belanja konsumen yang lebih ketat berarti masa-masa sulit. Selama dan setelah resesi,
beberapa pengecer besar dan terkenal menyatakan kebangkrutan atau menutup pintu
mereka sepenuhnya—termasuk nama-nama terkenal seperti Linens N Things, Circuit City, KB
Toys, Borders Books, dan Sharper Image, dan masih banyak lagi. Pengecer lainnya, mulai dari
Macy's dan Home Depot hingga Starbucks, memberhentikan karyawannya, memotong biaya
mereka, dan menawarkan diskon harga yang besar serta promosi yang bertujuan untuk
memikat pelanggan yang kekurangan uang kembali ke toko mereka.
2. Bentuk Ritel Baru, Memperpendek Siklus Hidup Ritel, dan Konvergensi Ritel
Bentuk ritel baru terus bermunculan untuk memenuhi situasi dan kebutuhan konsumen yang
baru, namun siklus hidup bentuk ritel baru semakin pendek. Dari 10 pengecer diskon teratas
pada tahun 1962 (tahun pertama kali toko Walmart, Kmart, Target, dan Kohl dibuka), tidak
ada satu pun yang masih ada hingga saat ini. Bahkan pengecer paling sukses pun tidak bisa
duduk diam dengan formula kemenangan. Untuk tetap sukses, mereka harus terus
beradaptasi.
Bentuk ritel baru selalu bermunculan. Tren ritel blockbuster terbaru adalah munculnya ritel
online, baik oleh pengecer online maupun pengecer fisik, melalui Situs web, aplikasi seluler,
dan media sosial. Namun inovasi yang lebih kecil terjadi secara teratur. Misalnya, banyak
pengecer kini menggunakan toko pop-up dengan waktu terbatas yang memungkinkan
mereka mempromosikan merek mereka kepada pembeli musiman dan menciptakan buzz di
area sibuk.
Bentuk ritel saat ini tampaknya mengalami konvergensi. Kini semakin banyak jenis pengecer
yang menjual produk yang sama dengan harga yang sama kepada konsumen yang sama.
Misalnya, Anda dapat membeli peralatan rumah tangga bermerek di department store, toko
diskon, toko perbaikan rumah, pengecer diskon, toko elektronik super, dan banyak situs
online yang semuanya bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang sama.
3. Bangkitnya Megaretailer
Munculnya pedagang besar-besaran dan toko super khusus, pembentukan sistem pemasaran
vertikal, dan maraknya merger dan akuisisi ritel telah menciptakan inti dari pengecer besar
yang merupakan negara adidaya. Dengan ukuran dan daya belinya, pengecer raksasa ini
dapat menawarkan pilihan barang dagangan yang lebih baik, pelayanan yang baik, dan
penghematan harga yang besar kepada konsumen. Hasilnya, mereka tumbuh lebih besar lagi
dengan menyingkirkan pesaing-pesaing mereka yang lebih kecil dan lebih lemah.
6. Ritel Hijau
Green retailing adalah suatu pendekatan manajemen yang bertujuan untuk mencapai
perlindungan lingkungan dan meningkatkan nilai yang dimiliki oleh usaha ritel melalui
penghapusan limbah, peningkatkan efisiensi, dan pengurangan biaya.
Pengecer saat ini semakin banyak yang mengadopsi praktik ramah lingkungan. Mereka
menghijaukan toko dan operasionalnya, mempromosikan produk-produk yang lebih
bertanggung jawab terhadap lingkungan, meluncurkan program untuk membantu pelanggan
menjadi lebih bertanggung jawab, dan bekerja sama dengan mitra saluran untuk mengurangi
dampak lingkungan.
Pada tingkat paling dasar, sebagian besar pengecer besar menjadikan toko mereka lebih
ramah lingkungan melalui desain bangunan, konstruksi, dan operasional yang berkelanjutan.
Misalnya, semua toko baru Kohl dibangun dengan bahan bangunan daur ulang dan
bersumber secara regional, perlengkapan lanskap dan pipa ledeng yang hemat air, dan atap
berperingkat ENERGY STAR yang mengurangi penggunaan energi. Di dalam, toko Kohl yang
baru menggunakan pencahayaan sensor hunian untuk ruang stok, ruang ganti, dan kantor;
sistem manajemen energi untuk mengendalikan pemanasan dan pendinginan; dan program
daur ulang untuk kotak karton, kemasan, dan gantungan.