukai