Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu komoditas andalan

perkebunan di Indonesia yang memiliki peranan yang cukup penting dalam

perekonomian nasional. Peran penting tersebut diantaranya adalah penyedia

lapangan pekerjaan, sebagai bahan baku olahan, sumber pendapatan dan

devisa negara, dan lainnya. Selain itu pula kakao dapat menjadi sumber

pendapatan masyarakat di Indonesia. Kakao merupakan komoditas yang

dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan cokelat yang digemari oleh

banyak orang dan dapat diolah menjadi banyak produk lain yang dapat

memberikan nilai tambah.

Kakao di Indonesia berperan sebagai sumber pendapatan masyarakat. Hal

tersebut di buktikan dengan pertumbuhan perkebunan kakao di Indonesia yang

semakin baik dari waktu ke waktu. Berdasarkan data terakhir Badan Pusat

Statistik (BPS) pada 2016 ditunjukkan luas areal perkebunan kakao Indonesia

sekitar 1,7 juta hektar dengan didominasi oleh perkebunan rakyat dengan luas

areal 1,6 juta hektar dan perkebunan besar swasta dan perkebunan besar
negara memiliki luas areal sebesar 0,1 juta hektar (Badan Pusat Statistik,

2017).

Dalam hal produksi kakao di Indonesia tidak kalah dengan produksi kakao

negara lain. Menurut data terakhir BPS ditunjukkan produksi kakao Indonesia

pada 2017 sebesar 0,66 juta ton yang besaran tersebut menempatkan Indonesia

di posisi ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Di Indonesia perkebunan

rakyat menjadi penyumbang produksi kakao terbesar mencapai 96% dari total

keseluruhan produksi kakao Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2017).

Masyarakat Indonesia biasanya mengkonsumsi kakao sudah dalam bentuk

hasil olahan berupa cokelat bubuk dan cokelat instan. Kakao dapat

mendatangkan nilai tambah karena dapat diolah menjadi berbagai olahan

lainnya. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (PDSIP) (2017)

konsumsi kakao Indonesia pada 2015 sebesar 0,017 juta ton/kapita. Data

tersebut mengalami peningkatan sebesar 38% per tahun. Peningkatan akan

konsumsi kakao dapat memberikan dampak positif untuk berkembangnya

usaha pengolahan kakao dalam negeri.

Indonesia menggunakan kakao tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri namun juga memenuhi kebutuhan kakao dunia. Kakao dapat

membantu pemasukan devisa negara yaitu dengan adanya ekspor. Ekspor

kakao Indonesia menurut data BPS 2017, ekspor kakao pada 2016 sebesar

0,33 juta ton dan menyumbangkan devisa negara sebesar US$ 0,8 miliar.

Ekspor kakao di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal

tersebut disebabkan oleh kualitas kakao yang semakin menurun dan pasar
dunia yang semakin selektif dalam memilih kualitas kakao. Menurunnya

kualitas kakao di Indonesia disebabkan oleh berbagai penyebab diantaranya

yaitu perubahan iklim, cara pembudidayaan kakao dan teknologi

pembudidayaan kakao yang masih kurang, serta disebabkan oleh hama

penyakit yang menyerang.

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor kakao dunia namun

Indonesia juga melakukan impor kakao. Hal tersebut dikarenakan pasokan

kakao dalam negeri yang belum tercukupi. Indonesia mengimpor kakao

dalam bentuk biji kakao, buah kakao,pasta kakao, mentega kakao, tepung

kakao, makanan mengandung cokelat, cokelat blok, cokelat bentuk blok

lainnya, cokelat tablet, makanan cokelat lainnya, dan olahan makanan cokelat.

Menurut data dari BPS (2017), kakao yang diimpor Indonesia pada 2017

sebesar 0.2 juta ton yang jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 25%

dan diperkirakan dapat meningkat setiap tahun. Kegiatan impor kakao yang

terus meningkat perlu adanya suatu tindakan untuk mengurangi impor yaitu

dengan meningkatkan produksi kakao agar pasokan kakao mencukupi

kebutuhan dalam negeri. Selain meningkatkan produksi perlu adanya

peningkatan kualitas dari kakao dengan cara pemberian teknologi

pembudidayaan kakao yang lebih baik dari sebelumnya dan pemberian

penyuluhan agar kualitas buah kakao semakin membaik.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2018. Statistika Kakao Indonesia 2017. Badan Pusat
Statistik. Jakarta. https://www.bps.go.id/publication/2018/12/25/d748594c
f57dc0a3f6be10d0/statistik-kakao-indonesia-2017.html.

Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Outlook Kakao 2017.


Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. http://epublikasi.setjen
.pertanian.go.id/arsip-outlook/75-outlook-perkebunan/548-outlook-kakao-
2017.

Anda mungkin juga menyukai