PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
devisa negara, dan lainnya. Selain itu pula kakao dapat menjadi sumber
dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan cokelat yang digemari oleh
banyak orang dan dapat diolah menjadi banyak produk lain yang dapat
semakin baik dari waktu ke waktu. Berdasarkan data terakhir Badan Pusat
Statistik (BPS) pada 2016 ditunjukkan luas areal perkebunan kakao Indonesia
sekitar 1,7 juta hektar dengan didominasi oleh perkebunan rakyat dengan luas
areal 1,6 juta hektar dan perkebunan besar swasta dan perkebunan besar
negara memiliki luas areal sebesar 0,1 juta hektar (Badan Pusat Statistik,
2017).
Dalam hal produksi kakao di Indonesia tidak kalah dengan produksi kakao
negara lain. Menurut data terakhir BPS ditunjukkan produksi kakao Indonesia
pada 2017 sebesar 0,66 juta ton yang besaran tersebut menempatkan Indonesia
rakyat menjadi penyumbang produksi kakao terbesar mencapai 96% dari total
hasil olahan berupa cokelat bubuk dan cokelat instan. Kakao dapat
lainnya. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (PDSIP) (2017)
konsumsi kakao Indonesia pada 2015 sebesar 0,017 juta ton/kapita. Data
kakao Indonesia menurut data BPS 2017, ekspor kakao pada 2016 sebesar
0,33 juta ton dan menyumbangkan devisa negara sebesar US$ 0,8 miliar.
tersebut disebabkan oleh kualitas kakao yang semakin menurun dan pasar
dunia yang semakin selektif dalam memilih kualitas kakao. Menurunnya
dalam bentuk biji kakao, buah kakao,pasta kakao, mentega kakao, tepung
lainnya, cokelat tablet, makanan cokelat lainnya, dan olahan makanan cokelat.
Menurut data dari BPS (2017), kakao yang diimpor Indonesia pada 2017
sebesar 0.2 juta ton yang jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 25%
dan diperkirakan dapat meningkat setiap tahun. Kegiatan impor kakao yang
terus meningkat perlu adanya suatu tindakan untuk mengurangi impor yaitu
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistika Kakao Indonesia 2017. Badan Pusat
Statistik. Jakarta. https://www.bps.go.id/publication/2018/12/25/d748594c
f57dc0a3f6be10d0/statistik-kakao-indonesia-2017.html.